Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN STRATEGI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

SEJARAH SENI RUPA BARAT


A. MESIR

Bangsa Mesir adalah suatu bangsa yang meninggalkan catatan-catatan tertulis


yang tertua bersama-sama dengan bangsa yang mendiami dataran Mesopotamia.
Peninggalannya seperti : bangunan, piramida, mastaba di Necropolis, dll. Dibangun
untuk menghormati raha-raja, arwah nenek moyang dan dewa-dewa.
Raja-raja Mesir disebut Fir’aun (Pharao), selama 20 dinasti yang turun temurun
memerintahkan membangun piramida sebagai makam. Atau menggali tebing batu pada
lereng gunung untuk membuat ruang jenasah.
Dinasti-dinasti tersebut apabila ditinjau secara kronologis dibagi menjadi tiga
periode, yaitu :
1. Kerajaan Purba ( + 3.300 – 2.100 SM )
2. Kerajaan Tengah ( + 2.000 – 1.700 SM )
3. Kerajaan Baru ( + 1.580 – 1.000 SM )

Peninggalan karya seni rupa Mesir, adalah :


1. Makam-makam
Makam banyak ditemukan dimasa kerajaan bar. Makam-makam ini digali
ditempat sepi didaerah pegunungan disebelah barat kota Thebe. Makam meliputi + 100
buah, terbagi atas dua bagian yaitu makam raja-raja dan makam ratu-ratu yang
berdekatan letaknya. Makam yang terkenal dan terbesar adalah makam sefi dan makam
Tut Anch.
2. Candi-candi
Candi dibangun sebagai penghormatan kepada dewa-dewa, dan candi ini banyak
ditemukan dekat karnak dan buksor. Candi yang terbesar adalah candi Amon Ra, dengan
tiang-tiang yang berlukiskan hasil karya seni yang indah. Didalam candi terdapat tiang-
tiang dan kepala tiang (kapitil) yang beraneka ragam, yaitu :
1. Tiang bulat dan licin
2. Tiang berkas-berkas gagang bunga papyrus terikat menjadi satu.
Kapitil terbagi atas :
1. Kapitil Putik
2. Kapitil Mekar
3. Kapitil Hathor
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

3. Candi Karang
Candi karang adalah candi yang terbuat dari batu karang. Candi yang terkenal
adalah candi Ratu Hatschepsus di Dar El Bahrj dan dua buah candi dekat Abu Simbel
yang dibangun oleh raja Ramses II (1.250 SM). Candi ini mempunyai hiasan beranda
enam patung tegak yang tingginya 12 M, enam patung duduk merupakan raja Ramses
yang tingginya meliputi 20 M, yang dibangun pada tebing-tebing batu karang di gunung-
gunung. Persamaan candi karang dan candi biasa, yaitu ada pylor dan penempatan
patung-patung besar diberanda.
4. Seni Patung
Syarat utama dalam membuat patung bagi orang meninggal yaitu :
a. Harus serupa wajahnya dengan orang yang meninggal.
b. Harus jelas menunjukan kedudukan.
Beberapa sikap dalam pembuatan patung Mesir, seperti :
1. Patung tegak dengan sikap berjalan, kaki kiri selalu dimuka, tangan lurus dan
kepala tegak.
2. Patung duduk dengan sikap kaki dilipatkan kebelakang tubuh tegak lurus dengan
tangan rapat ke badan dan kepala tegak.
3. Berlutut .
4. Jongkok (mencangkung)

5. Seni Relief
Relief Mesir dapat dibagi atas dua bagian :
a. Relief Dalam, yaitu mencukil garis luar bentuk gambar.
b. Relief Rendah, yaitu bagian gambar dicukil (didalamkan) sedang bagian luar
gambar tetap tinggi.

6. Seni Lukis
Hasil seni lukis Mesir merupakan gambar pada berkas-berkas papirus,
dipergunakan untuk perlengkapan upacara kematian/upacara agama.
Lukisan Mesir tidak menggunakan Persfektif, bentuk manusia sebagian tampak
dari muka, sebagian dari samping. Bayang –bayang tidak digunakan, garis memakai
warna polos, warna kulit laki-laki dibuat merah kecoklat-coklatan, sedang warna kulit
perempuan kuning. Pakaian diberi warna putih dan perhiasan diberi warna biru laut,
merah dan hijau. Adapun setelah datangnya pengaruh Yunani (Helenisme), lukisan
kepala orang dalam sikap tampak tiga perempat muka.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

