TUBERCULOSIS PARU
Dokter Pembimbing :
dr. Herry Kristianto
dr. Nur Kartika Sari
Disusunoleh :
dr. Trya Purnamawati
7. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah (1Februari 2018)
HASIL
HEMATOLOGI NILAI NORMAL
27/10/2016
Hemoglobin 11,1 g/dl 11,7 – 15,5
Hematokrit 31,60 % 35 – 47
Jumlah leukosit 11,6 /uL 3,6 – 11
Jumlah trombosit 395 /uL 150.000 - 400.000
HASIL
KIMIA KLINIK NILAI NORMAL
27/10/2016
GDS 98 70 – 115
Ureum 20,2 17 – 43
Creatinin 0,6 mg/dL 0,6 – 0,8
SGOT 9 3-45
SGPT 8 0-35
Hasil Foto Thorax
Kesan :
Cor : Normal
Pulmo : Susp. TB Paru dextra aktif
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Tuberculosis Paru
2. Tata Laksana awal Tuberculosis Paru
SOAP
1. SUBJEKTIF :
Pasien Ny. K berusia 65 tahun datang IGD RSUD Kayen dengan
keluhan batuk berdarah sejak 2 minggu yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluhkan
batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk disertai
dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1 sendok tiap kali
batuk. Pasien sudah sering berobat ke puskesmas namun batuknya tidak pernah
hilang. Pasien menyangkal adanya flu.
Sejak 2 minggu lalu pasien mengeluhkan batuk berdarah, darah yang keluar
berwarna merah segar bercampur dengan dahak, tidak disertai dengan campuran sisa
makanan dan berjumlah ± ¼ gelas belimbing. Batuk berdarah yang dirasakan semakin
hari semakin parah. Saat ini, pasien merasa batuknya susah keluar dan sangat
mengganggu terutama pada malam hari. Selain itu, pasien juga mengeluh sering demam
semlenget pada malam hari sejak 3 bulan yang lalu. Demam tidak tidak terlalu tinggi,
tidak disertai dengan menggigil dan bersifat hilang timbul. Pasien menyangkal adanya
flu. Pasien juga sering berkeringat dingin pada malam hari. Pasien juga mengeluhkan
nafsu makan berkurang dan berat badannya semakin menurun.
2. OBJEKTIF : hasil diagnosis pada kasus ini ditemukan berdasarkan :
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum penderita tampaksakit ringan-
sedang, kesadaran komposmentis. Pada pemeriksaan paru ditemukan ronkhi basah kasar
di apeks paru dextra sinistra.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat pada
pemeriksaan darah.
Pada hasil foto thorax di dapatkan TB Paru Dextra aktif.
Seluruh pemeriksaan tersebut mendukung diagnosis Tuberculosis Paru.
3. “ Assesment’’ :
TB Paru merupakan penyakit infeksi pada jaringan tubuh (paru dan ekstra paru)
yang bersifat kronik dan dapat menular yang disebabkan oleh
M. tuberculosis. Partikel infeksi yang terhisap akan menempel pada jalan napas
(dihadapi netrofil dan makrofag) kemudian menyerang jaringan paru dan akan
membentuk sarang primer/ afek primer/ fokus Ghon dan dapat menyebar ke kelenjar
getah bening, tulang, dan otak. Gejala klinis dari TB Paru meliputi demam, batuk/
batuk darah, sesak napas, nyeri dada, dan malaise. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan
demam, kurus, berat badan turun, dan pada pemeriksaan auskultasi paru di dapatkan
ronkhi basah kasar di apex paru. Pada pemeriksaan radiologi terdapat bercak seperti
awan dengan batas-batas tidak tegas, cavitas, kalsifikasi, atelektasis, TB milier,
penebalan pleura/ empiema, Efusi pleura/ pneumotoraks. Untuk diagnosis pasti dapat
juga menggunakan dahak sewaktu-pagi-sewaktu untuk pemeriksaan BTA.
4. “ Plan” :
Assessment : TB Paru Aktif
IP Dx : S:-
O:-
Infus RL 20 tpm
4 RHZE + 2 H3R3 (2 tablet)
Inj. Ranitidine 3x1 amp
Inj. Asam Tranexamat 3x500mg
Paracetamol oral 3x500mg
Ambroxol 3x30mg
IP Mx : Evaluasi keadaan umum dan tanda vital.
IP Ex :
Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien
Banyak Minum air putih
Jangan membuang dahak sembarangan
Gunakan masker untuk mencegah rantai penularan.
FOLLOW UP
Tanggal Monitoring Keterangan
3/02/18 S : perut terasa nyeri Infus RL 20 tpm
10.00 O : KU sadar 4 RHZE + 2 H3R3 (2 tablet)
Melati TD : 130/80 mmHg Inj. Ranitidine 3x1 amp
HR : 84x/menit Inj. Asam Tranexamat 3x500mg
RR : 20x/menit Paracetamol oral 3x500mg
T : 36,5°C (axiller) Ambroxol 3x30mg
A : TB Paru
4/02/18 S : nyeri minimal Infus RL 20 tpm
09.00 O : KU sadar 4 RHZE + 2 H3R3 (2 tablet)
Melati TD : 110/70 mmHg Inj. Ranitidine 3x1 amp
HR : 88x/menit Inj. Asam Tranexamat 3x500mg
RR : 20x/menit Paracetamol oral 3x500mg
T : 36,5°C (axiller) Ambroxol 3x30mg
A : TB Paru
5/02/18 S : tidak ada keluhan Terapi pulang :
09.00 O : KU sadar 4 RHZE + 2 H3R3 (2 tablet)
Melati TD : 110/70 mmHg Ambroxol 3x30mg
HR : 84x/menit 8 Februari 2018 kontrol ke poli
RR : 20x/menit
T : 36,6°C (axiller)
A : TB Paru
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pendamping,