Anda di halaman 1dari 38

Pembangunan Kesehatan

Bersama
Jaminan Kesehatan
Nasional
MENTERI KESEHATAN

Nila F. Moeloek
Menteri Kesehatan R.I

Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia


Jogyakarta, 25-26 Oktober 2017 1
JKN
What is UHC?

Recently updated/elaborated UHC definition: “…ensuring that all people


can use the promotive, preventive, curative, rehabilitative, and
palliative health services they need, of sufficient quality to be
effective, while also ensuring that the use of these services does not
expose the user to financial hardship.”
Arah
Pembangunan
Kesehatan
3 PILAR INDONESIA SEHAT PROGRAM
• PENINGKATAN AKSES YANKES
TERUTAMA PADA FKTP
• OPTIMALISASI SISTEM
PROGRAM RUJUKAN

PILAR 2
• PENGARUSUTAMAAN • PENINGKATAN MUTU DENGAN
RPJMN 2015 - 2019

PENDEKATAN CONTINUUM OF
KESEHATAN DALAM
PEMBANGUNAN, PENGUATAN CARE DAN INTERVENSI
YANKES BERBASIS RESIKO KESEHATAN
• PENGUATAN UPAYA
PILAR 1
(HEALTH RISK)
PROMOTIF DAN
PREVENTIF, PARADIGMA PROGRAM
• PEMBERDAYAAN SEHAT • PERLUASAN SASARAN DAN
MASYARAKAT. PILAR 3 MANFAAT (BENEFIT)
• SISTEM PEMBIAYAAN:
JAMINAN ASURANSI – AZAS GOTONG
KESEHATAN ROYONG
KELUARGA NASIONAL
(JKN)
• KENDALI MUTU & KENDALI
BIAYA
SEHAT • SASARAN: PBI & NON PBI

TANDA KEPESERTAAN  KIS


PILAR 1 PARADIGMA SEHAT

PROMOTIF PREVENTIF

REHABILITATIF KURATIF
MENTERI KESEHATAN
Mekanisme Puskesmas – UKBM –Keluarga –
Rumah sakit – Sistem rujukan – Puskesmas

PILAR 2 PUSKESMAS
Puskesmas
Pelayanan
Kesehatan
UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,
Pelayanan Poskestren, Upaya Kes Kerja, Posbindu
Upaya Kesehatan
Kesehatan Primer PTM, dll
Berbasis
Masyarakat berbasis
(UKBM) Puskesmas

Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan


Sekunder bertumpu Tertier pada Dinas
pada Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi
Kabupaten dan Rumah dan Rumah Sakit KELUARGA KELUARGA KELUARGA
Sakit Daerah kelas D Kelas B dan A
dan C
PILAR 3
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pemerintah terus meningkatkan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
MENTERI KESEHATAN
fasilitas kesehatan yang melayani serta membayarkan iuran bagi penduduk termiskin
Penduduk Indonesia telah menjadi peserta JKN
156, 8 Juta 171,9 Juta 182,9 juta
jiwa jiwa jiwa
2015 2016 13 Okt-2017

Rp Rp Rp
19,8 T 24,8 T 16,9 T

2015 2016 2017


Fasilitas Apotik dan Optikal
19.969 20.708 20.850
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 2015 2016 2017
1.847 2.068 2.206 2.813 2.921 3.303
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan 9
MENTERI KESEHATAN
Pemanfaatan JKN/KIS
Pemanfaatan di FKTP (Puskesmas, Dokter Pemanfatan Rawat Inap RS
Praktek Perorangan/ Klinik Pratama)

134,9 73
66,8 100,6 juta
juta
juta juta
2014 4,2 juta
2014 2015 2016 s.d Juni 2017
2015 6,3 juta
50,4 29,2 2016 7,6 Juta
21,3 39,8 Juta
Juta Juta
juta
s.d Juni 2017 4 juta
2014 2015 2016 s.d Juni 2017
Pemanfaatan di Poliklinik Rawat Jalan RS 10
Pembangunan Sarana dan Prasarana melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan Tahun 2016
MENTERI KESEHATAN

2.272 Rehab Puskesmas,


1.200 Pembangunan Penyedian
Gedung atau Peningkatan sarana dan obat di
Peningkatan prasarana pada: 9.274
224 Pembangunan Baru 110 RS Rujukan Regional Puskemas
Puskesmas 20 RS Rujukan Provinsi Pembanguna
154 Pusling Air n 98
802 Pusling Roda 4
4 RS Rujukan Nasional
Instalasi
3.607 Kendaraan Roda 2 413 RSUD lainnya Farmasi
704 Ambulans
MENTERI KESEHATAN

