Isi Modul Gizi Diet Fix
Isi Modul Gizi Diet Fix
KONSEP NUTRISI
dan menjelaskan :
1. Esensi nutrisi dan fungsi nutrisi (Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Air dan
Mineral)
Konsep Nutrisi
: 2000), nutrisi merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih
baik dari parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan
nutrien oleh tubuh lebih efisien. Sedangkan menurut (Rock CL : 2004), nutrisi
normal setiap organ dan jaringan tubuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa nutrisi
merupakan kebutuhan bagi setiap individu guna untuk membentuk energi, dan
1
Menurut (alviescoot.blogspot) nutrisi berbeda dengan makanan, makanan
adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang
dalam jumlah yang besar dan biasanya berfungsi sebagai sumber energi. Yang
a. Karbohidrat
b. Protein
konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
c. Lemak
energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol
dan asam-asam lemak. Contoh makanan sumber lemak: susu, telur, kacang-
2
2. Nutrisi mikronutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit
a. Vitamin
yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator
sayur-sayuran, dll
b. Mineral
esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Contoh makanan sumber minderal:
c. Air
Zat gizi mempunyai fungsi penting yang antara satu dengan yang lainnya
saling mendukung dan bekerja sama untuk tetap menjaga agar tubuh dapat
penganti bagi yang lainnya. Meski hal ini tidak dianjurkan oleh pakar kesehatan.
3
Untuk fungsi nutrisi dapat dilihat dari pengertian di atas, dimana nutrisi
batuk, muntahdan pusat pernapasan. Selain itu, sistem saraf juga merupakan
Pada intinya, terdapat dua bagian pada sistem endokrin yang sangat
rasa lapar dan kenyang.Rasa lapar dan kenyang inilah yang nantinya berhubungan
nutrisi tubuh,yakni otot polos. Otot polos adalah otot yang ditemukan pada dinding
organ pencernaan,seperti lambung dan usus. Sifat kerja otot polos yang involunter
4
3. Peran sistem kardiovaskular dalam pengaturan nutrisi tubuh
penyaringan darahsehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerapzat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan lagi olehtubuh larut dalam air dan dikeluarkan dalam bentuk
urin.Pada proses pembentukan urin terdapat beberapa proses yang berperan dalam
bagian cairan darah kecuali protein.Cairan yang tersaring tersebut ditampung oleh
capsula bowman yang terdiri dari glukosa,air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat
dan kemudian diteruskan ke tubulus ginjal. Selainitu, pengaturan nutrisi tubuh juga
terjadi pada proses reabsorbsi. Pada proses ini terjadipenyerapan kembali sebagian
besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ionbikarbonat. Prosesnya
5
kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh.Penyerapan
ini terjadi secara aktif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
Daftar Pustaka
alviescoot.blogspot.com/2015/01/pengertian-nutrisi-menurut-beberapa-
BAB II
PENGATURAN NUTRISI
6
3. Cara memenuhi angka kecukupan gizi
Pengaturan Nutrisi
manusia terhadap energi sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
basal atau basal metabolisme rate (BMR) (Umi:2017). BMR bisa diartikan sebagai
jumlah dari energi yang dibutuhkan dari masing-masing individu. Dimana setiap
BMR setelah makan sekitar 5-30%. Para ahli menjelaskan bahwa kenaikan BMR
disebabkan proses fisiologis yang disebut spesific dynamic action. BMR naik kira-
kira sekitar 10% 5 jam setelah makan dan menurun sampai 0-5% 24 jam setelah
cara menghitung AMB di pengaruhi oleh umur, gender, bera tbadan, dan tinggi
7
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
Keterangan :
Umur
Laki-laki Perempuan
8
30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829 Cara ini memperhatikan
aktivitas fisik dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu sangat ringan, ringan, sedang
Dianjurkan Widya
Karsa Pangan Dan Gizi Dalam Almatsier Contoh cara menaksirkan kebutuhan
energy untuk seorang perempuan berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan
tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan dengan menggunakan 4 cara berikut :
9
1) Kebutuhan energy untuk AMB
= 1297,6 kkal
b) RUMUS CEPAT 1
= 0,95 kkal x 52 x 24
= 1185,8 kkal
c) RUMUS CEPAT 2
= 25 kkal x kg bb
= 25 kka x 52
= 1300 kkal
d) RUMUS FAO/WHO/UNU
=1260,4 kkal.
Pada pengaturan nutrisi ini susunan makanan mengacu pada pola menu
Kecukupan Gizi (AKG) adalah banyaknya masing-masing zat gizi esensial yang
harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah
10
defisiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat
badan, tinggi badan, genetika, dan keadaan fisiologis seperti hamil atau menyusui.”
Berbagai faktor memengaruhi angka kebutuhan gizi, seperti genetic, aktivitas, dan
berat badan. Oleh karena itu, ada angka kebutuhan gizi yang rendah dan ada pula
Daftar Pustaka
tangankecilmahasiswa.blogspot.com/2016/09/pengaturan-nutrisi_16.html)
11
BAB III
MENYUSUI
dan menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi, bentuk dan jenis makanan pada tiap
golongan umur pada bayi dan anak, remaja, dewasa, lansia, ibu hamil dan
menyusui.
(Kebutuhan gizi bayi, ASI eksklusif, cara dan siklus pemberian ASI, faktor yang
6. Masalah gizi pada anak balita, usia sekolah, dan remaja. (dampak, resiko
kekurangan gizi)
12
7. Karakteristik masa dewasa dan usia lanjut serta kebutuhan zat gizi pada dewasa
dan lansia
8. Perubahan fisiologis pada remaja dan lansia berkaitan dengan kebutuhan zat gizi
9. Masalag gizi pada kelompok dewasa dan lansia (resiko akibat kekurangan dan
kelebihan gizi pada remaja, serta resiko penyakit penyerta pada lansia)
10. Kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trimester I, II, III)
11. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat kehamilan
Kebutuhan Nutrisi
kesehatan”.
Jenis-jenis nutrisi
2. Lemak meruoakan energi yang dipadatkan , yang terdiri atas gabungan gliserol
3. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, berupa struktur nutrisi
4. Vitamin adalah bahan organik yang tidak bisa dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
13
5. Mineral dan air, Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka
Malnutrisi
pada orang tua, sendiri dirumah,atau kurang bergerak. Juga yang mengalami
injury, pembedahan, trauma tau penyakit kronik yang dapat menurunkan nafsu
makan.
pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis, atropi otot, menghilangnya
3. Kwashiorkor adalah kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau
disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera
dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot,
14
Efek malnutrisi pada system tubuh diantaranya adalah:
1. Neurologis/temperatur regulasi.
kesulitanpengambilan keputusan.
3. Sistem imun.
ketangkasan.
8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
15
4. Kesuukaan
5. Ekonomi
6. Faktor fisiologi
7. Alkohol
8. Immobilitas
9. Kanker
11. Pembedahan
diperkirakan menjadi penyebab 3,1 juta kematian anak setiap tahun atau sekitar
45% dari total kematian anak. Pemberian makanan bagi bayi dan balita merupakan
dan perkembangan yang sehat pada anak. Dua tahun pertama kehidupan seorang
anak merupakan periode yang amat penting, karena nutrisi yang optimal selama
periode ini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi
risiko penyakit kronis, serta mendukung perkembangan anak yang lebih baik.
16
Pemberian ASI secara optimal sangatlah penting karena dapat
menyelamatkan hidup lebih dari 800.000 balita setiap tahunnya. Untuk itu, WHO
kadar gizinya cukup pada usia 6 bulan dengan tetap melanjutkan ASI hingga usia 2
Namun, masih banyak bayi dan anak yang tidak mendapatkan nutrisi
optimal. Contohnya, hanya sekitar 36% bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia yang
Rekomendasi ini juga diberlakukan untuk bayi yang lahir dari ibu yang
menyandang HIV. Obat-obat antiretroviral yang telah tersedia saat ini mendukung
bayi-bayi tersebut untuk mendapat ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan bisa
dilanjutkan hingga minimal usia 12 bulan dengan risiko penularan HIV yang lebih
rendah.
ASI eksklusif selama 6 bulan memberikan banyak manfaat bagi ibu dan
bayinya. Yang utama adalah perlindungan terhadap infeksi saluran cerna yang
menyusu dini, dalam waktu satu jam setelah lahir, melindungi bayi baru lahir dari
infeksi sehingga menurunkan angka kematian bayi baru lahir. Risiko kematian
17
akibat diare dan infeksi lain meningkat pada bayi yang tidak mendapat ASI
ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi yang penting bagi anak usia
6-23 bulan. ASI dapat memenuhi setengah atau lebih kebutuhan energi anak usia
6-12 bulan, dan sepertiga kebutuhan energi anak usia 12-24 bulan. ASI juga
merupakan sumber energi dan nutrisi yang sangat penting saat anak sedang sakit
Anak dan remaja yang mendapat ASI ketika mereka masih bayi memiliki
risiko lebih rendah untuk mengalami kegemukan atau obesitas. Selain itu, mereka
menunjukkan tingkat kecerdasan dan prestasi sekolah yang lebih baik. ASI
dikaitkan dengan kehidupan yang lebih baik pada ketika anak tumbuh dewasa
nantinya. Anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik juga akan menghemat
Pemberian ASI yang lebih lama juga berperan pada kesehatan ibu.
Pemberian ASI dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan kanker payudara pada
ibu serta merenggangkan jarak kehamilan – karena ASI eksklusif pada bayi kurang
menstruasi. Saat ini telah dikenal metode KB alamiah (meskipun tidak selalu
Di usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi mulai meningkat melebihi
jumlah yang dapat dipenuhi oleh ASI sehingga diperlukan adanya makanan
18
juga sudah siap untuk menerima makanan lain selain ASI. Jika makanan
pendamping tidak mulai diperkenalkan sejak usia 6 bulan, atau jika diberikan secara
1. Lanjutkan ASI sesuai permintaan anak hingga anak usia 2 tahun atau lebih.
makan sendiri pada anak yang lebih besar. Makan pelan-pelan, jangan dipaksakan.
4. Dimulai pada usia 6 bulan dengan jumlah makanan yang kecil lalu ditingkatkan
5. Tingkatkan frekuensi makan: 2-3 kali sehari untuk bayi 6-8 bulan dan 3-4 kali
sehari untuk bayi9-23 bulan dengan diselingi 1-2 kali makanan ringan.
7. Ketika anak sakit, perbanyak asupan cairan termasuk ASI lebih banyak dan
Keluarga dan anak dalam kondisi tertentu memerlukan perhatian khusus dan
dukungan lebih. Sebisa mungkin, ibu dan bayinya harus selalu bersama dan
mendapat dukungan untuk memanfaatkan pilihan makanan yang ada. ASI tetap
19
merupakan bentuk pemberian makanan pada bayi yang lebih dipilih pada hampir
ASI, terutama inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif, merupakan salah
satu cara efektif untuk meningkatkan angka harapan hidup bayi. Namun, HIV dapat
menular dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan juga melalui ASI. Dulu,
AsI dengan risiko bayi meninggal karena malnutrisi atau penyakit lain akibat tidak
mendapatkan ASI.
