Anda di halaman 1dari 3

HUKUM DAN HAM

25 Maret 2015

1. Contested norms dipelajari lagi.


2. Kesamaan fungsi hukum dan HAM :
a. Restutitio in integrum
b. Pembatasan dan pembebasan :
i. Tidak melanggar moralitas publik;
ii. Tidak melanggar kesehatan publik.
c. Untuk menjaga keseimbangan integritas pilar tujuan hukum.
3. Kesamaan tujuan hukum dan HAM mencegah abuse of power dan mengalokasikan
kekuasaan tersebut dengan sedemikian rupa sehingga tercapai keadilan, kemanfaatan dan
kepastian hukum.
4. Area hukum dan HAM  publik dan privat.
5. Tugas minggu depan  cermati ratio putusan hakim Florence. Apakah akan mencapai
ranah publik atau privat? Menghukum = publik. Membebaskan = privat?
6. Apakah sistem hukum HAM internasional dan sistem hukum HAM Nasional tersebut satu
sistem hukum yang sama atau dua sistem hukum yang berbeda? Harusnya satu.
7. Jika terjadi pertentangan antara sistem hukum HAM nasional dan internasional, yang
manakah yang didahulukan? Jawab dengan dasarnya. Contoh : hukum internasional
(customary international law) melarang hukuman mati, namun hukum nasional
memperbolehkan dilakukannya hukuman mati.
8. Apa legal channel mana yang para pihak gunakan untuk mempertentangkan hukuman
mati tersebut? Moralitas.
a. Bagi yang mendukung  nyawa hanya bisa dicabut Tuhan, negara adalah representasi
dari Tuhan.
b. Bagi yang mendukung  untuk efek jera, tapi ternyata tidak.
9. Mengapa HI harus diutamakan? VCLT 1969.
10. HI dapat dikesampingkan apabila postulat hukum nasional lebih tinggi (concept of
opposability) yang terletigimasi. Contoh : hukuman mati dapat diberlakukan dengan syarat
darurat narkoba.
11. Bawa ke Human Rights Council  Human Rights Council tidak bisa  ICJ – state
responsibility – tapi non-compulsory jurisdiction (sukarela, forum prorogatum, acta
compromise).
12. Dualism  memerlukan transformasi (total) dan inkorporasi (sebagian).
13. Apakah Indonesia dualism?
a. Baca Pasal 7 UU No. 39 Tahun 1999  interpretasi ekstensif (segala yang
menyangkut HAM itu banyak aturannya)  seharusnya setelah undang-undang ini
segala aturan internasional dapat dijadikan dasar hukum  harusnya monisme (secara
normatif).
b. Praktik  kenyataannya undang-undang ratifikasi tidak dapat menjadi dasar dari
tuntutan hukum  hakim tidak pernah menggunakan konvensi di putusan karena UUR
bukan undang-undang sebagaimana yang dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 2011,
UUR hanyalah tindakan administrasi pemerintah jadi dibutuhkan transformasi
melalui implementasi perjanjian internasional melalui legislasi nasional  jadinya
dualisme  akarnya ideologi Indonesia yang tidak ikut liberal maupun komunis,

1
sistem pertahanan continent atau maritime, sistem hukum continental atau anglo
saxon.
14. HAM khusus :
a. Jaminan hukum universal karena berlaku sebagai sebuah standar di dunia international.
b. Right holders dan duties bearers di setiap bidang.
15. 7 kali penyebutan HAM di UDHR dikembangkan menjadi 30 pasal.
16. Asian Court of Human Rights hanya wacana.
17. ASEAN Declaration of Human Rights  ASEAN Intergovernmental Commission on
Human Rights.
18. Di level internasional belum ada pengadilan HAM universal.
19. Teori post establishment venture.
20. Aspek positif hukum dan HAM bersinergi :
a. Budaya hukum akan semakin baik karena hukum ditopang oleh moralitas Hak Asasi
Manusia sehingga keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum dapat tercapai.
b. Infrastruktur hukum seakin baik. Proliferasi lembaga-lembaga HAM sangat subur di
Indonesia. Contoh : Komnas Perempuan dan Anak, Komnas HAM, KPAI, LBH APIK
dll.
c. Isi hukum semakin banyak dan semakin bertambah. Artinya hukum semakin bergerak
ke pemajuan HAM. Contoh : undang-undang desa mengakomodasi peraturan
pelaksana yang menggunakan human right approach.
21. Indikator :
a. Akuntabillitas  tersedianya mekanisme check and balances.
b. Legitimasi  keabsahan.
22. Prinsip efektivitas adalah semua sarana norma dan kelembagaan HAM harus dapat
digunakan untuk menunjang justisiabilitas derajat keadilan, kepastian hukum dan
kemanfaatan HAM. Lihat Pasal 71 UU No. 39 Tahun 1999 yang mengadopsi prinsip
efektivitas.
23. Menurut dosen, sistem hukum Indonesia sangat bersahabat dengan penegakan HAM.
Bukti : konstitusi, lebih dari 300 aturan nasional tentang HAM. Namun, bukan berarti hal
ini sesuai dengan prinsip efektivitas.
24. Orientasi HAM :
a. HAM yang berorientasi pada proses : social and cultural rights.
b. HAM yang berorientasi pada hasil : civil and political rights.
c. Contoh implementasi : di level nasional dan daerah anggaran untuk pendidikan
minimal 20%, tetapi tidak dinyatakan dalam fakta.
25. Pendekatan legal HAM :
a. Hak selalu berlawanan dengan kewajiban.
b. Peran dan tanggung jawab pemerintah dsb. dalam hukum dan HAM.
c. HAM dapat diklaim dan melakukan klaim.
26. Masalah HAM :
a. Kurangnya koordinasi mengakibatkan perbedaan persepsi HAM di antara para pihak.
b. Rendahnya kepedulian tidak menciptakan “cinta hukum”.
c. Perspektif
d. Konteks
27. Tantangan HAM :
a. Bagaimana hukum menyediakan klaim.
b. Cara memperoleh.
28. HAM adalah hak yang konstitusional.
2
29. Putusan Florence :
a.

Anda mungkin juga menyukai