B. BABILONIA DAN ASIRIA


Babilon artinya gerbang Tuhan. Ketika kerajaan diperintah oleh Hamurabi, kota
Babilon amat pesat kemajuannya, Undang-undang kejaraan Babilonia dipahatkan dalam
bentuk tulisan paku pada sebuah tugu.
Sekitar tahun 1800 SM berdiri sebuah kerajaan dibagian utara Mesopotamia yaitu
kerajaan Asiria. Kerajaan inilah yang dapat mengalahkan Babilonia dan menjajah lama
sekali.
Suatu ciri yang nyata yang membedakan bangsa Babilonia dengan bangsa Asiria,
terlihat pada hasil seninya dan kebudayaannya. Bangsa babilonia lebih memusatkan
pikiran pada agama dan ilmu pengetahuan, sedangkan bangsa Asiria lebih menggemari
peperangan.
1. Seni Bangunan
Rumah penduduk terbuat dari tanah liat yang dibuat dalam bentuk batu
bata yang dijemur dan dibakar, sedang perekatnya adalah aspal. Makam dibuat
kecil-kecil, didalamnya diletakan peti mati yang terbuat dari tanah liat yang
dibakar. Candi-candi merupakan bangunan yang mempunyai undak-undak
seperti piramida bertangga di Mesir, pada tingkat teratas dari undak-undak ini
terdapat kubah yang ruang dalambya dipakai untuk pendeta-pendeta.
Bangunan Asiria yang penting ialah istana-istaa raja, dekat desa
Kharsabad terdapat reruntuhan istana raja sargon II . Susunan Istana terbagi
tiga ruangan, yaitu :
a. Ruang tempat kediaman raja
b. Ruang tempat tinggal wanita-wanita (harem)
c. Balairung, yakni ruang siding atau tempat menghadap raja yang disebut
Khan.
2. Seni Patung
Karya-karya patung tidak lepas dari kegiatan keagamaan. Terbukti ada
patung raja dibuat dalam sikap sedang menjalankan tugas agama. Raja
digambarkan/dipatungkan dalam sikap yang tenang, berwajah lembut, tangan
dilipat dalam sikap sembahyang.
Relief Asiria ada persamaan dengan relief Mesir, hanya ada kekecualian
jika gambar patung benar tampak dari sisi. Isi relief pada umumnya
menceritakan kisah peperangan. Kemahiran bangsa Asiria dalam membuat relief
dapat dilihat dalam adegan perburuan, kuda dan singa dilukiskan amat indah.
Adegan-adegan mengenai upacara agama serta kegiata-kegiatan dalam
agama hampir tidak ada.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

C. PERSIA
a. Seni Bangunan
Seni bangunan bangsa Persia sebagian besar adalah kelanjutan dari seni
bangunan Babilonia Asiria, hanya cara mempergunakan tiang-tiang dan kaso
langit-langit memakai cara Persia sendiri.
b. Istana-istana
Terdapat di Bebatana, Suza, Pasargade dan Parsepolis. Semuanya sudah
musnah sama sekali, terkecuali istana Parsepolis yang masih dikatakan agak
baik, meskipun sebagian besar telah punah. Bangunan ini meniru gaya Asiria.
Tiang yang berbentuk langing dengan hiasan dari atas kebawah yang
digurati alur-alur lurus. Bagian pangkal tiang dibuat berbentuk genta serta pada
puncaknya dibuat kepala tiang (kapitil) berhias rupa-rupa ukiran.
Pada tangga induk dalam istana raja Darius masih terdapat tulisan paku,
yang menuliskan sabda raja.
c. Seni Patung
Hampir sama dengan seni patung Asiria, akan tetapi ada perbedaanya
yaitu pada tema yang dikemukakan (Upacara Pesta Pora di Istana).
Karya relief Persia senantiasa mengemukakan kemegahan yang telah
diperoleh dan pesta pora merayakan kemenangan.
D. YUNANI
BangsaYunani mengutamakankeindahan, hal ini tercermin pada peninggalan
karya seninya. Keindahan sebagian dari kehidupan mereka di dunia. Sampai-sampai pada
hal keagamaan bangsa Yunani menghubungkan dengan keindahan didunia. Dari hikayat
dewa-dewa Yunani lebih banyak dikemukakan tentang keindahan duniawi dari pada
rohaniah.
1. Prasejarah ( 300 – 100 SM )
Yang memerintah adalah raja Minos, oleh karena itu disebut juga zaman
Minos. Di peloponesus kkota yang penting pada waktu itu ialah Mycenai.
Peninggalan bangunan adalah bangunan tembok kota yang tinggi-tinggi
dengan menara serta pintu gerbang sisi bangunan ini ditemukan kembali di Asia
kecil seperti Puri Troya (ilium) dan Yunani itu sendiri puri-puri Argos, Tyrius, dan
Micena. Penduduk Peloponesus menganggap bangunan tersebut bukan hasil
kerja tangan manusia melainkan raksasa-raksasa (mitos).
2. Zaman Tengah Yunani ( 1000 – 500 SM )
Bangsa Ionia dan bangsa Doris dalam membangun kebudayaannya
sama-sama maju, namun kedua bangsa ini selalu berselisih. Perselisihan itu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