(ARV) pada ibu yang terinfeksi HIV dapat menurunkan risiko penularan HIV ke
Sejak tahun 2010, WHO merekomendasikan para ibu yang terinfeksi HIV
agar mengonsumsi ARV dan memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan,
melanjutkan Asi sampai usia satu tahun. ASI hanya boleh dihentikan jika telah
tersedia makanan yang aman dan mengandung zat gizi yang cukup.
20
Bahkan sekalipun tidak ada ARV, ibu yang terinfeksi HIV tetap dianjurkan
untuk menyusui anaknya secara eksklusif sampai kondisi sosial dan lingkungan
tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan
pada masa ini dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual dan hambatan
pertumbuhan linear. Pada masa ini pula nutrisi penting untuk mencegah terjadinya
penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit
Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan
tidak dibedakan, tetapi pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik
tubuh yang spesifik sesuai gender (gender specific) sehingga kebutuhan nutrienpun
menjadi berlainan. Sebagai contoh, remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih
perubahan psikologik dan sosial. Terdapat variasi waktu dan lamanya berlangsung
masa transisi dari anak menjadi manusia dewasa yang dipengaruhi oleh faktor
sosio-kultural dan ekonomi. Selain itu, remaja bukanlah kelompok yang homogen
walaupun berada dalam lingkungan sosio-kultural yang sama dengan variasi lebar
dalam hal perkembangan, maturitas dan gaya hidup. Penelitian Blum (1991) pada
21
remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja lelaki lebih percaya diri, merasa
lebih bahagia dan sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja perempuan
yang cenderung merasa kurang puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta
kesehatannya.
khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan
Kebutuhan nutrisi
perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan),
Tinggi badan
2. Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih belakangan serta puncak ypercepatan
lebih tinggi dibanding anak perempuan. Pertumbuhan linear dapat melambat atau
terhambat bila kecukupan makanan / energi sangat kurang atau energy expenditure
Berat badan
1. Sekitar 25 - 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa remaja.
22
Komposisi tubuh
1. Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot maupun massa ytubuh
tanpa lemak (lean body mass) pada anak lelaki dan perempuan sama.
2. Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan jaringan otot lebih ybanyak
daripada jaringan lemak secara proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa
3. Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal adalah 23% pada
4. Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada masa remaja dan pada yakhir
terlambat sehingga kepadatan tulang lebih rendah pada masa dewasa. Nutrisi
merupakan salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan awitan pubertas.
BB/TB dan IMT/U (indeks massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.
bawah ini:
23
3. Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular,
yang mutlak dan hakiki. Defisiensi energi dan nutrien yang terjadi pada masa ini
dapat berdampak negatif yang dapat melanjut sampai dewasa. Kebutuhan nutrisi
Energi
remaja. Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan erat dengan jumlah massa
tubuh tanpa lemak (lean body mass) sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada
dan nutrien sehingga kekurangan energi dan nutrien kronik pada masa ini dapat
Protein
rumatan masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk
24
peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan
protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi (perempuan 11-14
tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein secara konsisten pada
Karbohidrat
sebagai sumber serat makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari
energi total serta tidak lebih dari 10-25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti
dari 12% kalori yang berasal dari karbohidrat dan konsumsinya meningkat 3 kali
lipat pada dua dekade terakhir ini. Penelitian Josep di Jakarta (2010) pada remaja
siswa SMP didapatkan bahwa siswa yang mengonsumsi minuman bersoda 3-4 kali
Lemak
termasuk Indonesia (gizi seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari
30% dari energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh.
Sumber utama lemak dan lemak jenuh adalah susu, daging (berlemak), keju,
mentega / margarin, dan makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan
lain-lain.
25
Mineral
skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang
sangat penting untuk kepadatan masa tulang serta mencegah risiko fraktur dan
osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja telah mencapai hampir 90% dari masa
adalah 1.300 mg per hari. Susu merupakan sumber kalsium terbaik, disusul keju, es
krim, yogurt. Kini banyak makanan dan minuman yang difortifikasi dengan
kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu (300mg per saji).
Terdapat pula kalsium dalam bentuk sediaan farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat,
laktat atau fosfat) dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan
diabsorpsi lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis tidak lebih
Zat besi (Fe). Seperti halnya kalsium, kebutuhan zat besi pada remaja baik
bertambahnya massa otot dan volume darah. Pada remaja perempuan kebutuhan
lebih banyak dengan adanya menstruasi. Kebutuhan pada remaja lelaki 10-12
mg/hari dan perempuan 15 mg/hari. Besi dalam bentuk neme yang terdapat pada
26
sumber hewani lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada
serta penting pada pembentukan protein dan ekspresi gen. Konsumsi seng yang
adekuat penting untuk proses percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti
merah, kerang dan biji-bijian utuh merupakan sumber seng yang baik.
Vitamin
vitamin A awal ditandai dengan adanya buta senja. Sumber vitamin A utama :
serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju. Sumber β- karoten sebagai pro-
vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel, tomat, bayam dan sayuran
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan pertumbuhan dan
perkembangan. Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah
27
mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka
Folat. Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga
terjadinya anemia megaloblastik dan kecukupan folat pada masa sebelum dan
Lain-lain
Serat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus dan
jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan serat yang cukup juga diduga
dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula darah dan
mengurangi risiko terjadinya obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung
dengan rumus : ( umur + 5 ) gram dengan batas atas sebesar ( umur + 10 ) gram.
khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan
yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah dan gaya hidup.
kebanyakan remaja kekurangan vitamin dan mineral dalam makanannya antara lain
folat, vitamin A dan E, Fe, Zn, Mg, kalsium dan serat. Hal ini lebih nyata pada
28
berlebih (lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula) terjadi lebih banyak
Anemia merupakan masalah nutrisi utama pada remaja dan umumnya pola
anemia pada remaja cukup tinggi. Sukarjo dkk di Jawa Timur (2001) mendapatkan
prevalensi sebesar 25.8% pada remaja perempuan dan 12.1% pada remaja lelaki
usia 12-15 tahun, sedangkan laporan Sunarno dan Untoro (2002) pada SKRT 1995
menunjukkan angka 45.8% dan 57.1% masing-masing pada anak sekolah lelaki dan
defisiensi besi dengan gangguan proses kognitif yang membaik setelah mendapat
kejadian malnutrisi tinggi, prevalensi berkisar antara 27 - 65% pada 11 studi oleh
ICRW (International Centre for Research on Women). Gizi kurang kronik yang
kapasitas kerja.
3. Obesitas
29
Obesitas pada masa remaja cenderung menetap hingga dewasa dan makin
Obesitas juga menimbulkan masalah besar kesehatan dan sosial, dan pengobatan
tidak saja memerlukan biaya tinggi tetapi seringkali juga tidak efektif. Karenanya
pencegahan obesitas menjadi sangat penting dan remaja merupakan target utama.
4. Perilaku
terjadinya masalah nutrisi. Bila tidak ada masalah ekonomi ataupun keterbatasan
rentan terhadap masalah komersial dan tekanan dari teman sekelompok (peer
group) serta kurang peduli akan masalah kesehatan, akan mendorong remaja kepada
pola makan yang tidak menentu tersebut. Kebiasaan makan yang sering terlihat
pada remaja antara lain ngemil (biasanya makanan padat kalori), melewatkan waktu
makan terutama sarapan pagi, waktu makan tidak teratur, sering makan fast foods,
jarang mengonsumsi sayur dan buah ataupun produk peternakan (dairy foods) serta
diet yang salah pada remaja perempuan. Hal tersebut dapt mengakibatkan asupan
makanan tidak sesuai kebutuhan dan gizi seimbang dengan akibatnya terjadi gizi
Remaja perempuan cenderung pada asupan makanan yang kurang, terlebih bila
terjadi kehamilan.
30
Di negara berkembang, sering terjadi gangguan perilaku makan seperti
anoreksia nervosa dan bulimia terutama pada perempuan yang berkorelasi dengan
body image yang negatif. Karenanya penting membangun body image dan self
esteem yang positif pada remaja dalam upaya promosi kesehatan dan gizi serta
pencegahan obesitas.
Ringkasan
kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual
Pada masa ini pula nutrisi penting untuk mencegah terjadinya penyakit
kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit
khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan
merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak yang telah menjadi pria atau
wanita. Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau
31
awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluh tahun. Masa
dewasa adalah masa yang penting dan panjang dalam siklus kehidupan manusia dan
juga merupakan usia yang paling produktif. Ada beberapa ahli membagi masa
dewasa menjadi tiga tahapan yaitu: dewasa muda (21-25 tahun), dewasa madya (26-
Ciri-ciri dewasa
kenyataan
(sibagariang, 2010)
1. Karbohidrat
perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini
32
karbohidrat adalah antara lain beras, terigu, umbi-umbian, jagung, dan gula. (anda,
2012)
2. Protein
untuk perempuan dan pada laki-laki 55-66 gr/hr. Kebutuhan protein pada usia
dewasa adalah 50-60 gr/hr atau berkisar 11% dari total masukan energi. Berbagai
sumber protein adalah antara lain daging merah, susu, tempe, kacang-kacangan, dll
(sudarmani.2005)
3. Lemak
Kebutuhan lemak pada orang dewasa todak boleh melebihi 630 kkal atau
sekitar 30% dari total kalori. Energi yang paling dekat dengan makanan adalah
lemak. Konsumsi lemak yang tinggi dari makanan kemungkinan akan menaikkan
kadar lipid darah yang disertai peningkatan resiko terserang penyakit jantung
koroner.
4. Vitamin
33
vitamin A banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna oranye
yang menahan sel. Vitamin C juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi,
gusi serta pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi dan kalsium, dan
banyak dapat ditemukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan
anggur.
diproduki oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang
d. Vitamin E, berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari
gandum.
energi, diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat
beras.
34
f. Vitamin B2 (riboflavin), berfungsi dalam pembentukan sel darah merah
menjaga kesehatan kulit, dan fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada
h. Vitamin B6, berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf,
sel darah merah dan DNA. Sumber vitamin B9 terdapat pada telur, daging
j. Vitamin B12 berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber vitamin B12
terdapat pada ikan, telur, daging, susu, dan makanan yang telah difortifikasi.
(Mary E. Beck.2011)
5. Kalsium
Lebih kurang dari 12% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa
tulang dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-
700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gr/hr.
Bahwa kebutukan kalsium 7,5mg/kg berat badan adalah kurang lebih sama
dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium antara lain
35
Dampak gizi pada orang dewasa
b. Depresi
g. Gangguan kesuburan.
zat besi.
(Almatsier.2003)
a. Jantung koroner.
b. Diabetes melitus.
c. Hipertensi.
kehidupan manusia. Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
36
tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008). Secara umum, seseorang
dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Batasan usia lanjut
Kehilangan gigi, penyebab utama adanya periodental disease yang biasa terjadi
setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi
buruk. Indera pengecap menurun, adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir,
atropi indera pengecap (±80%), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah
terutama rasa manis, asin, asam, dan pahit. Esofagus (kerongkongan) melebar. Rasa
37
lapar menurun (sensitivitas lapar menurun), asam lambung menurun, peristaltik
lemah dan biasanya timbul konstipasi atau sembelit. Fungsi absorbsi melemah
(daya absorbsi terganggu). Liver (hati) semakin mengecil dan menurunnya tempat
proses perubahan yang dialami dan dapat menjaga kelangsungan pergantian sel
kegunaan bagi tubuh, zat gizi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu zat energi, zat
pembangun dan zat pengatur.Pertama, zat energi. Dalam bahan makanan, zat energi
karbohidrat seperti beras, jagung, ubi, roti dll. Sedangkan bahan makanan yang
mengandung lemak seperti santan, mentega, minyak dll. Kedua, zat pembangun.
