Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji dan syukur saya hatukan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
Pengelasan oleh Bapak Dodi Yulanto S.T., M.T guna memperoleh salah
berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari semua pihak baik moril
telah membantu.
pahala
kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik untuk perbaikan makalah
ini akan penulis terima dengan senang hati dan yang terakhir. Semoga
Kata
Pengantar...................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.4 Proses-proses
Pengelasan…………………………………………………..10
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………17
3.2 Saran……………………………………………………………………..17
BAB I
PENDAHULUAN
rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listik
sehingga manjadi suatu teknik yang mutahir. Hingga saat ini telah
praktek yang banyak dan waktu yang lama maka sekarang penggunaan
dapat dicapai sampai saat ini, teknologi las memegang peranan penting
pengelasan.
PEMBAHASAN
adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang
dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah
yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya
pengklasifikasi tersebut pada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu
dibedakan tiga:
1. Mekanik
2. Listrik
3. Kimia
cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
2.3 Proses Pengelasan
gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar.
sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas. Perangkat yang
1. Mesin
`
3. Regulator gas lindung
menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.
begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang. Kabel masa berfungsi
dilakukan pengelasan.
8. Elektroda tungsten
9. Kawat las
10. Assesories
Las Tungsten
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten
Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc
otomatis.
Gambar. Skema pengelasan (TIG (tungsten iner gas)
semua jenis logam mampu las. Biasanya ini digunakan pada stainless
steel dan logam ringan lainnya seperti aluminium, magnesium dan lain-
lain. Hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan
pemanas dan hanya untuk membuat busur nyala pada elektoda, bagian-
bagian pendukung lainya masih disuplai dari alat lain. Peralatan yang
sering digunakan sebagai pendukung dari las TIG ini adalah tabung gas
tambahan. Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan
Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas
pengaruh luar.
Keuntungan
SMAW adalah proses las busur paling sederhana dan paling serba guna.
mulai dari refinery piping hingga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan
bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi yang bisa dijangkau
berbagai macam logam ferrous dan non ferrous, termasuk baja carbon
dan baja paduan rendah, stainless steel, paduan-paduan nikel, cast iron,
Kelemahan
atau terak yang terbentuk harus dihilangkan dari lapisan las sebelum
mata pada kawah las agak terhalang oleh slag pelindung dan asap yang
menutupi endapan logam. Dibutuhkan juru las yang sangat terampil untuk
1) Penyedia arus,
2) Pengembali air pendingi,
3) Penyedia air pendingin,
4) Penyedia gas argon,
5) Lubang gas argon ke luar,
6) Pencekam elektroda,
7) Moncong keramik atau logam,
8) Elektroda tungsten,
9) Semburan gas pelindung.
Keuntungan :
Digunakan untuk Alloy Steel, Stainless Steel maupun paduan Non
Ferrous: Ni, Cu, Al (Air Craft). Disamping itu mutu las bermutu tinggi, hasil
las padat, bebas dari porositas dan dapat untuk mengelas berbagai posisi
dan ketebalan. Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi
pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Dengan teknik pengelasan
yang tepat, semua pengotor yang berasal dari atmosfir dapat dihilangkan.
Keuntungan utama dari proses ini yaitu, bisa digunakan untuk membuat
root pass bermutu tinggi dari arah satu sisi pada berbagai jenis bahan.
Oleh karena itu GTAW digunakan secara luas pada pengelasan pipa,
dengan batasan arus mulai dari 5 hingga 300 amp, menghasilkan
kemampuan lebih besar untuk mengatasi masalah pada posisi
sambungan yang berubah-ubah seperti celah akar. Sebagai contoh, pada
pipa tipis (dibawah 0,20 inci) dan logam-logam lembaran, arus bisa diatur
cukup rendah sehingga pengendalian penetrasi dan pencegahan
terjadinya terbakar tembus (burnt through) lebih mudah dari pada
pengerjaan dengan proses menggunakan elektroda terbungkus.