menghambat juga dalam perkembangan kesenianya, meskipun demikian hasil


seni keramiknya sangat indah dan mengagumkan. Keadaan ini berjalan sampai
dengan tahun 750 SM.
Pada masa ini tidak banyak dibangun istana-istana, melainkan
pembuatan kuil yang dibangun dari kayu, maka dari itu tidak ada sebuah pun
sisa-sisa yang ditemukan.
Pengaturan Doria
Ciri-ciri :
a. Tiang tidak memakai alas
b. Tiang dihiasi dengan enam belas gerigi dengan sisi yang bertaut
c. Kepala tiang terdiri atas balok yang berbentuk bundar
d. Kaso induk merupakan balok licin saja
e. Di atas kaso induk terletak kaso-kaso
f. Bentuk-bentuk berat garis-garis kaku, hiasan sederhana.
Pengaturan Ionia
Ciri-ciri :
a. Tiang mempunyai alas
b. Tiang bentuknya lebih langsing
c. Kaso induk tidak licin, dibuat bertingkat tiga
d. Tempat hiasan tidak berselang seling
e. Seluruh bangunan lebih langsing dan banyak ukiran
Pengaturan Korinthia
Merupakan selingan dari pengaturan Doria adalah pengaturan Korinthia
yang kelihatan pada kepala tiang yang lebih banyak perbedaanya. Pariasi pada
monument Lysikrates dan kuil Zeus. Kepala tiang Korinthia merupakan bunga,
disekelilingnya di ukirkan karangan bunga, ukiran karangan bunga yang di
ujungnya bergelung di bawah Architrave.
3. Seni Bangunan Eropa
Bangunan yang penting ialah stadion dan teater, stadion dipergunakan
tempat adu lari, sedang Teater I gunakan untuk pertunjukan komedi
4. Seni Patung
Seni Patung Yunani telah berkembang sejak zaman prasejarah, yang
pada mulanya dalam bentuk yang sangat indah.
Phidias membuat Dewa-dewi Athena dalam berbagai bentuk :
a. Patung perunggu yang terbesar, 9 meter yang tingginya dinamakan Athena
Promachos (pejuang wanita).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

b. Patung perunggu yang diletakan di Acropolis, yang dinamakan Athena


Lemnia.
c. Athena Parthenon patung kayu yang di salut mas dan gading.
Gaya Phidias dan kawan-kawannya disebut gaya Luhung sedangkan
Miron lebih menekankan pada gerak dari pada bentuk. Hasil karya seniman
Polikleitos yang sudah mesnah adalah tokoh olah raga pelempar lembing dan
pemuda, merupakan tiruan.
Aliran Helenisme adalah hasil kegemilangan kebudayaan Yunani, tempat
yang menjadi pusat Helenisme ialah pulau Krodos dan kota Perganos dan
Iskandaria.
Seni patung zaman Helenisme meninggalkan keagungan serta
kesederhanaan gaya Luhung tapi lebih memajukan gaya rupawan dan gaya
lincah.
5. Seni Lukis
Karya seni lukis Yunani semasa gemilangnya tidak lagi ditemukan, yang
pengaruhnya tersebar sampai ke Mesir yakni Potert yang terdapat pada kuburan-
kuburan zaman Plotemaen.
E. ROMAWI
Vtruvines seorang pengarang Romawi menceritakan bahwa dalam seni bangunan
erutama kuil-kuil banyak sekali kelihatan pengaruh dari bangsa Etruska.
1. Seni Bangunan
Ada tiga macam bentuk langit-langit, yaitu :
a. Langit-langit lengkung panjang, bentuk ini dipakai untuk ruangan persegi
panjang.
b. Langit-langit silang, bentuk ini dipakai untuk ruangan bujur sangkar.
c. Langit-langit panjang atau kubah (bola sebelah).
2. Kuil-kuil
Bentuk keseluruhannya menyerupai bentuk kuil Yunani, namun
mempunyai perbedaannya sebagai berikut :
a. Penempatan diatas lantai yang tinggi dengan tangga dibagian muka.
b. Tiang keliling yang berjajar acap kali dihilangkan.
c. Sering kali disesuaikan dengan bentuk kuil bundar.
d. Variasi-variasi besar pada gerigi tiang.
e. Menggunakan langit-langit lengkung diatas cella.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