Dalam bahan makanan, zat pembangun ini mengandung protein. Bahan makanan
yang mengandung protein seperti tempe, tahu, ikan, daging dll. Ketiga, zat
pengatur. Dalam bahan makanan, zat pengatur ini mengandung vitamin dan
mineral. Bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral seperti buah, sayur
dll.
38
4. Konsumsi kalsium
6. Pemenuhan cairan
1. Gizi berlebih
2. Gizi kurang
3. Kekurangan vitamin
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, I.B.G, 1998).
Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir
(Judi J.E, 2002). Dalam kehamilan perlu diperhatikan gizi seorang ibu untuk
39
Susu 200 1 gelas
Nilai Gizi
PAGI
Daging 25 1 potong
Tempe 25 1 potong
Gula 10 (1 sdm)
SIANG
40
Nama Bahan Berat (g) Urt
Daging 25 1 potong
Tempe 25 1 potong
MALAM
Daging 25 1 potong
Tempe 25 1 potong
berharga yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada bayinya. Menyusui tidak
terbatasi oleh keadaan keluarga miskin, sedang sakit atau kekurangan nutrisi/ gizi,
kehidupan bayi. Dalam menyusui makanan sang ibu juga harus diperhatikan agar
41
NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
Nilai Gizi
Protein 77 g Vitamin E 19 mg
Kalsium 1200 mg
PAGI
Minyak 7 ½ gr 1 ½ sdm
42
Gula 15 gr 1 1/2 sdm
SIANG
Minyak 7 ½ gr 1 ½ sdm
MALAM
Minyak 7 ½ gr 1 ½ sdm
Daftar Pustaka
43
Hendridunan, A.2013. Hidangan sehari hari ibu hamil(online), (http://aantekuk28.
blogspot.com/2013/05/hidangan-sehari-hari-bagi-ibu-hamil.html)
(https://www.alodokter.com/kebutuhan-nutrisi-gizi-ibu-hamil-
(http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-kehamilan-normal-
Juriah. 2011. Gizi Ibu Hamil dan Gizi Ibu Menyusui(online), (http://khairuliksan.
blogspot.com/2011/12/gizi-ibu-hamil-dan-gizi-ibu-menyusui.html)
Hellosehat.com. 2017. 8 Zat Gizi Wajib Bagi Ibu yang Sedang Menyusui(online),
(https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/gizi-ibu-menyusui-
blogspot.com/2013/01/kebutuhan-nutrisi-untuk-dewasa.html) diakses
44
Putri, R. 2016. Makalah nutrisi pada lansia (online),
(http://ramadianputri.blogspot.com/2016/04/makalah-nutrisi-pada-
(https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/gizi-ibu-menyusui-
BAB IV
45
Pengertian terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang
diartikan terapi nutrisi adalah sebuah program terapi yang dirancang dengan
semua nutrisi yang diperlukan tubuh, bebas zat toksin, yang mampu diserap tubuh
sampai ke tingkat sel, sehingga tubuh memiliki sel-sel yang sehat dan kuat.
(Febriyant, 2017)
“ada beberapa tujuan terapi nutrisi yaitu : memperoleh nutrisi yang optimal,
Terdapat tiga pilihan dalam pemberian nutrisi diet oral, nutrisi enteral dan
nutrisi parenteral.
bahwa “Feeding oral atau pemberian makan melalui oral adalah memasukan
sejumlah nutrisi melalui mulut. Beberapa klien perlu diberikan ekstra motivasi agar
mau memakan makanan mereka. Bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi secara
optimal, namun klien juga akan mendapatkan manfaat kepuasan fisik dan
46
Dalam pemberian makanan melalui mulut/oral ini, perawat harus
memperhatikan beberapa hal, seperti makanan apa yang disukai klien, apakah
suapan terlalu banyak, apakah waktu pemberian makanan terlalu cepat, dan lain
sebagainya, sehingga nutrisi yang diasup oleh klien pun akan adekuat.
Bila pasien tidak dapat memenuhi kecukupan nutrisi secara oral maka perlu
dilakukan pemberian nutrisi dengan cara lain. Pemberian makan lewat sonde yang
juga disebut nutrisi enteral atau pemberian makan dengan selang perlu dilakukan.
pemberian nutrisi lewat sonde dan memerlukan saluran gastrointestinal yang masih
berfungsi dengan usus halus dan masih berfungsi sepanjang sedikitnya 30 cm dan
katup ileosekal yang utuh (skipper et al, 1993)”. Sumber-sumber nutrisi berkisar
Nutrisi enteral diindikasikan pada pasien yang tidak dapat makan yang
disebabkan oleh obstruksi mekanik atau anoreksia yang lama, tidak dapat makan
secara oral karena efek samping terapi misalnya odynophagia, mukositis, asofagitis,
fungsi saluran cerna, penyakit yang mendasari serta status metabolisme. Pemberian
nutrisi enteral dapat dilakukan secara bolus, intermiten, atau berkelanjutan. Nutrisi
enteral berguna untuk menormalkan fungsi usus, lebih murah, kurang invasif dan
c. Nutrisi Parenteral
47
Menurut ethicaldigest.com (2018) menyatakan bahwa “Pemberian nutrisi
parenteral (NP) adalah merupakan bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu
secara efektif pada klien yang tidak dapat makan melalui rute enteral”.
yang khas meliputi dektrosa 12%-25% asam amino, 3%-6% dan memiliki
Nutrisi parenteral juga diperlukan untuk pasien yang saluran cernanya tidak
dapat mentolerir makanan akibat mual, muntah yang hebat dan malapsorbsi. Pada
pasien yang mendapat nutrisi parenteral perlu dimonitor dengan baik untuk
asep, 2017) :
sementara waktu setelah operasi tidak dapat makan – misalnya pasien-pasien ileus.
48
c. Para penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, seperti penyakit infeksi
d. Pasien-pasien yang mengalami sepsis, luka bakar atau trauma berat sehingga
pasien yang baru menjalani operasi saraf dan mengalami gangguan tingkat
kesadarannya.
f. Pasien-pasien kanker yang tidak dapat makan dan mengalami penurunan selera
Pasien-pasien di atas dapat diberi makan melalui dua cara, yaitu: nutrisi enteral dan
nutrisi parenteral.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kebutuhan nutrisi selama
laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil
susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal,
kebutuhan kalori ini lebih tinggi bila dibanding saat kehamilan. Kandungan kalori
ASI rata-rata yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan
kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata
ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari
49
Kebutuhan nutrient ibu menyusui meliputi:
1. Protein
menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
2. Cairan
Dianjurkan ibu menyusui minum 2 – 3 liter perhari, dalam bentuk air putih, susu
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada
selama hamil.
Kompenen nutrient dalam ASI antara lain; protein, laktosa dan lemak.
Kadar protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % diantaranya berupa whey yang lebih
mudah dicerna dari pada kasein (protein utama susu sapi). Lemak di dalam ASI
ASI juga terdapat Asam Amino (sistin dan taurin) yang tidak terdapat dalam susu
sapi. Sistin digunakan untuk pertumbuhan somatik dan taurin untuk pertumbuhan
otak.
Selain itu ASI juga mengandung zat immunitas, seperti sel T dan
yang merupakan pertahan tubuh non spesifik. Dengan mengikat besi, laktoferin
50
telah berperan menghambat pertumbuhan bacteri staphylococcus dan E. Coli yang
menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluaran
Semua ibu yang bisa hamil, pada hakikatnya bisa menyusui karena ASI
berproduksi sejak kehamilan usia 20minggu. Hal ini adalah sejalan dengan
laktogenesis (pembentukan ASI) tahap 1 dalam ilmu fisiologi manusia. Dimana ini
adalah suatu hal yang mutlak, tidak terpengaruh dengan bentuk puting, maupun
besar-kecilnya payudara dalam kondisi normal kecuali memang ada kondisi khusus
sejak masa pubertas dan juga saat hamil. Besar-kecil payudara tidak berpengaruh,
karena jumlah sel susu semua wanita dewasa pada umumnya adalah sama, dan
dapat memproduksi ASI yang sama banyaknya bergantung dengan rangsangan dan
manajemen ASI yang benar. Dan untuk bentuk puting juga tidak berpengaruh pada
areola dan bukan menghisap puting, dan akan dijelaskan pada judul perlekatan di
pembahasan selanjutnya.
Walau ASI sudah berproduksi sejak hamil 20 minggu, namun tidak keluar
dari payudara, atau hanya keluar setetes-setetes yang ditemui saat hamil semakin
51
besar adalah karena adanya hormone kehamilan yang menahannya, dan hormone
kehamilan ini berpusat pada ari-ari. Dimana saat ibu melahirkan, dan ari-ari ibu
lepas dari rahim, lalu kadar hormone kehamilan yang turun, maka ASI dapat keluar
dari payudara Ibu. Namun terdapat jeda sampai 3hari atau 72 jam pasca bersalin,
karena sisa hormon kehamilan yang masih tersisa di pembuluh darah ibu dan akan
Laktogenesis tahap selanjutnya adalah sejak bayi lahir hingga bayi berusia
72 jam. Dan dalam waktu ini diharapkan untuk bayi dan ibu berkontak kulit dan
kulit dan bayi menyusu dengan perlekatan benar untuk merangsang payudara ibu
memproduksi ASI dan mengalirkan ASI paling tidak setiap 2 jam sekali dan
dilakukan selama 15-30 menit untuk setiap periode karena hal ini sangat
Bila 3 hari awal ini bayi sepertinya tidak mendapat asupan apa-apa karena
ASI belum keluar saat payudara di tekan oleh tangan, ibu baru lahir tidak perlu
kuatir. Karena, bayi dengan usia kehamilan cukup bulan, sudah mempunyai lemak
coklat yang akan dipakai untuk metabolisme tubuhnya selama 3 hari pertama
kehidupan. Lagipula, dengan bayi mencoba menyusu setiap paling lama 2jam sekali
itu, bayi mendapatkan ASI yang memang sudah produksi sejak ibu hamil, 1-2 tetes
sudah mencukupi kebutuhannya, dengan ukuran lambung bayi yang hanya <5cc
Menyusu pada bayi dan menyusui pada ibu adalah suatu proses
pembelajaran. Seperti halnya merangkak dan berjalan pada bayi. Bila periode
52
belajar ini diinterupsi, bayi akan lebih sulit berhasil menyusui. Contohnya adalah
bila diinterupsi dengan pemberian dot dimana adalah mekanisme yang berbeda
dan menyusui.
