IV
Kependidikan tingkat Satuan Pendidikan.
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. ACUAN PENGEMBANGAN
C. LANDASAN
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
15) Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.
KURIKULUM 2013
B. RASIONAL
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat
perubahan pada ruang lingkup lokal yang bergerak semakin mengglobal. Nilai-
nilai global, baik diajarkan atau tidak, telah menjadi bagian dari kehidupan
keseharian para siswa. Dalam kondisi ini, sekolah tidak dapat menghindar dari
pengaruh dan tantangan besar bagi proses pembelajaran di sekolah .
Pembelajaran di s e k ol ah diharapkan mampu memberikan penguatan bagi
kompetensi siswa pada aspek kearifan lokal, mampu mentransformasikan
berbagai nilai-nilai penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional, dan
penguatan daya saing pada konteks global. Generasi muda pada era saat ini
sejatinya memiliki kebutuhan tinggi terhadap penguasaan pengetahuan,
ketrampilan dan kompetensi guna pengembangan potensi diri untuk
D. STRATEGI IMPLEMENTASI
Pelaksanaan kurikulum 2013 berproses untuk menjawab tantangan
lokal, regional maupun global, oleh karenanya proses perubahan memerlukan
motif yang kuat, b e r keyakinan tinggi, serta usaha bersama dalam
meningkatkan berbagai aspek di bawah ini.
12) Meningkatkan kerja sama antar sekolah dan sekolah dengan orang tua
siswa untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.
14
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
4) Memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah dan lingkungan
sekitar untuk mendukung efektivitas kegiatan intrakurikuler, ko-kuikuler
dan ekstrakurikuler.
B. VISI SEKOLAH
C. MISI SEKOLAH
Misi sekolah merupakan upaya atau tindakan yang akan dilakukan oleh
warga sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Misi sekolah dapat dijelaskan
sebagai berikut :
D. TUJUAN SEKOLAH
17
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada standar kompetensi
lulusan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah;
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Target Kompetensi
No Standar Nasional Sumber
Satuan Pendidikan
A SIKAP
1. Memiliki perilaku yang mencer- Setiap siswa berkompeten Pendidik dan Tenaga
minkan sikap: dalam: Kependidikan yang aga-
mis, berkarakter, sehat,
1) Beriman dan bertakwa 1) Menghayati nilai-nilai tole- pembelajar, dan berperan
kepada Tuhan YME, ransi dalam kehidupan ber menjadi teladaan.
bangsa dan bernegara.
2) Berkarakter, jujur, dan pe-
duli, 2) Mengamalkan agama da-
lam kehidupan sehari- hari.
3) Bertanggungjawab,
3) Lebih menempatkan kitab
4) Pembelajar sejati sepan- suci sebagai pedoman
jang hayat, dan hidup.
18
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
bangan di lingkungan kelu- dalam kehidupan sehari di
arga, sekolah, masyarakat sekolah.
dan lingkungan alam seki-
5) Menjalankan peran siswa
tar, bangsa, negara, kawa-
sebagai insan pembelajar.
san regional, dan interna-
sional. 6) Bersikap hidup sehat.
2. PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, Menguasai pengetahuan faktu- Guru menguasai pe-
konseptual, prosedural, dan al, koseptual, prosedural, dan ngetahuan faktual, kon-
metakognitif pada tingkat teknis, meta-kognitif berkaitan: septual, prosedural, dan
spesifik, detil, dan kompleks metakognitif yang men-
berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, jadi muatan kurikulum
untuk ditransfer kepada
1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi,
siswa melalui pembe-
3. seni, lajaran.
2. teknologi,
4. budaya, dan Sekolah berdaya dalam
3. seni,
memfasilitasi siswa
4. budaya, dan 5. humaniora. menggunakan sumber
dan media belajar yang
5. humaniora. serta siswa mampu mengait sesuai dengan yang
kan semua itu pada konteks siswa butuhkan.
Mampu mengaitkan pengetahu- kehidupan di sekitarnya.
an di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara,
serta kawasan regional dan
internasional
3. KETERAMPILAN
Memiliki keterampilan berpikir Siswa terampil berpikir Guru terampil merumus
dan bertindak: kan kompetensi tentang
1. ilmiah penguasaan dan penera-
1. efektif, pan ilmu pengetahuan.
2. kritis
2. kreatif, Satuan pendidikan mem-
3. efektif
fasilitasi siswa mengem-
3. produktif,
4. kreatif bangkanketerampilan
4. kritis, bertindak.
5. mandiri
5. mandiri,
6. Produktf
6. kolaboratif,
7. Kolaboratif
7. komunikatif, dan
Siswa terampil bertindak
8. solutif,
1. Mendayagunakan teknologi
melalui pendekatan ilmiah
sebagai pengembangan dari 2. Berkomunikasi dan berkola
yang dipelajari di satuan borasi;
pendidikan dan sumber lain
3. Memimpin
secara mandiri
19
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
4. Membuat Keputusan
20
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
memecahkan masalah 4. Memaham cara menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, prosedural, dan
metakonitif) tentang iptek, seni, budaya,
humaniora, serta peradaban.
5. Mampu memecahkan masalah dengan
dilandasi pengetahuan yang dikuasinya.
