ISSN : 2087-2879
ABSTRACT
The incidens of tuberculosis is reported increased dramatically in the last decade in the wolrd including
Indonesia. Tuberculosis usually, develops in the developing countries or happens in the population with low
social economic. Tuberculosis is also one of the infectious diseases which caused the higher of mortality and
morbidity with prolong treatment. Patient can show a lot of symptoms for instance; productive cough, fever,
night sweat, dyspneu, chest pain, anorexia and loss of body weight. The impacts of this disease not also
influence of physical but also psychological. It also related with the higher of cost during hospitalized and
recovery at home. Therefore, it takes more responsibility with other professions such as physician, nurse, and
another health team to overcome this problem.
27
Idea Nursing Journal Vol. II No. 1
mempunyai sifat khusus yaitu tahan kurang dari 5 mikron dan akan melayang-
terhadap asam pada pewarnaan (Basil layang di udara. Droplet nuclei ini
Tahan Asam) karena basil TB mempunyai mengandung basil TB.
sel lipoid. Basil TB sangat rentan dengan Saat Mikobakterium tuberkulosa
sinar matahari sehingga dalam beberapa berhasil menginfeksi paru-paru, maka
menit saja akan mati. Basil TB juga akan dengan segera akan tumbuh koloni bakteri
terbunuh dalam beberapa menit jika terkena yang berbentuk globular. Biasanya melalui
alcohol 70% dan lisol 50%. Basil TB serangkaian reaksi imunologis bakteri TB
memerlukan waktu 12-24 jam dalam paru ini akan berusaha dihambat melalui
melakukan mitosis, hal ini memungkinkan pembentukan dinding di sekeliling bakteri
pemberian obat secara intermiten (2-3 hari itu oleh sel-sel paru. Mekanisme
sekali). pembentukan dinding itu membuat jaringan
Dalam jaringan tubuh, kuman ini di sekitarnya menjadi jaringan parut dan
dapat dormant selama beberapa tahun. Sifat bakteri TB paru akan menjadi dormant
dormant ini berarti kuman dapat bangkit (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah
kembali dan menjadikan tubercolosis aktif yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel
kembali. Sifat lain kuman adalah bersifat pada pemeriksaan foto rontgen.
aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman Sistem imun tubuh berespon dengan
lebih menyenangi jaringan yang kaya melakukan reaksi inflamasi. Fagosit
oksigen, dalam hal ini tekanan bagian apical (neutrofil dan makrofag) menelan banyak
paru-paru lebih tinggi daripada jaringan bakteri; limpospesifik-tubercolosis melisis
lainnya sehingga bagian tersebut (menghancurkan) basil dan jaringan normal.
merupakan tempat predileksi penyakit Reaksi jaringan ini mengakibatkan
tuberkolosis. Kuman dapat disebarkan dari penumpukan eksudat dalam alveoli,
penderita TB paru BTA positif kepada menyebabkan bronkopneumonia dan infeksi
orang yang berada disekitarnya, terutama awal terjadi dalam 2-10 minggu setelah
yang kontak erat. pemajanan.
TB paru merupakan penyakit infeksi Massa jaringan paru yang disebut
penting saluran pernafasan. Basil granulomas merupakan gumpalan basil
mikrobakterium tersebut masuk kedalam yang masih hidup. Granulomas diubah
jaringan paru melalui saluran napas (droplet menjadi massa jaringan jaringan fibrosa,
infection) sampai alveoli, sehingga terjadi bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut
infeksi primer (ghon) yang dapat menyebar tuberkel ghon dan menajdi nekrotik
ke kelenjar getah bening dan terbentuklah membentuk massa seperti keju. Massa ini
primer kompleks (ranke). Keduanya dapat mengalami klasifikasi, membentuk
dinamakan tubercolosis primer, yang dalam skar kolagenosa. Bakteri menjadi dorman,
perjalanannya sebagian besar akan tanpa perkembangan penyakit aktif.
mengalami penyembuhan. Tubercolosis Setelah pemajanan dan infeksi awal,
paru primer adalah terjadinya peradangan individu dapat mengalami penyakit aktif
sebelum tubuh mempunyai kekebalan karena gangguan atau respon yang
spesifik terhadap basil mikrobakterium, inadekuat dari respon system imun.
sedangkan tubercolosis post primer Penyakit dapat juga aktif dengan infeksi
(reinfection) adalah peradangan bagian paru ulang dan aktivasi bakteri dorman. Dalam
oleh karena terjadi penularan ulang pada kasus ini, tuberkel ghon memecah
tubuh sehingga terbentuk kekebalan melepaskan bahan seperti keju dalam
spesifik terhadap basil tersebut. bronki. Bakteri kemudian menjadi tersebar
di udara, mengakibatkan penyebaran
Patofisiologi penyakit lebih jauh. Tuberkel yang
Individu terinfeksi melalui droplet menyerah menyembuh membentuk jaringan
nuclei dari pasien TB paru ketika pasien parut. Paru yang terinfeksi menjadi lebih
batuk, bersin, tertawa. droplet nuclei ini membengkak, menyebabkan terjadinya
mengandung basil TB dan ukurannya bronkopneumonia lebih lanjut.
28
Idea Nursing Journal Devi Darliana
29
Idea Nursing Journal Vol. II No. 1
30
Idea Nursing Journal Devi Darliana
31