Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue

(DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue,

yangbiasanya ditemukan di daerah tropis. Infeksi virus dengue menyebabkan

kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. Virus dengue pertamaterjadi

pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan AmerikaUtara. Infeksi

virus dengue global pertama kali dari Asia Tenggara padatahun 1950-an.

Dilaporkan lebih dari 100 negara berdaerah tropis terinfeksi virus dengue, infeksi

virus ini menyerang semua usia. Mayoritas terdapat pada anak usia di bawah 15

tahun sebanyak 95% dan sekitar ≥ 5% terjadi pada bayi. Yang terinfeksi virus

dengue lebih dari 100 negara, sebanyak 2,5miliar orang mempunyai risiko untuk

terinfeksi dan diperkirakan 50 juta terinfeksi dan 500.000 dengan kasus DHF.

Dari 500.000 kasus tersebut memiliki angka kematian sekitar 20%.1

Penyebaran virus dengue yang semakin luas, Asia menempati urutan

pertama dalam jumlah penderita demam berdarah di tiap tahunnya. Sementara itu

terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization

(WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai Negara dengan kasus demam

berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara. Asia Pasifik menanggung 75 persen

dari beban dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia

1
2

dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara

wilayah endemis.1

Di Indonesia sampai februari 2016 dengan jumlah penderita DBD

sebanyak 120.998 orang dan 2jumlah kasus meninggal sebanyak 979 penderita,

dan di tahun 2014 sebanyak 71668 penderita dan 641 penderita meninggal dunia.

Kabupaten Asahan menempati urutan keenam penderita DBD terbanyak di

Sumut pada tahun 2016. Hingga September 2016 terdata ada 299 pasien asal

Asahan yang menderita DBD. Angka ini meningkat siginifikan dari 2015 yang

terdata 174 pasien. Dari 25 kecamatan di Kabupaten Asahan, angka tertinggi

penderita DBD berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pulau Rakyat dengan

angka kejadian penderita 92 pasien dan meninggal 3 pasien, Kecamatan Buntu

Pane angka kejadian terbanyak kedua yaitu jumlah penderita 58 pasien dan tidak

ada yang meninggal, dan Kecamatan Rahuning merupakan daerah ketiga

terbanyak kejadian DBD yaitu 37 pasien.Tak heran jika ketiga kecamatan itu

berstatus kejadian luar biasa (KLB) DBD. Sedangkan di Kecamatan Tinggi Raja

terdapat 17 penderita DBD, yang terdiri dari 7 desa yaitu desa Terusan Tengah 1

penderita, desa Piasa Ulu 3 penderita, desa Tinggi Raja 2 penderita, desa padang

sari 2 penderita, desa Teladan 2 penderita, desa Sidomulyo 2 penderita, dan desa

Sumber Harapan 5 penderita. Pada desa Sumber Harapan terdapat 7 dusun dan

angka kejadian terbanyak terjadi di Dusun I yaitu 3 penderita.

Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan

mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan


3

pembangunan kesehatan. Perilaku mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan

dari individu itu sendiri.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dari itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran perilaku

(Pengetahuan, Sikap dan Tindakan) masyarakat mengenai penyakit Demam

Berdarah Dengue di Desa Sumber Harapan Dusun I Wilayah Kerja Puskesmas

Tinggi Raja Periode Desember 2016 – Februari 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Gambaran Perilaku masyarakat mengenai penyakit Demam

Berdarah Dengue di Desa Sumber Harapan Dusun I Wilayah Kerja Puskesmas

Tinggi Raja tahun 2017?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Perilaku masyarakat mengenai penyakit Demam

Berdarah Dengue di Desa Sumber Harapan Dusun I Wilayah Kerja Puskesmas

Tinggi Raja tahun 2017

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik Responden (Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan

dan Pendidikan) pada masyarakat Desa Sumber Harapan Dusun I Wilayah Kerja

Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017


4

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai DBD pada masyarakat Desa

Sumber Harapan Dusun I Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017

c. Untuk mengetahui sikap mengenai DBD pada masyarakat Desa Sumber

Harapan Dusun I Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017

d. Untuk mengetahui tindakan mengenai DBD pada masyarakat Desa Sumber

Harapan Dusun I Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017

e. Untuk mengetahui kecenderungan antara karakteristik responden dengan

pengetahuan mengenai DBD pada masyarakat Desa Sumber Harapan Dusun I

Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017

f. Untuk mengetahui kecenderungan antara karakteristik responden dengan sikap

mengenai DBD pada masyarakat Desa Sumber Harapan Dusun I Wilayah Kerja

Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017

g. Untuk mengetahui kecenderungan antara karakteristik responden dengan

tindakan mengenai DBD pada masyarakat Desa Sumber Harapan Dusun I

Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja tahun 2017

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Penulis

Penulis lebih memahami tentang Gambaran Prilaku masyarakat mengenai

penyakit Demam Berdarah Dengue


5

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan Perilaku masyarakat dalam pencegahan

penyakit DBD.

3. Bagi Puskesmas Tinggi Raja

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Tinggi Raja

khususnya dalam program pencegahan dan penanganan penyakit DBD.

4. Bagi Dinas Kesehatan

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi dinas kesehatan program

pencegahan penyakit DBD.

5. Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk melakukan penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat

dalam pencegahan DBD.

Anda mungkin juga menyukai