Anda di halaman 1dari 32

1.

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. DATA UMUM
1. Nama keluarga (KK) : Tn. I
2. Usia : 68 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Sumberporong, Lawang
6. Perincian anggota keluarga

NO Nama Umur Jenis Hubungan Pendidika Pekerjaan


Kelamin dengan KK n
1 Tn. I 68 Th L KK SMP Wiraswasta
2 Ny. S 60 Th P Istri Tn.I SMP IRT
3 Tn. Awan 35 Th L Anak Tn.I SMP Buruh
4 Ny. Budi 29 Th P Menantu Tn. I SD IRT
5 An.Tn. A 7,5 Th L Cucu SD Pelajar
6 Ny.Norma 28 Th P Anak Tn. I SMP IRT
7 Tn.Rosidin 41 Th L Menantu Tn. I SMP Wiraswasta
8 An. Taflan 2,5 Th L Cucu - -

7. Genogram
Tn. I

8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam
satu rumah, sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan
sebagai kepala keluarga yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu
yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
9. Budaya
Keluarga Tn. I berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah Bahasa Jawa.
10. Agama
Keluarga Tn. I menganut Agama Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
Status ekonomi keluarga didapat dari penghasilan Tn.I dengan pendapatan
kurang lebih Rp 1.000.000,- / bulan. Penghasilan yang didapatkan setiap
bulannya digunakan
untuk kebutuhan harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar
pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi. Penghasilan Tn.I sudah
cukup memenuhi kebutuhan.
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Setiap weekend keluarga melakukan kumpul keluarga dengan makan malam ke
luar rumah.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
13. Tahap perkembangan keluarga
Tn. I mempunyai 2 orang anak, anak pertama laki-laki namun sudah menikah
dan mempunyai anak laki-laki dan tinggal bersama Tn.I. Anak kedua perempuan
namun sudah menikah dan mempunyai anak laki-laki. Tugas perkembangan yang
sudah terpenuhi adalah memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi
keluarga besar, Mempertahankan keintiman pasangan dapat membantu anak untuk
mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat dan penataan kembali peran ortu dan
kegiatan rumah. Contohnya apabila ada masalah keluarga saling terbuka
membicarakan masalahnya.
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan penyebab belum
terpenuhi.
Tn. I dalam Tugas perkembangan keluarga sudah terpenuhi semua.
15. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular . Riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga adalah sebagai berikut :
a. Tn. I: Sekarang ini klien mengeluh sering batuk dan sesak nafas jika

kecapekan dan melakukan aktifitas yang ringan maupun berat. Pandangan

mata juga agak kabur, tetapi klien tidak memikirkannya dan menganggap hal

yang wajar dan tidak berbahaya seiring dengan pertambahan umurnya.

b. Ny. S : Sekarang ini klien mengeluh sering nyeri dan pegal-pegal karena klien

merasa kecapean setelah kegiatan seharihari dirumah.

c. Tn. A: Tidak ada riwayat penyakit yang mengharuskan anak untuk berobat

d. Ny. B : Tidak ada riwayat penyakit yang mengharuskan anak untuk berobat

e. An A: Tidak ada riwayat penyakit yang mengharuskan anak untuk berobat

f. Ny. N: klien mengeluh hidungnya tersumat sebelah dan keluar secret dari

hidungnya, klien juga mengatakan batuk.

g. Tn. R: Tidak ada riwayat penyakit yang mengharuskan anak untuk berobat

h. An. T: Tidak ada riwayat penyakit yang mengharuskan anak untuk berobat

16. Riwayat keluarga sebelumnya


Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn. I pernah mengalami penyakit TB Paru
sebelumnya kurang lebih 2,5 tahun yang lalu, dan klien mengatakan pengobatan
dengan obat OAT selama 6 bulan yang lalu. Setelah itu namun Tn. I tidak pernah
cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau tidak Anggota
keluarga lain tidak ada yang menderita TB paru maupun penyakit menular lainnya.
C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik
pribadi dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas <
10% luas lantai dengan pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk
ke rumah pada siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di
rumah menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan ubin. Kondisi
kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-bagian rumah terdapat
ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.
b. Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-
sampah rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap
pagi dibuang di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.
c. Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk
keperluan air minum keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di
warung (air mineral). Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada
endapan, dan tidak berbau.
d. Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan
tinja dengan sumber air yaitu 10 meter.
e. Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi
mengalir melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.
f. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu,
balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas
kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik
kendaraan bermotor.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila
ada yang memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak
pernah pindah rumah.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari,
biasanya interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam
Jum’at.
21. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak
kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki,
dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
D. STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam
keluarga yaitu secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah
Tn. I dengan menggunakan bahasa Indonesia. Interaksi yang berlangsung
biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
23. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan
sehat
24. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari,
biasanya interaksi terjadi saat menonton TV. Tn.I mengikuti kegiatan sosial di
kampung serperti: pengajian setiap malam Jum’at.
25. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak
kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki,
dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

E. FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi efektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga
apabila salah satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap
kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan
menjaga satu sama lain.
27. Fungsi sosialisasi
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat
dan tidak ada yang mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam
keluarga Tn.I.
28. Fungsi keperawatan kesehatan
Kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga:
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan.
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah
dideritanya.
b. Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan.
Tn. I mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan apa yang harus
dilakukan.
c. Kemampuan melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang
sakit, dimana Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang
melarangnya walaupun sudah mengerti Tn I memiliki penyakit TB.
d. Kemampuan menciptakan lingkungan yang dapat menngkatkan kesehatan.
Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana
rumah terlihat kotor dan kurang terawat kebersihannya.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke
fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek
29. Fungsi reproduksi
30. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak
dan biaya untuk berobat.

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


31. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
b. Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi
jika pengobatannya kurang teratur
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping yang
digunakan.
a. Kemampuan keluarga berrespon terhadap stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas
atau petugas kesehatan
b. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada.

c. Strategi adaptasi disfungsional


Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.harapan keluarga terhadap perawat
berhubungan dengan masalah yang dihadapi
G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tn. I Ny. S Tn. A Ny. B Ny. N Tn.R An. Tn. A An. D
TD 110/70 mmHg 100/70 mmHg 130/80 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg 110/70 mmHg - -
Nadi 80 x/mnt 84 x/mnt 84 x/mnt 77x/mnt 77x/mnt 80 x/mnt 82 x/mnt 83 x/mnt
RR 25 x/mnt 24 x/mnt 24 x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt 25 x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt
TB 175 cm 155 cm 155 cm 110 cm 110 cm 175 cm 150 cm 120 cm
BB 45 kg 46 kg 46 kg 15 kg 15 kg 45 kg 25 kg 20kg
Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan, bentuk kelainan, kelainan, kelainan, bentuk kelainan, bentuk kelainan, bentuk kelainan, bentuk kelainan,
kepala normal, bentuk kepala bentuk kepala kepala normal kepala normal kepala normal, kepala normal bentuk kepala
wajah pucat, normal normal wajah pucat, normal
Rambut Warna hitam ada Warna hitam Warna hitam Rambut hitam, Rambut hitam, Warna hitam Warna rambut Rambut hitam,
ubannya sedikit, kemerahan, kemerahan, pendek, rambut pendek, rambut ada ubannya hitam pendek, pendek, lurus,
cukup bersih, lurus panjang panjang lurus, bersih lurus, bersih sedikit, cukup cukup bersih, cukup bersih
bergelombang, bergelombang, bersih, lurus lurus
bersih bersih
Mata Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
penglihatan,konjun penglihatan,ko penglihatan, penglihatan, penglihatan, penglihatan, penglihatan, penglihatan,
gtiva tidak anemis, njungtiva tidak tidak ada kojungtiva tidak kojungtiva tidak tidak ada konjungtiva konjungtiva
penglihatan agak anemis, ikterik, tidak anemis, sklera anemis, sklera ikterik, tidak tidak anemis, tidak anemis,
kabur, penglihatan anemis tidak ikterik tidak ikterik anemis tidak ada ikterik sklera tidak
Sklera tidak agak kabur, ikterik
ikterik, bentuk Sklera tidak
pupil isokor ikterik, bentuk
pupil isokor
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
polip, simetris, ada sekret, ada sekret, ada polip, ada polip, ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret,
pernapasan cuping tidak ada polip tidak ada polip simetris, simetris, ada polip, ada polip tidak ada polip
hidung pernapasan pernapasan simetris,
cuping hidung cuping hidung pernapasan
cuping hidung
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak ada serumen, ada serumen, Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
serumen, tidak ada ada serumen, ada serumen, tidak ada luka tidak ada luka ada serumen, ada serumen, ada serumen,
luka, pendengaran tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka, tidak ada luka tidak ada luka
masih jelas pendengaran
masih jelas
Mulut dan Mukosa bibir Bibir kering, Bibir kering, Bibir kering, Bibir kering, Mukosa bibir Bibir lembab, Bibir lembab,
Tenggorokan kering, tidak ada tidak tidak tidak ada tidak ada kering, tidak tidak ada tidak ada
stomatitis, gigi stomatitis, stomatitis, stomatitis, tidak stomatitis, tidak ada stomatitis, stomatitis, tidak stomatitis,
normal, tidak ada tidak ada nyeri tidak ada nyeri ada nyeri telan, ada nyeri telan, gigi normal, ada nyeri telan, tidak ada nyeri
nyeri telan.klien telan telan klien batuk klien batuk tidak ada nyeri bibir agak hitam telan, bibir
terkadang mual, kering. kering. telan.klien agak hitam
klien batuk terkadang mual,
klien batuk
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid, ada kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid, kelenjar tiroid kelenjar tiroid
pembesaran ada pembesaran
kelenjar getah kelenjar getah
bening. bening.
Dada Simetris, klien simetris, Simetris, Simetris, suara Simetris, suara Simetris, klien Simetris, suara Simetris, suara
bernafas krekles (-), suara jantung jantung S1 dan jantung S1 dan bernafas jantung S1 dan jantung S1 dan
menggunakan otot wheezing (-), S1 dan S2 S2 tunggal , S2 tunggal , tidakmengguna S2 tunggal, S2 tunggal,
bantu pernafasan, suara jantung tunggal , vesikuler vesikuler kan otot bantu vesikuler vesikuler
tidak ada nyeri S1 dan S2 vesikuler pernafasan,
tekan, dan tidak tunggal Simetris, suara
ada massa, taktil jantung S1 dan
fremitus menurun, S2 tunggal ,
saat perkusi vesikuler
terdengar
pekak,terdengar
suara ronchi halus
Abdomen Datar, tidak ada Datar, bising Datar, bising Datar, bising Datar, bising Datar, tidak ada Datar, bising Datar, bising
luka, ,peristaltic usus terdengar usus terdengar usus terdengar usus terdengar luka, ,peristaltic usus terdengar usus terdengar
