Anda di halaman 1dari 24

MIKROBIOLOGI KLINIK [DASAR-DASAR DIAGNOSTIK] (PA IMAM)

• Prosedur
- Mikroskopis Langsung - Teknik Pewarnaan
- Pewarnaan gram
- Pewarnaan Spora
- dll
(e.g TBC (M. Tuberculosis dari skutum (dahak) – Hijau kekuningan)

- Biakan/Kultur – Uji Biokimia dan Fermentasi Gula


Uji
- Uji Gula-gula
- Uji Indol
- Uji TSIA
- Dll
Media Biakan
1. Media diperkaya – Tumbuh Banyak Koloni
2. Media selektif – Di Identifikasi bakterinya

- Tes Serologi – Elisa Test


- Diambil dari serum
- Hasil Spesifik
- Berdasarkan reaksi antibodi dengan antigen

- Diagnostik Molekular – PCR


- Gen dari bakteri di isolasi, dan diperbanyak
- Urutan gen yang spesifik menunjukkan bakteri tertentu

• Diagnosa Mikrobiologi
a. Spesimen
o Jenis Spesimen
- Sputum – Bangun tidur
- Urin – Urin Pertama Pagi hari
- Darah – Volume tergantung usia
- Luka, abses, eksudat
- Feses/ usapan rektum (dengan cotton bud steril)
- Usapan Sekret Vagina/ uretra
o Jenis Spesimen berdasarkan Penyakit
- Infeksi Sal. Pernafasan →Sputum pagi, swab tenggorokan-tonsil-mulut-
hidung
- Infeksi sal. Cerna → feses, swab rektal, biopsi usus
- Infeksi sal. Kemih → urin/kateter
- Panas tinggi(Sepsis)→ darah saat panas tinggi
- Infeksi mata → sekret mata
o Kriteria spesimen tepat
- pengambilan
- pengiriman
- penyimpanan
- Bahan
- Waktu pengambilan
- Jumlah
- Teknik kerja
o Pengambilan Spesimen
- Aseptis dan steril
- Sewaktu dan waktunya tergantung penyakit
- Lokasi kemungkinan penyebab
- Diambil sesuai kebutuhan
o Penyimpanan
- Wadah steril dan tertutup
- Jangan disimpan terlalu lama
- Suhu penyimpanan tergantung penyebab infeksi
- Medium penyimpanan tergantung penyebab infeksi
o Pengiriman
- Kondisi lingkungan pengiriman harus cocok
- Penanganan harus sesuai aturan
- Wadah di beri label
b. Metode
- Identifikasi Bakteriologi
1. Bakteri
❖ Preparat langsung – Mikroskopis
1. Preparat Basah
Melihat morfologi (Basil, Coccus, Slindris) dan gerakan
(Pasif/ Sejati)
2. Pewarnaan
- Gram
Morfologi, Sifat Gram

- Tahan Asam
Morfologi, Sifat TA

- Flouescene
Meningkatkan sensitivitas
❖ Media – Isolasi
- Biakan Murni
Spesimen → Media Biakan (e.g Suspensi Bakteri) → Media
diperkaya → Media Selektif → Biakan Murni ➔ Identifikasi

- Identifikasi
- Morfologi Koloni (Warna, Kemampuan MengHemolisis)
- Gram
- Gerakan (Motil/ Non Motil)
- Sifat biokimia
- Identifikasi makro; Ag. Ab, RNA/DNA

2. Makromolekul
- Antigen
Serologi tes
- Antibodi
Uji Lanjutan
- Uji resistensi bakteri
Metode : Dilusi Agar, Cakram kertas
- DNA
Gen Probe (Hibridisasi) PCR
DNA tidak diperbanyak DNA diperbanyak
Kurang sensitif Sangat sensitif
Mahal
Strain- DNA- Fragment- Denaturation- annealing
Denatured fragment- (forward and reverse primers)
Hetorolog/ Homolog- spesies - extentsion (dNTP’s)

c. Alat / Reagen
d. SDM
• Antibiotik
Spektrum Luas (Gram +) dan Spektrum Sempit (Gram -)
Bakteriostatik (Tetracyclin) dan Bakteriosidal (B- Lactam dan Sephalosporin)

METODE MIKROBIOLOGI (PA IMAM)

