Anda di halaman 1dari 9

A.

MENGUBAH METODE TIDAK LANGSUNG MENJADI METODE


LANGSUNG

Bagian ini menunjukkan bagaimana cara mengubah arus kas operasi yang dilaporkan
dengan metode tidak langsung menjadi metode langsung. Keakuratan konversi ini bergantung
pada penyesuaian berdasarkan data yang tersedia dari catatan akuntansi eksternal. Metode
konversi yang dijelaskan disini cukup akurat untuk sebagian besar tujuan analisis.

Konversi dari metode tidak langsung menjadi metode langsung digambarkan pada
tampilan dibawah ini dengan menggunakan contoh Gould Corporation. Konversi ini dimulai
dengan memisahkan laba bersih ($84.000) menjadi total pendapatan ($660.000) dan total
beban ($576.000). Selanjutnya, penyesuaian konversi diterapkan pada kategori pendapatan
dan beban yang relevan. Dari penyesuaian tersebut, kita melaporkan arus kas dari operasi
Gould Corporation dalam bentuk langsung. Keuntungan penjualan peralatan (yang
dipindahkan ke aktivitas investasi) dihilangkan dari penyajian metode langsung.

B. ANALISIS IMPLIKASI ARUS KAS

Informasi arus kas memiliki beberapa implikasi pada analisis keuangan. Bagian ini
akan membahas beberapa implikasi yang signifikan.
 Keterbatasan Pelaporan Arus Kas
Berikut beberapa keterbatasan pelaporan arus kas saat ini :
 Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait
dengan pos luar biasa atau operasi yang dihentikan.
 Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkan dikelompokkan
sebagai arus kas operasi. Banyak pengguna laporan menganggap bunga yang
dibayar sebagai arus kas keluar pendanaan, serta bunga dan dividen yang
diterima sebagai arus kas masuk investasi.
 Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Pengelompokkan ini dapat
mendistorsi analisis atas masing-masing dari ketiga aktivitas jika manfaat atas
biaya pajak yang signifikan dialokasikan pada aktivitas tersebut dengan cara
yang tidak proporsional.
 Pemindahan laba atau rugi penjualan aset tetap atau investasi sebelum pajak
(bukannya setelah pajak) dari aktivitas operasi mendistorsi analisis atas
aktivitas operasi dan aktivitas investasi. Hal ini disebabkan pajak yang terkait
tidak dipindahkan melainkan tertinggal dalam total beban pajak dalam
aktivittas operasi.
 Interpretasi Arus Kas dan Laba Bersih
Analisis Gould Corporation berfokus pada laporan keuangan utama mengarah
pada aktivitas operasi: laporan arus kas dan laporan laba rugi. praktisi telah berusaha
menjelaskan manfaat gabungan kedua laporan operasi dengan sebaik-baiknya, tidak
seluruh pengguna laporan memahami peran informasi ganda arus kas dan laba bersih
akrual. Kesalahpahaman yang terus terjadi diantara pengguna adalaha makna operasi,
juga relevansi arus kas dan laba bersih akrual dalam memberikan padangan atas
aktivitas operasi. Secara lebih sederhana, perbedaan pandangan atas aktivitas operasi
yang disediakan oleh kedua laporan ini.
Arus kas dalam operasi merupakan pandangan yang lebih luas atas aktivitas
operasi dibandingkan dengan laba bersih. Arus kas dari operasi meliputi seluruh
aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Pengukuran ini tidak hanya meliputi
pendapatan dan beban, tetapi juga kebutuhan kas aktivitas operasi.narus kas operasi
meliputi investasi dalam bentuk piutang pelanggan dan persediaan serta pendanaan
oleh pemasok barang dan jasa. Perbedaan ini terlihat pada tampilan 7.5 dimana
penerimaan dan pengeluaran kas operasi didapat dari analisis perubahan aset dan
kewajiban operasi untuk menyesuaikan pos laporan laba rugi. Arus kas dan operasi
berfokus pada aspek likuiditas perusahaan. Arus kas dari operasi bukan merupakan
pengukuran profitabilitas karena tidak mencangkup biaya-biaya penting seperti
penggunaan aset tetap dalam aktivitas operasi dan pendapatan seperti ekuitas non-kas
dalam bentuk laba anak perusahaan atau perusahaan afilasi tidak berkonsolidasi.
Arus kas dari operasi tidak meliputi elemen-elemen pendapatan dan beban
yang saat ini tidak berdampak terhadap arus kas. Analisis operasi dan profitabilitas
seharusnya mempertimbangkan elemen-elemen tersebut. Baik laporan laba rugi
maupun laporan arus kas dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan
yang berbeda. Laporan laba rugi menggunakan akutansi akrual dalam pengakuan
pendapatan dan laba. Arus kas dari operasi melaporkan pendapatan yang diterima dan
beban yang dibayar tunai.