Jadi, 3 hari awal usia bayi, cukup kontak kulit dan kulit ibu – bayi, dan
lakukan percobaan menyusui setiap paling lama 2 jam sekali dengan perlekatan
Menurut Lusa (2009) menyatakan, Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui
adalah :
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
4. Aktivitas.
53
Daftar Pustaka
2018
2018
ethicaldigest.com/2015/07/suplemen/kebutuhan-nutrisi-pasien-0) diakses
index.php/artikel-kesehatan/99-bulletin/229-kebutuhan-gizi-pada-ibu-
54
BAB V
BENTUK MAKANAN
a. Indikasi pemberian
b. Syarat pemberian
a. Indikasi pemberian
b. Syarat pemberian
a. Indikasi pemberian
b. Syarat pemberian
55
c. Bahan makanan yang boleh, dibatasi, dan tidak boleh diberikan
Bentuk Makanan
1. Makanan biasa
dengan aroma yang normal”. Susunan makanan mengacu pada pola makanan
seimbang dan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa
sehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus
2. Makanan lunak
yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan dan dicerna, makanan ini
cukup kalori, protein dan zat-zat gizi lainnya”. Menurut keadaan penyakitnya
56
makanan lunak dapat Diberikan langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan
dari makanan saring ke makanan biasa. Makanan lunak diberikan kepada pasien
Adapaun syarat-syarat makanan lunak menurut Gizi For Healt (2015) yaitu:
2. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau cincang sesuai keadaan penyakit
4. Diberikan dalam porsi 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
Indikasi Pemberian
lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit
infeksi dengan kenaikan suhu tubuh, pasien dengan kesulitan mengunyah. Menurut
a. Sumber energi
57
Nasi ditim, dibubur, kentang direbus, mie, bihun, macaroni, soun, miso
untuk mengoles roti atau dicampur ke dalam makanan, untuk memanggang, minyak
b. Sumber pembangun
dipanggang, telur direbus, didadar, diceplok, dan dicampur dalam makanan atau
minuman, keju, yoghurt, susu, kacang hijau, kacang merah dalam jumlah terbatas
panjang, buncis muda, oyong muda dikupas, labusiam, labu kuning, labu air, tomat,
ketimun muda dikupas. Buah segar : pisang, pepaya, jeruk, mangga, sawo, alpukat,
d. Bumbu-bumbu
Bumbu dapur, pala, kayu manis, asam, gula, garam, dalam jumlah terbatas.
e. Minuman
3. Makanan saring
semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus dari makanan lunak, sehingga lebih
58
mudah ditelan dan dicerna”. Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah
mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna, serta
pada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan. Menurut keadaan penyakit,
makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau perpindahan dari
perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak. Makanan ini diberikan untuk
(1) hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang
(3) diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
Maezena 15 3 sdm
59
Daging 100 ½ gelas saring
Margarin 30 3 sdm
dipanggang, creckers
biskuit. Tepung-tepungan
: beras,maezena,sago,
hunkwee, havermout
dibubur,dipoding. Gula
pasir,sirop
60
Sumber protein Daging giling saring atau Daging berlemak,daging
digoreng.
dihaluskan,saridele
muda,keluwih dan
sebagainya.
61
pepaya,jeruk dan kedondong, nenas dan
sebagainya. sebagainya.
jumlah terbatas.
sebagainya.
4. Makanan cair
mempunyai konsistensi cair hingga kental”. Makanan ini diberikan kepada pasien
disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah. Pasca
pendarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah makanan dapat diberikan
62
A. Makanan cair jernih
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan
kandungan sisa (reisu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan dalam wadah
bening.
Tujuan diet
tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa (residu).
Syarat diet
Indikasi pemberian
mual dan muntah dan sebagai makan tahap awal pasca perdarahan saluran cerna.
63
Teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih serta cairan mudah cerna seperti
minimal dan tidak “tembus pandang” bila diletakkan dalam wadah bening.
Tujuan diet
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi
kebutuhan gizi
Syarat diet
2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan
protein
4. Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa,
formula dengan asam lemak rantai sedang (MCT), formula dengan protein yang
64
6. Sebaiknya osmolaritas ˂400 mosml.
Indikasi pemberian
menelan atau mencernakan makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau
tenggorokan dan/atau pada kesadaran menurun, diberikan melalui oral, pipa atau
enteral (NGT), secara bolus atau drip (tetes). Ada dua golongan yaitu: 1. Formula
Makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semi padat pada suhu
kamar, yang tidak dibutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan. Menurut
keadaan penyakit, makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau
Tujuan diet
Syarat diet
Indikasi pemberian
65
Makanan cair diberikan pada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan,
serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk ke dalam saluran napas), seperti
penyakit yang disertai peradangan, ulkus peptikum, atau gangguan struktural atau
cairan tubuh.
diberikan kepada pasien yang tidak dapat makan melalui mulut karena gangguan
Makanan berupa sari buah dan cairan kental terbuat dari susu, telur, gula
dan margarin. cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui pipa karet hidung,
lambung atu rektum. pemakaian gula pasir dan susu penuh (whole) disesuaikan
dengan kemampuan pasien untuk menerimanya. bila erjadi kembung perut atau
diare, pemakaian gula pasir dikurangi dan susu penuh diganti dengan susu skim
atau susu rendah laktosa. karena kurang zat besi dan vitamin, ke dalam makanan
preparat vitamin C.
makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan ke dalam botol steril
Menurut kebutuhan pasien, dapat diberikan salah satu dari jenis makanan
66
1. Makanan lewat pipa I (MLP I) : mengandung 1.500 kalori, protein 64 gr, lemak
62 gr, karbohidrat 169 gr, kalsium 1,7 gr, besi 5,7 mg, vitamin A 3.624 SI, tiamin
0,7 mg, vitamin C 59 mg, natrium 669 mg dan kalium 2468 mg.
2. Makanan lewat pipa II (MLP II) : mengandung 1.700 kalori, protein 78 gr,
lemak 70 gr, karbohidrat 208 gr, kalsium 2,5 gr, besi 5,9 mg, vitamin A 3.824
SI, tiamin 0,9 mg, vitamin C 62 mg, natrium 929 mg dan kalium 3.068 mg.
3. Makanan lewat pipa III (MLP III) : mengandung 2.200 kalori, protein 95 gr,
lemak 83 gr, karbohidrat 284 gr, kalsium 2,8 gr, besi 6,3 mg, vitamin A 4.452,
tiamin 1 mg, vitamin C 66 mg, natrium 1.109 mg dan kalium 3.848 mg.
beras, hunkwee, sago, dibuat saos. Susu atau telur ayam yang dicampur dalam
protein nabati, misalnya susu kedele atau kacang hijau saring. sumber lemak,
sari buah jeruk, pepaa, tomat, sirsak dan apel. teh encer, sirup, air gula dan kaldu
Daftar Pustaka
67
Dhediwan. 2013. Indikasi Makanan Saring, (Online), (http://dhediwan.blogspot.
Juli 2018
(http://www.ethicaldigest.com/2015/07/suplemen/kebutuhan-nutrisi-
2018
Juli 2018
BAB VI
68
Tujuan Khusus: Setelah mengikuti proses belajar mahasiswa mampu memahami
b. Formula enteral
2. Makanan parenteral
b. Formula parenteral
sebagai berikut:
a) Antropometri measurements
69
Pengakjian nutrisi yang meliputi :
a. Tinggi badan
b. Berat badan
b) Biochemical data
serum albumin, zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar
kolesterol dll.
c) Clinical signs
Dietry history
Mengkaji riawayat diet meliputi: fead recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi
70
Sebagai pendidik pasien, perawat membantu pasien meningkatkan kesehatanya
Dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain ( collaborator ) perawat bekerja
sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun
Bila pasien tidak dapat memenuhi kecukupan nutrisi secara oral maka perlu
dilakukan pemberian nutrisi dengan cara lain. Pemberian makan lewat sonde yang
juga disebut nutrisi enteral atau pemberian makan dengan selang perlu dilakukan.
pemberian nutrisi lewat sonde dan memerlukan saluran gastrointestinal yang masih
berfungsi dengan usus halus dan masih berfungsi sepanjang sedikitnya 30 cm dan
71
katup ileosekal yang utuh (skipper et al, 1993)”. Sumber-sumber nutrisi berkisar
Nutrisi enteral diindikasikan pada pasien yang tidak dapat makan yang
disebabkan oleh obstruksi mekanik atau anoreksia yang lama, tidak dapat makan
secara oral karena efek samping terapi misalnya odynophagia, mukositis, asofagitis,
fungsi saluran cerna, penyakit yang mendasari serta status metabolisme. Pemberian
nutrisi enteral dapat dilakukan secara bolus, intermiten, atau berkelanjutan. Nutrisi
enteral berguna untuk menormalkan fungsi usus, lebih murah, kurang invasif dan
Nutrisi Parenteral
parenteral (NP) adalah merupakan bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu
secara efektif pada klien yang tidak dapat makan melalui rute enteral”.
yang khas meliputi dektrosa 12%-25% asam amino, 3%-6% dan memiliki
Nutrisi parenteral juga diperlukan untuk pasien yang saluran cernanya tidak
dapat mentolerir makanan akibat mual, muntah yang hebat dan malapsorbsi. Pada
pasien yang mendapat nutrisi parenteral perlu dimonitor dengan baik untuk
72
antara lain: kelebihan cairan, hiperglikemia, gangguan keseimbangan elektrolit dan
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
1. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender
2. Residu lambung harus dicek sebelum memberikan makanan. Residu > 50 cc,
tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap, kolaborasi
abdomen.
4. Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama dengan susu jika ada
D. Persiapan
73
1. Cairan makanan
2. Syringe 20-50cc
3. Gelas ukur 60 ml
5. Tissue
6. Bengkok
E. Prosedur
3. Mencuci tangan
abdomen)
6. Menyiapkan makanan dan obat (jika ada) yang akan diberikan. Sesuai dengan
terapi medik.
8. Membantu klien dalam posisi fowler di tempat tidur atau duduk di kursi. Jika
posisi duduk merupakan kontra indikasi bagi klien, posisi miring kanan dengan
74
9. Mengecek penempatan/kepatenan NGT: menempatkan kateter tip dalam
a. Bolus/intermiten feeding
tangan yang tidak dominan, melepaskan kateter tip dari selang dengan
perlahan-lahan.
75
2) Menghubungkan selang dari botol dengan NGT, kemudian membuka
12. Setelah makanan/formula habis, membilas dengan air putih 60 ml, menyisakan
air tetap berada di selang NGT. Melepaskan tip dari selang NGT, lalu mengklem
13. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien, setelah
Evaluasi
Daftar Pustaka
Ambarwati, E.R. 2009. SOP Pemberian Makanan Melalui Selang NGT, (Online),
(http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2009/12/memberi-makan-
(http://artikelkeren.com/2016/08/nutrisi-enteral-dan-parenteral/) di akses
76
Davidsaputra1994.blogspot.com. 2015. Peran perawat dalam pelaksanaan diet,
(Online), (http://davidsaputra1994.blogspot.com/2015/10/peran-perawat-
BAB VII
1. Syarat diet pada gastritis, ulkus peptikum, tifus abdominalis, diare. (Jenis
penyakit, kebutuhan zat gizi dan jenis diet pada penderita penyakit saluran
pencernaan)
pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan. Penyakit
ini merupakan golongan besar dari penyakit pada organ esofagus, lambung,
77
duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon
Sumber : www.f-buzz.com
Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap
Masalah kesehatan yang mempengarui satu atau beberapa organ dari sistem
(https://kesehatansistempencernaan.wordpress.com/)
78
Gizi dipengaruhi oleh intake makanan sehari-hari dan komposisi makanan
itu sendiri. Adanya gangguan GIT akan menyebabkan gangguan pada pencernaan
dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorpsi
aliran makanan pada saluran cerna.Tujuan diet disfagia adalah menurunkan risiko
darah akibat luka atau kerusakan pada saluran cerna. Diet pasca-hematemesis-
melena diberikan dalam bentuk makanan cair jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan.