usus mulai 15-16x/menit, 12-13x/menit, 15-17x/menit, 15-17x/menit, usus 12- 8x/menit, tidak 4-5x/menit,
menurun.terdengar tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka 15x/menit ada luka tidak ada luka
suara redup saat di
perkusi. Bising
usus 12x/menit
Ekstremitas Atas : masih dapat Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi
berfungsi dengan dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
baik, rentang gerak tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
masih baik kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
Bawah : rentang
gerak kaki masih
baik, kaki agak
dingin
Kulit Sawo matang, Tidak sianosis, Tidak sianosis, Tidak sianosis, Tidak sianosis, Berfungsi Tidak sianosis, Tidak sianosis,
tidak ada alergi, tidak ada tidak ada tidak ada alergi, tidak ada alergi, dengan baik tidak ada alergi, tidak ada
bersih, tidak alergi, bersih alergi, bersih bersih bersih tidak ada bersih alergi, bersih
sianosis tidak ada kelainan
alergi, bersih
Genital - - - - -
H. PENGKAJIAN MASALAH PSIKIATRIK
1) Depresi
Tn. I, Ny. S, Tn. A, Ny. B, Ny. N, Tn. R tidak mengalami depresi. Tn. I mengatakan mekanisme koping terhadap masalah bisa
dilakukan dengan baik.
2) Kecemasan kronik
Tn. I, Ny. S, Tn. A, Ny. B, Ny. N, Tn. R mengatakan tidak ada kecemasan kronik yang dirasakan. Tidak ada masalah yang menjadi
pikiran mereka saat ini
3) Kehilangan mood
Tn. I, Ny. S, Tn. A, Ny. B, Ny. N, Tn. R melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik.
4) Penurunan konsep diri
Tn. I, Ny. S, Tn. A, Ny. B, Ny. N, Tn. R mengatakan bahwa untuk kegiatan dimasyarakat sudah tidak aktif lagi karena merasa
mereka sudah tua dan kegiatan baiknya diteruskan oleh anak muda
5) Keinginan bunuh diri
Tn. I, Ny. S, Tn. A, Ny. B, Ny. N, Tn. R tidak ada yang memikirkan mengenai bunuh diri.
I. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI ANGGOTA KELUARGA
 Nutrisi
Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan
memasak. Komposisi jenis makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani,
dan protein nabati, sayuran, dan air minum. Cara penyajian makanan yaitu
tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap makanan.
Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua,
kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong dahulu
kemudian dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.
 Eliminasi
Tn. I : Tn. Imengatakan bahwa pola eliminasi bisa dilakukan secara
mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi BAB 3x seminggu
dan untuk BAK +- 7x/hari.
Ny. S : Ny. S mengatakan bahwa pola eliminasi bisa dilakukan
secara mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi BAB 1x/hari
dan untuk BAK +- 7x/hari.
Tn. Awan : Tn. A mengatakan bahwa pola eliminasi bisa dilakukan
secara mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi BAB 1x/hari
dan untuk BAK +- 7x/hari.
Ny. Budi : Ny. B mengatakan bahwa pola eliminasi bisa dilakukan
secara mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi BAB
3x/minggu dan untuk BAK +- 8x/hari.
An.Tn. A : An. Tn. Amengatakan bahwa pola eliminasi bisa dilakukan
secara mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi BAB 1x/hari
dan untuk BAK +- 4x/hari.
Ny.Norma : Ny. Norma mengatakan bahwa pola eliminasi bisa dilakukan
secara mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi BAB 1x/hari
dan untuk BAK +- 8x/hari.
Tn.Rosidin : Tn. Rosidin mengatakan bahwa pola eliminasi bisa
dilakukan secara mandiri dan dilakukan di toilet. Frekuensi
BAB 2x/hari dan untuk BAK +- 8x/hari.
An. Taflan : An. Taflan pola eliminasi dengan pampers. Frekuensi BAB
1x/ari dan untuk BAK +- 5x/hari.
 Intake cairan
Tn. I : Tn. I mengatakan bahwa untuk minum air putih jarang, lebih
suka minum kopi. Frekuensi minum kurang.
Ny. S : Ny. S mengatakan bahwa untuk frekuensi minum cukup
banyak dan lebih suka air putih.
Tn. Awan : Tn. A mengatakan bahwa untuk frekuensi minum cukup
banyak dan lebih suka air putih.
Ny. Budi : Ny. B mengatakan bahwa untuk frekuensi minum cukup
banyak dan lebih suka air putih.
An.Tn. A : An. Tn. mengatakan bahwa untuk minum air putih jarang,
lebih suka minum susu. Frekuensi minum kurang.
Ny.Norma : Ny. Norma mengatakan bahwa untuk frekuensi minum
cukup banyak dan lebih suka air putih.
Tn.Rosidin : Tn. Rosidin mengatakan bahwa untuk minum air putih
jarang, lebih suka minum kopi. Frekuensi minum kurang.
An. Taflan : An. Taflan untuk minum air putih 5x/hari, lebih sering
minum susu. Frekuensi minum cukup.
 Mobilisasi
Tn. I : Tn. I mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari masih
bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat.
Ny. S : Ny. S mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari masih
bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat
Tn. Awan : Tn. A mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari masih
bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat
Ny. Budi : Ny. B mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari masih
bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat
An.Tn. A : An. Tn. mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari masih
bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat.
Ny.Norma : Ny. Norma mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari
masih bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat
Tn.Rosidin : Tn. Rosidin mengatakan bahwa untuk kegiatan sehari-hari
masih bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat
An. Taflan : An. Taflan untuk kegiatan sehari-hari masih dibantu keluarga
seperti makan, mandi, dll.
 Personal hygiene
 Tn. I : Tn. I mengatakan bahwa untuk personal hygiene masih bisa
dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 Ny. S : Ny. S mengatakan bahwa untuk personal hygiene masih bisa
dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 Tn. Awan : Tn. A mengatakan bahwa untuk personal hygiene masih bisa
dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 Ny. Budi : Ny. B mengatakan bahwa untuk personal hygiene masih bisa
dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 An.Tn. A : An. Tn. mengatakan bahwa untuk personal hygiene masih
bisa dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 Ny.Norma : Ny. Norma mengatakan bahwa untuk personal hygiene masih
bisa dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 Tn.Rosidin : Tn. Rosidin mengatakan bahwa untuk personal hygiene
masih bisa dilakukan secara mandiri di toilet tanpa bantuan alat.
 An. Taflan : An. Taflan untuk untuk personal hygiene masih perlu bantuan
keluarga
ANALISA DATA