• Penanganan Mikroba
- Ingat! Sebagian besar bermanfaat dan sebagian kecil berupa sumber penyakit
(Patogen)
- tidak mengkontaminasi lingkungan
- tidak terkontaminasi oleh mikroba lain
- Bekerja secara aseptis (Bekerja dengan api, alat dan bahan steril)
- Sisa bahan harus didestruksi

• Kultur Murni
- Mikroba untuk dipelajari
- Merupakan kumpulan sel yang keturanan dari sel tunggal
- Strain – Kumpulan sel kultur murni
- Diperoleh dengan teknik aseptis

• Teknis Aseptis
- Strelisasi area kerja
- Strelisasi alat dan media pertumbuhan
- Bekerja dengan cepat dan efisien
- Bekerja dekat api
- Mengihandari kontaminasi

• Teknik di Perkaya
- Untuk isolasi strain spesifik
- Kondisi media sesuai dengan Mikroba yang diinginkan
- Mikroba lain tidak akan tumbuh

• Isolasi Mikroba
Pemisahan mikroba sampel menjadi 1 koloni

Faktor keberhasilan:
- Kemampuan dan keahlian selama proses
- Kemampuan mempertahankan hidup dan pertumbuhannya

Sampel → Enrichment/Dilution/ Enrichment- Dilution/ → Plating→hasil

Medium:

- Pengenceran
Jumlah koloni : Jumlah koloni yang dapat dihitung x Faktor pengenceran

Plating :

- Cawan gores
- Cawan tebar
▪ Hasil koloninya berada dipermukaan
- Cawan tuang
▪ Hasil koloninya berada di permukaan dan di bawah permukaan

▪ Kultur Media
- Harus sesuai dengan M.O
- Megandung nutrisi yang dibutuhkan :
✓ Nutrisi Makro → C, N, P, S, K, Mg, Ca, Na, Fe
✓ Nutrisi Mikro → Cr, Co, Cu, Mn, Mo, Ni, Se, W, V
✓ Growth Factors → Vitamin, asam amino, purin, pirimidin
- Harus memiliki kondisi lingkungan yang sesuai
▪ pH
▪ Suhu
▪ Tingkat oksigen
- Tipe Kultur Media
▪ Media diketahui ( semua komponen diketahui)
Contoh : Azotobacter Medium, BG-11 Medium
▪ Media kompleks (tidak semua komponen diketahui dan banyak)
Contoh : NA, PDA
▪ Media Selektif (Media yang hanya mendukung pertumbuhan M.O tertentu)
Contoh : Salmonell-Shigell Agar
▪ Media differensial (Media yang mengandug senyawa yang dapat medeteksi
mikroorganisme dengan aktivitas tertentu)
Contoh : McConkey Agar

- Jenis Media Kultur


▪ Solid
✓ Cawan agar
✓ Agar miring
✓ Kultur jangka panjang (Lowstein-jensen), identifikasi dan enumerasi

Keuntungan :

➢ Dapat mengisolasi koloni tuggal


➢ Dapat mengidentifikasi Morfologi
▪ Liquid (broth
✓ Untuk diperkaya
• Pemeliharaan Kultur
- Bertujuan untuk menjaga viabilitas dan kestabilan genetik
- Metode :
▪ Subkultur
▪ Pengeringan
▪ Pengeringan Beku
▪ Pembekuan
• Sterilisasi dan disinfeksi
Steril : Bebas
Sterilisasi: Upaya mencapai steril
o Metode :
- Fisika
✓ Mekanik : Filtrasi (Media tak tahan panas)
✓ Pemanasan (u/ Media Tahan Panas)
- Pemijaran
- Udara panas kering (Oven)
- Udara air panas (Steam)
- Udara air panas bertekanan (Autoklaf)
✓ Penyinaran : UV, gamma
- Kimia
Bekerja pada permukaan dan pada instrumen
Contoh :
- Bakterisidal
- Funisidal
- Virisidal (Inactivator)
- Germicides
- Bakteriostatik
- Fungstatik
- Antibiotik
- Desinfektan → HgCl2, Betadine
- Desinfeksi
- Antisepsis
- Antiseptik → Fenol, Cresol
- Sanitasi
• Uji dan Identifikasi
- Mikroskop
▪ Mikroskop Cahaya: Bright-Field, Dark-Ground, Phase-Contrast,
Fluorescene, UV, Nomarski, confocal
▪ Mikroskop elektron : SEM, TEM
- Pewarnaan
▪ Sederhana
✓ Sering digunakan
✓ Semuanya secara umum berwarna
✓ (+) Berwarna; (-) warna diambil oleh warna latar

