HATTA
Sang Plokamator
XI MULTIMEDIA 2
Latar belakang
Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang
berasal dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat
di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya berasal
dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar
pada tanggal 12 Agustus 1902. Namanya, Athar berasal dari Bahasa Arab, yang
berarti "harum". Ia merupakan anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun
1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurahman
Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sedikit dari surau
yang bertahan pasca-Perang Padri. Sementara itu, ibunya berasal dari keturunan
pedagang. Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta.
Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian
ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari
Palembang, Haji Ning sering berhubungan dagang dengan Ilyas Bagindo Marah,
kakeknya dari pihak ibu. Dari perkawinan Siti Saleha dengan Haji Ning, mereka
dikaruniai empat orang anak, yang semuanya adalah perempuan.
Keluarga
Pada 18 November 1945, Hatta menikah dengan Rahmi Hatta dan tiga hari setelah
menikah, mereka bertempat tinggal di Yogyakarta. Kemudian, dikarunai 3 anak
perempuan yang bernama Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, dan Halida
Nuriah Hatta.TK/1986.
Wafat
Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pk18.56 di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari ia dirawat di sana. Selama hidupnya,
Bung Hatta telah dirawat di rumah sakit sebanyak 6 kali pada tahun 1963, 1967,
1971, 1976, 1979, dan terakhir pada 3 Maret 1980. Keesokan harinya, dia
disemayamkan di kediamannya Jalan Diponegoro 57, Jakarta dan dikebumikan di
TPU Tanah Kusir, Jakarta disambut dengan upacara kenegaraan yang dipimpin
secara langsung oleh Wakil Presiden pada saat itu, Adam Malik. Ia ditetapkan
sebagai pahlawan proklamator pada tahun 1986 oleh pemerintahan Soeharto.
Pendidikan :
Karir :