Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Proses Keperawatan
Kasus :
Ny. D, berusia 42 tahun dirawat di RSJ Provinsi Bali sejak satu bulan
yang lalu. Klien tampak tidak terawat kebersihan dirinya dan
mengatakan tidak mau mandi serta membersihkan dirinya. Klien
tampak lusuh, kotor, rambut berantakan, bau badan, kuku panjang,
pakaian kotor, dan gigi kotor. Hal ini disebabkan karena klien
mengalami kegagalan dalam pemilihan anggota DPRD Kabupaten.
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan tidak ingin mandi dan membersihkan dirinya
Data Objektif :
Klien tampak lusuh, kotor, rambut berantakan, bau badan, kuku
panjang, pakaian kotor, dan gigi kotor.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum
Klien mampu merawat kebersihan dirinya sendiri
b. Tujuan Khusus
1) Pasien mampu mandi secara mandiri.
2) Pasien mampu membersihkan rambut atau keramas secara
mandiri.
3) Pasien mampu gosok gigi secara mandirid.
4) Pasien mampu memotong kuku secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan
agar pasien merasaaman dan nyaman saat berinteraksi.Tindakan
yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya
adalah :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan,
asal institusi).
4) Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai.
5) Menjelaskan tujuan interaksi.
6) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali
bertemu pasien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi.
c. Identifikasi masalah perawatan diri, kebersihan diri: mandi
d. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
e. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri: mandi, berganti
pakaian, menggosok igig, keramas atau mencuci rambut, dan
potong kuku
f. Melatih pasien mempraktekan langkah-langkah mandi
g. Memasukkan dalam kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat :“Selamat pagi bu, apakah boleh saya masuk?”
Klien :” Selamat pagi, silahkan sus”
Perawat :”Perkenalkan bu, nama saya Shintya Andriani, ibu bisa
panggil saya Shintya. Saya perawat yang bertugas
pada pagi ini dari jam 8 pagi ini sampai jam 2 nanti
siang. Apakah boleh saya tau nama Ibu? Dan ibu
senang dipanggil siapa?”
Klien : “Saya ibu D, sus.”
b. Evaluasi dan Validasi
Perawat : “Saya lihat dari tadi ibu menggaruk-garuk badan ibu?
Apa yang ibu rasakan saat ini?
Klien : “Saya merasa gatal sekali sus di seluruh tubuh saya.”
c. Kontrak
Perawat : “Baiklah bu, kalau begitu, bagaimana jika kita
berbincang-bincang sebentar mengenai perawatan
kebersihan diri. Berapa lama ibu mau berbincang-
bincang? Bagaimana kalau 10-15 menit bu, apakah
ibu bersedia?”
Klien : “Baik sus, saya bersedia”
Perawat : ”Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang bu?
Apakah ibu mau kita pindah ke tempat lain?”
Klien : “Disini saja sus”
Perawat : “Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 10-15
menit ke depan di di ruangan ini bu”
Klien : “Iya sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Tadi ibu mengatakan gatal-gatal di seluruh tubuh ibu,
sejak kapan ibu merasakannya?”
Klien : “Sejak seminggu yang lalu rasanya sus.”
Perawat : “Berapa kali ibu biasanya mandi dalam sehari?”
Klien : “Dulu saya mandi 2-3 kali sehari sus, tapi sejak
kejadian itu saya malas untuk mandi sus, rasanya
tidak ada gunanya juga.”
Perawat : “Kejadian apa ya bu yang menyebabkan ibu malas
untuk mandi dan membersihkan diri?”
Klien : “Kejadian waktu saya kalah nyaleg sus, saya merasa
tidak perlu lagi merawat diri saya karena sudah tidak
ada yang memperhatikan saya juga.”
Perawat : “Kalau begitu sekarang mari kita bicarakan mengenai
pentingnya mandi ya, bu. Coba ibu pikirkan, kalau
ibu mandi manfaat apa yang akan ibu rasakan dan
dapatkan?”
Klien : “Bagaimana ya sus, saya tidak tahu.”
Perawat : “Nah, sekarang saya akan menyebutkan manfaat
mandi bagi tubuh kita ya bu, yang pertama yaitu
pastinya tubuh akan bersih, kemudian yang kedua
apa bu?”
Klien : “Apa ya sus, saya tidak ingat.”
Perawat : “Ayo bu, coba ibu ingat dulu pelan-pelan?”
Klien : “Tubuh kita terasa segar ya sus?”
Perawat : “Iya, bagus sekali bu. Lalu apa lagi bu ayo sebutkan
lagi bu.”
Klien : “Tubuh terasa lebih wangi sus.”
Perawat : “Iya, bagus sekali Ibu D sudah mengetahui manfaat
mandi untuk tubuh ya bu. Nah, bagaimana kalau ibu
tidak mandi, apa yang akan ibu rasakan?”
Klien : “Rasanya gatal seperti sekarang ini sus.”
Perawat : “Iya, tentu rasanya gatal bu karena banyak kotoran di
menumpuk di tubuh ibu yang tidak ibu bersihkan.
Bagus sekali, karena ibu telah mengetahui manfaat
mandi dan juga apa yang akan kita rasakan kalau
tidak mandi. Kalau begitu sekarang saya akan
menjelaskan mengenai alat-alat yang dibutuhkan
untuk mandi ataupun menjaga kebersihan diri ibu.”