NO DATA (DO & DS) PROBLEM ETIOLOGI


1. DS : Resiko terjadinya Ketidakmampuan
- Tn. I mengatakan sakit TB penularan TB keluarga merawat
Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu. Paru pada anggota keluarga
- Tn. I mengatakan obatnya anggota keluarga yang yang sakit
diminum secara teratur lain
selama 6 bulan pada 2 ½
tahun yang lalu, namun masih menjadi
perokok aktif.
- Tn. I mengatakan tidak
pernah periksa ke
Puskesmas lagi sejak obatnya habis 6
bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini
sedang masuk angin, flu, dan batuk-
batuk.
DO :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD
110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi
0
nafas sedikit ronchi, Suhu 36 C
- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm
- Tn. I tampak kurus,
- Kondisi rumah sempit,
- Pencahayaan redup, udara lembab,
gelap, dan kotor.
2 DS Ketidakefektifan Ketidakmampuan
- Tn. I mengatakan sudah lama batuk- bersihan jalan keluarga merawat
batuk sekitar 2 minggu karena masuk nafas pada Tn.I anggota keluarga
angin. yang sakit
- Tn. I mengatakan batuknya sudah
sembuh dan sekarang kambuh lagi akibat
masuk angin.
- Tn. I mengatakan baru membeli obat di
warung kalau batuknya dirasa agak
parah.
- Tn. I mengatakan mengetahui tentang
penyakit TB Paru
- Tn. I mengatakan tidak
pernah membuka jendela
karena sudah ada kipas angin.
DO:
- Tekanan Darah 110/70
mmHg, Nadi 80 x/menit,
- Pernafasan 25x/menit, bunyi paru
terdengar sedikit bunyi ronki,
FORMAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

N DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA INTERVENSI


O KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDART
KELUARGA
1. Resiko terjadinya Setelah 1. Mampu 1. Respon verbal 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan pengertian
penularan TB dilakukan mengenal dari keluarga menyebutkan TB dan gejala serta
Paru pada Tindakan masalah dengan Paru adalah suatu penyebab dari
anggota keluarga keperawatan dengan menyebutkan penyakit yang penyakit TB Paru
yang lain b.d selama 7x24 menyebutkan tentang menular. 2. Tanyakan kembali
Ketidakmampuan jam diharapkan pengertian, pengertian, 2. Tanda dan tentang pengertian,
keluarga merawat pengetahuan tanda & gejala, penyakit TB gejalanya adalah tanda dan gejala serta
anggota keluarga keluarga Tn.I serta penyebab paru, Tanda dan batuk terus-menerus penyebab dan akibat
yang sakit bertambah. dari TB Paru gejala serta dan berdahak, sesak dari penyakit TB Paru
2. Keluarga: penyebabnya nafas, keluar 3. Berikan pujian yang
mengambil keringat dingin pada positif/jawaban yang
keputusan malam hari, berat tepat
untuk badan menurun.
mengatasi 3. Keluarga
masalah TB menyebutkan
Paru penyebab T B paru
3. Keluarga adalah: kuman
mampu mikrobakteri
melakukan tuberkulosa
tindakan untuk
merawat
anggota
keluarga yang
menderita 1. Keluarga dapat
penyakit TB menyebutkan akibat
Parudengan dari tidak minum
menjelaskan obat secara teratur 1. Jelaskan pada
cara perawatan maka kuman-kuman keluarga Tn.I akibat
dan TB akan kebal dari penyakit TB Paru
melaksanakann 2. Respon verbal didalam tubuh, 2. Motivasi keluarga
ya pada keluarga maka penyakit akan untuk mengambil
penderita TB mampu sulit disembuhkan keputusan
Paru menjelaskan 3. Tanyakan kembali
4. Keluarga kembali akibat pada keluarga akibat
mampu TB Paru dan dari penyebab TB
memodifikasi mengambil 1. Keluarga mampu Paru
lingkungan keputusan untuk menyebutkan cara 4. Berikan kesempatan
untuk mengatasai TB perawatan penyakit keluarga untuk
mencegah Paru TB Paru adalah: bertanya
terjadinya Minum obat teratur,
penularan makan-makanan
dengan cara yang bergizi, 1. Menjelaskan cara
menyebutkan istirahat cukup, perawatan TB Paru
lingkungan- menjaga kebersihan 2. Berikan contoh menu
lingkungan lingkungan makanan yang bergizi
yang baik bagi 3. Respon verbal 3. Tanyakan kembali
penderita TB keluarga tentang cara merawat
Paru mampu TB Paru dan menu
menjelaskan yang bergizi
cara perawatan 4. Diskusikan tentang
TB Paru 1. Keluarga dapat pentingnya perawatan
menyebutkan cara di rumah
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mendukung
penyembuhan
penyakit TB Paru
adalah pencahayaan
ruangan yang cukup 1. Mengidentifikasi
2. Ventilasi rumah pengetahuan keluarga
yang cukup tentang lingkungan
3. Jendela rajin dibuka rumah yang baik
agar sinar matahari 2. Memodifikasi
bisa masuk kedalam keluarga untuk
4. Respon verbal rumah mengungkapkan
keluarga dapat 4. Menjemur kasur, kembali lingkungan
menjelaskan bantal, minimal 1 3. Memotivasi keluarga
lingkungan minggu sekali untuk memanfaatkan
yang dapat 5. Tidak membuang fasilitas sesuai
mendukung dahak sembarangan kemampuan
penyembuhan tempat, tapi gunakan
penyakit TB kaleng yang
Paru didalamnya di isi
cairan desinfektan
seperti tysol, air
sabun, bayclin, agar
kuman TB dapat
mati
2 Ketidakefektifan Setelah 1. Keluarga 1. Respon verbal 1. TB Paru adalah 1. Jelaskan pengertian,
bersihan jalan dilakukan mampu dari keluarga suatu penyakit tanda dan gejala, serta
nafas pada Tn.I b.d tindakan mengenal terkait yang menular yang penyebab dari
ketidakmampuan keperawatan masalah TB pengertian, dapat menyerang penyakit TB Paru
keluarga merawat selama 7x24 Paru dengan penyebab, tanda siapa saja yang 2. Tanyakan kembali
anggota keluarga jam diharapkan cara dan gejala TB disebabkan oleh tentang pengertian,
dengan jalan nafas Tn. I menyebutkan Paru bakteri tanda dan gejala, serta