Nilai gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja. (
kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu
makan berkurang dan rasa cepat kenyang. (Buku Saku Patofisiologi 2001).
mengatakan bahwa “bahan makanan sehari yang harus di makan oleh penderita
79
Bahan Makanan Sehari
Roti 40 2 iris
Maizena 20 4 sdm
Nilai Gizi
Kalsium 817 mg
80
Pembagian Bahan Makanan Sehari
1
Margarin / 2 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm
81
(Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru Cetakan kedua)
Sumber karbohidrat Beras dibubur atau ditim ; Beras keta, beras tumbuk, roti
Sumber protein hewani Daging sapi empuk, Daging, ikan, ayam yang
susu.
Sumber protein nabati Tahu, tempe, direbus, ditim, Tahu, tempe digoreng ; kacang
82
Sayuran Sayuran yang tidak banyak Sayuran mentah ; sayuran
ditumis.
Buah-buahan Pepaya ; pisang ; jeruk manis Buah yang tinggi serat dan atau
santan encer.
83
Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus
besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan
berkurang, demam dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya lemak dalam feses).
Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease. (sumber:
harvestsupplement.com)
dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi
Ema Nur A. (2015) menyatakan, diet pada penderita gastritis adalah diet
lambung. Prinsip diet pada penyakit lambung bersifat libitum, yang artinya bahwa
a. Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak
boleh berpuasa.
b. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein (TKTP)
c. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat
bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara berlebihan, dan yang bersifat
84
melekat.
kebiasaan makan penderita. Dengan cara itu diharapkan luka di dinding lambung
a. Makanan yang disajikan harus mudah dicerna, tidak merangsang tetapi dapat
memenuhi kebutuhan energi dan gizi, jumlah energipun harus disesuaikan dengan
kebutuhan penderita.
b. Asupan protein harus cukup tinggi (sekitar 20-25% dari total jumlah energi yang
menetralisir asam lambung. Bila terpaksa menggunakan lemak, pilih jenis lemak
yang mengandung jenis asam lemak tak jenuh. Pemberian lemak atau minyak perlu
mual, rasa tidak enak di ulu hati dan muntah karena tekanan dari dalam lambung
meningkat.
secukupnya merupakan pilihan tepat, sebab lemak jenis ini lebih mudah di cerna.
e. Kebutuhan zat gizi, jenis energi yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan berat
85
Tujuan:
gas/asam lambung, tukak lambung, infeksi usus, tiphus, hepatitis, sakit kuning,
Catatan:
Sebaiknya konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang cocok dengan penyakit yang
diderita.
Syarat-syarat Diet
1. Mudah dicerna
2. Tidak merangsang
Nasi, kentang, macaroni, bihun, roti, biscuit, crackers, hunkue dan maizena.
Daging sapi yang tidak berlemak, ikan yang tidak banyak duri, ayam, telor,
86
4. Sumber Lemak
5. Sayuran
Sayuran muda dan tidak berserat, tidak mengandung gas, seperti bayam,
6. Buah buahan
7. Minuman
8. Bumbu
Garam, kecap, kunyit, laos, salam, kunci, terasi, seledri, kayu manis, pala,
cengkeh
instan
Daging yang berlemak tinggi, daging babi, daging kambing, daging dan
ikan yang diawetkan seperti ; dendeng, daging asap, ham, daging kaleng, ikan asin,
87
Kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kacang kedelai dsb.
4. Sumber Lemak
Santan kental, makanan yang banyak lemak, semua makanan yang digoreng
5. Sayuran
Semua sayuran mentah yang dilalap, nangka muda, kol, kembang kol, sawi,
6. Buah buahan
7. Minuman
spot, dll. Minuman yang mengandung alcohol seperti; bir, wine, dll.
8. Bumbu
1. Usahakan agar makan dengan waktu teratur dan porsi kecil, pemberian sering,
2. Menurut berat ringannya penyakit yang Anda derita, makanan dapat diberikan
88
Pembagian makanan sehari
1. Sarapan
3. Makan Siang
5. Makan malam
1. PAGI
Nasi/Tim
Ikan
Tempe
Sayur wortel
2. PUKUL 10:00
3. SIANG
Nasi/ Tim
89
Tahu tumis
Jus Apel
4. PUKUL 16:00
Kue talam
Susu
5. MALAM
Nasi/Tim
Rolade tempe
Pepaya
6. PUKUL 21:00
Susu skim
adalah:
90
3. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan Energi total yang ditingkatkan
4. Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan energi total sebagai sumber energi utama.
5. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan
9. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
10. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang sebaiknya dihindari terdapat pada
tebel
atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam .
Sementara untuk bayi dan anak-anak , diare di definisikan sebagai pengeluaran tinja
>10g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10
g/kg/24 jam
Penyebab diare
1. Virus : penyebab diare tersering dan umumnya karena Rotavitus, gejala: buang
air besar/watery, berbusa , tidak ada darah dalam lendir berabu asam .
91
3. Parasite (Giardisis) : Berak dengan atau tanpa darah dan lendir, sakit perut .
4. Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotik , Bila diare terjadi saat anak
5. Alergi susu, diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu
tersebut, biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu
sapi .
6. Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain : missal infeksi
3. Mengupayakan agar anak segera mendapat makanan sesuai dengan umur dan
berat badannya .
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru Cetakan kedua. Jakarta:
alviana.blogspot.com/2015/03/diet-untuk-penderita-gastritis_19.html)
92
Buzz. 2008. Gangguan Saluran Cerna, (Online), (http://www.f-
buzz.com/2008/08/12/gangguan-saluran-pencernaan-dan-pengaruh-dari-
blogspot.com/2012/04/terapi-diet-untuk-tifus-abdominalis.html) diakses
2018
BAB VIII
dan menjelaskan tentang diet pada gangguan atau penyakit ginjal dan kandung
kemih.
93
Tujuan Khusus : Setelah mengikuti proses belajar mahasiswa mampu memahami
1. Syarat diet pada batu ginjal, penyakit ginjal kronis, nephrotic syndrome. (Jenis
penyakit, kebutuhan zat gizi dan jenis diet pada penderita penyakit jantung)
Diet Retriksi Protein (DRP) merupakan diit yang bisa digunakan bagi
penderita gagal ginjal yang dapat memperlambat kemunduran fungsi ginjal pada
Menurut (referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/diet-pada-penyakit-
keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak, makanan ini kurang dalam kalori,
Menurut (Beck, Mary E. 2011. Ilmu gizi dan diet) mengatakan bahwa
“Anjuran makanan penderita gagal ginjal dibagi menjadi Diit Rendah Protein 1 ,
Diit Rendah Protein II dan Protein sedang”. Dibawah ini adalah contoh makanan
94
Siang : Bubur / nasi tim, Telur Ceplok saus tomat, Teh manis.
Siang : Nasi tim, Ikan panggang saos tomat, Cah sayur, Pepaya, Teh manis
Malam : Nasi tim, Daging bistik, Sup sayuran, Pisang, Teh manis
95
6-8 23 86 1,2 1,0 0,9
Pria :
Wanita :
96
Daftar Pustaka
Juli 2018
BAB IX
KEKURANGAN YODIUM
kekurangan yodium.
97
5. Cacingan
satu atau lebih zat gizi mikro tertentu pada pangan pembawa dengan kadar yang
masyarakat”(Yayasan KFI:2017)
Menurut(http://artikelkesmas.blogspot.com/2014/09/makalah-kekurangan-
a. Bayi umur 6-11 bulan, baik sehat maupuan tidak sehat, dengan dosis 100.000 SI
(warna biru). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan Februari
dan Agustus.
98
b. Anak balita umur 1-5 tahun, baik sehat maupun tidak sehat, dengan dosis 200.000
SI (warna merah). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan
c. Ibu nifas, paling lambat 30 hari setelah melahirkan, diberikan satu kapsul vitamin
A dosis 200.000 SI (warna merah), dengan tujuan agar bayi memperoleh vitamin A
sebagai bagian dari antenatal care rutin untuk mencegah maternal and infant
morbidity dan mortality. Namun, pada daerah dimana terdapat masalah kesehatan
dilanjutkan hingga 12 minggu selama kehamilan hingga melahirkan. Hal ini perlu
prevalensi menderita rabun senja ≥5% pada wanita hamil atau ≥5% pada anak –
untuk mencegah morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. ( McGuire S. 2012)
Pencegahan Anemia
sebagai berikut
99
1. Konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi
Makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging, kacang, sayur-
sayuran yang berwarna hijau dan lain-lain. zat besi juga sangat penting untuk wanita
Penanganan Anemia
1. Pemberian suplemen yang mengandung Zat besi, vitamin B12, dan vitamin-
100
Pencegahan dan Penanganan Cacingan
Pencegahan Cacingan
penyakit cacingan yaitu infeksi cacing pita maupun cacing tambang. Dimana cacing
pita dapat menyerang manusia karena beberapa hal, seperti menelan air yang
telur atau larva cacing pita, apabila larva cacing pita sampai tertelan oleh manusia,
maka infeksi cacing pita akan terjadi di usus dan menyebabkan gangguan di dalam
tubuh. Gejala dari infeksi cacing pita ada beberapa yaitu mual, diare demam pusing,
sakit perut, mal arbsopsi nutrisi, lelah, lemah, penurunan berat badan, kejang,
gejalanya yaitu mual, muntah, nafsu makan menurun, badan kurus, sakit perut.