Kecepatan gerak yang lebih rendah dibandingkan dengan SMAW akan
memudahkan pengamatan sehingga lebih mudah dalam mengendalikan
logam las selama pengisian dan penyatuan.
Kelemahan.
Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah
dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu,
GTAW butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk
menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu
sisi. GTAW juga butuh kebersihan sambungan yang lebih baik untuk
menghilangkan minyak, grease, karat, dan kotoran-kotoran lain agar
terhindar dari porosity dan cacat-cacat las lain. GTAW harus dilindungi
secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5 mph untuk
mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las.
Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timbunan
fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las
listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata
(helm las).
dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat
Kualitas Las baik, Penetrasi cukup, Bahan las hemat, Tidak perlu operator
Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas
ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.
Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan
aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat
Keuntungan
otomatis. Asap dan percikan las pada GMAW hubungan singkat lebih
sedikit dibandingkan dengan SMAW, juga tidak ada slag yang harus
pengisian sama atau bisa lebih besar dari pada SMAW. Larutan logam las
lebih mudah disambung dan sambungan yang memiliki celah root lebih
lebar akan lebih mudah dilas. Pada fabrikasi pipa-pipa di bengkel, root
pass bermutu tinggi dapat dikerjakan lebih cepat pada berbagai posisi dan
GMAW spray transfer dan globular transfer mempunyai kawah las yang
lebih mudah dilihat, sama halnya dengan las busur teknik hubungan
singkat (short circuiting arc) tetapi tanpa slag. Karena tidak ada flux dan
pengelasan untuk membuat lapisan anti karat pada stainless steel, nickel
Kelemahan.
Peralatan las GMAW lebih mahal, dan lebih rumit dalam pemasangan dan
tetapi hal ini bisa diimbangi karena produktivitas yang tinggi dan sedikitnya
disekitarnya.
GMAW memerlukan ruang gerak yang lebih besar terhadap benda kerja
dengan cara butt weld atau sambungan bercabang tetapi harus dikontrol
ketat saat melakukan fill pass, karena ada resiko non-fusion atau cold lap.
Ketika melakukan fill pass pada pengelasan pipa dengan cara butt weld,
pengelasan hanya dilakukan dengan cara las naik yaitu antara posisi jam
10 dan jam 2, dimana pipa bisa ditahan tetap oleh kuda- kuda penyangga
(posisi 5G) atau diputar (1G). Proses pengelasan ini tidak cocok
dikerjakan pada fillet weld apabila tebal logam lebih dari 1/4 inch, dan
dengan radiography dan karena pengaruh kontrol yang buruk dari proses
hubungan singkat ini, masalah LOF menjadi cukup berat, sehingga
yang lebih baik guna mendapatkan hasil pengelasan root pass bermutu
tinggi. LOF tidak akan menjadi masalah jika panas masukan dibuat lebih
tinggi pada GMAW spray transfer atau globular transfer. Pada GMAW
spray transfer, terdapat radiasi busur yang banyak. Hal ini tidak
menyenangkan bagi juru las dan membuat proses ini lebih cocok untuk las
transfer terbatas pada pengelasan posisi datar dan horizontal saja karena
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ini tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga listrik baik AC maupun DC.
masih disuplai dari alat lain. Peralatan yang sering digunakan sebagai
pendukung dari las TIG ini adalah tabung gas Argon maupun gas lain
proses SMAW ini mempunyai aplikasi luas mulai dari refinery piping
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat luas yang ingin
http://agamweld.blogspot.com/2009/06/pendahuluan-definisi-pengelasan-
menurut.html
MENGHITUNG KEBUTUHAN KAWAT LAS
DE = Deposition Efficiency
dihasilkan dengan Jumlah kawat las yang dipakai dan dinyatakan dalam
persen.
DE = Berat Logam Las ( Weld Metal ) / Berat Kawat Las yang dipakai (
Electrode Used )
Catatan :
Jumlah kawat las yang harus dipesan sesuai dengan proses pengelasan
Dipesan ( Kg )
SAW 253 Kg
GMAW (98%Ar, 2% O2 ) 256 Kg