6. Melaksanakan pengkajian spesifik pada
bidang yang diminati serta sesuai dengan
kebakatannya.
7. Berpikir kritis, ilmiah, kreatif, inovatif,
produktf, kolaboratif.
D. Mengolah, menalar, dan menyaji 1. Mengolah fakta, data, dan informasi
dalam ranah konkret dan ranah 2. Mengintegrasikan fakta, data, dan informasi
abstrak terkait dengan pengem dalam merumuskan kesimpulan.
bangan dari yang dipelajarinya di
3. Mengembangkan keterampilan berpikir
sekolah secara mandiri, bertindak
dengan menggunakan pengetahuan yang
secara efektif dan kreatif, serta
dipelajarinya di sekolah.
mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan 4. Mengembangkan karya secara mandiri
dengan modal pengetahuan yang
dipelajarinya.
5. Mengembangkan kreasi dalam
menciptakan hal-hal baru.
6. Menerapkan motode atau prosedur
sesuai dengan kaidah keilmuan.
7. Menggunakan pikiran pada ranah abstrak
menjadi karya cipta yang bermanfaat.
8. Mengkomunikasi hasil karya secara
efektif
9. Mendayagunakan teknologi informasi dan
komunikasi
10. Menggunakan bahasa asing.....
21
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KARAKTERISTIK KURIKULUM
d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik daripada masa lalu melalui peningkatan kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Sosiologis
23
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
3. Landasan Pedagogis
4. Landasan Teoritis
24
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
C. STRUKTUR KURIKULUM PAKET SEMESTER
25
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara :
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok
A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan
atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata
pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan
Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran
keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
27
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Keterangan:
1) Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
28
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran
umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan
seni.
2. Lintas Minat
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya
harus di luar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang
mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran
lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian
di luar, peminatan yang dipilihnya.
Ilustrasi lintas minat dapat dilihat pada contoh berikut. Seorang calon
siswa bercita-cita untuk melanjutkan studinya setamat SMA ke Fakultas
Kedokteran. Waktu masuk SMA ia memilih peminatan MIPA. Namun demikian ia
juga ingin berbisnis, karena itu ia tak mengambil fisika, melainkan memilih
mata pelajaran ekonomi. Di samping itu, ia juga ingin memiliki hubungan
baik dengan Arab, maka ia memilih lintas minat bahasa Arab.
Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X
sampai dengan XII. Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih
Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi.
Lintas minatnya dapat mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan
Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan
Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa
Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar
peminatan yang dipilihnya, sedangkan alternatif (4) merupakan contoh lintas
minat di dalam peminatan yang dipilihnya.
31
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai
dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat
menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok
Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat
diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai dengan sumber
daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimilikinya.
3. Pendalaman Minat
4) Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik
atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses
pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima dalam
kegiatan tatap muka dan/atau terstruktur;
34
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Berdasarkan tabel, sekolah menentukan jumlah maksimum waktu yang
digunakan siswa untuk setiap satu jam tatap muka sebanyak-banyaknya 54
menit. Pengaturan beban belajar berdasarkan waktu yang harus siswa
alokasikan pada setaip minggu efektif pada tiap semester. Komposisi beban
belajar untuk peserta didik SMA/MA terdiri atas : mata pelajaran kelompok A
(umum), mata pelajaran kelompok B (umum), dan mata pelajaran kelompok C
(peminatan), serta lintas minat dan/atau pendalaman minat. Hal lain yang perlu
siswa laksanakan adalah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
ALOKASI
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun (Kelas minggu pembelajaran efektif pada setiap
I-V, VII-VIII, X-XI). satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas VI,
IX, dan XII).
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas VI,
IX, dan XII).
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan admnistrasi akhir
dan awal tahun pelajaran.
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang memerlukan
minggu libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan
minggu Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing
35
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan yang
pendidikan minggu diprogramkan secara khusus oleh
satuan pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
F. MUATAN LOKAL
36
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
1) Kesesuaian dengan tahap perkembangan peserta didik.
5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya yang bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik
satuan pendidikan.
6) Kebermanfaatan.
Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang terkait
dengan seni budaya, prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
bahasa dan/atau teknologi. Jenisnya materi berupa bahasa daerah, kesenian
daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang
dianggap perlu untuk pengembangan potensi dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan.
c) B uku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) berbasis aktivitas dan
karya.
37
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
d) Perangkat administrasi pembelajaran.
38
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
2) Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan.
1. Bahasa Daerah…..
2. ……………………
G. PENUMBUHAN KARAKTER
1. Rasional
41
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
b) Holistik Gerakan PPK, upaya penumbuhan gerakan dimaksud
dilaksanakan secara holistik, dalam arti pengembangan fisik (olah raga),
intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan spiritual (olah hati)
dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada
pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan
komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.
4. Struktur Kurikulum
43
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pendidikan melakukan penguatan kembali nilai-nilai karakter melalui
berbagai kegiatan.
5. Penilaian
H. PENGEMBANGAN LITERASI
1. Pengertian
Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang
di dalamnya, meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu,
makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk
mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual, melalui :
adegan, video dan gambar (Wikipedia). Dengan demikian melek membaca
dan menulis dapat dikatakan menjadi ruh pada gerakan literasi di sekolah.
