Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

PBL II - KESEHATAN MASYARAKAT


MAHASISWA PEMINATAN KESLING DI RUMAH SAKIT

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan dimana di


dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien dan
pengunjung) dan kegiatan pelayanan kehatan, selain dapat
menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yang
baik terhadap pasien dan memberikan keuntungan retribusi bagi pemerintah
dan lembaga pelayanan itu sendiri, rumah sakit juga dapat menimbulkan
dampak negatif berupa pengaruh buruk kepada manusia, seperti sampah dan
limbah rumah sakit yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,
sumber penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan serta
pemulihan penderita.
Sampah dan limbah rumah sakit sangat layak diduga banyak
mengandung bahaya atau resiko karena dapat bersifat racun, infeksius dan
juga radioaktif. Selain itu, karena kegiatan atau sifat pelayanan yang
diberikan, maka rumah sakit bisa menjadi depot segala macam penyakit yang
ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi penyakit
karena selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang-orang yang
rentan dan lemah terhadap penyakit. Di rumah sakit pula dapat terjadi
penularan baik secara langsung (crossinfection), melalui kontaminasi benda-
benda ataupun melalui serangga sehingga dapat mengancam kesehatan
(vector borne infection) masyarakat umum. Untuk mengantisipasi dampak
negatif yang tidak diinginkan dari institusi pelayanan kesehatan ini, maka
dirumuskan konsep sanitasi lingkungan yang bertujuan untuk mengendalikan
faktor-faktor yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia tersebut.
Dalam lingkup rumah sakit, sanitasi berarti upaya pengawasan berbagai
faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologik di rumah sakit yang menimbulkan
atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan
petugas, penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar rumah
sakit.
Sarjana Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu tenaga kesehatan
memiliki tanggung jawab moral dan profesi dalam mengemban tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan tersebut. Dalam era globalisasi sekarang ini,
persaingan di dunia kerja semakin meningkat, sehingga profesionalisme dari
tenaga kerja semakin diperlukan. Dalam upaya untuk meningkatkan
profesionalisme ini, maka Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
sebagai calon tenaga kesehatan perlu dibekali dengan keterampilan khusus
atau pengalaman kerja praktis. Wujud dari keinginan tersebut dilakukan
dalam bentuk Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di instansi terkait baik
instansi pemerintah maupun swasta sesuai dengan bidang studi atau
peminatan yang dipilih.

Peminatan kesehatan lingkungan di Rumah Sakit menekankan


kemampuan mahasiswa dalam memahami tentang kesehatan lingkungan di
Rumah Sakit diantaranya memahami Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan-
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.

Kesehatan lingkungan diperlukan, untuk mengubah perilaku hidup


masyarakat menjadi lebih sehat dengan berbagai kegiatan, metode dan
tehniknya. Salah satunya adalah melalui upaya magang (belajar sambil
praktek) para mahasiswa yang akan mengikuti proses belajar dan terlibat
langsung dalam kegiatan kesehatan lingkungan dirumah sakit dan diharapkan
dapat mengenal lebih dekat dunia kesehatan lingkungan di rumah sakit serta
dapat mengaplikasikan ilmu khususnya bidang kesehatan, baik di bangku kuliah
maupun di dunia kerja.
B. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan – II ini antara lain :

1. Tujuan Umum
Untuk memahami kegiatan pelaksanaan penanganan sampah di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui jenis-jenis limbah yang dihasilkan di rumah sakit dan dapat
melakukan prediksi jumlah sampah rumah sakit per kg/hari
b. Untuk mengetahui ketersediaan sarana tempat penampungan limbah medis
dan non medis
c. Diketahuinya tentang bagaimana cara penampungan sementara,
pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pemusnahan sampah
medis dan non medis
d. Untuk mengetahui langkah-langkah treatment perlakukan sampah rumah
sakit infeksi sebelum dibuang ke tempat penampungan akhir
e. Mengamati pelaksanaan insenerator dalam pemusnahan sampah rumah sakit
f. Untuk mengetahui pemahaman karyawan Rumah Sakit dalam pengelolaan
limbah rumah sakit

C. TOPIK/MATERI
1. Peraturan dan Regulasi berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan di Rumah
Sakit
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan- persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesi
Nomor : P.56/Menlhk-Setjen/2015.

2. Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit


 Standard Operasional Prosedur kegiatan Kesehatan Lingkungan di Rumah
Sakit
 MOU dan Kerjasama dengan pihak luar dalam penanganan sampah medis
dan non medis
 Lembaga atau Badan yang dibentuk oleh pihak Rumah Sakit dalam
penanganan limbah rumah sakit

D. PERSONALIA

E. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan berupa Praktek Kerja Lapangan dengan metode belajar dengan
praktek/magang sehingga mahasiswa yang akan mengikuti proses belajar dan
terlibat langsung dalam kegiatan kesehatan lingkungan di lapangan.

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a. Pelaksaanaan PBL selama.............
b. Tempat pelaksanaan kegiatan yaitu :
 RS. M. Yunus
 RS. Kota Bengkulu
 RS. Bhayangkara
 RS. DKT

3. Jadwal Kegiatan
Kegiatan PBL dilakukan ............. sebulan, mulai bulan...... sampai
bulan......... yang terbagi dari :

1. Sasaran/Peserta
Peserta PBL adalah mahasiswa semester 7 peminatan kesehatan
lingkungan
F. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai