Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN ANALISIS SISTEM BERJALAN

Entity Relationship Diagram (ERD) pada Bidang Umum di Kantor


BAPPEDA Gubernur Sulsel

ANA DWI ASTUTI

168002

XII RPL

SMK KARTIKA HASANUDDIN XX-1 MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya yang
berlimpah dalam penyusunan laporan Analisis Sistem Berjalan ini. laporan
Analisis ini merupakan sebuah Keharusan sebagai siswa/i dalam penyelesaian
kegiatan praktek industri.

Adapun Tujuan dari penyusunan Laporan ini yaitu untuk mempublikasikan


bagaimana sistem berjalannya sirkulasi pada bidang umum di kantor BAPPEDA
gubernur SulSel,Terselesaikannya Laporan ini tak lepas dari campur tangan
berbagai pihak yang berkontribusi di dalamnya yang tak luput dari ucapan terima
kasih dari Saya sebagai Penulis.

Terima Kasih kepada Pihak yang sudah berkontribusi didalam pengerjaan


Laporan sirkulasi ini sehingga Penulis dapat Menyelesaikannya dengan
baik,Laporan ini masih jauh dari kata sempurna namun penulis sudah berusaha
Sebaik-baiknya dalam masa pengerjaan awal hingga akhir.Saya ucapkan kembali
rasa Terima kasih saya kepada semua pihak yang berkontribusi dan berharap
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Penulis

Makassar, 24 Oktober 2018

Ana Dwi Astuti


DASAR TEORI

ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari
perangkat lunak CASE.

Notasi yang digunakan dalam ERD adalah :

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan salah satu bentuk pemodelan


basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi.
Diagram hubungan entitas (ERD) menunjukkan hubungan dari entitas set
disimpan dalam database. Entitas dalam konteks ini adalah komponen
data.Dengan kata lain, diagram ER menggambarkan struktur logis dari database.

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)


merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah
salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan
skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem
seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down.
Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut
EntitiyRelationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship
diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan
data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis
persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram
atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang
mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan

detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai
spesifikasi untuk database.

Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :

 Entitas
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi
panjang.
 Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai
sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar
atribut diwakili oleh simbol elips.

Contoh Atribut yang dimiliki oleh seorang Mahasiswa:

 Nama
 Tanggal Lahir
 Jenis Kelamin
 Alamat
 NPK

Contoh Atribut yang dimiliki oleh sebuah mobil:

 Jenis
 Warna
 Nomor Rangka
 Kapasitas Mesin
Beberapa jenis Atribut antara lain :

1. Atribut key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik.
Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris
data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok
lainnya.
2. Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut
yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah
lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama
belakang.
3. Atribut Derivatif Atribut yang tidak harus disimpan dalam database
Contoh : Atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu
relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris
putus-putus.
 Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda.
Derajat relasi atau kardinalitas rasio menjelaskan jumlah maksimum hubungan
antara satu entitas dengan entitas lainnya.
1. One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota
entitas B, begitu pula sebaliknya.

Contoh:

seorang Mahasiswa memiliki hanya 1 KTM (Kartu Tanda Mahasiswa),


dan juga sebaliknya, satu KTM hanya dimiliki oleh seorang Mahasiswa.

2. One to many (1:M / Many)


Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu
anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.

Contoh:

Satu Departemen memiliki lebih dari satu Pegawai.


3. Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan
entitas B dan demikian pula sebaliknya.

Contoh:

Sebuah Proyek dikerjakan oleh lebih dari satu Pegawai, dan juga
sebaliknya, seorang Pegawai dapat mengerjakan lebih dari satu Proyek.

Metode pembuatan ERD

Dalam membuat ERD, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai, selain itu kita
juga dituntut untuk lebih teliti dalam menentuka entity, relasi, atribut,
menghindarkan terjadinya relasi “many to many” dan lain sebagainya. Untuk itu
lihat beberapa langkah berikut agar kita bisa membuat ERD dengan baik:

 Menentukan Entity
o Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity
yang ada dalam suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk
menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata dan konsep penggunaan
untuk database.

 Menentukan Relasi
o Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah
menentukan relasi antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A
dan B, apakah entity A dan B memiliki relasi “one to one”, “one to
many”, atau “many to many”.