Pengembangan lebih lanjut, sekolah wajib memfasilitasi siswa untuk
meningkatkan melek budaya, tata nilai, lingkungan, maupun peradaban secara
luas.
44
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS (Gerakan Literasi
Sekolah) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan
sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis, dan/atau berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang
dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
2. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
3. Kompetensi Literasi
45
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan
pengambilan kesimpulan pribadi.
46
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital
(perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan baik.
Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-
benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan.
5. Pentahapan Kegiatan
47
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
a) Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Contoh :
b) Kegiatan Pengembangan
48
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c) Kegiatan Pembelajaran
Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui
kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati,
membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain
dengan tagihan non-akademik atau akademik.
49
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
I. STRUKTUR PROGRAM
NO KOMPONEN URAIAN
.
1) Perencanaan
1. Program : Gerakan Literasi
2. Deskripsi Kondisi :
Nyata
3. Masalah Utama :
4. Kegiatan (Solusi) :
5. Tujuan :
6. Indikator Pencapaian :
7. Strategi Pelaksanaan :
8. Tim Pelaksana/ :
Uraian Tugas
2) Pelaksanaan
50
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
3) Evaluasi Kegiatan
J. INSTRUMEN EVALUASI
Evaluasi kegiatan literasi mencakup keterlaksanaan program dan
keberhasilan program. Indikator pencapaian tujuan yang terukur menjadi dasar
perumusan instrumen. Target program pada tiap satuan pendidikan
mencerminkan karakteristik keunggulan satuan pendidikan.
Contoh Instrumen:
Keterlaksanaan/
Pencapaian
No. Indikator
Ya Tidak
1) Evaluasi Keterlaksanan
a. Sekolah membaharui bacaan siswa secara
berkala.
b. Sekolah menyediakan akses internet
pendukung pembelajaran
c. Sekolah menyediakan e-book.
d. Guru melaksanakan pembiasaan membaca
e. Guru memberikan peluang membaca di
awal pembelajaran
f. Mencapai target seluruh siswa mem-
biasakan membaca.
g. Guru meningkatkan potensi siswa meng-
gunakan TIK dalam pembelajaran
2) Evaluasi Pencapaian Hasil
h. Siswa merumuskan resume materi yang dibaca
di perpustakaan.
i. Siswa membiasakan membaca sebelum belajar
dilaksanakan.
j. Lima % siswa yang menunjukan kompetensi
yang berkeunggulan, sehingga dapat berkom-
petisi dengan siswa dari sekolah lain.
51
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Instrumen evaluasi keterlaksanaan dan ketercapaian target program
perlu disiapkan sekolah, saat program disusun atau sebelum program
dilaksanakan.
52
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
53
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Tabel 1 : Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
ALOKASI
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk
reguler setiap tahun minggu kegiatan pembelajaran
(Kelas I-V, VII-VIII, X- efektif pada setiap satuan
XI) pendidikan
2. Minggu efektif Minimal 18
semester ganjil tahun minggu
terakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI,
IX, XII)
3 Minggu efektif semester Minimal 14 minggu
genap tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (Kelas VI, IX,
dan XII)
4 Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap
semester
5 Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II
6 Libur akhir tahun Maksimal 3 minggu Digunakan untuk
ajaran penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal
tahun ajaran
7 Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang
minggu memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar
8 Hari libur Maksimal 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah
9 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
10 Kegiatan khusus Maksimal 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
satuan pendidikan yang diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
54
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Dengan mempertimbangkan peraturan yang relevan sebagai dasar
penyusunan kalender pendidikan sekolah menetapkan menetapkan kalender
pendidikan tahun 2017/2018 terlampir.
55
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB VI
PANDUAN AKADEMIK
A. PEMBELAJARAN
Fokus utama pengelolaan kurikulum adalah dalam rangka menjamin
siswa belajar dan guru mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Penjaminan utama adalah terwujudnya proses belajar yang didukung dengan
suasana belajar yang kondusif. Pengelolaan pembelajaran merupakan
serangkaian tindakan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi
pembelajaran dalam menjamin terwujudnya keunggulan mutu lulusan pada
tingkat satuan pendidikan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh sekolah.
56
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Arah pengelolaan implementasi kurikulum di dalam pembelajaran
diharapkan berdampak terhadap penguatan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang menjadi target kinerja sekolah. Pengembangan ketiga ranah
itu memiliki jalur pengembangan yang berbeda-beda. Oleh karenanya
diperlukan strategi yang berbeda dalam mengembangkannya. Sikap siswa
tidak dijamin mengalami peningkatan sejalan dengan berkembangnya aspek
pengetahuan siswa. Begitu juga pada aspek keterampilan siswa tidak serta
merta bertumbuh saat pengetahuan siswa berkembang. Hal ini menegaskan
bahwa dalam proses pembelajaran, efektifitas pembelajaran benar-benar
dipengaruhi oleh penerapan strategi pembelajaran yang tepat pada masing-
masing dari ketiga ranah dimaksud.
