Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah merupakan salah satu komponen fisiologis yang sangat esensial
bagi keberlangsungan hidup hewan. Darah berperan penting dalam
transportasi gas dan senyawa lain, menjaga stabilitas tubuh seperti distribusi
nutrisi, termoregulasi, pengantaran hormon. Dinamika perubahan yang terjadi
pada komponen darah merupakan cerminan bagi kondisi fisiologis suatu
individu hewan
Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-
paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah. Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan
yang penting dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan
salah satu protein khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi
khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan CO2 dari
jaringan ke paru-paru.
Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui
ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan
hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam
keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin
untuk mengikat oksigen tidak bekerja secara maksimum dan akan
mempengaruhi pada faktor lingkungan.
Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi
akibat dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis.
Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan pemeriksaan kadar hemoglobin
memegang peranan penting dalam diagnosa suatu penyakit seperti anemia.
Mengetahui pentingnya kadar hemoglobin dalam darah terhadap pencegahan
atau penanganan terhadap suatu penyakit terutama yang berkaitan dengan
darah. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukannya praktikum tentang
pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) darah dengan menggunakan metode
sahli, hal ini di karenakan metode sahli ini merupakan metode yang paling
sederhana dan mudah untk di lakukan selain itu juga untuk metode sahli ini
tidak membutuhkan biaya yang besar untuk melakukan pemeriksaan kadar
hemoglobin darah ini.
Berdasarkan pemeriksaan diatas kita akan membahas mengenai
hemoglobin dan proses pemeriksaan hemoglobin sahli.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar
haemoglobin dalam darah menggunakan metode Hb sahli.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui
kadar haemoglobin dalam darah menggunakan metode Hb sahli.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Hemoglobin


Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan
tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah.
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah
menggunakan mesin otomatis selain mengukur hemoglobin mesin pengukur
akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam
larutan ini kemudian dipisahkan zat lain dengan menggunakan zat kimia
bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya.
Molekul hemoglobin terdiri dari : globin, apoprotein, dan empat gugus heme,
suatu molekul organik dengan satu atom besi.
2.2 Fungsi Hemoglobin
Fungsi hemoglobin dalam darah adalah :
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan
tubuh.
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan
tubuh untuk dipakai sebagai bahan baku.
c. Membawa carbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme
ke paru-paru untuk dibuang.
d. Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan darah atau tidak dapat
diketahui dengan pengukuran kadar Hb. Penurunan kadar Hb dari normal
berarti kekurangan darah. Kekurangan darah berarti anemia. Selain
kekurangan Hb juga disertai dengan eritrosit yang berkurang serta nilai
hematokrit dibawah normal. (Kresno, 1988)
2.3 Jenis - jenis Hemoglobin (Hb)
Pada manusia telah dikenal kurang dari 14 macam Hb yang dipelajari
secara mendalam dengan bantuan elektrokoresis. Hb diberi nama dengan
simbol alfabeta misalnya ; Hb A, Hb C, Hb D, Hb E, Hb F, Hb G, Hb I, Hb
M, Hb S, dan sebagainya. (Joice, 2008)
Kadang-kadang Hb diberi nama menurut kota tempat ditemukan jenis
Hb atau orang yang menemukannya, misalnya ; Hb New York, Hb Sydney,
Hb Bart, Hb Gower, dan lain-lain. Hb A (Adult Dewasa) mulai diproduksi
pada usia 5 - 6 bulan kehidupan intrauterine janin, pada usia 6 bulan postnatal
kosentrasi Hb A 99%. Hb A terdiri dari 2 rantai α dan 2 rantai β. Hb F
(Foetus janin) mulai ditemukan dalam darah pada minggu ke dua puluh usia
kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia 2 tahun jumlah tinggal sedikit,
diganti oleh Hb A. Karena sifatnya yang resisten terhadap alkali, Hb F ini
mudah dipisahkan dari Hb A. Hb F terdiri dari 2 rantai α dan 2 rantai T.