Cacing tambang ini bekerja dengan menggerogoti usus halus manusia dan
keluar lewat anus dan keluar bersama feses. Sehingga muncul gejala buang air besar
berdarah.
dengan rekomendasi yang ada, ada beberapa cara yang bsia dilakukan antara lain
sebagai berikut:
101
a. Rajin mencuci tangan dengan sabun saat sebelum makan, setelah makan, dan
c. Memasak makanan dengan benar dan higienis agar meminimalisir bibit cacing
d. Hindari menyentuh mulut dengan tangan yang kotor dan belum dicuci.
e. Memakai sandal atau alas kaki saat masuk ke kamar mandi untuk mencegah
Penanganan Cacingan
Karena gejala dan tanda-tanda dari penyakit cacingan ini sulit untuk
obat cacing kepada penderita ataupun bukan penderita dengan rutin enam bulan
akan bekerja sebagai anti parasit bagi cacing iu sendiri. Obat cacing ini ada dua
a. Pyrantel pamoat
Obat cacing ini dilakukan jika belum mengetahui jenis cacing apa
102
b. Mebencazole
Obat cacing jenis ini diberikan dengan dosis pengobatan yang juga
Pencegahan KKP
Penanganan KKP
a. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan radiologis
d. Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas
103
f. Penatalaksanaan setiap masalah akut seperti masalah diare berat.
g. Pengkajian riwayat status social ekonomi, kaji riwayat pola makan, pengkajian
Pencegahan GAKY
2 ml. Dosis ini diberikan kepada anak-anak dan kepada ibu usia subur terutama
pada ibu hamil. Penyuntikan ini merupakan upaya pencegahan sementara karena
2. Distribusi garam dapur yang difortifikasi dengan iodium (KJO3) , tetapi ternyata
kurang stabil karena mengalami kerusakan oksidatif, terutama jika terkena sinar
matahari di udara terbuka. Saat ini digunakann KJO3 yang ditambahkan pada
garam dapur (NaCl) dengan dosis 30.000 mg per kg garam. Penyediaan garam
beriodium ini harus dibarengi oleh penyuluhan kepada masyarakat dan ditopang
secara bermakna dalam air susu dan daging yang pada gilirannya kelak akan
104
Penanganan GAKY
Indonesia terdapat beberapa strategi (baik jangka pendek maupun jangka panjang)
pemberdayakan masyarakat dan komponen terkait agar mempunyai visi dan misi
law enforcement dan social enforcement, hak memperoleh kapsul beryodium bagi
mengetahui luas dan beratnya masalah pada situasi terakhir, mengetahui daerah
105
c. Iodisasi garam, merupakan kegiatan fortifikasi garam dengan Kalium Iodat
(KOI3). Tujuan kegiatan ini agar semua garam yodium yang dikonsumsi
yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 1992 ini dilakukan untuk mempercepat
perbaikan status yodium masyarakat bagi daerah endemik sedang dan berat pada
kelompok rawan. Kapsul minyak beryodium 200mg diberikan pada Wanita Usia
Subur (WUS) sebanya 2 kapsul/tahun, sedangkan untuk ibu hamil, ibu menyusui
Daftar Pustaka
106
Haeruddin, Irma. 2014. Makalah Kekurangan Vitamin A (KVA). [Online].
(http://artikelkesmas.blogspot.com/2014/09/makalah-kekurangan-vitamin-
kva.html. Diakses pada tanggal 3 Juli 2018)
KFI, yayasan. 2017. Fortifikasi Vitamin A: Apa, Mengapa, Untuk Siapa. Jakarta:
BAB X
dan menjelaskan tentang diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah.
2. Dislipidemia,
3. Jantung koroner,
107
4. Stroke,
5. Jenis penyakit, kebutuhan zat gizi dan jenis diet pada penderita penyakit
jantung.
(Depkes RI. 2008). Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
pertolongan secepat mungkin. Stroke adalah suatu serangan pada otak akibat
gangguan pembuluh darah dalam mensuplai darah yang membawa oksigen dan
glukosa untuk metabolisme sel-sel otak agar dapat tetap melaksanakan fungsinya.
Serangan ini bersifat mendadak dan menimbulkan gejala sesuai dengan bagian otak
penderita stroke dengan rata-rata berusia 60 tahun ke atas berada di urutan kedua
terbanyak di Asia, sedangkan usia 15-59 tahun berada di urutan ke lima terbanyak
pada umur 65 tahun sebanyak 33,5%. Pada umumnya angka kejadian pada laki-laki
lebih banyak dari pada perempuan. Stroke terjadi tanpa adanya gejala- gejala
prodroma atau gejala dini, dan muncul begitu mendadak. Stroke adalah penyebab
kematian dan kecacatan yang utama di seluruh dunia. Kecacatan akibat stroke tidak
108
hanya berdampak bagi penyandangnya, namun juga bagi keluarganya (Pinzon R.
Asanti L, 2010).
Kanada.
Lebih dari tiga juta warga Amerika Serikat didiagnosis menderita tekanan
darah tinggi, rata-rata di atas 140/90. Kondisi kronis itu membuat darah menekan
terserang stroke hingga 48 persen dan bisa dilakukan dengan cara mengurangi
asupan garam.
2. Kurangnya olahraga
Risiko untuk terserang stroke bisa turun 36 persen bila orang rajin
berolahraga atau beraktivitas fisik. Tak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki
persen. Pilih makanan yang mengandung lebih banyak serat dan kurangi makanan
4. Obesitas
109
5. Merokok
Merokok bisa menyebabkan kerusakan pada bagian dalam pembuluh darah dan
stroke.
6. Penyakit Jantung
darah dan menjadi 85 persen pemicu stroke. Sisanya adalah stroke hemorrhagic,
yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Kesehatan jantung adalah salah satu
7. Diabetes
Risiko para penderita diabetes terserang stroke lebih tinggi karena lebih
menghindari stroke hingga 4 persen dan caranya tentu saja mengurangi makanan
manis.
8. Minuman beralkohol
seseorang, juga memicu terjadinya diabetes dan hipertensi yang bisa berujung
persen.
9. Stres
Hindari stres dan depresi karena bisa mengakibatkan stroke, terutama buat
mereka yang berusia lanjut. Stres bisa menuntun orang menjalani gaya hidup tak
110
Menghindari stres bisa mengurangi risiko stroke hingga 6 persen.
10. Kolesterol
darah ke dan dari jantung, dan berujung stroke. Mengurangi makanan yang
cara sederhana yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya penyakit ini.
yang rendah lemak dan tinggi serat sangat disarankan untuk kesehatan. Hindari
konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang baik adalah sebanyak
6 gram atau satu sendok teh per hari. Makanan yang disarankan adalah makanan
yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi
tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah
2. Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan
sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan
kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang
sehat. Bagi orang yang berusia 19-64 tahun, pastikan melakukan aktivitas
aerobik setidaknya 150 menit seminggu yang dibagi dalam beberapa hari,
ditambah dengan latihan kekuatan otot setidaknya dua kali seminggu. Yang
termasuk aktivitas aerobik antara lain jalan cepat atau bersepeda. Sementara
111
yang termasuk latihan kekuatan, antara lain angkat beban, yoga, ataupun push-
up dan sit-up Namun bagi mereka yang baru sembuh dari stroke, sebaiknya
beberapa bulan pertama setelah stroke. Pasien bisa mulai berolahraga setelah
3. Berhenti merokok. Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang
rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi.
aliran darah.
Namun ketika sudah mengidap penyakit tersebut, ada beberapa hal yang perlu
a. Syarat Diet
1. Energi cukup, yaitu 24-25 Kkal/kg BB. Pada fase akut energi diberikan 1100-
1500 Kkal/hari.
112
2. Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi
Gagal Ginjal Kronis (GGK), protein diberikan rendah yaitu 0,6 gr/kgBB.
3. Lemak Cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan Energi total. Utamakan sumber
lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari kebutuhan
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan Energi total. Untuk pasien
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat, B12, Cdan E.
dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1,5 sendok teh per hari (setara
7. Serat diberikan cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
8. Cairan diberikan cukup, yaitu 6-8 gelas per hari, kecuali pada keadaan edema
dan asites, cairan dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan
agar porsi makanan dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan
diberikan secara hati-hati. Cairan dapat dikentalkan dengan gel atau guarcol.
113
1. Fase Akut (24-48 jam)
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada fase ini
diberikan makanan parenteral (nothing per oral / NPO) dan dilanjutkan dengan
makanan enteral (naso gastric tube / NGT). Pemberian makanan parenteral total
perlu dimonitor dengan baik. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema serebral.
Kebutuhan energi pada NPO total adalah AMB x 1 x 1,2; protein 1,5 gr/kgBB;
2. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami
dalam bentuk Makanan cair, Makanan saring, Makanan lunak dan Makanan biasa.
Bila ada disfagia, makanan diberikan secara bertahap, sebagai gabungan makanan
1. NPO
2. ¼ bagian per oral (bentuk semi padat) dan ¾ bagian melalui NGT
3. ½ bagian per oral (bentuk semi padat) dan ½ bagian melalui NGT
4. diet per oral (bentuk semi padat dan semi cair) dan air melalui NGT
jejunostomi.Bila ada tukak lambung akibat sekresi asam lambung dan gastrin
114
meningkat (terutama pada stroke hemoragik), makanan diberikan secara bertahap
dengan syarat:
1. Bila tidak ada perdarahan lambung dan cairan Maag Slang(CMS) < 200 ml maka
3. Bila CMS sudah jernih, makanan parenteral dapat diubah menjadi makanan
enteral.
Dengan begitu, kebutuhan energy dan kesehatan pasien bisa tetap terjaga,
Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala stroke,
belum optimalnya pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi untuk
HIPERTENSI
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. (Hasil
115
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri
adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding
pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke
waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya
sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh
Tekanan darah berkembang secara bertahap dalam jangka waktu tahunan dan
kondisi medis yang pada akhirnya mengarah padanya. Berikut adalah kondisi
1. Masalah ginjal
4. Apnea tidur
1. Pil KB
2. Obat-obatan pilek
116
5. Alkohol
6. Kokain
7. Amfetamin
dalam mengkonsumsi garam. Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam
natrium yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari
hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah
garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau
hipertensi.
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat
117
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi
hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet
garam dapur (2 g). Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I. Pada
darah. Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran.
Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi
penderita hipertensi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam,
bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih.
Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega 3 sagat dikenal efektif dalam
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg,
118
merubah gaya hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu
Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat
badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah.
Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi
1. Menjaga Makanan
pencegahan hipertensi, Konsumsilah makanan rendah lemak dan kaya serat seperti
roti, biji bijian, beras merah, buah dan sayur. Kurangi konsumsi garam dalam
oleh WHO karena obesitas dapat memicu berbagi penyakit lainnya dalah satunya
3. Rutin Olahraga
119
Di dalam raga yang kuat terdapat jiwa yang sehat, Olahraga jadi salah satu cara
untuk mendapatkan badan yang sehat dan fit, Dengan olahraga dapat mencegah
4. Kurangi Stress
Stress bisa picu penyakit tekanan darah tinggi, stress karena pekerjaan atau
kehidupan dapat memicu tekanan darah naik. Lakukan lah relaksasi seperti liburan,
yoga, ibadah atau meditas yang dapat menurunkan tingkat stress yang anda alami.
Jika anda masih melakukan kebiasa ini makan mulai dari sekarang Stop
mengkonsumsi Alkohol, Kafein, rokok jika anda ingin mencegah penyakit darah
tinggi.
Adapun tips singkat diatas cukup berguna untuk mencegah timbulnya penyakit
hipertensi.
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
darah tinggi: Masalah ginjal , tumor kelenjar adrenal, kelainan bawaan pada
120
DAFTAR PUSTAKA
Adams H.P., et al. 2003.Guidlines for The Early Management of Patients with
2015.
Barba R., Espinosa S.M., Garcia E.R., Pondal M., Vivancos J., Del Ser T.
De Koning I., et al. 2000. P.J. The CAMCOG: A Useful Screening Instrument for
Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar 2007 Jakarta : Badan Penelitian dan
1583-1633.
121
Kaplan H.I., Sadock B.J. 1997.Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara. pp:
515-532
2015
Murti B. 1996. Penerapan Metode Statistik Non Parametik Dalam Ilmu – Ilmu
http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/obat/obat-anti-
HIPERTENSI. http://asaindah.blogspot.com/2008/12/penatalaksanaan-
122
Pahlev, R. (2012). Terapi Diet Pada Pasien Stroke.
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/04/terapi-diet-pada-pasien-
http://obatpenurundarahtinggialami.web.id/pencegahan-hipertensidarah-tinggi-
BAB XI
dan menjelaskan tentang diet pada gangguan atau penyakit dati dan kantung
empedu.