▪ Diferensial :
✓ Membutuhkan reaksi dari pewarna
✓ Memberikan warna yang berbeda diakibatkan reaksi dari struktur
✓ Spesimen harus difiksasi
- Gram → Berwarna pada lipid dan peptidoglycan pada dindijg sel
- Ziehl-Neelsen → Kandungan dari asam mycolic , Asam lemak,
getah dan lipid dari dinding sel
- Granul
- Negatif
- Spora →Menunjukkan bakteri endospora

- Uji efektifitas
MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan MBC (Munimum Bactericidal
Concentration)
- MIC → konsentrasi terendah dimana antibakteri bersifat bakteriostatik
(mencegah pertumbuhan bakteri)
- MBC → konsentrasi terendah dimana antibakteri bersifat bakteriosidal
(membunuh bakteri)

Jenis :

- Makro → Menggunakan tabung test (1-5ml/ tube)


- Mikro → 96 wel (0,1-02 mL/ well)
- Uji Angka Lempeng Total
- Menghitung jumlah mikroba aerob mesofil dalam produk
- Tujan : Menunjukan kualitas, masa simpan, kontaminasi. Dan staus
kehigenisan
- ALT tinggi :
✓ Bahan baku terkontaminasi
✓ Sanitasi buruk
✓ Proses pengolahan tidak sempurna
✓ Kondisi penyimpanan buruk
- ALT 106 – 108
✓ Terjadi kerusakan
✓ Dekomposisi produk

NORMAL FLORA

➔ Mikroorganisme yang menempati inangnya tanpa menimbulkan peyakit


➔ Tipe Flora Normal :
▪ Resident Flora (Flora tetap) :
- menghuni dalam waktu lama
- Tidak menyebabkan penyakit jika pada kondisi normal
- Mikroba yang termasuk: Bakteri, fungi, protozoa, virus dan atrophoda
- Terletak di bagian tubuh yang kontak langsung dengan lingkungan luar
- Usus besar memeliki jumlah bakteri tertinggi
- Organ dalam, jaringan dan cairan tubuh bebas dari mikroba
▪ Trasient Flora (Flora Sementara) menghuni dalam waktu sementara
- Menempel pada permukaan kulit, tetapi tidak tumbuh diatasnya
- Diperoleh akibat kontak rutin
- Hadir selama beberapa hari/minggu/bulan lalu menghilang
- Sangat dipengaruhi oleh kebersihan
- Mungkin dapat atau mungkin tidak menimbulkan penyakit
➔ Hubungan antara Flora Normal dan Inangnya
- Mutualism
Kedua pihak diuntungkan
Contoh : E.Coli menghasilkan Vitamin K di Usus = Usus besar
memberikan nutrisi
- Komensalism
▪ Bakteri mendapat untung, pihak lain tidak terpengaruh
▪ Hidup di mata, tekinga dll,
▪ Mereka hidup dengan sekresi dan sell yang terkelupas
▪ Tidak membawa manfaat bagi inang dan M.O mendapat keuntung
dari lingkungan hidupnya
- Parasitism
▪ Organisme mendapatkan keuntungan dnegan mengorbakan yang lain
▪ Patogen adalah paraist
▪ True Patogen → Parasit menyebabkan sakit
▪ Opportunistic Flora → Parasit yang menyebabkan penyakit ketika st.
imun turun
▪ Menyebabkan penyakit pada orang sehat
Contoh : Virus Influrnxa, Wabah plague bacillus, Malarial Protozoa

➔ Manfaat Flora Normal


- Melindungi tubuh
- Mengkonsumsi nutrisi yang tersedia
- Memroduksi racun untuk mikroorgnisme lain (Microbial antagonis)

➔ Keseimbangan Flora Normal


- Keseimbangan yan terganggu dapat menyebabkan penyakit
- Flora Normal di vagina orang dewasa mempertaahkan pH 3,4-4,5
- Kehadiran flora normal mencegah pertumbuan candida albicans, dan
jamur
- Jika flora normal dibunuh oleh antibiotik atau sabun yang berlebihan, pH
akan menjadi netral, dan menciptaka lingkungan yang dapat ditumbuhi
oleh C. albicans

➔ Opportunistic Flora
Organisme yang berpotensi bersifat patogen yang tidak menyebabkan penyakit pada
kondisi habitat normalnya dan orang yang sehat
- Bisa masuk lewat kulit yang luka dan membran mukosa sehingga
menyebabkan infeksi oppotunis
- Masuk ketika tubuh lemah atau terjangkit infeksi
- Contoh : Pseudomonas sp & Candida albican

