Anda di halaman 1dari 9

SINTESIS NITROBENZENE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori umum

Benzena merupakan senyawa aromatic tersederhana dan


senyawa yang telah tersering kali dijumpai. Untuk pertama kalinya
benzena diisolasi dalam tahun 1825 oleh Michael Faraday dari residu
berminyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di London. Dewasa ini
sumber utama benzena, benzena tersubstitusi dan senyawa aromatik
lain adalah petroleum. Sampai tahun 1940, ter batubara merupakan
sumber utama. Macam-macam senyawa aromatik yang diperoleh ialah
hidrokarbon, fenol, dan senyawa heterosiklik aromatik (Fessenden,
Fessenden 1986, hal : 451).
Setelah diketahui bahwa benzena mempunyai rumus molekul
C6H6 maka dapat disimpulkan bahwa benzena termasuk senyawa
hidrokarbon. Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang
mengandung 6 buah atom karbon. Misalnya Heksana (C6H14) dan
sikloheksena (C6H12) dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi. Sifat-sifat kimia yang diperlihatkan oleh
benzena memberikan petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak
segolongan dengan alkana ataupun sikloalkena. Reaksi-eaksi yang
umum terjadi pada benzena dan turunannya adalah reaksi substitusi
elektrofilik. Hal ini karena cincin benzena memiliki awan elektron π (Pi)
yang merupakan sumber elektron bagi pereaksi elektrofil. Reaksi
substitusi elektrofilik pada benzena berlangsung pada tiga tahap, yaitu :
1) pembuatan elektrofil, 2) serangan elektrofil pada inti benzena
membentuk zat antara kation benzenonium, dan 3) pelepasan proton
menghasilkan produk (Fessenden, Fessenden 1986, hal : 451).
Substitusi aromatic elektrofilik adalah reaksi organik dimana
sebuah atom, biasanya hidrogen, yang terikat pada sistem aromatis

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

diganti dengan elektrofil. Reaksi terpenting di kelas ini adalah nitrasi


aromatik, halogenasi aromatik, sulfonasi aromatik, asilasi, dan alkilasi
reaksi Friedel-Crafts (Anonim 2011, hal :37).
Substitusi elektrofilik terjadi pada banyak reaksi yang mengandung
cincin benzena (arena). Benzena (C6H6) adalah molekul planar yang
berupa cincin dari 6 buah karbon yang masing-masing terikat pada
hidrogen. Terjadi delokalisasi pada bagian atas dan bawah dari bidang
planar cincin. Keberadaan dari elektron yang terdelokalisasi membuat
benzena stabil. Benzena menolak reaksi adisi sebab aka menghilangkan
hilangnya delokalisasi yag membuat hilangnya stabilitas. Karena elektron
yang terdelokalisasi ter-exposed di bagian atas dan bawah dari bidang
planar tempat molekul karbon berada, benzene menjadi sangat tertarik
pada elektrofil (atom/molekul) yang mencari daerah yang kaya akan
electron pada molekul yang lain. Elektrofil bisa merupakan ion positif atau
bagian yang memiliki polaritas positif pada sebuah molekul (Clark
2004, hal : 96).
Aromatisitas benzena menyajikan suatu kestabilan yang unik pada
sistem pi, benzena menjalani kebanyakan reaksi yang khas bagi alkena.
Meskipun demikian benzena tidaklah sekali-kali lamban (inert). Pada
kondisi yang tepat benzena mudah beraksi substitusi aromatic elektrofilik
: reaksi dalam mana suatuelektrofil disubstitusikanuntuk satu atom
hidrogen pada cincin aromatic. Contoh di atas menujukkan
monosubstitusi cincin benzena. Benzena menjalani nitrasi bila diolah
dengan HNO3 pekat. Katalis asam lewis dalam reaksi ini adalah
H2SO4pekat. Seperti halogenasi, nitrasi aromatik berupa reaksi dua
tahap. Tahap pertama (tahap lambat) adalah serangan elektrofil. Dalam
nitrasi, elektrofiliknya ialah NO2+. Hasil serangan ialah suatu ion
benzenonium, yang mengalami pelepasan H+ dengan cepat dalam tahap

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

kedua. H+ ini bergabung dengan HSO4_ untuk menghasilkan kembali


katali H2SO4 (Fessenden, Fessenden 1986, hal : 471).
Elektrofil dapat berupa ion karbonium dengan lambing R+. Dalam
hal ini, yang terjadi adalah reaksi alkilasi yaitu pengikatan gugus alkil
pada cincin aromatic. Alkilasi cincin aromatic disebut juga reaksi Friedel-
Crafts (Rasyid 2009, hal : 94-95).
Nitrasi adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi elektrofilik
aromatic. Dalam reaksi ini suatu gugus fungsi terikat secara langsung
pada cincin aromatic, yakni gugus nitro (-NO2). Nitrasi dapat dilakukan
denga menggunakan HNO3 dan H2SO4 pekat, atau larutan HNO3 dalam
suasana asam asetat glasial. Pemilihan suatu penitrasi tergantung
kepada antara lain keraktifan senyawa yang akan dinitrasi (substrat) dan
kelarutannya dalam medium penitrasi. Dalam percobaan ini nitrasi
benzena dilakukan dengan menggunaka campuran HNO 3 pekat dan
H2SO4 pekat pada suhu 50-600C (Tim Dosen 2011, hal : 11).
2.2 Uraian Bahan
1. Asam Nitrat Pekat (Dirjen POM 1979, Hal : 650)
Nama Resmi : ACIDUM NITRICUM
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Rumus Struktur :

Berat molekul : 63,01


BJ : 1,41 gr/ml3
Titik lebur : 41,59oC.
Persyaratan : Mengandung tidak kurang dari 69,0 %
dan tidak lebih dari 71,0 % b/b HNO3.