3. Seni Bangunan Profan


Bangunan yang sangat penting adalah istana-istana, basilika, teater,
amphiteater, sirkus, gerbang peringatan dan makam-makam.
Teater-teater dibangun menurut gaya Yunani, yang terdiri dari :
a. Barisan tempat duduk yang berjajar makin kebelakang makin tinggi.
b. Orchestra.
c. Pentas.
4. Seni Patung
Seni patung Romawi merupakan kelanjutan dari sebagian pengikut
Yunani. Hasil karya pematungnya yang terbaik adalah patung-patung potret
yang tidak jarang menampakan pengaruh gaya Yunani yang realistis..
5. Seni Lukis
Seni Lukis dapat dijumpai di dalam rumah-rumah bangsawan dikota
Pompei. Lukisannya merupakan lukisan dinding dari kapur lembab (fresco).
Ciri yang jelas dalam seni lukis adalah unsure presfektif yang
dikemukakan bertentangan dengan pengertian hiasan datar, lukisan ini
membawa efek lain, yaitu tidak seperti kita melihat dinding yang digambari,
melainkan melihat pemandangan alam yang sebenarnya.
F. SENI RENAISANCE
Renaisance berarti kelahiran kembali kebudayaan Yunani Romawi yang pernah
ada dan mendapat pengakuan yang menyeluruh pada masa itu sekitar abad 15 -16 di
Itali.
Pengaruh Renaisance pada karya seringkali terlihat pada anatomi, proporsi,
presfektif, warna, komposisi dan juga mengenai tema. Tokoh-tokohnya Leonardo da
Vinci, Rafael Gausti dan Michael Angelo.
Pada gambar-gambar atau lukisan-lukisan maupun seni pahat serta seni
bangunan Zaman Renaisance dapat terlihat cirinya yang nyata mengenai hukum
naturalisme dan komposisi yang melebar atau horizontal.
G. SENI BAROK
Barok (Baroque) berasal dari kata Yunani yang berarti tidak beraturan atau
menyimpang.
Lahir di Italia pada pertengahan abad ke-16.
Ciri-ciri seni barok, ialah seniman lebih bebas dan leluasa menempatkan dirinya
pada hasil karya, sehingga warna nampak lebih cemerlang serta pahatan lebih bervariasi
dan efek cahaya lebih mengesankan.
Tokohnya : Michael Angelo.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Di dalam seni barok kita dapatkan komposisi arsitektonis yang menyimpang dari
hukum-hukum yang lajim dan nampaknya ada kecenderungan menerapkan hukum seni
lukis dan patung pada seni bangunan.
Di Belanda pengaruh seni barok cukup besar, Peter Paul Rubens dari Belanda
merasa perlu untuk datang ke Italia dan belajar pada seniman barok terkenal Michael
Angelo, yang akhirnya Ruben inilah terkenal sebagai pelopor Barok.
H. SENI ROCOCO
Rococo ialah suatu penamaan bagi kemunduran seni Barok. Rococo diambil dari
nama Rocaile (kulit kerang) yaitu suatu hiasan murahan yang digemari pada waktu itu.
Sedangkan ciri Rococo terlihat pada pemberian hiasan yang berlebihan.
Jadi Rococo bukanlah suatu aliran baru atau kelanjutan dari seni Barok,
melainkan suatu penamaan pada sifat-sifat kehancuran atau penyelewengan.
Pada seni Rococo pemberian ukiran dan hiasan yang berlebihan. Bagian luar dan
bangunan penih dihiasi hiasan-hiasan yang tampak ramai, sehingga suasana tenggelam
dalam timbunan hiasan.
ALIRAN-ALIRAN DALAM SENI RUPA
Timbulnya aliran-aliran dalam seni rupa ini tidak saja secara bersamaan, tetapi juga
bersimpang siur. Bahkan ada pula yang kemunculannya itu atas dasar pertentangan antara satu
dengan yang lainnya dan ada juga dengan menyempurnakan aliran-aliran yang sudah ada.
Aliran-Aliran Dalam Seni Rupa SEBELUM ABAD MODERN ( ABAD KE - 19 )
a. ALIRAN KLASISISME
Pada permulaan abad ke-19, seni rupa berorientasi kembali kepada seni Klasik Yunani-
Romawi yang dipusatkan dilingkungan istana terutama di Perancis. Kemudian dikenal sebagai
aliran klasisisme, dengan ciri-ciri melalui obyeknya yang seolah dibuat-buat dan cenderung
dekoratif, kesan keseluruhannya elok, indah (elegan), manis dan sopan. Tokohnya :
Watteu, Ringaud, Vigee Lebrun, Fragonard dan Marisot Boucher.
b. ALIRAN NEO-KLASISISME
Ciri khas aliran Neo-Klasisisme adalah bersifat patokan akademis, semua bentuk selalu
dibatasi dengan garis yang pasti, warnanya tidak bebas seolah-olah tertekan oleh perasaan
sehingga tidak akan berani menggunakan warna-warna yang bebas, kotor dan ngeri. Kesan
muka dari obyek manusia, harus tenang dan agung ; akan tetapi semua itu memberi kesan
mendustai diri sendiri. Pelopornya : Louis David (Perancis) dan pelukis yang
melanjutkan jejaknya adalah Ingres.
c. ALIRAN ROMANTISME
Aliran inimengambil tema kelakuan terhormat dan besar, tragedy yang luas atau kejadian
yang dinamis nilai estetisnya indah, dimana terdapat garis-garis diagonal, pengaturan bidang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