2. Sirosis hepatitis,
123
3. Koma hepatikum,
4. Kolelitasis,
5. Jenis penyakit, kebutuhan zat gizi dan jenis diet pada penderita penyakit
hati.
A. HATI
rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Menurut Rizki Puji
(2015) menyatakan, hati memiliki berat antara 1300-1550 gram, berwarna coklat
dan memiliki pembuluh darah lunak. Terdapat beberapa fungsi hati antara lain :
1. Tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin larut lemak A,D,E, dan K.
2. Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam detoksifikasi
Dengan demikian kerusakan pada hati dapat berpengaruh pada saluran cerna
gizi. Dua jenis penyakit hati adalah Hepatitis dan Sirosis Hati. Hepatitis adalah
peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksis atau karena infeksi virus.
Sirosis Hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis,
Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh,
hati. Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit
124
hati tersebut adalah Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH
III). Selain itu pada diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma
sudah dapat diatasi dan pasien sudah mempunyai nafsu makan. Makanan yang
diberikan dalam bentuk cincang atau lunak (Agata Pratiwi, 2012). Pemberian
protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid
/BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan
Maizena 20 4 sdm
125
Margarin 30 20 sdm
a. Makanan Padat
(http://dunianyatiwie.blogspot.com/2012/04/diet-penyakit-hati-dan-kandung-
empedu.html)
Maizena 20 4 sdm
Margarin 30 20 sdm
(http://dunianyatiwie.blogspot.com/2012/04/diet-penyakit-hati-dan-kandung-
empedu.html)
126
2. Diet Hati II (DH II)
pasien yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk lunak atau biasa (Agata Pratiwi,2012). Protein diberikan 1 g/Kg berat
badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang
mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C,
tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis
Maizena 20 4 sdm
Minyak 25 2 ½ sdm
127
(http://dunianyatiwie.blogspot.com/2012/04/diet-penyakit-hati-dan-kandung-
empedu.html)
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau
kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan
sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak,
mi9neral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau
Maizena 40 8 sdm
128
Buah 300 3 prg sdg pepaya
Minyak 25 2 ½ sdm
Bahan Makanan yang dibatasi Diet Hati I, II, dan III adalah dari sumber
lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan
santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol,
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah
kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau hipertensi berat. Pada pengolahan
tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah 200-
400 mg Na.”
B. KANTUNG EMPEDU
129
Menurut venusonline.wordpress.com (2012) menyatakan, kantong empedu
adalah organ kecil yang terletak di dekat pertengahan perut daerah tubuh. Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan empedu yang berasal dari hati. Empedu
1. Kolelitiasis
Adalah pembentukan batu empedu tanpa disertai infeksi. Batu dari kantung
empedu bila masuk ke duodenum kadang tidak menimbulkan gejala, tetapi bila ada
yang terselip di saluran empedu akan menyumbat saluran, timbul rasa nyeri dan
penyerapan lemak terganggu. Hal ini juga menyebabkan warna tinja menjadi pucat.
Jika hal ini tidak diobati maka menjadi jaundice (penyakit kuning) dan rusaknya
organ hati.
d. riwayat keluarga
2. Kolesistitis
Preradangan ini dapat bersifat akut atau kronis. Peradangan ini terjadi karena
Gejala yang nampak pada pasien kolesistitis akut adalah nyeri perut kanan
atas, mual, demam & panas, jaundice. Dan dapat diatasi dengan operasi kantung
130
empedu. Sedangkan kolesistitis yang kronis sangat sensitif dengan makanan
berlemak, nyeri kolik (nyeri perut yang memelintir dan biasanya hilag timbul),
(http://diiansftr.blogspot.com/2017/05/kandung-empedu-kandung-empedu-
merupakan.html)
Beberapa gejala awal penyakit kandung empedu antara lain, perut kembung,
serdawa, rasa panas di ulu hati, konstipasi, atau gangguan pencernaan. Tanda-tanda
ini bisa terabaikan, atau didiagnosis dan dianggap sebagai masalah yang kurang
serius, padahal perawatan sejak dini bisa menjadi kunci kesembuhannya. Gejala-
131
gejala ini menandakan bahwa makanan tidak dicerna dengan baik, suatu hal yang
2. Waspadai gejala yang mirip dengan flu perut, atau kasus ringan keracunan
makanan. Gejala ini meliputi mual dan lelah berkepanjangan, serta muntah.
yang meluas ke bahu kanan Anda. Nyeri ini bisa terjadi terus-menerus, atau hilang
timbul, bergantung pada penyebab masalah kandung empedu secara khusus. Nyeri
ini mungkin akan terasa lebih berat setelah makan makanan berlemak tinggi.
Jika sejak lama Anda mengalami masalah bau badan, atau bau mulut yang
tidak sedap (halitosis), biasanya ini bukan disebabkan oleh masalah serius. Namun,
jika Anda tiba-tiba mengalaminya, dan kondisi ini tidak mereda dalam beberapa
hari, bisa saja menandakan masalah tertentu, seperti gangguan pada kandung
empedu.
Salah satu tanda yang paling jelas pada masalah kandung empedu adalah
tinja yang berwarna cerah atau pucat. Tinja yang cerah dan lunak dapat disebabkan
oleh kekurangan cairan empedu. Urin Anda juga mungkin akan berwarna lebih
gelap, dan warna ini tidak dapat berubah seiring dengan peningkatan asupan air.
Beberapa orang mengalami diare selama tiga bulan atau lebih, dan buang air besar
132
6. Waspadai gejala demam, kedinginan, dan menggigil
Gejala ini biasanya timbul pada kasus penyakit kandung empedu stadium
lanjut. Sekali lagi, gejala ini juga lazim terjadi pada penyakit lainnya, namun jika
Anda juga sakit perut dan mengalami gejala kandung empedu lainnya, demam
(alodokter.com)
1. Faktor usia. Risiko penyakit batu ginjal akan bertambah seiring usia. Penyakit ini
2. Jenis kelamin. Risiko wanita untuk terkena penyakit batu empedu lebih tinggi
dibandingkan pria.
4. Pengaruh berat badan. Risiko Anda akan meningkat jika mengalami kelebihan
1. Antibiotik
133
gangguan empedu, misalnya batu empedu. Akan tetapi, obat ini berperan penting
2. Operasi
untuk mengangkat tumor ganas atau batu, polip, atau penyumbatan yang
mengganggu.
Untuk memastikan kanker tidak kembali tumbuh setelah tumor yang ganas
4. Asam ursodeoksikolat
5. Cairan pelarut
Cara ini adalah teknik yang lebih jarang digunakan untuk menguraikan batu
empedu. Cara ini dilakukan dengan menyuntikkan zat kimia ke dalam kantung
empedu.
Metode ini adalah teknik yang lebih modern untuk menghilangkan batu
gelombang kejut energi tinggi yang dipancarkan dari sebuah mesin. Namun,
134
metode ini hanya dapat berhasil apabila ada beberapa batu empedu kecil yang ingin
dihilangkan.
Saat ini, operasi kantung empedu dapat dilakukan dengan cara tradisional
atau laparoskopi, juga dikenal sebagai operasi lubang kunci. Laparoskopi adalah
jenis operasi di mana dokter bedah akan membuat sayatan kecil dan memasukkan
kateter melalui sayatan tersebut. Tindakan ini merupakan metode bedah yang lebih
yang besar. Operasi laparoskopi sekarang lebih banyak digunakan, asalkan kondisi
status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara:
1. Energi sesuai kegemukan. Bila kegemukan diberikan diet rendah energi. Hindari
3. Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai pada keadaan akutnya
mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20- 25% dari kebutuhan
energi total. Bila ada steatorea dimana lemak feses > 25 g/ 24 jam, lemak dapat
135
diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT), yang mungkin dapat
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat meningkat kelebihan asam
6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak
nyaman.
1. Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien pasien kolesistitis dan kolelitiasis
manis. Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamin A dan C.
Nilai Gizi
Proein 5g Besi 17 mg
136
0g Vitamin A 1100 RE
Lemak
Tiamin 0,4 mg
Pisang 2 bh sdg
Pukul 12.00
Sirup 1 gls
Pisang 2 bh sdg
Pukul 18.00
Sirup 1 gls
Pisang 1 bh sdg
Pukul 20.00
Teh manis 1 gls
2. Diet lemak Rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat
diatasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepala pasien penyakit saluran
empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah energi, kalsium, dan
tiamin.
137
Bahan makanan Berat (g)
Urt
Telurayam 50 1 btr
Margarin 10 1 sdm
Gulapasir 30 3 sdm
Nilai Gizi
Kalsium 335 mg
Sayuran 50 g = ½ gls
138
Gulapasir 10 g = 1 sdm
Pisang 5 g = ½ sdm
Sayuran 75 g = ¾ gls
Margarin 5 g = ½ sdm
3. Diet Lemak Rendah III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang
tidak gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien
diberikan bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup energi dan semua zat besi.
Maizena 20 4 sdm
139
Telur Ayam 50 1 btr
Margarin 10 1 sdm
Nilai Gizi
kalsium 100 mg
140
Siang dan Malam Pukul 16.00
margarin 5 g = ½ sdm
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandung empedu
adalah makanan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak ketimun, durian dan
nangka.
Daftar Rujukan
Almatsier, S. (2004). Penuntun Diet Edisi Terbaru. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
141
Safitri, D. 2017. Diet Kandung Empedu, (Online), (http://diiansftr.blogspot.com/
2017/05/kandung-empedu-kandung-empedu-merupakan.html)
(https://venusonline.wordpress.com/2012/02/09/fungsi-kandung-empedu-
BAB XII
Tujuan umum:
A. Gangguan endokrin
Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada
(hallosehat.com,2017)
“Dapat berkisar dari ringan atau tidak ada gejala hingga serius dan mempengaruhi
142
seluruh tubuh Anda. Tergantung pada bagian spesifik dari sistem endokrin yang
1. Diabetes Mellitus
endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus, yang terjadi apabila pankreas
tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
b. Kelelahan
2. Hipertiroidisme
kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif”. Gejala umum dari
hipertiroidisme meliputi:
a. Diare
b. Kesulitan tidur
c. Kelelahan
d. Goiter
143
f. Mudah marah dan perubahan mood
h. Tremor
j. Kelemahan. ((Hallosehat.com,2017)
3. Hipotiroidisme
tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid”. Gejala umum dari
hipotiroidisme meliputi:
b. Sembelit
d. Rambut kering
e. Kelelahan
f. Goiter
j. Muka membengkak
C. Penyebab
144
a. Kelenjar menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin,
b. Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem endokrin, yang
D. Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor risiko yang membuat Anda mengalami gangguan endokrin,
yaitu:
c. Inaktivitas
g. Operasi, trauma, infeksi atau cedera serius yang baru saja terjadi.
(Hallosehat.com,2017)
145
(Ithaswar,2017) menyatakan bahwa “Tujuan utama yang diharapkan
lebih baik”.
tidak dikonsumsi.