57
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik, dan
58
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Prosedur Perumusan
C. SILABUS
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus disesuaikan
pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Muatan Silabus
Silabus paling sedikit memuat :
a) Identitas mata pelajaran;
b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran;
d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
59
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
e) Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A) :
Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
60
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
1. Komponen RPP
c) Kelas/semester;
d) Materi pokok;
k) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
62
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
63
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Untuk mendukung pembelajaran yang efektif diperlukan
suasana belajar yang mendukung sesuai dengan Permendikbud 22 Tahun
2016, yaitu:
1) Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran (1) SD/MI : 35 menit (2)
SMP/MTs : 40 menit (3) SMA/MA : 45 menit, dan (4) SMK/MAK : 45 menit .
1. Kegiatan Pendahuluan
64
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
F. PELAKSANAAN PENILAIAN
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
termasuk perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2. IPK
dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan untuk penyusunan
instrumen penilaian. Indikator soal merupakan rambu-rambu dalam
penyusunan butir soal atau tugas.
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial untuk menghimpun informasi mengenai
perkembangan sikap sosial peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan
67
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
a) Indikator untuk KD dari KI-2 mata pelajaran PABP dan PPKn dirumuskan
dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD
mata pelajaran tersebut. Sementara indikator sikap sosial mata pelajaran
lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum dan dikembangkan
terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Berikut contoh
butir-butir sikap sosial :
f) Gotong royong, yaitu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara
ikhlas, antara lain: (a) terlibat aktif dalam kerja bakti membersihkan
kelas atau lingkungan sekolah; (b) bersedia membantu orang lain tanpa
mengharap imbalan; (c) aktif dalam kerja kelompok; (d) tidak
mendahulukan kepentingan pribadi; (e) mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain; dan (f)
mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan
bersama.
g) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik dalam berbicara
maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya
yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda
pada tempat dan waktu yang lain, antara lain: (a) menghormati orang
yang lebih tua; (b) tidak meludah di sembarang tempat; (c) mengucapkan
terima kasih setelah menerima bantuan orang lain; (d) member salam,
senyum, dan menyapa; (e) meminta izin ketika akan memasuki ruangan
orang lain atau menggunakan barang milik orang lain; dan (f)
memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan baik.
69
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
guru bimbingan konseling (BK), wali kelas (selama peserta didik di luar jam
pelajaran), warga sekolah (peserta didik).
Pencatatan pada jurnal tidak hanya sikap yang sangat baik atau
kurang baik saja, tetapi juga perubahan sikap dari kurang baik menjadi baik
atau sangat baik. Sikap dan perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik
dan tercacat dalam jurnal, akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada peserta
didik yang bersangkutan.
70
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
merancang persiapan, menyusun jadwal, membuat sketsa, menyelesaikan
masalah, dan menggunakan.
4) menganalisis: menilai, menghitung, mengelompokkan, menentukan,
membandingkan, membedakan, membuat diagram, menginventarisasi,
memeriksa, dan menguji.
5) mengevaluasi: membuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan,
menjelaskan apa alasan memilih, membuat perbandingan, menjelaskan
alasan pembelaan, memperkirakan, dan memprediksi.dan
6) mencipta/mengkreasi: mengumpulkan, menyusun, merancang,
merumuskan, mengelola, mengatur, merencanakan, mempersiapkan,
mengusulkan, dan mengulas.
Berikut contoh indikator pencapaian kompetensi yang dikembang-
kan berdasarkan kompetensi dasar Matematika Umum kelas X.
c. Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi diri;
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang
telah ditentukan;
73
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map
yang telah diberi identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan
kepada sekolah dan orang tua peserta didik;
1. Mekanisme penilaian
Dalam melaksanakan penilian hasil belajar oleh satuan pendidikan perlu
dilakukan beberapan langkah berikut.
74
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
1) Menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan meliputi:
penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, ujian sekolah dan ujian
sekolah berstandar nasional.
75
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
2) Penentuan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan guru.
3) Penentuan kriteria program pembelajaran melalui rapat dewan guru
bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester.
4) Penentuan nilai akhir sikap spiritual dan sosial sebagai bahan
pertimbangan kelulusan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh semua guru mata pelajaran, wali
kelas, dan guru BK.
5) Laporan hasil penilaian semua mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan (Rapor).
6) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
7) Menentukan kriteria kelulusan ujian sekolah dan kriteria kelulusan dari
satuan pendidikan melalui rapat dewan guru.
8) Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
9) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan guru sesuai dengan kriteria minimal sebagai berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
c) Lulus ujian sekolah dan ujian sekolah berstandar nasional.
d) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan
Penilaian akhir yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau
akhir tahun, sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Cakupan
penilaian akhir semester adalah seluruh indikator yang merepresentasikan KD
pada semester ganjil, sedangkan cakupan materi pada penilaian akhir tahun
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester genap.
Materi ujian sekolah meliputi KD yang merepresentasikan pencapaian SKL.
76
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
2. Penilaian Oleh Guru
H. KENAIKAN KELAS
Kriteria kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada
setiap mata pelajaran, meliputi : sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun waktu
1 (satu) tahun. Jika terdapat aspek pengetahuan dan keterampilan, mata
pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil atau genap, maka:
1) Dihitung rerata nilai berdasarkan aspek mata pelajaran semester ganjil dan
genap.