Faktor Penyebab:

- Usia (tua atau terlalu muda)


- Kerusakan gen imun
- Operasi atau transplantasi organ
- Kerusakan organ
- Kemoterapi
- Stress
- Infeksi lain

➔ Dynamic Nature
- Flora normal terbentuk selama proses kelahiran
- Komposisi nya dinamis
- Tergantung waktu kontak dan kondisi

➔ Flora Normal pada Tubuh


- Kulit
▪ Staphylococcous, Micrococcus, Corynebacterium,
Mycobacterium, Jamur
▪ Banyak hidup di lapisan atas yang (dead layer) dari epidermis,
kelenjar dan folikel
▪ Di kelenjar sebakus terdapat Propionibacterium acnes
▪ Tumbuh tergantung lipid pada kulit
▪ Epidermis tidak cocok untuk bakteri tumbuh karena adanya
pengeringan
▪ Lapisan yang rusak dapat menyebabkan penyakit
▪ Faktor : Cuaca, usia, kebersihan
- Mata
▪ Terdapat di konjungtiva dan kulit lanjutan (mengandung flora
kulit)
▪ Stapyloccous aureus dan epidermidis
▪ Penghancur bakteri (Carian Lacrimal) : Mukosa, antibodi, lisozim

- Sal. Pencernaan
▪ Mulut
- Sebelum gigi tumbuh : sterptoccoci dan latobacill
- Tumbuh gigi : Berubah di mikroflora → Streptoccous,
Neisseria, Stapylococcus, Latcobaccillus, Actinomyces,
Bacteroides
- Saliva : Lisozim → Membuat lapisan tipis dari asam
glycoprotein untuk tempeat bakteri menempel
- Makanan, plak gigi
- Konsentrasi flora normal yang tinggi → enamel → Karies
gigi dan gingivits
▪ Lambunng
- Helicobacter pylori → hidup di dinding lambung → dapat
menyebabkan bisul
▪ Usus besar
- Kolon : E.Coli
- Anaerob : Clostidium, Bacteroides, Entercoccus faecalis
- Flora pada usus membawa metabolit yang dibutuhkan
tubuh
- Antibiotik dapat membunuh flora normal dan menyebabkan
infeksi opportunis
- Sal. Pernafasan
▪ Terdaapat di faring, mulut, dan tenggorakan
▪ Terperangkap di hidung dan dikeluarkan
▪ Mulut : Streptococci, Stapylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis, Neisseria, Haemophilus
▪ Terinhalasi, terhancurkan/ dikeluarkan
▪ Di Sal. Bawah tidak muncul
- Sal. Kemih
▪ Kandung kemih steril
▪ Sel epitel → Gram positif dan negatif
▪ pH mempengaruhi jumlah flora normaal
▪ St. Urin → Staphylococcus, streptococcus, coliforms
▪ Pada wanta : Flora muncul I ujung urerta
▪ Pada pria : Uretra anterior
- Alat Kelamin
▪ Terdapat di genital luar
▪ Alat reproduksi internal steril
▪ Laktobaccilus, Streptokokus, Cornybacterium, Mycobacterium,
Candida albicans

INTERAKSI MIKEOBA- MANUSIA : INFEKSI DAN PENYAKIT

• Definisi
- Patogen → Organisme penyebab penyakit
- Patogenitas → kemampuan organisme menyebabkan penyakit
- Virulensi → derajat kemampuan patogen (virus)
- Faktor virulensi → Sifat organisme patogen
1. Struktur permukaan : fimbriae, kapsul, duri, flagel, adhesin/antifagosit
2. Produksi proein : Toksin/ enzim ekstrasel
- Infeksi → Patogen masuk dan berkembangbiak
- Penyakit → Respon thd infeksi