 Gambar ERD sementara


o Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu
gambar ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi
digambarkan dengan garis.

 Isi kardinalitas
o Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah
kejadian pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas
Buku, Distributor dan Pengarang, kardinalitas yang ada berupa:
 Satu pengarang dapat menulis banyak buku
 Satu buku ditulis satu pengarang
 Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.
o Dari sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one
kah?, dsb.

 Tentukan Primary Key (Kunci Utama)


o Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key
adalah atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya
memiliki satu Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary
Key bernama kode buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena masing-
masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.
o Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity.
Foreign Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain.
Contoh pada Entity Pengarang misalnya terdapat atribut kode buku,
yang mana, kode buku merupakan Primary Key dari Entity buku.

 Gambar ERD berdasarkan Primary Key


o Menghilangkan relasi “many to many” dan memasukkan Primary dan
Foreign Key pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar
entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2
entity yang memiliki relasi many to many.
 Menentukan Atribut
o Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut
pada masing-masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.

 Pemetaan Atribut
o Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas
yang sesuai.

 Gambar ERD dengan Atribut


o Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan
relasi yang ditemukan.

 Periksa Hasil
o Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan
dibangun? Jika belum, check kembali dari awal.

Macam-macam Key:

Super Key

Superkey yaitu satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat membedakan
satiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.

Contoh super key yaitu =

- Nim, nama, alamat, kota


- Nim, nama, alamat
- Nim, nama
- Nim
Candidat Key

Kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam
sebuah relasi secara unik

Contoh : Nim

Primary Key

Primary key merupakan salah satu dari candidate key yang terpilih. Alasan
pemilihan primary key yaitu, Lebih sering di jadikan acuan Lebih ringkas Jaminan
keunikan key lebih baik

Contoh dari primary key adalah Nim.

PENGGAMBARAN SISTEM DILOKASI PSG

(KANTOR BAPPEDA GUBERNUR SULSEL)

Visi:

- Terwujudnya Perencanaan Yang Inovatif, Berorientasi Global Dan


Berkelanjutan.

Misi:

- Mewujudkan koordinasi perencanaan yang partisipatif, efektif, inovatif,


dan sinergis;
- Meningkatkan kapasitas dan integritas perencana;
- Melaksanakan pengendalian dan perencanaan pelaksanaan pembangunan
serta menyediakan data dan informasi yang akurat dan terkini berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi.

BAPPEDA Kota Makassar memiliki tugas pokok perencana penyelenggaraan


pemerintahan, melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan Daerah,
koordinasi penyusunan rencana yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).

Fungsi BAPPEDA Kota Makassar adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan Daerah;

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan Daerah;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan


Daerah;

4. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)


yang memuat visi, misi dan arah pembangunan Daerah;

5. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


yang memuat strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, arah
kebijakan keuangan Daerah, program satuan kerja perangkat Daerah, lintas
satuan kerja perangkat Daerah, kewilayahan dan lintas kewilayahan yang
berisi kegiatan dalam kerangka regulasi dan kerangka anggaran;

6. Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan


Daerah diantara satuan kerja perangkat Daerah, lintas satuan perangkat
Daerah, kewilayahan dan lintas kewilayahan;

7. Penyusunan rencana anggaran pokok dan perubahan anggaran pendapatan


dan belanja Daerah bersama-sama dengan unit kerja terkait, dengan
koordinasi Sekretaris Daerah;

8. Penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan;


9. Pelaksanaan pengendalian dan perencanaan operasional pengelolaan
keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang milik Daerah yang berada
dalam penguasaannya;

10.Pelaksanaan kesekretariatan;

11. Pembinaan tenaga fungsional.

Lokasi:

Alamat: Jl. Urip Sumohardjo No.269 Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Jam Kerja:

Jam buka:

Senin 07.30–16.30

Selasa 08.00–16.30

Rabu 08.00–16.30

Kamis 08.00–16.30

Jumat 07.30–16.30

Sabtu Tutup

Minggu Tutup

Telepon: (0411) 3616940

1. ProgramPelayananAdministrasiPerkantoran

Kegiatan :

a. PenyediaanJasaSuratMenyurat;

b. PenyediaanJasaKomunikasi sumber daya air dan listrik;

c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor;


d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

e. Penyediaan Jasa perbaikan Peralatan Kerja;

f. Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

h. Penyediaan Komponen Instalasi ListrikPenerangan Bangunan Kantor;

i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;

j. Penyediaan jasa Administrasi keuangan;

k. Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor;

l. Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas operasional;

m. Pemeliharaan rutin berkala perlengkapan gedung kantor;

n. Pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung kantor;

o. Pemeliharaan rutin berkala mebeleur;

p. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya;

q. Pengadaan pakaian kerja lapangan;

r. Pendidikan dan pelatihan Formal

s. Pengadaan Pakaian khusus hari-hari tertentu;

t. Penyusunan Laporan dan Pengelolaan administrasi perkantoran;

u. Pengelolaan perpustakaan,pengarsipan,dokumentasi dan informasi;

v. Penyusunan pengelolaan barang dan jasa Bappeda Prov.Sulsel;

w. Pemeliharaan sistem Manajemen Akuntansi dan keuangan Daerah;

x. Penyediaan Bahan Bacaan dan peraturan Perundang-undangan;


y. Penyusunan dan pengelolan administrasi kepegawaian;

z. Pemberian penghargaan purna tugas;

2. ProgramPeningkatanKapasitas dan kinerja SKPD Kegiatan :

a. Penyusunan rencana Kerja tahunan

b. Penyusunan DPPA SKPD

c. Pentusunan RKA dan DPA SKPD

d. Penyusunan Laporan kegiatan SKPD;

e. Penyusunan pelaporan keuangan Semesteran;

f. Penyusunan pelaporan Prognosis realisasi anggaran;

g. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun;

h. Penyusunan Laporan Administrasi Keuangan;

i. Peningkatan kemampuan tekhnis aparat perencana;

j. Penyusunan analisis kebutuhan pendataan dan pengadaan barang dan jasa


SKPD;

k. Peningkatan kinerja aparatur perencanaan Bappeda Prov.Sulsel;

3. Peningkatan Pengembangan sistem Perencanaan dan sistem Evaluasi


kinerja SKPD.

Kegiatan :

a. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)


Bappeda Prov.Sulsel;

b. Penyusunan bahan LKPJ Gubernur;


c. Pengukuran Kinerja pembangunan Prop.Sulsel 2014 4. Program
Pengembangan data dan Informasi Kegiatan :

a. Penyusunan data dan Informasi Bappeda Prop,Sulsel;

b. Pengelolaan data dan Informasi Spasial pembangunan;

c. Penyusunan pengumpulan dan analisis data informasi kebutuhan


perencanaan bidang sosial budaya dan pengembangan kelembagaan;

d. Pembangunan data dan informasi spasial pembangunan Sulawesi


Selatan

e. Publikasi data dan Informasi Pembangunan daerah;

f. Pengumpulan,Updating dan analisis serta Informasi pencapaian


target kinerja program dan kegiatan;

g. Pameran pembangunan Daerah;

4. Program Pengembangan data dan Informasi Kegiatan :

a. Penyusunan data dan Informasi Bappeda Prop,Sulsel;

b. Pengelolaan data dan Informasi Spasial pembangunan;

c. Penyusunan pengumpulan dan analisis data informasi kebutuhan perencanaan


bidang sosial budaya dan pengembangan kelembagaan;

d. Pembangunan data dan informasi spasial pembangunan Sulawesi Selatan

e. Publikasi data dan Informasi Pembangunan daerah;

f. Pengumpulan,Updating dan analisis serta Informasi pencapaian target kinerja


program dan kegiatan;

g. Pameran pembangunan Daerah;


5. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; Kegiatan :

a. Workshop Hasil-hasil kajian Bappeda Tahun Anggaran 2014;

b. Sinkronisasi dan sinergitas kegiatan perencanaan Pembangunan Daerah


prop.Sulsel;

c. Koordinasi perencanaan Program kebijakanPembangunan Sulsel;

d. Penyusunan dan analisis sektor dalam PDRB Sulawesi selatan;

e. Pengembangan kerjasama pembangunan terkait pengembangan SDA dan


Prasarana wilayah;

f. Koordinasi perencanaan pelaksanaan dan pengelolaan jaringan irigasi melalui


WISMP;

g. Koordinasi perencanaan pengembangan kawasan prioritas cepat tumbuh dan


andalan;

h. Koordinasi Perencanaan pengembangan perumahan dan pemukiman;

i. Koordinai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infra struktur wilayah;

j. Koordinasi perencanaan pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan Lingkungan


hidup dan SDA;

k. Koordihasi perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kawasan sehat;

l. Fasilitasi kerjasama dengan swasta lembaga terkait pengembangan SDA dan


Prasarana wilayah;

m. Pengembangan program kerjasama bidang Sosbud dan pengembangan


kelembagaan;

n. Koordinasi kebijakan program prioritas pembangunan pendidikan pemuda dan


Olahraga
o. Koordinasi kebijakan program prioritas pembangunan kesehatan dan
kesejahtraan Sosial;

p. Koordinasi kebijakan program prioritas pembangunan kelembagaan pemerintah


dan Masyarakat;

q. Koordinasi kebijakan Program prioritas pembangunan Kependudukan dan


ketenaga kerjaan;

r. Koordinasi Program Indeks Demokrasi Indonesia (IDI);

s. Koordinasi Percepatan pencapaian tujuan pembangunan Milineum (MDGs);

t. Updating rencana Aksi Daerah pemberantasan Korupsi Prop,Sulsel;

u. Updating rencana aksi daerah pangan dan Gizi (RAD-PG);

v. Kerjasama pembangunan Antar Daerah Bidang Ekonomi;

w. Koordinasi kerjasama pembangunan antara daerah bidang Ekonomi;

x. Koordinasi pengembangan UKM dan Wira usaha di Sulsel;

y. Perencanaan Pembangunan bidang Ekonomi;

z. Koordinasi perencanaan Industri di Sulsel;

6. Program Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan Daerah;

Kegiatan :

a. Evaluasi RPJMD Prov.Sulsel

b. Monitoring dan pelaporan Program dan kegiatan pembangunan

Sulawesi Selatan;

c. Evaluasi Kinerja Program kegiatan SKPD Propinsi Sulsel 2014;

d. Sinkronisasi Program – Program Pembangunan


e. Perubahan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

f. Revisi Renstra Bappeda Prop.Sulsel Tahun 2013-2018;

SUSUNAN ORGANISASI

Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan sejak Tahun 1982 yang telah

mengalami penyempurnaan sejak diberlakukannya otonomi daerah. Susunan

organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah BAPPEDA Provinsi Sulawesi

Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 8

Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi

Sulawesi Selatan, tanggal 26 Juni 2013 sebagai berikut :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Keuangan;

b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

c. Sub Bagian Program.

3. Bidang Ekonomi terdiri dari :

a. Sub Bidang Pertanian, Industri, Perdagangan, Pariwisata dan Investasi;

b. Sub Bidang Ekonomi Makro.

4. Bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia;


b. Sub Bidang Pengembangan KelembagBidang Sumber Daya Alam dan

Prasarana Wilayah terdiri dari :

c. Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan;

d. Sub Bidang Prasarana Wilayah. 5. Bidang Statistik dan Evaluasi Kinerja


Pembangunan terdiri dari :

a. Sub Bidang Statistik;

b. Sub Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan.

6. Bidang Percanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan terdiri dari :

a. Sub Bidang Perencanaan Makro Wilayah;

b. Sub Bidang Pembiayaan Pembangunan.

7. Jabatan Fungsional

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS

Tugas pokok, fungsi dan rincian tugas Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari tugas pokok, fungsi

dan rincian tugas jabatan struktural dan tugas pokok, fungsi dan rincian tugas

jabatan fungsional. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2008

Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, maka

melaksanakan tugas pokok yang merupakan ikhtisar dari keseluruhan tugas

jabatan yang berfungsi dalam melakukan pekerjaan sebagai penjabaran dari

tugas pokok.
Kelompok jabatan fungsional pada kantor BAPPEDA Provinsi Sulawesi

Selatan terdiri dari fungsional perencana dan fungsional pustakawan. Pejabat

fungsional perencana meliputi :

a) Pejabat Fungsional Perencana Utama,

b) Pejabat Fungsional Perencana Madya,

c) Pejabat Fungsional Perencana Muda, dan

d) Pejabat Fungsional Perencana Pertama.