secara dramatis yang dipadukan dengan penerapan bidang serba perspektif. Warnanya
diperkaya, sikap geraknya lebih hebat, mungkin sebagai pahlawan atau bila sebagai
penjahat, ia tampil harus lebih ganas dari kenyataannya. Dengan kata lain, aliran
Romantisme merupakan realisme yang sangat berani, menggebu-gebu, dan menentang
keras aliran Neo-Klasisisme. Tokoh Romantik terkenal dari Perancis : Teodore Gericault &
E.Delacroix.
d. ALIRAN REALISME
Dasar penciptanya selalu mempergunakan obyek benda dan alam. Tekniknya seniman
mempergunakan indra penglihatan dengan kesadarab pengamatan atas bentuk sehingga
menggambarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat disertai pandangan hidup
yang menentang keras aliran Neo-Klasisisme.
Tokohnya : Gustave Courbet, sedangkan pematung termasuk aliran ini adalah
Rodin (Perancis).
e. ALIRAN NATURALISME
Menurut artinya, aliran ini berarti aliran “kealaman” yaitu dengan mempelajari alam, seniman
melukiskannya sebagai pbyek dan mempergunakan teknik indera penglihatan tanpa
penafsiran dan kelainan visual. Dengan kata lain, seniman melukiskan obyek alam secara
fotografis. Kesannya adalah karya yang wujudnya tepat seperti yang kita lihat sendiri pada
alam.
f. ALIRAN IMPRESSIONISME
Kata Impresionisme sebenarnya merupakan kata ejekan pada lukisan Cloude Monet yang
dipamerkan di Paris tahun 1874. pada lukisan Impresionisme lahir karena adanya kesibukan
penemuan alat-alat dan pesawat modern, terutama alat pemotret yang menjadi tantangan
bagi bidang-bidang lukis. Aliran ini yang kemudian didukung oleh pelukis Perancis lainnya
seperti Eduard Manet, Edgar Degas, Aguste Renoire, Camille Pissaro dan Alired
Sisley.
Aliran Abad MODERN (ABAD KE-20)
a. ALIRAN FAUVISME
Istilah ini berasal daari Perancis (Des-Fauves = binatang liar). Fauvisme adalah
espresionisme berjiwa Perancis yang mengiblat kepada Van Gogh dan Couguin. Kelahiran
pada karya mereka, terlihat pada warna-warna dan garis-garis yang memang menjadi tujuan
utama. Pelopornya : Henri Matiasse dan pelukis terkenal lainnya : Derain, Vlamek, Rousult,
dll
b. ALIRAN KUBISME
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Berangkat dari statemennya Paul Cezanne pada tahun 1907 di Perancis muncul aliran baru
yaitu kubime tokohnya pada waktu itu : Georges Braque (Perancis) dan Pablo Picasso
(Spanyol).
Perkembangannya dibagi kedalam dua tingkatan :
1. Kubisme Analitik, dengan memecahkan setiap obyek yang kita kenal seperti wajah
orang, biola, meja, dsb. Menjadi bentuk kubus-kubus yang kemudian menyerupai
susunan balok-balok dalam bentuk semacam patung yang kesannya tiga dimensi.
2. Kubisme Sintetik, setelah merobek obyek-obyek menjadi bentuk yang paling dasar, lalu
dijelmakan kembali kepada struktur yang mungkin mirip atau tidak terhadap obyek
semula. Kemudian obyek dilukis secara realistis dalam susunan tertentu dan mngesankan
dua dimensional.
c. ALIRAN FUTURISME
Berkembangnya pada tahun 1909 sebagai reaksi dari sifat structural kubisme yang statis,
mereka berkecenderungan untuk mengambil obyek-obyek yang terpisah dan kemudian
menggabungkannya kembali. Kaum futuris selalu mengambil tema pesta, arak-arakan
kerusuhan dsb. Pokoknya suasana keributan dan kesibukan yang penuh gerak. Senimannya
yang terkenal : Pelukis Italia Carlo Carra dan Boido Severini.
d. ALIRAN EKSPRESIONISME
Ekspresionisme merupakan pengungkapan emosi seseorang ke dalam bidang lukis.
Ungkapan ini dapat dirasakan dan dilihat pada bentuk serta warna yang digunakan.
Pelopornya : Vincent Van Gogh (Belanda) yang dianggap sebagai bapak seni lukis
modern. Tema lukisannya banyak melukiskan tentang kesibukan pekerja-pekerja tambang
kasar dengan segala suka dukanya. Akan tetapi lebih mengutamakan watak-watak,
menangkap kesan secara langsung kemudian diungkapkannya dengan warna berat.
e. ALIRAN ABSTRAKSIONISME
Michael scupher mendefinisika sei abstrk merupakan seni yang tidak mengingatkan rasa
realitas, tidak peduli realitas itu menjadi titik tolak atau tujuan. Pelopornya : wassily Kadiasky
(Rusia) yang menetap di Muncen tahun 1911
Seni lukis abstrk banyak sekali cabangnya diantaranya : Ekpresionisme Abstak dengan
tokohnya Jackson Pollock (Amerika) dan Abstrak Eksprimentil dengan tokohnya
Karel Appel (Belanda)
f. ALIRAN DADAISME
Aliran ini mengetengahkan lukisan yang bersifat kekanak-kanakkan. Kadang-kadang lucu dan
menggelikan, bombastis tapi mengandung keindahan kanak-kanak yang murni
Pelopornya : Pail Klee dan Kurt Sewitters
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