2.4 Sintesis Hemoglobin
Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Untuk mencapai pertukaran
gas ini, sel darah merah mengandung protein khusus, yaitu hemoglobin dan
setiap hemoglobin dewasa normal (Hb A) terdiri atas empat rantai polipeptida
α2 β2, masing-masing dengan gugus haemnya sendiri. Berat molekul Hb A
adalah 68.000 darah dewasa normal juga berisi jumlah kecil dua hemoglobin
lain, Hb F dan Hb A2 yang juga mengandung rantai y dan rantai s masing-
masing sebagai pengganti β. 65% hemoglobin disintesis dalam eritroblas dan
tiga puluh lima persen hemoglobin disintesis pada stadium retikulosit.
Sintesis haem, terjadi banyak dalam mitokondria oleh sederet reaksi biokimia
yang dimulai dengan kondensasi glisin dan suksinil. Koenzim A dibawah aksi
enzim kunci data-amino laevulinic acid (Ala) sintase yang membatasi
kecepatan. Pridoksal fosfat (Vitamin B) adalah koenzim untuk reaksi ini yang
diransang oleh eritro protein dan dihambat oleh hacm. Akhirnya protoporfirin
bergabung dengan besi untuk membentuk hacm yang masing-masing
molekulnya bergabung dengan rantai globin yang terbuat pada poliribosom.
Kemudian tetramer empat rantai globin dengan masing-masing gugus
hacmnya sendiri terbentuk dalam “kantong” untuk membangun molekul
hemoglobin. (Hoffbrand, 2005)
2.5. Struktur Hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan
porifin yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal
ikatan oksigen. Porifin yang mengandung besi disebut heme. Nama
hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin. Globin sebagai
istilah generik untuk protein globural. Ada beberapa protein mengandung
heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak
dipelajari.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4
subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara
struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul
± 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar
64,000 Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga
secara keseluruhan hemoglobin memilki kapasitas empat molekul oksigen.
(Hariono, 2006 )
2.6 Metode Sahli
Prinsip metode ini adalah hemoglobin diubah menjadi hematin asam
kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standart
warna pada alat hemoglobinometer. Dalam penetapan kadar hemoglobin,
metode sahli memeberikan hasil 2% lebih rendah dari pada metode lain
(Dacie & Lewis 1996, h. 50) .
Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang
tidak teliti, karena alat hemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan
pembandingan warna secara visual tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti
karena karboxyhemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin tidak dapat
diubah menjadi hematin asam (Gandasoebrata 2010, hh. 13-14).
Kelebihan Metode Sahli :
a. Alat (Hemoglobinometer) praktis dan tidak membutuhkan listrik.
b. Harga alat (Hemoglobinometer) murah.
Kekurangan Metode Sahli :
a. Pembacaan secara visual kurang teliti.
b. Alat (Hemoglobinometer) tidak dapat distandarkan.
c. Tidak semua bentuk hemoglobin dapat diubah menjadi hematin asam.
2.7 Faktor yang Menyebabkan Hb Turun dan Cara Mengatasinya
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan kadar Hb menurun seperti :
1. Meningkatnya aktivitas fisik
Seseorang yang memiliki berbagai macam aktivitas dapat
mengakibatkan tubuh menjadi kelelahan dan kurang mendapatkan
istirahat. Hal ini dapat memicu penyebab Hb rendah hingga
menjadi menurun dalam darah.
2. Dehidrasi
Dehidrasi atau yang biasa dikenal dengan kurangya cairan dalam
tubuh dapat disebabkan oleh berbagai macam aktivitas dan kegiatan berat
seperti berolahraga yang tidak diimbangi asupan cairan yang cukup
dalam tubuh. Akibat kurang minum yang terus menerus dibiarkan dapat
mengakibatkan timbulnya gejala penurunan kadar hemoglobin dalam
darah yang ditandai dengan kelelahan, pusing, mata berkunang-kunang,
dan beberapa kondisi lainnya.
3. Kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh
Kurangnya kebutuhan nutrisi manusia yang penting dalam tubuh
seperti makanan yang mengandung zat besi, folat, maupun vitamin B12,
dapat mengakibatkan meningkatnya resiko seseorang untuk mengalami
gangguan kurang darah. Karena nutrisi-nutrisi tersebut sangat penting
untuk membantu proses pembemtukan sel darah merah dalam tubuh.
4. Kehamilan
Selama kehamilan, seorang wanita sangat rentan mengalami
gangguan rendahnya tingkat hemoglobin dalam darah. Hal ini
dikarenakan kurangnya asupan makanan yang mengandung asam folat
dan dalam tubuhnya. Selama 6 bulan pertama kehamilan, bagian cairan
darah wanita (plasma) membutuhkan peningkatan jumlah sell darah
merah dengan lebih cepat. Ini dapat mengencerkan darah dan dapat
menjadi penyebab hb rendah pada ibu hamil menjadi menurun. Untuk itu
sebaiknya ia segera melakukan konsultasi dengan dokter atau tenaga
medis untuk mengatasi kondisi tersebut, karena jika tidak hal itu akan
mengancam jiwa calon ibu dan juga perkembangan janin.
5. Pendarahan
Terjadinya perdarahan serius seperti yang terjadi pada kasus wasir
berdarah, operasi, kecelakaan, proses persalinan, menstruasi, dan
sebagainya dapat mengakibatkan penurunan tingkat hemoglobin dalam
darah.
6. Infeksi penyakit tertentu
Beberapa jenis penyakit kronis yang disebabkan oleh adanya
infeksi baik itu infeksi virus, infeksi bakteri, maupun infeksi karena
mikroorganisme lainnya seperti pada penderita gagal ginjal, kanker,
penyakit autoimune, infeksi usus, maupun berbagai jenis penyakit
lainnya dapat menjadi penyebab menurunnya kadar hemoglobin dalam
darah. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut membuat tubuh kesulitan
untuk memproduksi sel-sel darah merah.
7. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa jenis penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan untuk
kemoterapi maupun prosedur radiasi dengan menggunakan sinar X
memiliki efek penurunan kadar hemoglobin (hb) dalam darah
pasien. Penggunaan obat-obatan tersebut dapat merusak sumsum tulang
atau merusak kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Jika sumsum tulang rusak, maka ia tidak dapat membuat
sel-sel darah merah dengan cepat untuk menggantikan sel-sel darah yang
telah mati atau rusak.
8. Ketidakseimbangan hormone
Tubuh seseorang membutuhkan hormon erythropoietin untuk
membantu produksi sel-sel darah merah. Hormon inilah yang dapat
merangsang sumsum tulang untuk membuat sel-sel darah merah.
Seseorang yang memiliki tingkat rendah hormon ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan seperti bahaya anemia yang disebabkan oleh
rendahnya tingkat hemoglobin dalam tubuh.
9. Hancurnya sel darah merah dalam tubuh
Faktor-faktor yang dapat menjadi alasan kenapa tubuh
menghancurkan terlalu banyak sel darah merah adalah terjadinya
pembesaran limpa. Pada saat terjadi pembesaran limpa dalam tubuh,
maka hal itu dapat menghilangkan lebih banyak sel-sel darah merah lebih
dari biasanya.
Hal inilah yang menjadi penyebab hb rendah dalam darah si penderita.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan hancurnya sel-sel darah merah dalam
tubuh adalah anemia hemolitik, anemia sel tsabit, maupun kekurangan enzim
yang dapat membuat sel-sel darah merah lebih cepat mati.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, diperlukan cara untuk dapat
meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah pasien. Berikut langkah-
langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam
darah :
1. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, asam
folat, vitamin C, dan zat besi seperti bayam, tomat, brokoli, kacang-
kacangan, asparagus, jagung, jeruk, anggur, pisang, jambu biji, pepaya,
mangga, dan lain sebagainya
2. Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat yang dapat mempengaruhi
penyerapan zat besi dalam tubuh yaitu makanan kaya serat dan kalsium
seperti susu, coklat, minuman yang mengandung bahaya kafein, dan
sebagainya
3. Menghindari konsumsi obat-obatan yang mengandung antasida maupun
fosfat
4. Beristirahat yang cukup
5. Melakukan olah raga ringan secara teratur
Hal yang perlu diingat adalah, rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuh
dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan tertentu.