2) Nilai rerata setiap aspek dibandingkan dengan KKM pada mata pelajaran
tersebut. Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai KKM, maka aspek mata
pelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan sebaliknya jika nilai rerata
77
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
kurang dari nilai KKM, maka aspek mata pelajaran tersebut dinyatakan
BELUM TUNTAS. Selanjutnya jika rerata kedua aspek tuntas dan nilai
sikap baik maka mata pelajaran tersebut dikatakan TUNTAS, dan
sebaliknya minimal 1 (satu) aspek tidak tuntas maka mata pelajaran
tersebut dikatakan BELUM TUNTAS.
3) Kriteria kenaikan kelas pada satuan pendidikan yang menggunakan
Sistem Paket.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam (dua) semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2) Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3) Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
5) Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
Berikut contoh analisis ketuntasan untuk kenikan kelas.
78
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Berdasarkan data pada tabel diperoleh data untuk bahan penentuan
keputusan sebagai berikut :
1) Dengan memperhatikan KKM pada semester 1, terdapat 3 mata pelajaran
tidak tuntas terdiri atas Bahasa Indonesia, Matematika, dan PJOK.
2) Pada semester 2, terdapat 2 mata pelajaran tidak tuntas yaitu Bahasa
Indonesia dan PJOK.
3) U ntuk mengetahui banyaknya ketuntasan, yaitu merata-ratakan nilai
setiap aspek pada mata pelajaran yang sama pada contoh kasus di atas,
a) Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 1 pada aspek
pengetahuan = 60 dan semester 2 aspek pengetahuan = 60,
rerata = 60 (belum tuntas). Semester 1 pada aspek keterampilan
= 65 dan semester 2 = 65, reratanya= 65 (tuntas). Maka mata
pelajaran Bahasa Indonesia belum tuntas.
79
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c) Nilai mata pelajaran PJOK semester 1 pada aspek pengetahuan=
64 dan semester 2 aspek pengetahuan= 70, reratanya =67
(tuntas). Semester 1 pada aspek keterampilan= 63 dan semester
2= 65, reratanya= 64 (belum tuntas). Maka mata pelajaran PJOK
belum tuntas.
Catatan:
I. K ELULUSAN SISWA
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
80
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
3) Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan lulus Ujian Nasional.
7) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
82
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB VII
A. KONSEP
B. FUNGSI LAYANAN BK
Layanan Program Bimbingan dan Konseling di sekolah bagi siswa
berfungsi untuk :
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
83
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c. Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
e. Solusi atas masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif;
h. Pengembangan potensi dri secara optimal
C. ASAS PELAYANAN
Asas pelayanan yang harus dijadikan pertimbangan dalam layanan
Bimbingan meliputi:
84
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
5) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
6) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
7) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
8) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis
hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangannya.
9) Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar
perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.
E. KOMPONEN PROGRAM BK
1. Program layanan Bimbingan dan Konseling
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan
dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:
2. Bidang layanan;
87
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB VIII
EKSTRAKURIKULER
88
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Permendikbud mengatur tentang teknis penyelenggaran ekstrakurikuler wajib
dan Undang-Undang mengatur tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler.
Mengacu pada kedua aturan itu, maka sekolah menyelenggarakan kegiatan
kepramukaan dalam tiga model yaitu:
1. Model Blok
Model Blok diselenggarakan pada tiap awal tahun pelajaran seperti
kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Seluruh siswa wajib mengikuti
program ini sebagai kegiatan orietasi atau pengenalan pramuka yang
dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan setiap sebelum siswa
memulai tahun pelajaran baru pada tiap tahun.
89
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
• Tujuan
• Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan
• Materi pelatihan dan uraian secara ringkas
• Strategi pelaksanaan pelatihan
• Susunan Panitia
• Pembina/Pelatih
• Tempat pelatihan.
• Jadwal pelatihan
• Rencana Anggaran
• Evaluasi dan Laporan
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap
muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta didik
sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan khusus
dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan keprmukaan,
materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam kelas maupun
di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan meningkatkan
keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator pencapaian visi sekolah.
Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina Pramuka,
tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang relevan dengan
rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi.
Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang
dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah.
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan serta
sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan yang
berlaku.
Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut
pramuka. Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan
seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
atribut kepramukaan.
90
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam program
kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan pendidikan untuk
perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuaikan dengan materi
yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada mata pelajaran
yang relevan.
2. Model Aktualisasi
Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap
minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan
keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan yang
diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam kegiatan tatap
muka. Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan
peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang
diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan
kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan
terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran, materi
pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan.
91
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Perencanaan Program Aktualisasi
Perencanaan kegiatan aktualiasi secara ideal disusun untuk 3 (tiga)
tahun dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem
perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi, strategi,
serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan perangkat penilaian
akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level mendapat tanggung jawab
untuk merumuskannya dalam kurun waktu tahunan. Ada pun struktur program
minimal memuat komponen berikut :
• Nama kegiatan
• Tujuan kegiatan
• Silabus Pelatihan
• Materi pelatihan
• Pembina/Pelatih
• Jadwal pelatihan
• Sistem penilaian
• Perangkat evaluasi program.