146
b. Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal
2x/minggu.
c. Sayuran
d. Buah
pasir/gula merah, susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue
147
pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar
mulut dan bibir, bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sebaliknya bila
makanan terlalu banyak, tidak sesuai dengan jumlah insulin yang diberikan,
maka akan terjadi hiperglikemia (kadar gula darah lebih dari normal)
(Ithaswar,2017)
Kandungan lemak tidak boleh lebih dari 30% dari total energi dengan
perbandingan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh 1:1, dan kandungan
untuk mengkonsumsi serat dalam jumlah yang cukup. Serat dalam jumlah
kadar lipid dalam serum, sehingga dapat menekan kenaikan kadar gula
darah setelah makan". Juga dapat menekan kenaikan kadar kolesterol yang
makanan adalah menurunkan berat badan ke berat badan ideal. Untuk itu
148
penderita diberi diet rendah kalori atau rendah energi. Dengan diet rendah
kurus tidak memerlukan pembatasan jumlah energi yang ketat. Akan tetapi,
serta meningkatkan rasio asam lemak tak jenuh dengan asam lemak jenuh”.
laut, lumut.
(Wirdati Mardhatillah,2013).
Diet yang diberikan pada penderita hipertiroidisme yaitu Diet Tinggi Kalori
Tinggi Protein (TKTP) sering juga disebut dengan diet Energi Tinggi Protein
Tinggi (ETPT) yaitu diet yang mengandung energi dan protein di atas
makanan biasa ditambah dengan makanan sumber protein tinggi seperti susu,
149
telur, dan daging. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai nafsu makan
“Pemberian diet TKTP ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
tubuh serta untuk menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal”.
Adapun syarat-syarat diet TKTP ini adalah energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg
BB; protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB; lemak cukup, yaitu 10-25 % dari
kebutuhan energi total; karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi
total; vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal; dan makanan
Mardhatillah,2013)).
harus diberikan. Adapun jenis diet TKTP adalah berupa diet TKTP I dan
diet TKTP II. Diet TKTP I dengan energi 2600 kkal dan protein 100 g (2
g/kg BB). Diet TKTP II dengan energi 3000 kkal dan protein sebesar 125 g
(2,5 g/kg BB). Indikasi pemberian diet TKTP ini adalah pada penderita
bahan makanan yang ditambahkan yaitu berupa susu, telur ayam, daging,
150
(Doktermu.com,2011) mengungkapkan bahwa “Yodium merupakan
komponen utama dari hormon tiroid. Oleh karena itu dianjurkan bagi orang
makanan yang kaya yodium misalnya keju cheddar, makanan laut seperti
ikan laut, sushi, rumput laut, trifle, telur, dan mayones. Selain itu, gunakan
yodium tambahan”.
membantu buang air besar secara teratur, dan menurunkan kolesterol. Serat
serat adalah sereal, oatmeals, sebagian besar buah dan sayuran, serta
gandum (Doktermu.com,2011).
diperlukan untuk mengubah hormon tiroid tiroksin (T4), yaitu hormon yang
tuna, tiram, ikan pedang, ikan haring, kalkun, dan banyak lagi. Namun perlu
151
keracunan. Oleh karena itu disarankan Anda mencatat konsumsi makanan
jenis ini”.
Makanan tersebut antara lain brokoli, kubis, kembang kol, kecambah, kale,
bayam, lobak, kedelai, kacang tanah, biji rami, dan lain sebagainya”.
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
1. Peralatan makan
3. Air minum
f. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
152
- Mencuci tangan
- Memberikan minum
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
- Observasi
4. Peralatan makan
6. Air minum
f. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
153
- Mengatur posisi pasien semi fowler
- Mencuci tangan
- Memberikan minum
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
- Observasi
hormon tiroid.
7. Peralatan makan
9. Air minum
f. Pelaksanaan :
154
- Mencuci tangan
- Mencuci tangan
- Memberikan minum
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
- ObservasI
DAFTAR PUSTAKA
idbiodiversitas.com. 2016. Apa itu diet dan jenis diet berdasarkan penyakit,
(Online), (http://www.idbiodiversitas.com/2016/04/apa-itu-diet-tau-gak-sih-
2018.
aswar.blogspot.com/2013/06/diet-untuk-penyakit-diabetes-melitus.html),
155
doktermu.com. 2011. Diet untuk Penderita Hipotiroidisme, (Online),
(http://doktermu.com/Diet/diet-untuk-penderita-hipotiroidisme.html), diakses
28 Juni 2018.
Mardhatillah, W. 2013. Memahami Kebutuhan Zat Gizi dan Diet pada Hipotiroid
BAB XIII
2. jenis penyakit, kebutuhan zat gizi dan jenis diet pada penderita kelainan
kehamilan.
156
perhatian karena amat bermanfaat bagi pertumbuhan janin. Di antaranya asam
* Asam Folat
karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal kehamilan. Tak
perlu khawatir, karena kelebihan asupan ini akan dibuang secara otomatis.
Jumlah asam folat yang dibutuhkan selama kehamilan adalah 600 mikrogram
per hari per orang. Jadi ada tambahan sebanyak 200 mikrogram per hari per
orang dibanding manusia dewasa yang tidak hamil. Sumber asam folat antara
kebutuhan ini maka ibu hamil tetap dianjurkan mendapat asupan suplemen asam
folat.
* Kalsium
dan ketiga kehamilan. Pada masa inilah janin mulai tumbuh dengan pesat,
hari (sama dengan mengonsumsi 2 gelas susu atau 125 g keju), jauh lebih banyak
dibanding kebutuhan kalsium selama tidak hamil yang hanya 1.000 mg per hari.
Ada banyak sumber kalsium, di antaranya, telur, susu, ikan teri, ikan
kacang tanah) dan wijen. Namun, waspadai makanan sumber kalsium yang
157
berserat. Perlu diketahui serat yang berlebihan akan menurunkan waktu transit
cadangan kalsium dari tulang ibu. Akibatnya, rangka tulang akan cepat rapuh
karena terjadi demineralisasi dan ibu akan mengalami keropos tulang dini.
Sedangkan dampak kekurangan kalsium secara langsung pada janin tak ada.
* Zat Besi
zat besi umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang
trimester kedua dan ketiga ibu mengalami "hemodilusi" (pengenceran). Hal ini
terjadi karena ibu hamil memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan
akan sel darah merahnya juga bertambah. Kondisi ini bisa dianalogikan sebagai
sirop dan air. Sirop ibarat sel darah merah dan air ibarat cairan dalam tubuh ibu.
Bila dalam keadaan normal, untuk membuat sirop dibutuhkan satu gelas air putih
dan dua sendok makan sirop. Namun dalam keadaan hamil karena airnya
Jadi tak perlu heran bila banyak ibu hamil pada trimester kedua dan
158
mengalami kekurangan zat besi, sehingga kadar hemoglobinnya rendah. Hal ini
trimesternya. Pada trimester pertama, tambahan akan zat besi belum dibutuhkan.
Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
per hari per berat badan (sama dengan mengonsumsi segenggam kacang hijau,
per hari per berat badan pada trimester ketiga (sama dengan mengonsumsi 1
potong tempe). Untuk memenuhi kebutuhan itu makanlah bahan makanan yang
kaya akan zat besi, seperti, daging, hati, telur, serealia tumbuk, kacang-
Tabel 1.1 kenaikan berat badan yang dianjurkan pada saat kehamilan
Source : (http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-
diet-ibu-hamil-dengan_4130.html)
BB kurang 12-18 kg
Normal 11,3-15, 75 kg
BB berlebih 6,75-11, 25 kg
Obesitas 6,75 kg
Dari segi Ilmu Gizi memang Ibu hamil memerlukan makanan yang lebih
159
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan ibu yang bersangkutan, juga
Perlu diketahui bahwa penanganan gizi yang baik selama hamil bertujuan
untuk :
dengan resiko tinggi terhadap keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
yaitu :
2. Hiperemesis gravidarum
3. Anemia
4. Gestational diabetes
5. Abortus
1. Pre Eklamsia
Diet Preeklamsia
- Tujuan Diet:
160
garam/air, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar penambahan
berat badan tdk melebihi normal, mengurangi & mencegah timbulnya factor
- Syarat diet:
5. Lemak & KH cukup. Vitamin cukup terutama vit.c & B6 sedikit lebih
disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat &
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-diet-ibu-hamil-
Tabel 2.2 contoh menu makan sehari ibu hamil diit preeklampsia
Source : (http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-
diet-ibu-hamil-dengan_4130.html).
161
Telur ceplok Daging bb Terik Ikan bb Kuning
Buah
Rasa yang kurang enak bisa diperbaiki dengan penggunaan bumbu alami
seperti bawang, lengkuas dan lain-lain yang memberikan rasa sedap pada
1) Tujuan
2) Syarat
a) Karbohidrat tinggi
b) Lemak rendah
c) Protein sedang
162
e) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan
f) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada
makan
g) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai
1. Diet Hiperemesis I
gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau
rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama
makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet
yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan.
Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan
ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan
163
bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan
4) Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
c) Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer
5) Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah
Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat
a. Gravida
hiperemesis
Anemia
164
Anemia juga biasa dialami oleh ibu hamil. Hal ini umumnya
1. Gejala:
a. Cepat lelah
b. Wajah pucat
c. Sulit bernafas
2. Faktor resiko:
c. Kehamilan kembar
sebelumnya
a. Vit B12 dengan asam folat sangat penting untuk metabolisme intra
dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak
untuk mengatasinya.
d. Bantu dengan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah,
165
4. Diet Gestational diabetes
yaitu kehamilan dimana ibu hamil mengalami kadar gula darah yang
tinggi karena tubuh tidak cukup memproduksi cukup insulin. Insulin adalah
sebuah hormon yang dibuat oleh pankreas yang membuat sel merubah gula
menjadi energi atau bahan bakar yang berguna. Apabila diabetes saat hamil
tidak diobati, akan mempengaruhi janin. Bayi akan lahir dengan berat berlebih
atau besar.
Faktor resiko:
b) Kegemukan
Gejala:
e) Kelelahan
Cara mengatasi:
Caranya dengan diet ketat untuk mengurangi berat badan, olah raga teratur
dann kontrol gula darah secara teratur. (Dikutip dari Perawat Punya Cerita;
2013; http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-diet-ibu-
166
Menu Keseharian Ibu Hamil
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda
dari menusebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam
Source : (http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-diet-ibu-
hamil-dengan_4130.html).
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
167
Daging, ayam, ikan, telur dan kacang- 3 potong
kacangan
Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan
Zat GiziIndonesia)
Jumlah
yang
Jenis Makanan Jenis Zat Gizi
Dibutuhka
10 porsi
nasi/pengga
nti
Sumber zat
2 sdm gula Karbohidrat
tenaga(karbohidrat)
4 sdm
minyak
goreng
7 porsi
eral ikan/daging,
@ 50 gr
168
3 ptg
tempe/tahu,
@50-75 gr
1 porsi
kacang
hijau/merah
7 porsi
terdiri dari :
4 porsi
sayuran
Sumber zat
berwarna @ Vitamin dan mineral
pengatur
100 gr
3 porsi
buah2an @
100 gr
Sehari
169
Buah 4 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong
potong sedang
berikut:
170
(125 gram), talas 1 potong besar (125 gram),
1 potong sedang ikan (40 ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati
2 potong sedang tempe (50 Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong
171
hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang
1 gelas susu sapi (20 cc) yogurt non fat (120 gram), 1 potong kecil keju
Minyak kelapa 1 sendok kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
the (5 gram) kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40
Daftar Pustaka
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-diet-ibu-hamil-
(Widya Karya Pangan dan Zat Gizi Indonesia; Diakses tanggal 28 Juni 2018)
172