C. ANALISIS ARUS KAS

Karena kondisi perusahaan berbeda satu sama lain sehingga sulit untuk merumuskan
analisis arus kas standar. Namun demikian, terdapat beberapa kesamaan:

- Analisis harus menetapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu. Analisis
ukuran sama (common size analysis) atas laporan arus kas membantu penilaian
ini. Dalam mengevaluasi sumber dan penggunaan dana, analisis harus berfokus
pada pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apakah penggantian aset di danai oleh dana internal atau eksternal?
 Dari manakah sumber pendanaan untuk ekspansi dan akuisisi bisnis?
 Apakah perusahaan bergantung pada pendaan eksternal?
 Apakah kebutuhan dan kesempatan investasi perusahaan?
 Apakah persyaratan dan jenis pendanaan?
 Apakah kebijakan manajerial (seperti dividen) sangat sensitif terhadap arus
kas?
 Kesimpulan Analisis Laporan Arus Kas
a. Digunakan untuk menilai keputusan manajemen dari waktu ke waktu dan
dampaknya terhadap hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan
b. Analisis laporan arus kas dengan waktu yang panjang bisa menghasilkan
pandangan atas keberhasilan manajemen dalam bereaksi terhadap perubahan
kondisi usaha dan kemampuan manajemen untuk menangkap kesempatan
serta mengatasi kesulitan
c. Digunakan untuk melihat bagaimana manajemen dalam menggunakan sumber
dayanya, mengurangi investasi, kas tambahan yang dihasilkan, dan klaim atas
perusahaan dikurangi.
d. Terkait dengan penggunaan laba dan pilihan investasi arus kas, serta
digunakan untuk menyimpulkan ukuran komposisi, pola, dan kestabilan arus
kas.
e. Siklus operasi pada arus kas menggambarkan investasi jangka pendek kas
dalam persediaan, kenaikan piutang akibat penjualan, dan penerimaan kas saat
piutang tertagih.
f. Seluruh penggunaan kas akan berdampak terhadap proses penjualan dan
dikonversi menjadi piutang atau kas
g. Operasi yang menguntungkan akan menghasilkan penerimaan kas melebihi
jumlah yang diinvestasikan, dan sebaliknya
h. Melihat komponen arus kas operasi untuk melihat petunjuk penting tentang
stabilitas sumber dana

 Pengukuran Arus Kas Alternatif


Arus kas operasi biasanya diukur menggunakan pengukuran alternatif,
yaitu menghitung laba bersih yang ditambah dengan penyusutan dan amortisasi
atau bisa disebut dengan EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation, and
amortization). Namun, pengukuran ini memiliki beberapa masalah, yaitu:
a. Penambahan kembali penyusutan terkadang diartikan beban yang tidak sah,
padahal penggunaan asset jangka panjang yang disusutkan adalah beban riil
yang tidak bisa diabaikan
b. Penambahan kembali penyusutan menunjukkan bahwa ada kas yang
dikeluarkan untuk mengganti asset jangka panjang, padahal penambahan
kembali tidak menghasilkan kas. Kas diberikan oleh aktivitas operasi dan
pendanaan, bukan penyusutan
c. Laba bersih ditambah penyusutan mengabaikan perubahan akun-akun modal
kerja yang merupakan bagian dari arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Padahal, akun modal kerja sering merupakan bagian arus kas aktivitas operasi
yang cukup besar. Pemeriksaan atas komponen modal kerja memberikan
gambaran tentang stabilitas arus kas operasi.