Pembina
Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang
sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK)
Kursus Mahir Dasar (KMD). Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler
wajib model aktualisasi adalah:
a. Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan
Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.
b. Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip
dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk kepentingan
hidupnya pada masa kini dan masa depannya.
c. Meningkatkan kompetensi (mengejewantahkan nilai-nilai dalam sikap dan
keterampilan) peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pada:
92
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia Siaga,
Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia
Penggalang, dan Penegak.
Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi :
Jadwal latihan satu minggu satu kali.
Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.
Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler
Pramuka.
Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu
oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut
kepramukaan.
Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi adalah tanggung
jawab Pembina. Adapun penilaian meliputi penilaian sikap dan keterampilan.
Hasil penilaian disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan
materi yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa.
3. Model Reguler
Pelaksanaan kegiatan model reguler adalah kegiatan kepramukaan
yang diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Kepramukaan. Keikutsertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam
kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka dalam
kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang mengikutinya dan
mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan.
93
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
B. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan dalam rangka mendukung
pembentukan karakter sesuai dengan norma spiritual dan sikap sosial siswa,
serta menumbuhkan sikap peduli terhadap orang lain dan lingkungan.
Ekstrakurikuler juga sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran
berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkret.
94
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Untuk mengembangkan tatakelola yang efektif satuan pedidikan
wajib memiliki dokumen perencanaan, pelaksanaan, penilaian, evaluasi, dan
laporan.
Perencanaan
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan
penerimaan siswa baru. Komponen perencanaan meliputi :
1) Nama Kegiatan
2) Tujuan penyelenggaraan kegiatan
3) Indikator keberhasilan.
4) Deskripsi keberhasilan tahun sebelumnya.
5) Rumusan masalah yang dihadapi dalam mewujudkan tujuan
6) Strategi Pelaksanaan Kegiatan
7) Materi pelatihan diurai secara ringkas.
8) Susunan pembina dan uraian tugas
9) Tempat pelatihan
10) Jadwal Pelatihan
11) Tata tertib pelaksanaan kegiatan
12) Anggaran.
13) Instrumen Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan menggunakan waktu 60% dari kegiatan tatap
muka. Kegiatan diarahkan untuk mengembangkan kompetensi yang diharapkan
serta disesuaikan dengan visi-misi- dan tujuan sekolah. Pelaksana kegiatan
adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Kepala
95
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Sekolah dengan. Kegiatan dibuktikan dengan dokumen catatan kegiatan atau
jurnal, data kehadiran pembina, dan kehadiran peserta didik.
Penilaian
Penilaian ekstrakurikuler dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam program
kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input bagi satuan pendidikan untuk
perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuaikan dengan materi yang
dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada mata pelajaran yang
relevan.
97
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Beban guru TIK sesuai dengan ketentuan tidak hanya memiliki beban kerja
membimbing siswa, namun mereka memilliki beban kerja yang jauh lebih luas
dengan ruang lingkup tugas sebagai berikut:
1) Membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan
pendidikan dasar dan menengah.
2) Memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan
menengah;
3) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK.
Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung dalam memfasilitasi
sekolah:
1) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK;
2) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun;
3) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan bimbingan TIK;
4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan TIK;
5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK;
6) melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki
layanan dan bimbingan TIK;
7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan nasional;
8) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler;
9) membimbing guru dalam penggunaan TIK;
10) membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan TIK;
11) melaksanakan pengembangan diri; dan
12) melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif.
98
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
1) mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta
menyebarkan data dan informasi dalam mendukung kelancaran
proses belajar; dan
2) Mengembangkan siswa di sekolah sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, dan kepribadiannya dengan memanfaatkan TIK
sebagai
3) sarana untuk mengeksplorasi sumber belajarMemfasilitasi tenaga
kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah
berbasis TIK.
99
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
BAB IX
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
B. TUJUAN PENILAIAN
Pelaksanaan Penilaian bertujuan untuk memfasilitasi:
a. guru dalam merencanakan, membuat, mengembangkan instrumen, dan
melaksanakan penilaian hasil belajar;
b. guru dalam menganalisis dan menyusun laporan, termasuk memanfaatkan
hasil penilaian dan mengisi rapor;
c. guru dalam menerapkan program remedial bagi peserta didik yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah mencapai KKM;
d. kepala sekolah dan pengawas dalam menyusun program dan
melaksanakan supervisi akademik bidang penilaian.
e. orang tua dalam memahami sistem dan mekanisme penilaian serta laporan
hasil belajar peserta didik.
101
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek
pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian sikap
Penilaian Sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik.
Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian keterampilan mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua
mata pelajaran.
D. NILAI KETUNTASAN
102
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
dan kondisi satuan pendidikan. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake
(kualitas peserta didik), serta guru dan daya dukung satuan pendidikan.
1) Karakteristik materi/kompetensi ditunjukkan dengan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang digunakan pada KD dan berdasarkan
data empiris dari pengalaman guru mengajar.
2) Aspek intake atau bekal ajar awal dengan memperhatikan kualitas
peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian
nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang
dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek
intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
3) Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan
ketersediaan guru, kesesuaian kapasitas dan kapabelitas guru guru
dengan mata pelajaran yang diampu, serta rasio jumlah peserta didik
dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan.
4) Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai
KKM-nya.
KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua
tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu
sekolah. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah. Secara teknis
prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan Pendidikan dapat
digambarkan pada alur sebagai berikut :
(1) Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk angka
dan predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan
predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB)
sebagaimana tertera pada tabel berikut:
103
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
NILAI KETUNTASAN SIKAP
ANGKA PREDIKAT
4,00 Sangat Baik (SB)
3,00 Baik (B)
2,00 Cukup (C)
1,00 Kurang (K)
Ketuntasan Belajar sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan
modus 3,00 atau predikat Baik (B).
(2) Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka dan huruf, yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang
ekuivalen dengan huruf D sampai dengan A sebagaimana tertera pada
tabel berikut :
(3) Ketuntasan Belajar pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 atau
huruf B-, untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67
atau huruf B-. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan
keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada
modus, skor rerata dan capaian optimal.
(4) KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua
tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada
104
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
suatu sekolah. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah.
(5) Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan
kriteria analisis dengan mempertimbangkan aspek karakteristik peserta
didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/
kompetensi), serta guru dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung);
(6) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua
KKM kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran;
(7) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari
semua KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
(8) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua
KKM pada setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau
satu tahun pembelajaran.
105
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Misalkan aspek daya dukung mendapat skor 90, aspek kompleksitas mendapat
skor 70, aspek intake mendapat skor 65, Jika bobot setiap aspek sama, nilai
KKM untuk KD tersebut =
90 + 70 + 65
KKM-KD = ------------------
3
Kriteria Penskoran :
Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, guru dan daya dukung tinggi,
serta intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah :
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. (9)
Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus
106
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
(10) Menentukan KKM setiap tingkatan kelas dengan rumus :
1. Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga
mengekspresikan nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang. Sikap dapat dibentuk sehingga pengalaman mempengaruhi
perubahan perilaku atau tindakan sesorang.
Cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara
lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian
melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung
berdasarkan modus.
(1) Observasi
108
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala
penilaian. Contoh : Format penilaian diri untuk aspek sikap :
Isilah pada tiap sel (1-6) pada tabel sesuai nomor pernyataan dengan dengan
huruf A, B, C, dan D :
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap,
tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek
keterampilan dan pengetahuan.
109
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
pengamatan antarpeserta didik. Format yang digunakan untuk penilaian
sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk :
1) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom
yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
2) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
110
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.
3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang
nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.
Penilaian antarteman dapat dilakukan pada saat peserta didik
melakukan kegiatan di dalam dan/atau di luar kelas. Misalnya pada kegiatan
kelompok setiap peserta didik diminta mengamati/menilai dua orang
temannya, dan dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam
kelompoknya, sebagaimana diagram pada gambar berikut.
• Peserta didik A mengamati dan menilai B dan E. A juga dinilai oleh B dan E
• Peserta didik B mengamati dan menilai A dan C. B juga dinilai oleh A dan C
• Peserta didik C mengamati dan menilai B dan D. C juga dinilai oleh B dan D
• Peserta didik D mengamati dan menilai C dan E. D juga dinilai oleh C dan E
• Peserta didik E mengamati dan menilai D dan A. E juga dinilai oleh D dan A
Petunjuk :
1) Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok.
2) Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu
menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator
yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan
perilaku tersebut.
3) Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru.
111
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Contoh Lembar Penilaian
Nama Teman : 1. ………………… 2. …………………
Nama Penilai : ………………………………… Kelas/Semester : ……………………
112
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur
kemampuan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif,
serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian pengetahuan
meliput ketercapaian KD pada KI-3. Penilaian menggunakan berbagai teknik.
Setiap guru mata pelajaran menetapkan teknik penilaian yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian harus dimulai
dari sejak perencanaan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang mengacu pada silabus.
113
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara
tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
peserta tes. Ada pun prosedur pelaksanaan tes tertulis sebagai berikut :
114
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Setelah menyusun kisi–kisi, selanjutnya mengembangkan butir soal
dengan memperhatikan kaidah penulisan butir soal yang meliputi
substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
Bahasa :
a. Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, kecuali
untuk mata pelajaran bahasa Asing dan/atau bahasa daerah.
116
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Contoh Soal Pilihan Ganda
c) Bahasa
Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif.
1) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku, kecuali untuk
mata pelajaran bahasa asing dan/atau bahasa daerah.
2) Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
3) Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan.
4) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
1.
119
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
3) Tes Lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut
peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran. Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat
maupun paragraf. Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani
berpendapat.
120
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
4) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk
mengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan
untuk mengukur pengetahuan (assessment of learning) dapat dilakukan
setelah proses pembelajaran sedangkan penugasan yang digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan (assessment for learning) diberikan sebelum
dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan dapat dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan lebih
ditekankan pada pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan :
a) Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
b) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama proses
pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
c) Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
d) Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
121
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
e) Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas
diberikan secara kelompok.
f) Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota
kelompok.
g) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
h) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
122
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
123
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
menghiimpun informasi tentang kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Keterampilan dalam Kurikulum
2013 meliputi keterampilan abstrak (berpikir) dan keterampilan konkret
(kinestetik). Kaitannya dalam pemenuhan kompetensi, penilaian keterampilan
124
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
merupakan penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
terhadap kompetensi dasar pada KI-4.