g. ALIRAN SUREALISME
Aliran ini ,umcul tahun1924, yang memadukan dunia yang tidak nyata dengan dunia nyata.
Menurut bentuk /coraknya mengenal dua macam Suralisme yaitu:
1. SUREALISME FOTOGRAFIS, yaitu bentuk objeknya masih kita kenal walaupun tidak
dalam bentuk yang wajaratau alamiah. Tokohnya : Salvador Dali (Spanyol), Max
Ernest (Jerman)
2. SUREALISME AMORPHIC, Aliran ini tidak bersumber pada ingatan sebagai “tempat
objek” lukisannya hampir Abstrak. Seperti pada lukisan Andre Massin (Perancis),
lukisannya seperti tulisan-tulisan yang otomatis yang keluar tanpa dipengaruhi oleh
pikirannya.
1. SIFAT SENI TRADISIONAL
Sifat kesenian/seni adalah lebih mengarahkan kepada proses pembuatan karya
seni yang berdasarkan kebiasaan-kebiasaan aturan adapt istiadat leluhur atau nenek
moyang yang diwariskan kepada genirasi penerus secara turun temurun, sehingga
memiliki ciri/karakteristik di dalam bentuk hasil karya seni dan kegiatan keseniannya,
adalah sebagai berikut :
1. Bentuk hasil karya atau kegiatannya bersifat monoton dan kaku
2. Teknik pengerjaan karya/kegiatannya masih manual/sederhana
3. Hasil karyanya memiliki fungsi untuk kegiatan-kegiatan kepercayaan, upacara
ritual dan kekuatan gaib (sakral)
4. Hasil karya atau kegiatannya tidak boleh dirubah
5. Hasil karyanya tidak dicantumkan identitas pembuatnya
2. SIFAT SENI KONVENSIONAL
Sifat seni ini hampir sama dengan sifat tradisional, namun perbedaannya adalah
bahwa hasil karya atau kegiatannya lebih menekankan kepada idealisme dari suatu adapt
istiadat lingkungan tertentu, jadi yang disebut sifat seni konvensional adalah suatu
kebiasaan, norma, hokum, aturan adat istiadat dari suatu daerah/lingkungan masyarakat
tertentu yang telah disepakati para leluhur atau nenek moyangnya untuk melakukan
kegiatan seni secara turun temurun. Sebagai ciri/karakteristik dari sifat seni adalah :
1. Hasil karya dan kegiatan keseniannya monoton dan kaku/statis.
2. Menampilkan ciri khas lingkungan atau daerah tertentu
3. Jenis hasil dan kegiatannya sangat bervariasi sesuai dengan kesepakatan
lingkungan/daerah tersebut
4. Identitas hasil atau kegiatannya menampilkan kedaerahannya
5. Teknik pengerjaan disesuaikan dengan kemampuan dari lingkungan atau daerah
tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

3. SIFAT SENI MODERNISASI


Sifat kesenian ini lebih menekankan kepada suatu proses pengembangan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang berkembang actual dan popular di
lingkungan masyarakat saat ini. Jadi sifat kesenian ini adalah bertujuan untuk
menghilangkan tradisi-tradisi yang terdahulu dan kemudian berusaha untuk
memperbaiki, memperbaharui dan mengembangkan di dalam proses penciptaan,
sehingga menghasilkan suatu hasil karya atau jenis kegiatankesenian kreatif dinamis dan
progresif sesuai dengan situasi dan kondisi kemajuan jaman.
Ciri dan karakteristik dari sifat seni adalah :
1. Ingin menghilangkan tradisi-tradisi yang sudah ada
2. Kreatif , dinamis dna progresif
3. Identitas pelaku seninya sering dicantumkan.
4. Lebih mengarah kepada kegiatan profane (keduniawian)
5. Ditunjang dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Individual, komersil dan kompetitif.
4. SIFAT SENI KLASIK
Sifat seni ini muncul dan berkembang di lingkungan kalangan para bangsawan
atau kalangan borjuis yang selalu menginginkan atau memiliki hasil-hasil karya yang
kualitasnya yang terbaik/sempurna. Sehingga harus dibuat atau diciptakan oleh pelaku
seni yang sangat professional. Dengan kata lain sifat seni ini adalah hasil karya atau
kegiatan kesenian yang diciptakan untuk kepentingan masyarakat berselera tinggi atau
yang memiliki kepekaan rasa keindahan yang tinggi. Sebagai ciri khas/karakteristik
sifat seni ini adalah :
1. Nilai seninya sangat tinggi dan sempurna
2. Dibuat atau diciptakan oleh pelaku seni yang professional
3. Memiliki nilai seni yang survival, universal dan kreatif
4. Digunakan oleh kalangan masyarakat tertentu (bangsawan,dll)
5. Berkembang dilingkungan istana sentris.

NILAI ESTETIK DAN ARTISTIK


Suatu karya atau jenis kegiatan kesenian di dalam penampilannya harus ada unsure
keindahan (estetik/artistic) agar orang yang mengapresiasinya mendapatkan suatu kesan
perasaan yang senang, terharu, mempesona, atau menarik hati/batiniahnya. Hasil karya seni
yang memiliki nilai estetik adalah didalam penikmatan atau penghayatannya lebih menekankan
kepada rasa keindahan, sehingga penampilan hasil karyanya hanya untuk dinikmati atau dihayati
unsur keindahannya saja, sedangkan hasil karya seni yang memiliki nilai artistik adalah suatu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

penghargaan atau penikmatan terhadap suatu karya yang lebih mengutamakan kepada fungsi
aplikasinya dan unsur keindahan, sehingga hasil karyanya memiliki kesan yang harmonis, antik
dan mempunyai pesona atau daya tarik.
TEORI WARNA MENURUT BREWSTER DAN HERBERT IVES
Teori yang dikemukakan oleh pakar ini banyak digunakan oleh yang berkecampung
dalam bidang seni rupa baik untuk pewarnaan karya seni murni atau karya seni pakai, sebagai
hasil penemuannya adalah sbb :
1. Warna Primer
Unsur warna ini adalah disebut juga warna pokok/dasar yang menjadikan beberapa
warna lainnya, yang termasuk dengan warna promer adalah warna merah, warna
kuning, dan warna biru.