 Perusahaan Dan Kondisi Ekonomi


Neraca menjelaskan aset perusahaan pada suatu titik waktu tertentu dan
sumber pendanaan aset tersebut. Laporan laba rugi menggambarkan hasil operasi
untuk satu periode waktu. Laba meningkatkan aset, termasuk kas dan aset non
kas. Bebab merupakan konsumsi atas aset. Dengan demikian, laba bersih terkait
dengan arus kas melalui penyesuaian pos-pos neraca.
Terkadang perusahaan dapat mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya dan memerlukan kas untuk berekspansi. Penting untuk
memisahkan kinerja antaraktivitas, terutama pemisahan antara kinerja operasi
dengan keuntungan yang berasal dari aktivitas investasi dengan aktivitas
pendanaan. Laporan arus kas mengungkapkan implikasi aktivitas laba terhadap
kas. Laporan ini mengungkapkan aset yang diperoleh dan bagaimana aset tersebut
didanai. Laporan ini menjelaskan bagaimana laba bersih berbeda dengan arus kas
dari operasi. Kemampuan untuk menghasilkan arus kas dari operasi penting bagi
keuangan yang sehat. Kita harus menginterpretasikan arus kas dan tren tersebut
dengan hati-hati serta memahami kondisi ekonomi.

Perusahaan yang sukses dan gagal dapat mengalami masalah arus kas dari
operasi, tetapi dengan alasan yang jauh berbeda. Perusahaan sukses yang
menghadapi masalah kenaikan investasi dalam piutang dan persediaan untuk
memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat, mendapati bahwa keuntungan
yang meningkat berguna untuk mendapatkan pendanaan tambahan dengan utang
dan ekuitas. Pada akhirnya, keuntungan ini menghasilkan arus kas positif.
Sementara itu, perusahaan yang gagal mengalami kekurangan kas karena
penurunan perputaran piutang dan persediaan, mengalami kerugian operasi atau
kombinasi dari kedua faktor tersebut atau faktor lainnya. Penurunan arus kas bagi
perusahaan yang gagal memiliki implikasi yang sama sekali berbeda dengan
implikasi bagi perusahaan yang sukses. Profitabilitas merupakan variabel utama,
tanpa profitabilitas perusahaan ditakdirkan untuk gagal.
Perubahan modal kerja operasi juga harus diinterpretasikan dalam
lingkungan ekonomi. Peningkatan piutang dapat menandakan permintaan
pelanggan yang meningkat atau merupakan pertanda ketidakmampuan untuk
menagih piutang tepat waktu. Begitupun untuk persediaan.

Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan bagi


perusahaan. Tantangan utama meliputi penggantian aset tetap pada harga yang
lebih tinggi dari beban penyusutan, meningkatnya investasi dalam piutang dan
persediaan, dan kebijakan dividen yang didasarkan pada laba yang tidak
menyediakan biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi. Informasi
tentang bagaimana dampak tindakan manajemen dalam kondisi inflasi dapat
dilihat dalam laporan arus kas. Hal ini menyebabkan fokus pada arus kas dari
operasi setelah pengeluaran modal dan dividen.

 Arus Kas Bebas

Turunan analisis laporan arus kas yang bermanfaat adalah perhitungan


arus kas bebas (frre cash flow-FCF). Motivasi tersembunyi dalam pelaporan
komponen yang digunakan untuk menghitung arus kas bebas terkadang
memengaruhi manfaatnya. Meskipun tiak ada kesepakatan atas definisi pasti
arus kas bebas, berikut salah satu pengukuran arus kas bebas yang bermanfaat.

Arus kas dari operasi

- Pengeluaran modal bersih untuk mempertahankan kapasitas produksi


- Dividen saham preferen dan saham biasa (dengan asumsi kebijakan
pembayaran dividen tunai).
Arus kas bebas