126
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
127
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Keterangan :
Persiapan = 20 3 3 = 20
Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan menghimpun informasi tentang
keterampilan menerapkan pengetahuan dalam melaksanakan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas,
128
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
kemampuan penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan
matapelajaran tertentu.
Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu
mata pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata
pelajaran yang bukan serumpun. Penilaian proyek umumnya menggunakan
metode belajar pemecahan masalah sebagai langkah awal dalam
pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pada penilaian proyek
setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan,
relevansi, keaslian, inovasi, dan kreativitas dalam beberapa butir berikut :
1.3
130
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
1.3
Pengolahan skor
131
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif mengenai perkembangan
kemampuan kompetensi peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada
beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan
portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan
karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut,
pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta
didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian portofolio dapat
memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui
karyanya.
132
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen
portofolio. Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama
mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio. Setiap
karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi
peserta didik, pendidik, dan orang tua peserta didik. Selain itu, diperlukan
komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta didik.
133
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
5) Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta
didik diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan
belajar peserta didik.
Produk
Penilaian produk melibatkan keterampilan konkret yang meliputi
penilaian kemampuan peserta didik membuat suatu produk, misalnya produk
teknologi, dan/atau seni. Contoh, mengolah makanan sepert tempe, kue,
asinan, baso, dan nata de coco; pakaian, seperti, sarana kebersihan,
contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih, dan sapu, teknologi seperti,
adaptor ac/dc dan bel listrik; hasil karya seni seperti; patung, lukisan, dan
gambar, dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau
logam.
134
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya
berdasarkan tampilan, fungsi, dan estetika.
135
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
BAB X
SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi dalam penyelenggaraan pendidikan bersinonim dengan
istilah pengawasan. Pengawasan instruksional pada dasarnya berkaitan
dengan dukungan organisasi dalam membantu dalam mengenali tugasnya,
memotivasi, membangun peluang berinspirasi dalam memperbaiki proses dan
hasil kerjanya sebagai dasar untuk memberikan bimbingan. Pengawasan
instruksional melakukan banyak hal daripada memeriksanya terutama dalam
mengomunikasikan tugas yang seharusnya guru kerjaan untuk
mencapai tujuan satuan pendidikan. Pengawasan instruksional adalah
kegiatan pelayanan. Itu ada untuk membantu guru melakukan pekerjaan
mereka dengan lebih baik. Seorang supervisor instruksional mungkin bukan
seorang Resmi dikirim dari Kementerian atau Dewan Pendidikan.
• Menghimpun informasi
• Menganalisis informasi
• Melakukan tindakan.
Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta keterkaitan berikut:
138
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
9) Menindaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka
meningkatkan mutu sekolah/madrasah, termasuk memberikan sanksi atas
penyimpangan yang ditemukan.
C. TUJUAN SUPERVISI
D. Strategi Supervisi
139
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
Pengawasan Berbasis TIK merupakan strategi pemberdayaan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai media komunikasi para pihak
yang menjadi bagian dari sistem, penggunaan jejaring secara online
maupun merupakan bagian penting dari sistem pengawasan.
Metode atau teknik supervisi kelompok antara lain (1) rapat staf
sekolah (2) orientasi guru baru (3) curriculum laboratory (4) panitia (5)
perpustakaan profesional (6) demonstrasi mengajar (7) lokakarya (8) field
trips for staff personnels (9) pannel or forum discussion (10) in service
training dan (11) organisasi profesional.
140
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
E. TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEGIATAN SUPERVISI
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan
supevisi :
1) Menyusun program supervisi secara obyektif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
G. Instrumen Supervisi
Kegiatan supervisi wajib menggunakan instrumen. Instrumen yang
sekolah gunakan hendaknya telah guru-guru sepakati dan mereka pahami
dengan baik. Oleh karena itu, sebainya instrumen telah sekolah siapkan sejak
awal tahun pelajaran baru. Kecuali itu, untuk melaksanakan kegiatan supervisi
klinis yang memilih masalah khusus untuk guru yang membutuhkan, sekolah
adaptasi dari instrumen yang ada.
142
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
3) Data yang dibutuhkan dapat dihimpun dalam pelaksanaan pembelajaran.
1) Wawancara
2) Studi Dokumen
3) Pemetaan
144
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumen yang harus dilampirkan sekolah :
1. SK Kepala Sekolah No. ... Tahun...Tentang Pembentukan Tim
Penjaminan Mutu Tingkat Satuan Pedididikan
2. SK Kepala Sekolah No... Tahun..... Tentang Pembentukan Tim
Pelaksana Supervisi dan Penilai Kinerja Pendidik dan Tenaga
Kependidikan tingkat Satuan Pendidikan
3. SK Kepala Sekolah No.... Tahun... Tentang Pembentukan Tim
Pengembang Kurikulum Satuan Penddikan.
4. SK Kepala Sekolah No .... Tahun... Tentang Kalender
Pendidikan
5. Format Program Tahunan Per Mata Pelajaran
6. Format Program Semester Per Mata Pelajaran
7. Format Silabus
8. Instrumen Supervisi
145
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA
2018