masalah penyakit TB efektif. pengertian, mycobacterium penyebab dari
Paru penyebab, tanda tuberculosae, tanda penyakit TB Paru
dan gejala TB dan gejalanya 3. Berikan
paru adalah batuk-batuk reinforcement positif
2. Keluarga terus menerus atas kemampuan
mampu selama kurang keluarga
mengambil lebih 3 minggu dan
keputusan yang berdahak, sesak
tepat untuk nafas, keluar
mengatai keringat dingin
masalah TB pada malam hari,
Paru dengan dan berat badan
cara menurun.
menyebutkan
akibat dari TB 2. Akibat dari TB
paru dan Paru adalah
memutuskan tuberkulosis
untuk merawat meningen, 1. Jelaskan pada
Tn.I dengan TB pnemonia keluarga Tn. I akibat
paru 2. Respon verbal tuberkulosis, dan dari penyakit TB
3. Keluarga dan sikap dari kematian. Paru
mampu keluarga tentang Keluarga 2. Tanyakan kembali
melakukan akibat TB Paru memutuskan untuk pada keluarga akibat
perawatan pada dan keputusan mengatasi dan TB Paru
anggota keluarga untuk merawat TB Paru 3. Motivasi keliuarga
keluarga yang mengatasi TB Tn. I untuk mengambil
menderita TB Paru keputusan dalam
Paru dengan mengatasi TB Paru
cara Tn. I
menjelaskan 4. Berikan
cara perawatan reinforcement
dan pencegahan positif atas
penularan TB keputusan yang
Paru. diambil keluarga
4. Keluarga 3. Cara perawatan dalam mengatasi TB
mampu penyakit TB Paru Paru
memodifikasi adalah minum obat
lingkungan secara teratur, 1. Jelaskan cara
untuk mencegah makan makanan perawatan,
terjadinya yang bergizi, pencegahan
penularan 3. Respon verbal, istirahat cukup, penyakit TB Paru
dengan cara sikap, dan menjaga 2. Ajarkan klien cara
menyebutkan psikomotor kebersihan batuk efektif dan
lingkungan- keluarga tentang lingkungan. Cara membuang dahak
lingkungan cara perawatan pencegahan yang benar
yang baik bagi TB Paru dan penularan TB Paru 3. Tanyakan kembali
pasien penyakit pencegahan dengan cara perawatan,
TB Paru penularan TB memisahkan pencegahan
5. Keluarga Paru perlengkapan penyakit TB Paru
mampu makan anggota 4. Anjurkan keluarga
memanfaatkan keluarga dengan mempraktekkan
fasilitas pasien, menutup kembali cara batuk
kesehatan yang mulut saat bersin efektif dan
tersedia dengan dan batuk, serta membuang dahak ke
cara membuang dahak tempatnya
menyebutkan pada tempatnya. 5. Berikan
manfaat Proses batuk reinforcement
kunjungan ke efektif: tarik nafas positif atas hasil
pelayanan dalam melalui yang dicapai
kesehatan, hidung dan
menyebutkan hembuskan seperti
jenisjenis meniup balon
pelayanan sebanyak 3x dan
keehatan yang waktu yang ketiga
tersedia dan batukkan lalu
memanfaatkan buang dahak ke
fasilitas tempat yang berisi
kesehatan. lysol lalu tutup.
4. Respon verbal, 4. Cara memodifikasi 1. Diskusikan hal-hal
sikap dan lingkungan yang yang dapat
psikomotor dapat mendukung dilakukan untuk
keluarga penyembuhan memodifikasi
tentang penyakit TB Paru lingkungan
lingkungan adalah 2. Motivasi keluarga
yang dapat pencahayaan untuk
mendukung ruangan yang mengungkapkan
penyembuhan cukup, ventilasi kembali cara
penyakit TB rumah yang cukup, memodifikasi
Paru jendela dibuka lingkungan
agar sinar matahari 3. Berikan
bisa masuk reinforcement
kedalam rumah, positif atas hasil
menjemur kasur, yang telah dicapai
bantal minimal
1minggu sekali
dijemur, tidak
membuang dahak
sembarangan
tempat, tapi
gunakan kaleng
yang didalamnya
sudah diisi cairan
desinfektan seperti
lysol, air sabun,
bayclean, agar
kuman TB Paru
dapat mati.
5. Respon verbal, 5. Manfaatkan 1. Diskusikan dengan
sikap, dan kunjungan ke keluarga tentang
psikomotor pelayanan manfaat kunjungan
keluarga tentang kesehatan adalah ke pelayanan
manfaat untuk memperoleh kesehatan
pelayanan informasi dan
kesehatan dan pengobatan, jenis
penggunaan pelayanan
pelayanan kesehatan adalah
kesehatan untuk memperoleh
informasi dan
pengobatan, jenis
pelayanan
kesehatan:
Puskesmas, bidan
praktek, klinik
swasta, posyandu,
keluarga
berkunjung ke
pelayanan
kesehatan
(Puskesmas).
FORMAT PENAPISAN MASALAH