• Mekanisme Infeksi
Gerbang masuk → Mikroba masuk (Invasi/Adhesi) → Penetrasi/Evasi ke Host
→ Menghancurkan inang
1. Gerbang Masuk
- Melalui :
✓ Mukosa dan Kulit
▪ Stapilococus (Luka)
▪ Basil antraks (Retakan)
▪ Protozoa malaria, rabies (Gigitan)
✓ Sal. Pernafasan
▪ Baketi TBC, Pneumokokus, difteri
✓ Sal. Pencernaan
▪ Bakteri tifoid, disentri, kolera
▪ Tahan thd enzim mulut dan cairan lambung
✓ Sal. Kemih
▪ Gonokokus dan spiroketa
✓ Konjungtiva
✓ Kulit
✓ Parenteral
- Afinitas jaringan
✓ Kesukaan M.O pada jaringan/ sel tertentu
✓ Contoh :
▪ Brucella (Bruselosis) → Plasenta ternak (Gula eritritol)
▪ S. typhi → Jar. Limfoid dan usus
▪ Virus Polio → Syarag
▪ Parasit malaria → eritrosit, jaringan nyamuk
2. Proses adhesi
Dapat menggunakan :
- Fimbriae
e.g : N. Gonore→ Gonore (Epitel), Shigella→ Disentri (Epitel)
- Kapsul
e.g : E.Coli → Diare
- Spike
- Hooks/ flagel
e.g : Vibrio → Kolera (Eptiel), Treponema → Sifilis

3. Proses penetrasi
- Antifagositosis
1. Leukosidin → Menghancurkan leukosit (Stapilo dan strepto)
2. Kapsul → Fagositosi
3. Invasi → Protein permukaan mengubah filamen dari sel inang,
sehingga mikroba dapat masuk
4. Cadherin → Glikoprotein menjembatani antar sel

4. Penghancuran
➔ Toksin
- Zat beracun dari M.O
- Terdiri dari :
1. Eksotoksin → Disekrsikan M.O ke medium
2. Endotoksin → Bagian tubuh M.O
- Toksigentias : Kemampuan produksi toksin saat multipikasi
- Toksinosis : Kemampuan merusak struktur/fungsi inang
- Toksikemia: Toksin dalam darah
➔ Eksotoksin
- Bakteri Gram + dan –
- Disekresika atau menyebar ke cairan sekitar ketika sel lisis
- Patogen menyerang sel permukaan/ jaringan untuk produksi toksin
- Efek nya lokal, atau dibawa oleh darah menyebabkan efek sistemik
- Dibagi menjadi 3(Berdasarkan struktur dan mekanisme):
❖ A-B Toksin
a. Neurotoxins
▪ Merusak st.saraf
▪ Penyebab Kelumpuhan
▪ Memblok transmis, akivator, inhibitor
▪ E.g :
- Clostridium botulinum
▪ Menyebabkan botulism
▪ Disebabkan oleh makanan yang
mengandung bakteri ini (Makanan
kaleng)
▪ Dapat dihancurkan dnegan
memanaskan pada suhu 80C 10 menit
▪ Lemas, vertigo, pandangan kabur,
sulit berbicara, menelan, dan bernafas,
kosntipasi, lumpuh, kematian
- clostridium tetani
▪ Menmbentuk spora diujung
▪ Menyebabkan kejang otot
▪ Masuk lewat st. pencernaan tidak
menimbulkan penyakit
(Menyebabkan kejang bila lewat kulit
atau otot)
▪ Vaksin : Toksoid tetanus
b. Enterotoxins
▪ Menyerang usus dan jaringan sal. Pencernaan
▪ Penyebab muntah dan diare
▪ Memodifikasi regulasi protein
▪ e.g :
- E. coli,
- Vibrio cholerae
▪ Menyebabkan hiperaktifasi cAMP
sehingga nutrisi hilang → diare
▪ Peristaltik usus bekerja berlebihan

c. Sitotoksins
▪ Menyerang beberapa sel
▪ Penyebab kerusakan sel atau sel lisis
▪ Memodifikasi, menghambat, menginaktivasi
▪ Antrhax, partusis, Difteri, E.coli, disentri
- Corynebacterium diphteriae
▪ Menginhibisi sintesis protein
❖ Membran-damaging toksin
✓ Phospolipase ada racun yang merusak membran,
membuat membran menjadi tak stabil (E.g Clostridium
perfirgens → Gas Gangrene)
✓ Plasma membran rusak →
- Sel lisis
- Hemolisin
Melisiskan sel darah merah dan membaskan
Hb
1. Ekstrasel
e.g → streptolisin O dan S
(Streptococcus)
2. Perubah warna
- Beta- hemolisis (merah→ tak
berwarna) sel darah merah lisis, Hb tak
berwarna
- Alfa -hemolisis (merah → hijau) sel
darah merah lisis, Hb menjadi
metemoglobin
- Sitolisin
✓ Toksin ini memiliki pori yang membuat cairan dapat
masuk sehingga sel mengalami destruksi (e.g
Streptococcus pyogense)