Pelayanan Kesehatan

12
Capaian Layanan Kesehatan (1)
MENTERI KESEHATAN

80.61%
79.72% 2015 2016 2017
33.278 32.007 (smt I)
34.74%
10.294
bayi bayi
bayi
2015 2016 2017 (smt I)

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Angka Absolut Jumlah
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kematian Bayi

2015 2016 2017


(smt I)
4.999 4.912 1.712
91,6 % 54% Ibu Ibu Ibu
86,54% Terbentuknya Rumah
Tunggu Kelahiran
Angka Absolut Jumlah Kematian Ibu
Melahirkan 2016 : 186 RTK
2017 : 128 RTK
2016 Sept
(Agustus)
2015
2017
13
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Bayi
Capaian Layanan Kesehatan (2)
MENTERI KESEHATAN
Angka Keberhasilan Pengobatan
Jumlah ODHA yang Mendapatkan Kasus TB
Anti Retroviral (ARV)
Th. 2016 sebesar 85%
83.517
Th. 2017 triwulan 1-2 sebesar 85%
75.614
63.066
Angka keberhasilan TB (Success Rate/SR) di Indonesia
berhasil dipertahankan minimal 85% sejak tahun 1999

2015 2016 Juli 2017 Capaian Eliminasi Filariasis di Kab/Kota


Capaian Eliminasi Malaria di Kab/Kota
23
22 15
262 12
247
232
2016 2017
Target Capaian
14
2015 2016 Okt 2017
MENTERI KESEHATAN
Capaian Layanan Kesehatan (3)
Penurunan Balita
Stunting
PMT Balita Kurus
2015 Th. 2015 : 2.014,1 ton utk 186.481 Balita
(29,0%) Th. 2016 : 5.554,7 ton utk 514.320 Balita

Th. 2017 : 2.225,1 ton utk 206.033 Balita (TW II)

PMT Bumil
2016
Th. 2015 : 1.706,5 ton utk 164.954 Bumil
(27,5%)
Th. 2016 : 4.952,2 ton utk 550.248 Bumil
Th. 2017 : 1.424 ton utk 158.233 Bumil (TW II)

15
Akreditasi Fasilitas Kesehatan
MENTERI KESEHATAN

5600 2821 2.732 1.088


Capaian s.d. Sept RS TERAKREDITASI
Target s.d. 2019 TOTAL RS
2017

Akreditasi Puskesmas Akreditasi Rumah Sakit


Sumber RS online (Data per September 2017)
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit di Indonesia
MENTERI KESEHATAN

2013 - 2017
1058

925
KEMKES
834
PEMDA PROVINSI
724 737 740
706 702 PEMDA KAB
666
599 PEMDA KOTA
507 KEMENTERIAN LAIN
455 463 469 480
TNI
POLRI
SWASTA NON PROFIT
127 113 98 125 120 97 125 134 126 SWASTA
96 92 118 67
98 93 67 83 87
41 42 42 62 42 64 44
33 33 8 33 8 33 13 33 17 BUMN
3

2013 2014 2015 2016 2017

TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL


2.228 2.408 2.490 2.601 2.755

(Data 23 Oktober 2017)


Sumber: RS Online, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Penyebaran Dokter Spesialis Jantung Pembuuh Darah (SPJP)
Tahun 2017
MENTERI KESEHATAN

Total Dokter SPJP di seluruh Indonesia 1.010 dokter


Distribusi Pelayanan Cathlab di RS
MENTERI KESEHATAN

13 1
4
5 3
2
3 1

1 3
3
3 6 1
53
22 11 13
6 20 5
3

Jumlah Cath Lab: 199 Cath di 171 RS


Menjaga Keberlangsungan Program JKN
Menuju Cakupan Semesta
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Cakupan Kepesertaan JKN
182.957.727 jiwa 70,9%
51% 10 % 24 % 15 %
25 Agustus 2017

2016 53% 9% 24 % 14 %
171.939.254 jiwa 66,7%
156.790.287 jiwa
2015 56% 7% 24 % 13 %
60,8%
133.423.653 Jiwa
2014 65% 7 % 18 % 10 %
51,8%
0 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 120000000 140000000 160000000 180000000 200000000