Klien : “Baik sus.”
Perawat : “Sebelum saya menjelaskan, coba ibu dulu yang
menyebutkan alat-alat apa saja yang digunakan untuk
mandi?”
Klien : “Ada sabun, sikat gigi, odol juga sus.”
Perawat : “Benar bu, bagus sekali. Ibu sudah mengetahui alat-
alat apa saja yang digunakan untuk mandi. Ada sabun
mandi yang digunakan untuk membersihkan badan,
sikat gigi serta pasta gigi, dan ada shampoo yang
digunakan untuk membersihkan rambut. Semua alat
itu digunakan untuk membesihan diri ya bu.”
Perawat : “Nah, ibu sudah tahu kan alat-alat untuk mandi.
Sekarang saya akan menjelaskan cara-cara mandi,
sikat gigi, cuci rambut, dan potong kuku ya, bu.”
Perawat : “Kita mulai dengan mandi ya bu, pertama kita guyur
seluruh tubuh, ambil sabun, tuangkan sabun ke
telapak lalu gosok-gosok, bu. Kemudian usapkan
keseluruh tubuh.”
Pearawat : “Selanjutnya yaitu memakai shampoo bu, pertama
tuangkan sedikit shampoo di telapak tangan, lalu
gosok-gosok, lalu gosokkan di kepala. Terakhir kita
guyur seluruh badan sampai shampoo dan sabunnya
hilang, ya bu.”
Perawat : “Kemudian pakai handuk. Selanjutnya gosok gigi.
Pertama beri pasta gigi di atas sikat gigi, beri sedikit
air lalu digosokkan ke mulut dan gigi, setelah itu
kumur-kumur dan buang airnya.”
Perawat : “Kalau sudah ganti baju dulu, terus kita lanjutkan
dengan memotong kuku, ya bu. Kalau Ibu D
melakukan ini setiap hari nanti badannya tidak gatal
dan bau lagi, bu. Tiap hari ibu akan menjadi wangi
dan bersih bu.”
Perawat : “Bagaimana, apakah ibu sudah paham mengenai
langkah-langkah mandi dengan benar bu? Kalau
begitu sekarang kita langsung saja praktekkan di
kamar mandi ya bu.”
Klien : “Baik sus.” (Mempraktekkan langkah-langkah mandi
di kamar mandi, didampingi oleh perawat.)
Perawat : “Ibu, tadi kita sudah selesai mempraktekkan cara
menjaga kebersihan diri, selanjutnya mau latihan
mandinya jam berapa?”
Klien : “Besok saja sus paginya.”
Perawat : “Kalau sikat gigi dan potong kukunya bagaimana
bu?”
Klien : “Besok juga sus.”
Perawat : “Baik, Ibu D, kalau begitu mari kita masukkan ke
dalam jadwal harian ya, bu.”
Klien : “Baik sus.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Perawat : “Baiklah bu, kita sudah selesai berbincang-bincang
dan juga telah melakukan latihan mandi sesuai
langkah-langkah yang sudah saya jelaskan,
bagaimana perasaan ibu setelah mandi?”
Klien : “Sekarang saya sudah merasa sedikit segar sus, rasa
gatal juga sudah berkurang.”
b. Evaluasi Objektif
Perawat : “Baguslah bu, kalau ibu sudah merasa lebih segar dan
juga gatal-gatal yang ibu rasakan telah berkurang.
Sekarang apakah ibu masih ingat mengenai manfaat
mandi dan juga alat-alat yang digunakan ketika mandi
bu?”
Klien : “Masih sus, manfaat mandi yaitu tubuh menjadi
bersih, bau badan hilang dan juga terasa lebih segar.
Alat-alat untuk mandi yaitu ada sabun mandi, sikat
gigi dan pasta gigi, dan juga ada shampoo.”
Perawat : “Bagus sekali Ibu D. Ibu sudah mampu memahami
apa yang sudah kita bicarakan tadi.”
c. Rencana Tindak Lanjut
Perawat : “Ibu D, tadi kan kita sudah membuat jadwal kapan ibu
mau melakukannya kembali, jadi ibu bisa melakukan
latihan membersihkan diri sesuai jadwal yang telah
kita buat bersama tadi ya, bu.”
Klien : “Baik sus, saya akan melakukannya”
d. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
Perawat : “Baiklah bu, kalau begitu, kita akan bercakap-cakap
lagi dilain waktu. Besok saya akan kembali lagi
mengunjungi ibu, dan kita akan mencoba latihan lain
untuk merawat kebersihan diri ibu.”
Klien : “Baik sus”
2) Waktu
Perawat : “Ibu mau jam berapa kita berbincang-bincang besok
bu?”
Klien : “Bagaimana kalau jam 10 pagi sus?”
Perawat : “Baik bu, kalau begitu besok saya akan kembali pukul
10 pagi.”
3) Tempat
Perawat : “Untuk tempatnya ibu mau dimana?”
Klien : “Disini saja sus. Saya merasa lebih nyaman disini”
Perawat : “Baik bu, kalau begitu sampai bertemu besok.”
Klien : “Terimakasih sus.”
Perawat : “Baik bu, sama-sama.”

Anda mungkin juga menyukai