Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pendahuluan Discovery Learnimg

Teori Aging Pada Lansia


Untuk Pemenuhan Tugas Blok Komunitas Keperawatan II

Disusun oleh :

Rezza Allghifari Hadi


G2A015038

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


2017-2018
I. Pendahuluan

Proses penuaan (Aging process) pada seseorang adalah fenomena alamiah


sebagai akibat bertambahnya umur, oleh karena itu fenomena ini bukanlah
suatu penyakit, melainkan suatu keadaan yang wajar yang bersifat universal
dan bila tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan berbagi masalah.

Usia lanjut merupakan masa yang cendrung penuh dengan berbagai


gangguan kesehatan . Sedikitnya, banyak orang diusia lanjut yang
mengeluhkan kondisi fisik dan mental tidak sebugar ketika masih muda
dahulu. Padahal , hidup diusia lanjut tidak selalu harus diidentikkan dengan
berbagia gangguan kesehatan . Ada keadaan atau batas-batas tertentu masih
dianggap normal sebagai perubahan perubahan akibat bertambahnya umur.

Seperti dilaporkan bahwa populasi usia lanjut didunia akan bertambah


dengan cepat dibanding pertambahnya penduduk dunia seluruhnya ,
malahan relatif akan lebih besar dinegara-negara sedang berkembang
termasuk Indonesia. Populasi usia lanjut di Indonesia diproyeksikan antara
tahun 1990 – 2025 akan naik 414% , suatu angka tertinggi diseluruh dunia
( united state bureau of census 1993). Lagi pula Indonesia tahun 2000 akan
merupakan negara urutan ke 4 dengan jumlah usia lanjut paling banyak
sesudah China, India & USA.

Secara hakiki tidak diketahui apa sebenarnya proses menua itu, mengapa
tejadi dan kapan mulai, sebagai mana halnya belum diketahui pula dengan
jelas apa sebenarnya kehidupan itu sendiri.

Dibawah ini dijelaskan secara singkat Proses Penuaan dan konsekwensinya,


fenomena Neuropsikogeriatri yang sering ditemui pada usia lanjut serta
termasuk penanganannya.

II. Definisi dan Batasan.

Banyak definisi yang tidak seragam tentang proses penuaan, menurut


Strehler:

“Ageing processes are the changes related to time , which are universal ,
intrinsic,detrimental and progressive and which lead to a decreased
adaptability to the enviroment and thus to diminished change for survival of
organism”. Dalam arti luas ageing process didefinisikan sebagai : Seluruh
perubahan yang terjadi pada salah satu organ tubuh dari saat konsepsi
sampai saat kematian, jadi berhubungan dengan perubahan-perubahan
positip seperti pertumbuhan dan penyusaian yang merupakan bagian dari
proses “ageing”.

Gerontology : “ Scientific study of phenomena of olg age”.

Geriatric : “Branch of medical science which is concerned with olg age and
its disease”.

Menurut WHO usia lanjut : – Elderly ( 64 – 74 th)

- Old (75 – 90 th ).

- Very old ( > 90 th)

Indonesia usia lanjut : – Menjelang lanjut usia ( 45 – 54 th )

- Presenile senile ( 55 – 64 th )

- Senile ( > 65 th )

III. Proses Penuaan Dan konsekwnsinya .

Proses penuaan pada seseorang sebenarnya sudah berlangsung sejak


pembuahan/konsepsi sampai pada saat kematian. Kemudian dalam
perjalanannya akan dipengaruhi oleh variabel-variabel:

- Kultural dan Etnik

- Polesan genetik dan warisan

- Kondisi fisiologis pada waktu konsepsi dan kelahiran

- Pertumbuhan dan maturasi

- Lingkungan, sistem famili dan hubungan kemaknaan

lainnya.

Secara selektif yang banyak dianut dan didiskusikan adalah manifestasi dari
“ Biopsikososial “ dikemudian hari.

A. Teori Psikobiologi :

Teori Biologycal Programing, menjelaskan bahwa memori dan Kapasitas


untuk mengakhiri kehidupan sel, tersimpang dalam sel itu sendiri. Studi
Laboratorium dari Hayflick dkk, menjelaskan bahwa normal human
fibroblast manusia bila dikultur, maka sifat penggangdaannya terbatas
kemudian mati sering disebut “ a human biologycal clock”.

Teori Wear & Tear , menjelaskan bahwa perubahan fungsional dan struktural
yang muncul dipecepat oleh abuse dan diperlambat oleh care.

Teori Stress-adaptasi , meninjau efek positip dan negatip dalam


perkembangan fisik dan psikis, stress tidak selalu memberi efek negatip
pada setiap individu, bahkan dapat menstimulasi individu untuk mencoba
cara-cara baru dalam beradaptasi. Ada pendapat bahwa stress sebenarnya
mempercepat proses penuaan, namun sedikit bukti yang substantif tentang
kesimpulan tersebut.