Sumber data BPJS Kesehatan

Target
Peserta Penerima Peserta Pekerja
Bantuan Iuran Penerima Upah (PPU) Cakupan
(PBI) Semesta JKN
di Tahun 2019
Peserta yang Pekerja bukan Penerima
didaftarkan Pemda Upah (PBPU) dan Bukan
Pekerja (BP)
Analisis Kurva Konsentrasi IFLS
2007-2014.
MENTERI KESEHATAN JKN Membuat Akses Semakin Adil, Mendekati Ekuitas semua umur

JKN

1
.8
.6
.4
.2
0

0 .2 .4 .6 .8 1

Distribusi kumulatif konsumsi perkapita

2007
2014
Garis equality

H. Tabrany SAMPEL UMUR ≥ SAMPEL UMUR ≥


Sumber Data: TNP2K 40 TAHUN 15 TAHUN
MENTERI KESEHATAN
Tantangan Utama Keberlangsungan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

1. Kesinambungan Finansial JKN


2. Beban biaya dari PTM dan penyakit katastrofik lainnya
3. Tantangan bauran resiko kepesertaan
4. Suplai dan mutu pelayanan kesehatan (terutama KTI)
MENTERI KESEHATAN
1. Tantangan Kesinambungan Finansial
Pendapatan (Pd)

• Iuran PBI Kesinambungan


Pd >= Pn
• Iuran non PBI JKN (+)
• Interes/invest
Pd-Pn
Kesinambungan
• Biaya Manfaat Pn > Pd
JKN (-)
• Loading, dll
Pengeluaran (Pn)

Strategi: Mengupayakan Pemasukan lebih dari Pengeluaran


Strategi Untuk Kesinambungan Finansial
MENTERI KESEHATAN

• Meningkatkan Pemasukan:
• Meningkatkan efektifitas Inpres akselerasi kepesertaan PPU-BU dan PBPU
potensial
• Perbaikan data kepesertaan dan link pada
data system adm gaji/upah
• Penyesuaian iuran menurut perhitungan
aktuarial dan peningkatan kolektabilitas

MENTERI KESEHATAN • Mengurangi Pengeluaran:
(terutama unnecessary spending)
• Pencegahan unintended consequences
pembayaran kapitasi &INA-CBG dan Fraudulency
• Optimalisasi Tim KMKB, DPK/CAB, BPRS, URM
• Reklasifikasi INA-CBG, perbaikan struktur tariff dan
bundling tarif
• Penguatan upaya promotif &preventif (integrasi
dengan Germas & PIS-PK)

26
2. Tantangan Pembiayaan Katastrofik
MENTERI KESEHATAN

Strategi Terhadap Penyakit


Katastropik:
• Penguatan promotif dan preventif pada
layanan primer  integrasi GERMAS
dan PIS-PK
• Review tatakelola pengobatan, misalnya:
• Review tingkatan stadium pemberian
obat kanker (on top payment),
• Introduksi CAPD sebagai alternative
HD, dll
Pendekatan/Edukasi Keluarga
MENTERI KESEHATAN
KELUARGA
Pembantuan/
skrinning
Standar RUMAH ‘DESA’ SEHAT
Pelayanan
Minimal
(SPM)
PUSKESMAS
PENJAGA GAWANG

SISTEM RUJUKAN

RUMAH SAKIT PRATAMARS TIPE A 28


Jenis Penyakit Mata Dengan Kasus dan Biaya Terbesar
Tahun 2016
RAWAT INAP TINGKAT RAWAT JALAN TINGKAT LANJUT
LANJUT

BERDASARKAN BIAYA TERBESAR BERDASARKAN BIAYA TERBESAR


Utilisasi & Biaya CBGs Mata 2014 & 2015:
MENTERI KESEHATAN Aggregate Rajal, Ranap dan Total

JKN memberikan kontribusi signifikan pada perbaikan akses. Sampai akhir 2015, ada
579.9 ribu penderita sakit mata yang sudah melakukan pengobatan pada jaringan
faskes JKN baik untuk ranap maupun rajal sebanyak 1.6 juta kali. Biaya yang
dibutuhkan untuk menangani kasus-kasus mata mencapai 2.54 Triliun
3. Tantangan Bauran Resiko Kepesertaan
MENTERI KESEHATAN