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

Pemerian ::Cairan berasap, sangat korosif, bau khas,


sangat merangsang, mendidih pada suhu
kurang lebih 120o C.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pemebentuk gugus nitronium

2. Asam Sulfat Pekat (Dirjen POM 1979, hal: 653)


Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain : Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 98,07


Pemerian ::Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna; jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tutup baik dan rapat.
Kegunaan : Sebagai kalisator.
3. Benzen ((Dirjen POM 1979, hal : 167)
Nama Resmi : BENZENA
Nama Lain : Cyclohextriena
Rumus Molekul : C6H6

Rumus Struktur :

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

Berat molekul : 78,0 g/mL


BJ : 0,8787
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Pemerian ::Cairan transparant, tidak berwarna dan
mudah menyala.
Penyimpanan ::Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan ::Sebagai inti (induk) senyawa nitrobenzene.
4. Kalsium klorida (Dirjen POM 1979, Hal : 120)
Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM
Nama lain : Kalsium klorida
Rumus molekul : CaCl2
Berat molekul : 110,99
Rumus struktur : Cl – Ca – Cl
Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut
dalam etanol 95 % P.
Pemerian ::Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa
agak pahit, meleleh basah.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Untuk mengurangi kekeruhan.
5. Air Suling (Depkes RI, 1979: 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling, aquadest
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 18,02


Pemerian ::Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

Penyimpanan : Dalam wadah tertutp baik.


Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. NaOH (Depkes RI 1979, hal : 142)

Nama Resmi : NATRIUM HYDROXIDUM


Nama Lain : Natrium hidroksiada
Rumus Molekul : NaOH
Berat Molekul : 40,00
Rumus molekul : NaOH

Pemerian : Bentuk batang, butiran massa hablur, kering,


keras, rapuh , menunjukkan susunan hablur,
putih, dan mudah meleleh.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%).
Khasiat : Sebagain zat tambahan
Peyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.3 Prosedur Kerja (Anonim 2017, hal : 17)


a. Dalam labu alas bulat dimasukkan 195 g (110ml) asam sulfat
pekat, tambahkan 120 g (85 ml) asam nitrat pekat (BJ:1,4) sedikit
demi sedikit sambil dokocok dan didinginkan.
b. Setelah suhu cairannya sesuai dengan suhu kamar, dipindahkan
kedalam corong pisah sebesar 125 ml yang ditaruh diatas
lingkaran besi berbentuk cincin.
c. Kedalam Erlenmeyer ditaruh 65 g (75ml) benzen dan kedalamnya
ditambahakan ±20 ml dari campuran asamnya. Sebuah
termometer dibiarkan dalam campuran reaksi selama nitrasi
berlangsung

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

d. Campuran dikocok melingkar dan bila suhu naik sampai 500 C,


segerah diodinginakan dalam air agar tetap tercapai suhu antara
50 –600 C.
e. Bila reaksi eksotermnya mereda tambahkan lagi asamnya, kasus
ini diuklangi sampai semua asamnya habis.
f. Setelah penambahan selasai, pengocokan melingkar dilakukan
tanapa pendinginan sampaia suhu tutrun dengan sendirinya
samapi 400 C kurang lebih 5 menit. Pada akhir tahap ini, labu
didinginkan, isi dipindahkan kedalam cororng pisah yang sesuai
dan lapisan bawah yang mengandung campuran asam dipisahkan.
g. Lapisan organic dicuci dengan 100 mo air, lalu 100 ml NaOH 0,5 N
dan akhirnya dengan 100 mL air yang lain lagi, lapisan air pencuci
dituang.
h. Lapisan Nitrobenzenya dipindahkan dan dikumpulkan kedalam
Erlenmeyer dan keringkan dengan penambahan 10 gram CaC l2
anhidrat dan panaskan diatas waterbad sehingga kekeruhan yang
tadi hilang
i. Cairan yang dikeringkan disaring kedalam labu destilasi dan
didestilasi, titik didih akan naik dengancepat dan hasilnya
ditampung pada suhu 205 – 2120C.

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Penuntun Praktikum Kimia Sintesis. Makassar : FF UMI

Anonim. 2011. Subtitusi Aromatik Elektrofilik.


http://id.wikipedia.org/wiki/substitusi-aromatik-elektrofilik. Diakses
pada tanggal 5 juni 2011.

Clark, Jim. 2004. Substitusi Elektrofilik. http://www.chem-is-


try.org/.substitusi-elektrofilik/. Diakses pada tanggal 5 Maret 2016.
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta
: Erlangga.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI.

Parlan. 2005. Kimia Organik I. Malang : Universitas Negeri Malang.

Rasyid, Muhaidah. 2009. Kimia Organik I. Makassar : Universitas Negeri


Makassar.

Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Makassar :


Universitas Negeri Makassar.

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150
SINTESIS NITROBENZENE

WARDA ISKANDAR ZULKARNAIN


15020150150

Anda mungkin juga menyukai