B. Teori Psikososial :

Teori pelepasan, menjelaskan bahwa orang tua dan masyarakat bersama-


sama menarik diri dari interaksi aktif dalam proses penuaan. Penarikan ini
dianggap sebagai karakteristik efek psikologis dan penyesuaian dari usia
lanjut.

Teori aktivitas muncul akibat reaksi perspektif negatip dari pada teori
pelepasan .

Teori kehidupan/pengalaman masa lalu ( life review theory) kembalinya


secara progressif hal-hal yang disadari pada pengalaman masa lalu dan
bangkitnya kembali konflik-konfik yang tak terselesaikan dimana dicoba
untuk diintegrasikan kembali.

Teori Personality : Refleksi kehidupan dan pencapaian integritas Ego atau


keputusasaan (despair) (Erikson theory).

teori tersebut diatas dapat mempengaruhi cepat lambatnya proses penuaan


termasuk dalam bidang Neurobiologi khususnya perubahan pada sistem
saraf pusat.

Proses penuaan mengakibatkan terganggunya berbagai organ didalam tubuh


seperti sistem Gastro Intestinal, Sistem Genito Urinari, Sistem Endokrin,
Sistem Immunologis Sistem serebrovaskulair dan Sistem saraf pusat,
cardiovaskulair dsb.

Perubahan yang terjadi pada otak mulai dari tingkat molekuler terjadi
Chemical deterioration, enzim terjadi Enzyme synthesis/denaturation,
chromatin/histones terjadi Differential expression of genes, sampai pada
struktur dan fungsi organ otak akibat dari perubahan tersebut maka
konsekwensinya kemungkinan terjadi penurunan cerebral metabolic rate for
glocose pada daerah tertentu, penurunan cerebral blood flow pada daerah
tertentu, modifikasi selektif dari metabolisme neurotransmitter, nampak
adanya plaque dan neurofiblary tangles, intraneuronal lipofusion, secara
selektif deteroriasi axon,dendrit dan sinaps, selektif dan regional neuronall
loss, pembesaran ventrikel sampai akhirnya pada atropi dari pada otak.
Berat otak mengalami kekurangan ? 7% dari

Berat sebelumnya.

Akibat diatas maka fenomena yang muncul adalah adanya perubahan


Struktural dan fisiologis, kemampuan sensoris, insomnia, personaliti,
gangguan seksual dan gangguan kognitif perubahan ini bisa primer atau
sekunder. Sehingga bisa menimbulkan berbagai gangguan jiwa seperti
depresi, kecemasan dan psikotik dan ggn saraf dementia,delirium, parkinson
dsb.

IV. Penanganan.

l. Life review theraphy.

Befungsi sebagai psikotherapi yang positip, sarana kesempatan individu


untuk mengrefleksikan kehidupannya, menyelesaikan , reorganisasi dan
reintegrasi persoalan dan penekanan persoalan-persoalan. Ini dapat
dilakukan baik individu maupun kelompok. Menempatkan setiap individu
dalam keadaan tentram, nyaman dan aman.

2. Reminiscing groups.

Menyerupai life review, dimana difokuskan dengan mengulangi


pengalaman-pengalamn dan kejadian-kejadian diawal kehidupan.
Reminiscing mengcakup 2 cara yaitu masa lalu dan masa yang sedang
berlangsuhng .

3. Orientasi realitas.

Telah berkembang sebgai suatu program terapi spesifik pada usia lanjut
dalam suatu institusi. Baik dalam waktu 24 jam maupuin ruangan dalam
kelas. Orintasi realitas mempunyai potensi mencegah konfuse.
4. Kognitif treining.

Banyak penelitian sementara berjalan dengan menggunakan kognitif


treining dan stimulasi . Probleme solving , memori treining dan exercise
mempunyai bukti efektif dalam meningkatkan jangka waktu perhatian,
efisien mengingat dan kemampuan mempelajari hal yang baru .

5. Terapi relaksasi.

Dalam meningkatkan perasaan fisik yang nyaman , relaksasi mempunyai


potensi dalam pengeluaran ketegangan dan mengurangi stress.

6. Support & counseling groups.

Groups ini menyiapkan therapeutic outlets untuk pasien dan famili.

7. Pengguanaan Humor.

Kemampuan untuk ketawa seorang diri dan melihat ironi dalam kejadian-
kejadian sehari-hari dapat sebagai sarana efektif lepas dari frustrsi, marah ,
kecemasan dan stress. Menggalakkan humor lewat joke, joke telling, story
telling dan kartoon dapat sebagai terapi.

8. Pendidikan keluarga dan pasien.

Pasien & Keluarga sebagai konsumer yang lebih tahu tentang pelayanan
kesehatan , memerlukan pendidikan yang akan memberi dampak dalam
penanganan masalah usia lanjut.

9. Pengikatan/Pembatasan keleluasaan.

Mengurangi dan menghentikan aktivitas yang dapat membahayakan diri


sendiri dan orng lain.