Strategi Akselerasi Kepesertaan


Agar Sesuai Roadmap
• Melakukan akselerasi dan penetrasi kepesertaan
PPU dan PPU-BU
• Melakukan akselerasi dan penetrasi pada PBPU
kelompok produktif
• Melakukan finalisasi dan implementasi COB
(BPJS-K & Kemenkes)
• Optimalisasi kuota PBI (BPJS-
K, Kemensos, Kemenkes)
KONTRIBUSI LANGSUNG KESEHATAN:
Membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan
MENTERI KESEHATAN
(+ upaya promotif dan preventif):
Menjaga masyarakat agar
51% tetap produktif secara sosial
dan ekonomis

18%
Jumlah Kasus
Penyakit Katastropik
yang
Ditanggung Program
2% 15%
3% JKN-KIS sebanyak
2%
9% 9.861.378 Kasus
Jantung Gagal Ginjal Kanker
Stroke Cirrhosis Hepatitis Thalassaemia
Leukaemia Haemophilia
Mencegah Terjadinya
Kemiskinan Baru
4. Tantangan Sarpras, SDM & Mutu
MENTERI KESEHATAN

Strategi Pemenuhan Sarpras, SDM


dan Mutu Pelayanan:
• Mendorong pemenuhan sarpras oleh Pemda dgn dibantu
Pusat (DAK)
• Mengefektifkan regionalisasi rujukan (RS rujukan
regional)
• Melanjutkan dan mengembangkan kebijakan distribusi
nakes permanen dan temporer baik oleh pusat maupun
oleh Pemda (melanjutkan NS dan WKDS)
• Mempercepat proses akreditasi faskes tingkat primer dan
lanjutan
• Meningkatkan kerjasama dengan faskes swasta
Sumber data: BPJS Kesehatan, 2017
SITUASI
TENAGA
KESEHATAN
MASYARAKAT
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Penugasan Khusus bagi Calon Dokter
MENTERI KESEHATAN

Spesialis (Residen)
2016 Januari s.d Okt 2017
678 orang 547 orang

Penempatan Nusantara Sehat Januari s.d Sept 2017


2015 2016 Jan s.d Sept 2017 529 tenaga WKDS di 268
694 orang 728 orang 1064 orang Kab/Kota
439 Puskesmas DTPK, di 269 Kab/Kota Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS)
di 29 Provinsi 35
MENTERI KESEHATAN
Terobosan Dan Inovasi
1. Public Safety Center 2. Sebanyak 171 RS sudah mampu dengan
Operasi Katerisasi jantung.

3. Transplantasi Organ
- Transplantasi ginjal telah dilaksanakan di
10 RS dan 4 RS sedang dalam penyiapan
pengembangan pelayanan tranplantasi
ginjal.
- Transplantasi hati saat ini telah
Keterangan : dilaksanakan di 5 RS
30
PSC yang belum integrasi 4. Stem Cell (2 RS pengampu dan 9 RS yang
PSC
diampu)
PUBLIC SAFETY
CENTER : 104
Kab/Kota
74
PSC yang sudah integrasi 36
Dinamika Perbaikan Berkelanjutan JKN Untuk
MENTERI KESEHATAN
Semua Aspek
• Optimalkan Kredensial &
Pendanaan

• Mobilisasi sumber biaya

Layanan
Pemberi
kontrak
• Penetapan premi berdasarkan
• Optimalkan Strategic
aktuaria (actuary sound)
Purchasing
• Sustainabilitas
• Optimalkan Cost Containment

• Mendefinisikan (positif list) dari


Manfaat

Organisasi
Struktur
manfaat benefit • Tata kelola administrasi yang
• Memastikan ekuitas manfaat akuntabel dan efektif
• Adopsi HTA sbg reviewer manfaat

• Pelaksanaan M & E terpadu

Implementasi
• Kelompok informal
Kepesertaan

• Mengembangkan system yang • Mewaspadai serta memitigasi


memastikan kolektibilitas unintended consequenses
pembayaran prospektif dan
• Pembayaran iuran tepat waktu perbaikan INA-CBG
37
MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP
MANUSIA INDONESIA

PROGRAM INDONESIA SEHAT


PENGUATAN
YANKES Jaminan
PARADIGMA Kesehatan
SEHAT Nasional

TERIMA KASIH
38

Anda mungkin juga menyukai