2. Warna Sekunder
Unsur warna ini terbentuk akibat dari hasil percampuran warna primer yang satu dengan
warna primer lainnya, sebagai contoh adalah :
1. Warna Merah dicampur warna kuning akan menghasilkan warna jingga
2. Warna merah dicampur warna biru akan menghasilkan warna ungu/violet
3. Warna kuning dicampur warna biru akan menghasilkan warna hijau
3. Warna Tersier
Unsur warna ini dihasilkan melalui proses percampuran dari satu jenis warna
sekunder dengan warna sekunder lainnya atau dari hasil percampuran dari satu jenis
warna primer dengan jenis warna sekunder. Dibawah ini beberapa contoh proses dalam
percampuran jenis warna tersier adalah sebagai berikut ;
1. Percampuran warna primer dengan warna sekunder
a. Warna primer merah dicampur dengan warna sekunder jingga akan
menghasilkan jenis warna merah kecoklat-coklatan.
b. Warna primer merah dicampur dengan warna sekunder ungu akan
menghasilkan jenis warna nila/merah keungu-unguan.
c. Warna primer merah dicampur dengan warna sekunder hijau akan
menghasilkan jenis warna merah tua atau merah kehitam-hitaman.
d. Warna primer kuning dicampur dengan warna jingga akan menghasilkan
jenis warna coklat
e. Warna primer kuning dicampur dengan warna ungu akan menghasilkan
jenis warna hijau tua
f. Warna primer kuning dicampur dengan warna hijau akan menghasilkan
jenis warna hijau menyala
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

g. Warna primer biru dicampur dengan warna sekunder jingga akan


menghasilkan jenis warna merah kehijau-hijauan
h. Warna primer biru dicampur dengan warna sekunder ungu akan
menghasilkan jenis warna merah kehitam-hitaman.
i. Warna primer biru dicampur dengan warna sekunder hijau akan
menghasilkan jenis warna hijau kehitam-hitaman.
2. Percampuran warna sekunder dengan warna sekunder
a. Warna sekunder jingga dicampur dengan warna sekunder ungu akan
menghasilkan jenis warna coklat kehitam-hitaman.
b. Warna sekunder jingga dicampur dengan warna sekunder hijau akan
menghasilkan jenis warna ungu kehitam-hitaman.
c. Warna sekunder ungu dicampur dengan warna sekunder hijau akan
menghasilkan jenis warna hitam kemerah-merahan.
SIFAT WARNA
Sifat warna ini untuk membedakan warna yang diakibatkan dari hasil campuran antara
jenis warna yang satu dengan yang lainnya. Sehingga akan menimbulkan warna-warna baru dan
sangat bervariasi. Dibawah ini beberapa sifat-sifat warna, diantaranya adalah :
1. Warna Komplementer
Sifat warna ini akan memberikan kesan warna yang bertolak belakang atau
bersebrangan, namun saling melengkapi/mengisi, sehingga kesan penampilan warna
sulit untuk serasikan.
Percampuran warna komplementer dapat dibuat dengan cara mencampurkan antara
warna primer dengan warna sekunder, sehingga sulit untuk diserasikan, sebagai
contohnya adalah :
1. Merah komplemen dengan hijau
2. Biru komplemen dengan jingga
3. Kuning komplemen dengan ungu

2. Warna Analogus
Sifat pencampuran warna adalah dengan mencampurkan dua warna primer secara
beraturan sehingga terjadi gradasi warna yang bedekatan atau sefamili, sehingga hasil
percampuran warna berkesan berurutan atau berhubungan antara warna yang satu
dengan lainnya. Sebagai contohnya adalah :
1. Warna biru dicampur dengan kuning gradasi warna analogusnya : biru tua-biru-
biru kehijau-hijauan-hijau tua-hijau-hijau muda-hijau menyala-kuning.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

