Anda di halaman 1dari 5

1.

Jaringan Hewan
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi dan
manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitelium, jaringan pengikat dan
penumpu (tulang), jaringan otot, serta jaringan saraf ( Istaman, 2007 ).

1. 1. Jaringan epitelium
Jaringan epitelium berasal dari lapisan embrional endokterm. Jaringan
ini disebut jaringan epithelium karena berada dibagian pinggir (epi =
pinggir/atas, thele = putting/lapisan) organ tubuh hewan.
Berdasarkan strukturnya, jaeringan epithelium dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Epithelium pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, inti bulat, dan terletak di
tengah.
2. Epithelium batang, berbentuk seperti batang, inti bula, dan terletak di bagian
dasar sel
3. Epithelium kubus, berbentuk kubus, inti bulat, dan berada di tengah

Sedangkan berdasarkan susunan selnya, jaringan epitelium dibagi menjadi


epiteliem selapis (epithelium sederhana) dan epithelium berlapis (epiteium
bertingkat atau kompleks). Biasanya jaringan epithelium terdapat di rongga
mulut, pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput
perut (Susilowarno, 2009: 23)

2.Jaringan ikat

Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel


dalam jumlah yang sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang
tersebar dalam matriks ekstrakurikuler, sel-sel tersebut mensintesis matriks
dengan anyaman serat yang terendam di dalamnya.

Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat
padat, jaringan ikat lemak, jaringan darah, jaringan rawan dan jaringan
tulang. Jaringan yang paling banyak adalah jaringan ikat longgar yang
paling banyak terdapat dalam tubuh dan hanya sedikit ditemukan dalam
serabut. Serabut penyusun jaringan ikat berupa kolagen (Campbell, 1999).

3. Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang berfungsi untuk
menggerakkan berbagai bagian organ tubuh yang disebabkan kemampuan
jaringan otot untuk berkontraksi. Hal ini terjadi karena sel-sel otot
mengandung protein kontraksi yang memanjang dan mengandung miofibril
atau serabut-serabut halus. Jaringan otot terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Otot polos, yang berbentuk gelondong dan bagian intinya hanya satu dibagian
tengah.
2. Otot lurik, yang memiliki inti lebih dari satu dibagian tepi dan memiliki pita
terang dan pita gelap.
3. Otot jantung, yang memiliki discus interkalalar dan intinya lebih dari satu yang
terletak dibagian tengah.
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel-sel saraf terdiri
dari beberapa bagian yaitu dendrit, akson, badan sel, inti sel, nodus
ranvier, selubung mielin dan efektor. Sel saraf terbagi menjadi tiga bagian
yakni :

1. Sel saraf sensorik, berfungsi mengantarkan impuls (rangsangan) dari alat indra
ke pusat saraf atau otak.
2. Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls dari otak ke otot atau kelenjar
tubuh. Sel saraf ini biasa disebut juga sebagai sel saraf penggerak.
3. Sel saraf konektor (penghubung), berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari
neuron sensorik ke neuron motorik
1. Jaringan Tumbuhan
Selain itu, biasanya jaringan penyusun tumbuhan dapat digolongkan
berdasarkan umur, komposisi, dan fungsinya. Berdasarkan umur, jaringan
tumbuhan digolongkan menjadi jaringan muda (meristem) dan jaringan
dewasa (Tim Dosen Pembina, 2012: 7). Jaringan meristem adalah jaringan
yang masih muda dan selalu aktif membelah atau bersifat embrional
sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak dapat lagi
berdiferensiasi terdiri dari jaringan pengangkut, jaringan pelindung, jaringan
parenkim dan jaringan gabus (Hamka, 2006).

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3,


yaitu:

 Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional.


 Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan
dewasa di ujung batang, ujung akar, kuncup.
 Meristem sekunder, berasal dari meristem primer.
Sedangkan menurut letaknya meristem dibedakan menjadi:

 Meristem apikal.
 Meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan felogen.
 Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil (Fitrah, 2011
[online])
Berdasarkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi
jaringan sederhana (yang terdiri dari satu macam sel) dan jaringan
majemuk (terdiri atas lebih dari satu macam sel).

Berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan dibedakan menjadi jaringan


dasar, jaringan penguat, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, dan
jaringan sekretori (Tim Dosen Pembina, 2012: 7).

1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar. Jaringan
epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung khlorofil kecuali
pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar
epidermis pada sel penutup stomata. Bentuk sel jaringan epidermis seperti
balok. Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai
dengan fungsinya misalnya stomata, trachoma, dan bulu-bulu akar. Pada
tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan
batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Jaringan ini
memiliki fungsi sebagai pelindung jaringan lain yang ada didalamnya

2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan
belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air
disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki
dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif
dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil
disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut
aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan
dilakukan oleh jaringan parenkim.

3. Jaringan penguat /penyokong


Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan
yaitu :

1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan
penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .
Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian
daun.

1. Jaringan sklerenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh
tumbuhan yang lunak. senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat
dan keras. Terdapat pada bagian keras buah dan biji.

4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vascular.
Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau
pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh
(vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk
membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun
floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak
pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian
dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem
berdinding tipis yang disebut kambium (Fitrah, 2011).

Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.
Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah, dan biji.

1. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar
pada tumbuhan, antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada
media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah, memperkuat
berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan
sebagai alat pernapasan. Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis,
korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel, xilem, floem, dan
empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu akar tunggang
pada tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan monokotil, dan akar
adventif (bukan berasal dari akar primer).

2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah.
Fungsi batang, antara lain menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke
daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh, tempat
penyimpanan cadangan makanan, serta tempat menempelnya daun,
bunga, dan buah. Jaringan penyusun batang, antara lain epidermis,
korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem, dan kambium.
3. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Fungsi daun, antara lain
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap CO2 dari udara,
sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta untuk
respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan, antara lain epidermis,
mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan tiang), spons
(janringan bunga karang), serta stomata (Kogara, 2011)

Anda mungkin juga menyukai