Masalah Kriteria Bobot Skor Pembenaran


keperawatan
Resiko terjadinya A. Sifat masalah 4 15 Diagnosa resiko
penularan TB B. Kemungkinaan diubah 4 terjadinya
Paru pada C. Potensial dicegah 4 penularan TB paru
anggota keluarga D. Menonjol masalah 3 pada anggota
yang lain b.d keluarga lain
Ketidakmampuan dipilih menjadi
keluarga merawat diagnosa pertama
anggota keluarga karena memiliki
yang sakit skor paling tinggi.
Diagnosa ini
diangkat karena
resiko terjadinya
penularan TB
pada keluarga ,
dimana adanya
ketidakmampuan
pasien dan
keluarga merawat
orang yang sakit,
sehingga perlu
adanya
pengetahuan yang
lebih agar tidak
menularkan
penyakit TB yang
lebih parah pada
anggota lain.
Selain itu
kurangnya
pengetahuan pada
pasien sendiri
tentang
pencegahan
penyakit TB.
Ketidakefektifan A. Sifat masalah 4 14 Diagnosa
bersihan jalan B. Kemungkinan diubah 4 ketidakefektifan
nafas pada Tn.I C. Potensial dicegah 3 bersihan jalan
b.d D. Menonjol masalah 3 nafas dipilih
ketidakmampuan menjadi urutan
keluarga merawat kedua. Pada
anggota keluarga masalah ini
dengan dikarenakan
masalah penyakit adanya kurangnya
TB Paru pengetahuan dan
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat pasien
TB paru. Hal ini
seharusnya di
minimalisir agar
anggota keluarga
dapat bebas dari
TB paru.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Hari/pengkajian Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf


Formatif
Kamis, 25 Januari Resiko terjadinya Menjelaskan - Klien Kelompok
2018 penularan TB pengertian dan memahami
Jam 09.00 Paru pada gejala serta pengertian
anggota keluarga penyebab dari dan gejala
yang lain b.d penyakit TB Paru serta
Ketidakmampuan penyebab
keluarga merawat dari penyakit
anggota keluarga TB paru
yang sakit - Klien banyak
bertanya
tentang
penyakit TB
Kamis, 25 Januari Ketidakefektifan Menjelaskan cara - Klien belum Kelompok
2018 bersihan jalan perawatan, terlalu paham
Jam 09.15 nafas pada Tn.I pencegahan penyakit cara
b.d TB Paru serta perawatan
ketidakmampuan contoh makanan penyakit TB
keluarga merawat bergizi seimbang paru
anggota keluarga - Klien
dengan mengetahui
masalah penyakit cara
TB Paru pencegahan
namun
kadang masih
tidak taat
pada
pengobatan
TB paru
Kamis, 25 Januari Resiko terjadinya Menjelaskan pada - Keluarga Kelompok
2018 penularan TB keluarga Tn.I akibat klien mulai
Jam 09.35 Paru pada dari penyakit TB paham akibat
anggota keluarga Paru dari TB paru
yang lain b.d
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit
Kamis, 25 Januari Ketidakefektifan Mengajarkan klien - Klien mulai Kelompok
2018 bersihan jalan cara batuk efektif mengerti cara
Jam 09.45 nafas pada Tn.I dan membuang batuk efektif
b.d dahak yang benar dan
ketidakmampuan membuang
keluarga merawat dahak yang
anggota keluarga benar
dengan - Klien mulai
masalah penyakit mempraktekk
TB Paru an
Kamis, 1 Februari Resiko terjadinya Menanyakan kemba Klien masih ingat Kelompok
2018 penularan TB li tentang tentang
Jam 09.00 Paru pada pengertian, tanda pengertian, tanda
anggota keluarga dan gejala serta dan gejala serta
yang lain b.d penyebab dan akibat penyebab dan
Ketidakmampuan dari penyakit TB akibat dari
keluarga merawat Paru penyakit TB
anggota keluarga
yang sakit
Kamis, 1 Februari Resiko terjadinya Menanyakan Keluarga masih Kelompok
2018 penularan TB kembali pada ingat apa akibat
Jam 09.10 Paru pada keluarga akibat dari dari TB paru
anggota keluarga penyebab TB Paru
yang lain b.d
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit
Kamis, 1 Februari Resiko terjadinya Menanyakan Klien sudah Kelompok
2018 penularan TB kembali tentang cara mulai paham dan
Jam 09.20 Paru pada merawat TB Paru akan patuh untuk
anggota keluarga dan memberi contoh merawat
yang lain b.d menu yang bergizi penyakit TB paru
Ketidakmampuan serta akan
keluarga merawat mengonsumsi
anggota keluarga makanan bergizi.
yang sakit
Kamis, 1 Februari Ketidakefektifan Menganjurkan Keluarga dapat Kelompok
2018 bersihan jalan keluarga mempraktekkan
Jam 09.25 nafas pada Tn.I mempraktekkan kembali cara
b.d kembali cara batuk batuk efektif dan
ketidakmampuan efektif dan membuang dahak
keluarga merawat membuang dahak ke ke tempatnya
anggota keluarga tempatnya
dengan
masalah penyakit
TB Paru
Kamis, 1 Februari Ketidakefektifan Memotivasi Keluarga akan Kelompok
2018 bersihan jalan keluarga untuk mencoba mulai
Jam 09.35 nafas pada Tn.I mengungkapkan memodifikasi
b.d kembali cara ruangan dan
ketidakmampuan memodifikasi lingkungan
keluarga merawat lingkungan rumah
anggota keluarga
dengan
masalah penyakit
TB Paru
Kamis, 1 Februari Ketidakefektifan Mendiskusikan Keluarga dan Kelompok
2018 bersihan jalan dengan keluarga klien terbuka
Jam 09.40 nafas pada Tn.I tentang manfaat dengan adanya
b.d kunjungan ke kunjungan
ketidakmampuan pelayanan kesehatan pelayanan
keluarga merawat kesehatan serta
anggota keluarga sudah
dengan mengetahui
masalah penyakit manfaatnya
TB Paru

EVALUASI SUMATIF

No Hari/tanggal Dx. Keperawatan Evaluasi sumatif Paraf


1. Sabtu, 3 Februari Resiko terjadinya - Klien sudah Kelompok
2018 penularan TB memahami
Jam 09.00 Paru pada pengetahuan
anggota keluarga tentang penyakit
yang lain b.d TB paru
Ketidakmampuan - Klien paham
keluarga merawat tentang cara
anggota keluarga perawatan TB
yang sakit. paru
- Klien dan
keluarga sangat
kooperatif dalam
berdiskusi
- Klien dan
keluarga sudah
mendapatkan
motivasi namun
terkadang lupa
untuk
menerapkannya
di kehidupan
sehari-hari.
2. Sabtu, 3 Februari Ketidakefektifan - Klien masih Kelompok
2018 bersihan jalan mengalami sesak
Jam 09.00 nafas pada Tn.I b.d napas
ketidakmampuan - Klien merasa
keluarga merawat kurang nyaman
anggota keluarga dengan keadaanya
dengan saat ini
masalah penyakit
TB Paru
FORMAT TINDAK LANJUT (RTL)

Anggota Masalah Intervensi yang telah RTL Paraf


KK Kesehatan dilakukan
Resiko - Memberikan - Jelaskan pada keluarga
terjadinya pendidikan Tn.I akibat dari
penularan TB kesehatan penyakit TB Paru
Paru pada penyakit TBC - Motivasi klien dan
anggota kepada pasien dan keluarga untuk
keluarga yang keluarga mengambil keputusan
lain - Memberikan secara terus menerus
motivasi atau
dorongan pada
klien dan keluarga
agar tetap
Tn. I
merawat klien
dengan TBC
supaya tidak
semakin parah
Ketidakefektifan - Memberikan Anjurkan keluarga
bersihan jalan penkes tentang mempraktekkan kembali
nafas penyakit TBC cara batuk efektif,
- Memberikan fisioterapi dada dan
penkes tentang membuang dahak ke
batuk efektif dan tempatnya
fisioterapi dada

Anda mungkin juga menyukai