Pejabat fungsional pustakawan terdiri dari :

a) Pejabat Fungsional Pustawakan Tingkat Terampil dan

b) Fungsional Pustakawan Tingkat Ahli.

Pejabat fungsional pustakawan tingkat terampil terdiri dari :

a) pustakawan pelaksana,

b) pustakawan pelaksana lanjutan, dan

c) pustakawan penyelia.

Sedangkan jabatan fungsional

pustakawan tingkat ahli terdiri dari :

a) pustakawan pertaman,

b) pustakawan muda,

c) pustakawan madya,

d) pustakawan utama.
PENGGAMBARAN ERD
No_surat Perihal Regis_surat

1 M 1
SURAT menuju KASUBID UMUM melalui

Asal_surat Tgl_surat No_agenda


Waktu_surat
Nama
1
1 1
membawa PENERIMA SURAT

1
Tgl_diterima Ttd

Asal_surat
No_agenda
menuju
BAGI BIDANG Perihal

M
No_agenda Arahan_disposisi_surat Pengecekan_surat
M

1 M M
membagi KEPALA BAPPEDA melapork SEKBAN
kan an
Kesimpulan:

Disini saya menggunakan ERD, namun salah satu pendekatan dalam perancangan
system secara konseptual adalah menggunakan model DFD dan ERD. Kedua
model tersebut saling terkait. Model ERD diperoleh setelah kita membuat model
DFD dari suatu kasus. Penyajian kedua model tersebut menggunakan simbol-
simbol yang standar. Dengan demikian kita bisa memperoleh gambaran dari
proses pengolahan data suatu kasus secara sederhana dan komprehensif serta
terintegrasi.

Saran:

Apa yang ada dalam laporan ini tentunya masih jauh dari apa yang dipahami oleh
seorang yang lebih ahli mengerti tentang ERD. Saran saya Periksalah terlebih
dahulu ERD yang dihasilkan, jika ada informasi yang hilang dalam diagram ERD
tersebut,dan kembangkan kembali ERD.

DAFTAR PUSAKA

Dasar Teori : https://herlinnairine.wordpress.com/2014/02/06/entity-relationship-


diagram-erd-dan-contoh-kasus/

http://niezpipao.blogspot.com/2012/11/teori-dan-tahapan-pembuatan-erd-a.html

http://satriamecha.blogspot.com/2014/08/pengertian-erd-entity-relationship.html

http://mybroadcaster.blogspot.com/2014/03/penjelasan-dan-cara-buat-entity.html

http://blog.stie-mce.ac.id/sandynata/database/erd/

Penggambaran Sistem Di Lokasi PSG: http://bappeda.makassar.go.id/about-us/

https://sulselprov.go.id/upload/files/580f7eb8a2190.pdf
https://www.google.co.id/search?safe=strict&ei=Vz7YW7viKMTuvATw_ZH4C
A&q=bappeda%20sulsel&oq=bappeda+sulsel&gs_l=psy-
ab.3..0j0i7i30k1l9.20069.20883.0.21624.10.5.0.0.0.0.416.626.2-
1j0j1.2.0....0...1c.1.64.psy-
ab..8.1.208....0.9S_cIsyt7Y4&npsic=0&rflfq=1&rlha=0&rllag=-
5137317,119444874,1021&tbm=lcl&rldimm=393632928604616040&ved=2ahU
KEwjQ0MGHhq7eAhUMo48KHTnfBfQQvS4wAXoECAAQGw&rldoc=1&tbs=
lrf:!2m1!1e2!3sIAE,lf:1,lf_ui:2#rlfi=hd:;si:393632928604616040;mv:!3m12!1m3
!1d1614.3525656496531!2d119.44487429999998!3d-
5.1373171!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i476!2i78!4f13.1;tbs:lrf:!2m1!1e2!3sIAE,lf:1,l
f_ui:2

Logo Kartika : http://smkkartika1-2padang.sch.id/

Tulisan Bismillah : http://commons.wikimedia.org/wiki/File:BISMILLAH.JPG

Anda mungkin juga menyukai