Untuk mengatasinya, langkah yang paling tepat adalah melakukan
pengobatan pada sumber penyebab. Misalnya jika penyebab hb rendah
dikarenakan oleh perdarahan, maka langkah yang dilakukan adalah dengan
mengobati sumber luka yang mengakibatkan perdarahan tersebut.
Jika rendahnya hemoglobin dalam darah disebabkan oleh anemia, maka
langkah yang dilakukan adalah dengan mengkonsumsi suplement makanan
penambah darah atau bisa juga dilakukan transfusi darah. Dan jika rendahnya
hemoglobin disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh, maka
sebaiknya pasien banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi seperti bayam.
2.8 Nilai Normal Hb
Hemoglobin adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan
bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada
darah ditentukan oleh kadar Hemoglobin.
Nilai normal Hb :
Wanita 12-16 gr/dL
Pria 14-18 gr/dL
Anak 10-16 gr/dL
Bayi baru lahir 12-24gr/dL
Penurunan Hb terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan
pemberian cairan intra-vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu
dapat pula disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin,
antineoplastik (obat kanker), indometasin (obat antiradang).
Peningkatan Hb terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif
menahun (COPD), gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat
meningkatkan Hb yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan
gentamicin (Obat untuk infeksi pada kulit
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
1. Haemometer sahli
2. Pipet sahli
3. Standar Pasteur dan bola karet
4. Batang pengaduk dari gelas
5. Spuit
6. Tabung EDTA
3.2 Bahan
1. Darah
2. HCl 0,1 N
3. Aquadest
3.3 Prosedur Kerja
1. Masukkan kira-kira 5 tetes HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer
haemometer.
2. Isaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda.
3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
4. Alirkan darah dari pipet kedalam dasar tabung pengenceran yang berisi
HCl itu. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
5. Angkatlah pipet itu sedikit , lau isap asam HCl yang jernih itu kedalam
pipet 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah yang masih tinggal dalam
pipet.
6. Campurkan isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa, warna
campuran menjadi coklat tua.
7. Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang
standar harus dicapai 5 menit setelah saat darah dan HCl dicampur dalam
alat sahli (3 menit dalam alat sahli Erka). Dalam alat mempersamakan
warna hendaknya tabung diputar demikian sehingga garis bagi tidak
terliaht.
8. Bacalah kadar hemoglobin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar Hasil Normal Keterangan
12 g/dl 12-16 g/dl Normal
(Wanita)
14-18 g/dl
(Pria)
10-16 g/dl
(Anak anak)
10-24 g/dl
(Bayi)

4.2 Pembahasan
Dari hasil yang dapat pada saat pemeriksaan terhadap saudari siti isra
ningsih yaitu jumlah Hb = 12 g/dl (normal).
Beberapa faktor kesalahan pada penetapan kadar Hb metode Sahli
antara lain human erorr, tidak tepat mengambil sampel darah sebanyak 20
mikron. tidak baik caranya pada saat pencampuran antara darah dan HCl pada
waktu mengencerkan, adanya gelembung udara di permukaan pada waktu
membaca, membandingkan warna pada cahaya yang kurang terang.
Kesalahan seperti diatas dapat menyebabkan kurang akuratnya hasil
pemeriksaan Haemoglobin. Sehingga diharapkan pemeriksa benar benar
memperhatikan cara kerja dan faktor diatas agar hasil yang didapatkan lebih
akurat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan
tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah.
Pada praktikum ini didapatkan kadar Hb dalam darah normal. Penurunan
Hb terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan pemberian cairan intra-
vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu dapat pula disebabkan oleh
obat-obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat kanker),
indometasin (obat antiradang).