10. Penggunaan psikofarmaka.

Selain efek yang menguntungkan, juga efek sampaing yang tidak


diharapkan . Ini akibat perubahan organ dan jaringan tubuh sehingga sulit di
distribusi, absorpsi, metabolisme dan ekskresi. Homeostasis yang kurang
responsif sehingga menimbulkan efek samping.

Proses penuaan sering diidetikkan dengan stadium pengakhiran kehidupan


dengan ditandai penurunan kemampuan dari berbagai keadaan sebelumnya.
Namun beberapa konsep alternatif yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dengan perubahan pada otak khususnya sistem saraf pusat
hubungannya dengan proses penuaan.

1. Beberapa aspek dari neurobiologi jelas mengalami perubahan sesuai


dengan kelangsungan kehidupan. Tidak ada dikotomi antara umur tua dan
umur muda , sepanjang struktur dan fungsi masih berjalan sepanjang masa.

2. Ada perbedaan yang besar antara individu dengan dampak dari proses
ketuaan.

3. Dimungkinkan bahwa perubahan-perubahan oleh karena ketuaan pada


sistem saraf sentral hanya superfisial saja yang nampak mengganggu,
mungkin hanya keadaan normal atau adjustment.

4. Proses penuaan pada sistem saraf pusat bukan sebagai stadium terminal
atau keadaan kritis tetapi sebagai gambaran perkembanagan yang dimulai
dari konsepsi sampai saat kematian.

5. Yang paling penting bagaimana dapat diketahui proses penuaan masih


dalam batas normal. Tetapi sangat sulit ditentukan apakah kelainan ini masih
dianggap normal atau mungkin dari dampak akumulasi dari berbagi keadaan
patologis. Oleh karena itu pada stadium permualaan harus dimengerti proses
terjadinya penuaan tersebut.

Meskipun pengaruh penuaan pada sistem saraf pusat sangat penting dengan
timbulnya masalah psikiatri seperti menetukan perubahan fungsi-fungsi
neurobiologi dan neurochemistri yang memungkinkan rentang terhadap
berbagai gangguan jiwa dan responsitas bila diberi pengobatasn serta
adanya signal dalam terjadinya gangguan jiwa .

Akhirnya dengan mengetahui Neurobioligik dari pada normal aging kita


dapat mengetahui etiologi dari pada gangguan mental pada usia lanjut bukan
hanya menentukan perubahan neural substrat dari pada kehidupan mental
tetapi juga dapat menjelaskan cara yang dapat mempengaruhi kapasitas dan
strategi interaktif antara pengaruh stressor lingkungan dan proses terjadinya
usia lanjut.

V. Tindak lanjut

Sudah saatnya usia lanjut ini ditangani secara komprehensif baik


pemeriksaan maupun terapi. Usia lanjut ditangani bukan saja oleh petugas
kesehatan dari berbagai tingkatan tetapi sebaiknya diikutkan pula
masyarakat/ LSM. Perlu penyebaran seluas-luasnya berupa leaf leat tentang
tanda-tanda usia lanjut, promosi,preventif, penanganan dan rehabiltasi
kepada masyarakat luas.

Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur medis Pasadena anti-aging, AS, Proses
penuaan tidak terjadi serta merta melainkan secara bertahap dan secara garis
besar dapat dibagi menjadi 3 fase.

1. Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormone
mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi
pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus

2. Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%.
Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai
mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa
plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun berkurang. Bila pada masa
ini dan sebelumnya, anda melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa
berisiko terkena kanker.

3. Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah
berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan
mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum proa mengalami
masa andropause. Pada masa ini kulit pun menjadi kering karena
mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat capek. Berbagai penyakit
degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung
koroner mulai menyerang.

Masih menurut dr. Maria Sulindro, cepat lambatnya penuaan, 30%


dipengaruhi oleh faktor genetika, kalau anggota keluarga cenderung awet
muda. Anda pun besar kemungkinan akan berpenampilan awet muda.
Sedangkan proses penuaan selanjutnya tergantung dari gaya hidup, gaya
hidup yang penuh stres, kurang istirahat, banyak makan makanan berlemak
dan berkalori tinggi, kurang gerak serta hidup di lingkungan yang penuh
polusi akan merusak sel sehingga menjadi lebih tua. Akibatnya , anda pun
mengalami penuaan usia biologik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Stanley, Mickey, and Patricia Gauntlett Beare.2006. Buku Ajar


Keperawatan Gerontik, ed 2.Jakarta:EGC

2. Miller, Carol A.1999 .Nursing Care of Older Adults: Theory and


Practice. Philadepia: Lippincott

3. Dilman, Vladimir et. al. Theories Of Aging. http://www.antiaging-


systems.com/ARTICLE-613/theories-of-aging.htm. Diaskes pada tanggal 15
Oktober 2010 5.

4. Tamher dan Noorkasiani.2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan


Asuhan Keperawatan .Jakarta: Salemba Medika 6.

Anda mungkin juga menyukai