2. Warna biru dicampur dengan merah, gradasi warna analogusnya : biru-nila-


ungu-merah tua-merah
3. Warna merah dicampur dengan kuning, gradasi warna analogusnya: merah-
merah tua-jingga kuning tua-kuning.
3. Warna Tint dan Shade
Sifat perwarnaan TINT adalah hampir sama dengan nada/gradasi warna yang terkesan
adanya perubahan warna gelap ke warna terang atau sebaliknya, hal ini disebabkan oleh
adanya warna penunjang putih.
Sedangkan sifat pewarnaan SHADE merupakan nada warna yang berubah dari warna
awal makin lama makin gelap (hitam) hal ini disebabkan oleh adanya campuran dengan
warna penunjang hitam.
4. Warna OPAQUE dan TRANSPARANT
Sifat pewarnaan Opaque adalah pewarnaan yang dibuat tebal/blok sehingga tidak
tembus cahaya. Bahan cat pewarnanya biasanya menggunakan cat poster/plakat, cat
kayu, cat akrilik dan sebagainya.
Sedang sifat pewarnaan Transparant adalah pewarnaan yang tipis sehingga kesan
warnanya tembus cahaya. Bahan cat pewarnanya biasanya menggunakan cat air (water
color) atau cat yang banyak dicampur dengan air dan minyak.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Soal Test Evaluasi

Lengkapilah Titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. a. Karya seni adalah karya manusia yang mengandung ……..


b. Orang yang menciptakan karya seni disebut …….
c. Contoh hasil karya seni dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai, seperti
……..
d. Dilihat dari aspek agama, di Indonesia banyak menyalahgunakan arti seni yang
sesungguhnya, sehingga banyak penyelewengan, contoh kasusnya seperti ……..

2. a. Seni rupa berdasarkan fungsinya meliputi …….. dan ……..


b. Membuat suatu gambar menjadi seolah-seolah hidup adalah pengertian dari ……..
c. Fotografi berasal dari kata “Photos” yang artinya ……..

3. a. Hasil karya seni yang mempunyai …….. adalah penikmatan atau penghayatannya lebih
menekankan kepada rasa keindahan, sehingga penampilan hasil karya seninya hanya
untuk dinikmati atau dihayati nilai keindahannya saja.
b. Hasil karya seni yang memiliki nilai artistic adalah suatu ……..

4. a. Pencampuran warna kuning dengan biru, menghasilkan warna ……..


b. Pencampuran warna kuning dengan warna, menghasilkan warna ……..
c. Warna ungu/violet merupakan hasil campuran warna …….. dengan ……..
d. Warna primer kuning dicampurkan dengan jingga, menghasilkan warna ……..
e. Warna sekunder jingga dicampur dengan sekunder ungu, menghasilkan warna ……..

5. a. Zaman …….. yaitu zaman manusia sebelum mengenal tulisan dan zaman …….. yaitu
zaman setelah manusia mengenal tulisan.
b. Candi terbesar hasil peninggalan seni rupa mesir adalah candi ……..
c. Julukan untuk raja-raja mesir disebut …….. atau ……..

6. a. Nama lain untuk kepala tiang yang terdapat pada candi-candi yaitu ……..
b. Kapitil terbagi atas 3, yaitu ……..,…….. dan ……..
c. Makam yang terkenal di Mesir yaitu makam …….. dan makam ……..
7. a. Babilon artinya ……..
b. Sekitar tahun 1.800 SM, berdiri sebuah kerajaan di bagian utara Mesopotamia yaitu ……..
c. Karya seni bangsa Babilonia, lebih memusatkan pada …….., sedangkan bangsa asiria
lebih menggemari ……..
d. Peninggalan seni rupa Persia yaitu …….., …….. dan ……..

8. a. Zaman prasejarah Yunani berkisar dari …….. sampai …….. sebelum masehi, dan zaman
tengah yunani antara …….. sampai …….. SM.
b. …….. adalah seorang pengarang romawi yang menceritakan bahwa kuil-kuil di Romawi
banyak terpengaruh bangsa ……..

9. a. Pada kebudayaan Yunani-Romawi, istilah renaisance berarti ……..


b. Barok (baroque) berasal dari kata yunani yang berarti ……..
c. Suatu penanaman bagi kemunduran seni barok, disebut ……..

10. a. Watteu, Ringaud, Vigee Lebrun adalah tokoh-tokoh pencetus aliran ……..
b. Tokoh aliran dadaisme yaitu …….. dan ……..
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jawablah pertanyaan-pernyataan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

11. Jelaskan mengapa manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu membutuhkan atau
memerlukan keberadaan seni !

12. Jelaskan sifat seni di bawah ini :


a. Tradisional
b. Moderenisasi
c. Klasik

13. Jelaskan yang dimaksud analisa warna menurut BREWSTER dibawah ini :
a. Warna Primer
b. Warna Sekunder
c. Warna Tersier
Berikan contohnya, masing-masing 3 warna !

14. Apakah yang Anda ketahui tentang sifat warna analogus !

15. Gambarkan skema pembagian seni !

16. Sebutkan minimal 5 aliran seni rupa pada abad ke-19 (Sebelum abad moderen) dan
minimal 5 aliran seni rupa abad ke-20 (modern)

Kerjakan Pada kertas gambar yang tersedia !

17. Gambarlah sebuah ember, dilengkapi dengan arsiran dan bayangan dengan
mempergunakan kerangka/kontruksi di bawah ini !

A X
C D

AB = 20 cm
CD = 16 cm
EF = 13 cm
AX = 3 cm E F
BY =1,5 cm
B Y

Anda mungkin juga menyukai