Peningkatan Hb terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif
menahun (COPD), gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat
meningkatkan Hb yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan
gentamicin (Obat untuk infeksi pada kulit.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikan agar pada saat praktikum praktikan lebih
teliti dalam membandingkan warna standard an sampel sehingga dapat
menghasilkan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Agus. 2012. Hemoglobin darah. http: // digilib. unimus. ac.id /files /disk1/ 107/
jtptunimus- gdl- fajarmardh- 5335-1 -bab1. pdf. Diakses pada tanggal 29
September 2018.
Arikunto, Suharsimi 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta, Jakarta.
Bakta, Imade. 2012. Hematologi Klinik Ringkas. EGC, Jakarta.
Chairlain & Estu Lestari. 2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kese
hatan. EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cara Determinasi Dan Investigasi
    Cara Determinasi Dan Investigasi
    Dokumen9 halaman
    Cara Determinasi Dan Investigasi
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen21 halaman
    Makalah
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • (01 SOP Pemeriksaan Laboratorium.
    (01 SOP Pemeriksaan Laboratorium.
    Dokumen2 halaman
    (01 SOP Pemeriksaan Laboratorium.
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • DERMATOFITOSIS
    DERMATOFITOSIS
    Dokumen2 halaman
    DERMATOFITOSIS
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fix
    Makalah Fix
    Dokumen22 halaman
    Makalah Fix
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN 3 Imunoserologi
    LAPORAN 3 Imunoserologi
    Dokumen15 halaman
    LAPORAN 3 Imunoserologi
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • ETIKA PROFESI
    ETIKA PROFESI
    Dokumen24 halaman
    ETIKA PROFESI
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • PTM PENDAHULUAN
    PTM PENDAHULUAN
    Dokumen19 halaman
    PTM PENDAHULUAN
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan Sgot Dan SGPT
    Laporan Sgot Dan SGPT
    Dokumen24 halaman
    Laporan Sgot Dan SGPT
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN 3 Imunoserologi
    LAPORAN 3 Imunoserologi
    Dokumen15 halaman
    LAPORAN 3 Imunoserologi
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Lporan Pemeriksaan Goldar
    Lporan Pemeriksaan Goldar
    Dokumen28 halaman
    Lporan Pemeriksaan Goldar
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah 3
    Makalah 3
    Dokumen20 halaman
    Makalah 3
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan Asam Urat
    Laporan Asam Urat
    Dokumen23 halaman
    Laporan Asam Urat
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Cara Pengambilan, Penyimpanan Dan Pengiriman Spesimen Klinik
    Cara Pengambilan, Penyimpanan Dan Pengiriman Spesimen Klinik
    Dokumen20 halaman
    Cara Pengambilan, Penyimpanan Dan Pengiriman Spesimen Klinik
    Maydis stigma
    98% (65)
  • Laporan 2
    Laporan 2
    Dokumen22 halaman
    Laporan 2
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 3
    Laporan 3
    Dokumen20 halaman
    Laporan 3
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah 2
    Makalah 2
    Dokumen16 halaman
    Makalah 2
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pemeriksaan Mikrobiologi
    Laporan Pemeriksaan Mikrobiologi
    Dokumen7 halaman
    Laporan Pemeriksaan Mikrobiologi
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah 2
    Makalah 2
    Dokumen16 halaman
    Makalah 2
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah 2
    Makalah 2
    Dokumen16 halaman
    Makalah 2
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 2
    Laporan 2
    Dokumen22 halaman
    Laporan 2
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah 1
    Makalah 1
    Dokumen29 halaman
    Makalah 1
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen19 halaman
    Laporan 1
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 3
    Laporan 3
    Dokumen19 halaman
    Laporan 3
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 2
    Laporan 2
    Dokumen11 halaman
    Laporan 2
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 3
    Laporan 3
    Dokumen11 halaman
    Laporan 3
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen28 halaman
    Laporan 1
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen10 halaman
    Laporan 1
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen10 halaman
    Laporan 1
    Sitti Isra Ningsih
    Belum ada peringkat