Definisi lain yang banyak digunakan dan konsepnya sama adalah FCF
= NOPAT – perubahan NOA. Definisi lain menyatakan arus kas bebas
perusahaan sebagai laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) dikurangi
kenaikan aset operasi bersih (NOA). Kenaikan NOA termasuk perubahan
modal kerja untuk arus kas bersih dari operasi serta kenaikan aset operasi
jangka panjang. Namun fokusnya adalah perusahaan secara keseluruhan, tanpa
melihat pendanaannya. Sebagai konsekuensinya, dividen menjadi tidak
diperhitungkan.
Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersedia bagi
aktivitas usaha setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang
diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang.
Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus
kas bebas. Harus diakui bahwa jumlah pengeluaran modal untuk
mempertahankan kapasitas produksi umumnya tidak diungkapkan. Jumlah ini
disajikan sebagai bagian total pengeluaran modal yang memang diungkapkan,
tetapi termasuk pengeluaran untuk eskpansi kapasitas produksi. Pemisahan
dua komponen pengeluaran modal ini sulit dilakukan. Laporan arus kas jarang
memisahkan pengeluaran modal menjadi komponen untuk mempertahankan
dan komponen untuk ekspansi.
 Arus Kas sebagai Validasi
Laporan arus berguna untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan
kapasitas produksi yang dimiliki dan direncanakan. Laporan ini juga
digunakan untuk menilai kapasitas ekspansi perusahaan di masa depan,
kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas masuknya. Lebih lanjut, laporan
arus kas memberikan petunjuk penting tentang:
 Kelayakan pendanaan pengeluaran modal
 Sumber kas dalam pendanaan ekspansi
 Ketergantungan pada pendanaan eksternal (kewajiban vs ekuitas)
 Kebijak dividen di masa depan
 Kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang
 Fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan
yang tidak diantisipasi
 Praktik keuangan oleh manajemen
 Kualitas laba rugi

Laporan arus kas bermanfaat untuk mengidentifikasi hasil atau


perkiraan operasi yang salah atau menyesatkan. Pemeriksaan atas hubungan
antar pos dalam laporan arus kas harus dilakukan secara hati-hati. Misalnya,
kenaikan kas dapat berasal dari penjualan aset yang berharga atau dari utang
dengan biaya tinggi atau persyaratan yang tidak menguntungkan. Hubungan
antara berbagai pos laporan keuangan tersebut memiliki implikasi penting
untuk keandalan analisis.
D. RASIO ARUS KAS KHUSUS
 Rasio Kecukupan Arus kas
Cash flow adequacy ratio merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dari operasi yang cukup untuk menutupi pengeluaran modal,
investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Rasio kecukupan dapat dihitung
sebagai berikut.

Jumlah kas dari operasi selama tiga tahun


Jumlah pengeluaran modal, penambahan persediaan, dan dividen tunai selama tiga tahun

Investasi dala modal kerja penting lainnya seperti piutang tidak disertakan
karena didanai tertuama oleh kredit jangka pendek (seperti pertumbuhan utang
usaha). Dengan demikian, hanya penambahan persediaan yang disertakan.

$1.610,9

$1.390,3 + $113,2 + $348,5

=0,87

Kas dari operasi – pos

Penambhan properti – pos

Penambahan persediaan – pos

Dividen tunai – pos

Rasio kecukupan arus kas perlu diinterpretasikan secara tepat. Rasio sebesar 1
menunjukkan bahwa perusahaan dapat menutup kebutuhan kas tanpa pelu
mendapatkan pendanaan eksternal. Rasio kurang dari 1 menunjukkan bahwa sumber
kas internal tidak cukup untuk mempertahankan dividen dan tingkat pertumbuhan
operasi saat ini.

 Rasio Reinvestasi Kas


Cash reinvestment ratio merupakan ukuran atas persentase investasi dalam aset
yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembalu dalam
perusahaan untuk mengganti aset dan pertumbuhan operasi. Rasio ini dihitung
sebagai berikut.
Arus Kas Operasi – Dividen

Aset Tetap Kotor + Investasi + Aset Lain + Model Kerja

Rasio investasi dalam kisaran 7% sampai 11% umumnya dianggap memadai.


Dengan menggunakan laporan keuangan Campbell Soup Company, Rasio
reinvestasi kas tahun ke-11 adalah:

$805,2 + $137,5

($2.921,9 + $477,6) +404,6 + ($1.518,5 - $1.278,0)

=16,5%

Kas dari operasi – pos

Dividen tunai – pos

Aset tetap kotor – pos sampai pos ditambah aset tak berwujud – pos

Aset lain – pos

Total aset lancar – pos dikurangi kewajiban lancar – pos

Anda mungkin juga menyukai