Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

1. Utari Ika Cahyani 150301940XX


2. Ika Arum Hidayah 150301940XX
3. Deby Nur Aini 15030194070
4. Fawzia Aulia Praptiwi 15030194071

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

Tujuan : 1. Menentukan komposisi eluen yanng tepat dengan metode cincin terkondensasi
2. Menentukan Rr dari zat warna pada tanaman dengan menggunkan pelat KLT

1. Persiapan Sampel

Daun pandan betawi

 diblender
 ditimbang sebesar 25 gram
 ditambahkan 25 mL metanol
 diaduk dengan spatula minimal 5
menit agar terekstrak dengan
sempurna
 direndam hingga larutan berwarna
cukup tua
 diambil filtratnya

Residu Filtrat

 diperas
 dimasukkan kedalam corong pisah
 ditambahkan 25 mL diklorometan
 dikocok searah, sambil sesekali
dibuka kran penutupnya
 didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan
 diambil lapisan bawah

Pigmen sampel
Kunyit

 diblender
 ditimbang sebesar 25 gram
 ditambahkan 25 mL etanol
 diaduk dengan spatula minimal 5
menit agar terekstrak dengan
sempurna
 direndam hingga larutan berwarna
cukup tua
 diambil filtratnya

Residu Filtrat

 diperas
 dimasukkan kedalam corong pisah
 ditambahkan 25 mL diklorometan
 dikocok searah, sambil sesekali
dibuka kran penutupnya
 didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan
 diambil lapisan bawah

Pigmen sampel

2. Persiapan Pelat

Pelat

 dimasukkan dalam oven


sekitar 10 menit

Pelat yang telah


dioven

a. Metode Cincin Terkondensasi b. Untuk Penentuan Rr

Pelat berukuran 3x5 cm Pelat KLT berukuran 2x5 cm

 diberi titik-titik dengan pensil  diberi batas dengan


untuk tempat menotolkan pensil (bawah : 1 cm;
noda dengan jarak ± 1 cm atas : 0,5 cm)
(setiap pelat 6 titik)

Pelat Pelat
3. Persiapan Eluen
a. Metode Cincin Terkondensasi b. Untuk Penentuan Rr

Metanol + diklorometana 5 mL campuran metanol +


diklorometana dengan
 dicampurkan dalam vial-vial perbandingan yang paling
dengan berbandingan tepat
 A = 3:7
 B = 4:6  dimasukkan kedalam
 C = 5:5 gelas/chamber yang terlebih
dahulu ditutupi kertas saring
 D = 6:4
pada seluruh bagian dinding
 E = 7:3
gelas
 F = 8:2 (disisakan 1 cm dari mulut
gelas)
Eluen
Eluen

4. Tahap Penotolan dan Pengembangan Sampel


a. Metode Cincin Terkondensasi

sampel Campuran vial A

 ditotolkan 2-3 kali dengan pipa  diambil dengan pipa kapiler


kapiler pada enam titik yang  ditotolkan pada noda A
telah diberi tanda pada pelat  diperhatikan bentuk cincin
KLT sampai warna noda yang terjadi
cukup jelas
(noda ditotolkan harus pada Bentuk cincin vial A
tempat yang sama)
 diberi kode A-F untuk setiap  dilakukan hal sama pada noda
noda B-F
 dibandingkan bentuk cincin
Noda pada plat yanng terjadi
 ditentukan perbandingan eluen
yang paling sesuai untuk
sampel

Perbandingan eluen
b. Untuk Penentuan Rr

2 macam pigmen tanaman


(daun pandan dan kunyit)

 ditotolkan pada batas bawah


pelat KLT sebanyak 2-3 kali

Pelat KLT dengan noda

 dimasukkan kedalam
gelas/chamber menggunakan
pinset, posisi pelat bawah
menyentuh dasar gelas
 ditutup kembali gelas/chamber dan
biarkan mengembang hingga eluen
menyentuh batas atas pelat dan
segera diambil
 diamati nida yang terjadi
 diberi tanda dengan pensil
 dikeringkan
 ditutup dengan selotip agar noda
tidak memudar warnanya
 dihitung nilai Rr setiap komponen
dari hasil oemisahan

Nilai Rr setiap komponen

Anda mungkin juga menyukai