❖ Superantigens
- Terjadi konslet
- Penyebab autoimun
- Respon yang berlebihan (Menghasilkan sitokin berlebihan
dan T Helper yang banyak)

5. Tokosid dan antitoksin


- Toksoid → Meninaktivasi dan diproduksi oleh eksotoksin
- Merangsang antibodi
- Antitoksin → Respon tubuh dengan menghasilkan antibodi akibat
adanya eksotoksin dan toksoid
6. Respon tubuh
a. Endotoksin
- Toksin berupa liposakarida (Lipid A)
- Respon tubuh berupa – demam, lesu
- LAL test digunakan untuk mendeteksi
7. Enzim ekstrasel
a. Hialuronidase → menghidrolisis asam hialuronat dan melekatkan
sel inang (Stafilokokus, streptokokus, clostridium)
b. Lesitinase→ menghancurkan jaringan, sel darah merah
(Clostridium perfigens→ gas gangrens)
c. Kolagenase : Menghancurkan kolagen dan membentuk struktur
jala (Clostridum perfigens meningkat)
d. Koagulase → endapan fibrin melindungi sel bakteri dari sel fagosit
(pembentukan dinding S. Aureus)
8. Infeksi
▪ Symptom : diagnosa berdasarkan perasaan pasien (subjektif)
▪ Signs : diagnosa hasil lab (Objektif)
▪ Syndrom: gejala spesifik bagian dari penyakit
▪ Communicable/contagious disease : penyakit infeksi yang menyebar
▪ Infection dose : Jumlah mikroba yang ada pada infeksi (ID50)
▪ Pola penyakit:
Pertama terpapar → Inkubasi → Fase prodromal -→ Invasi (Intesitas
tinggi) → penyembuhan
a. Inkubasi
- Periode pertama kali kontak hingga tanda gejala awal
- Patogen akan ber mutiply di gerbang masuk
- 2-30 hari
b. Prodromial
- Gejala mulai terbentuk
- Perasan tak enak, sakit kepala oto dan lemas
c. Invasi
- Patogen berduplikasi dengan sangat banyak
- Tingkat toksitas tinggi
- Ditandai dengan demam, dan tanda spesifik lainnya
- Waktunya tergantung patogen
d. Penyembuhan
- Waktu dimana pasien penyebuan

▪ Waktu infeksi
a. Akut
- Terjadi sekali perjalanan
- Waktunya cepat
b. Kronis
-gejala nya berkembang perlahan
-menetap
c. Latent
-Infeksi tidak sepenuhnya dihilangkan
-Infeksi menjadi reaktif
-Penyakit dapat timbulkn kembali

• Host
a. Primary infection : Infeksi akut, menyebabkan penyakit pertama
b. Secondary : disebabkan oleh mikroba opprotyunis, hasil dari
infeksi primer
c. Subklinik : tidak menyebabkan penyakit
d. Lokal : mikroba tetap dan terbatas pada jaringan tertentu
e. Focal : Infeksi lokal yang terbawa ke jaringan lain
f. 9Sistemik : Infeksi yang menyebar ke beberapa jaringan
g. Bakteremia : Bakteri dalam darah
h. Septikema : bakteri berreplikasi dalam darah
i. Toksemia : Racun dalam darah
j. Viremia : Virus dalam darah

9. Penyebaran
a. Kontak
- Langsung (Digigit, seks) → Trichomonas vaginalis
- Tidak langsung (Tetanus) → influenza
- Droplet (Bersin) → Measles
b. Pembawa
- Disebabkan oleh benda tak bernyawa yang mengandung
racun
- Udara (TBC) , air (Cholera, leptospirosis), makanan
(Trophozites, hepatitis, balantidium coli)
c. Vektor (Mekanis Biologis)
Binatang pembawa patogen
- Mekanis : Dibawa di kaki
- Biologis : gigitan atau feses

10. Terjadinya penyakit


a. Insiden
Mengukur jumlah kasus baru dibandingkan populasi sehat dalam
waktu tertentu
b. Prevalensi
Jumlah total kasus yang sehubungan dengan populasi
c. Sporadic
Kasus dilaporkan pada kurun waktu yang tak teratur
d. Endemik
Penyakit yang muncul pada kurun waktu dan lokasi yang sama
e. Epidemi
Pravelensi meningkat melampaui perkiraan
f. Pandemik
Epidemi lintas benua

Anda mungkin juga menyukai