Anda di halaman 1dari 20

METODE

METODE
PERANCANGAN

JEFRY ANDI SINAGA


DEPARTEMEN TEKNIK
INDUSTRI
USU
Perancangan Produk Menurut Nigel Cross

Proses-Proses dalam Perancangan Produk

Perancangan produk menurut Nigel Cross terbagi atas tujuh langkah yang
masing-masing mempunyai metode tersendiri. Ketujuh langkah tersebut diuraikan
sebagai berikut :

1. Klarifikasi Tujuan

Klarifikasi tujuan ini dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan.


Metode yang digunakan adalah pohon tujuan (objectives Trees). Dengan pohon
tujuan, kita akan dapat mengidentifikasikan tujuan dan sub tujuan dari
perancangan suatu produk beserta hubungan antara keduanya yaitu dalam bentuk
diagram yang menunjukkan hubungan yang hierarki antara tujuan dengan sub
tujuannya. Percabangan pada pohon tujuan merupakan hubungan yang
menunjukkan cara untuk mencapai tujuan tertentu.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap klarifikasi tujuan adalah sebagai


berikut:

1. Membuat daftar tujuan perancangan.

2. Susun daftar dalam urutan tujuan dari higher-level kepada lower-level

3. Gambarkan sebuah diagram pohon tujuan, untuk menunjukkan


hubungan-hubungan yang hierarki.

2. Penetapan Fungsi

Dari metode pohon tujuan melihat maksud permasalahan yang mempunyai


banyak tingkatan perbedaan yang umum maupun secara rinci. Perancang selalu
mungkin untuk menaikkan dan menurunkan tingkatan dalam permasalahan dan
juga dapat menurunkan beberapa tingkatan.
3. Penetapan Kebutuhan

Setelah penetapan fungsi, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan


kebutuhan. Langkah ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan yang
akurat bagi desain atau rancangan.

Dalam menetapkan batasan-batasan tentang apa yang harus dicapai seorang


perancang, spesifikasi performansi membatasi luasnya solusi yang mungkin
diterima. Karena itu, maka seorang perancang harus membuat batasan target yang
akan dicapai, tetapi batasan tersebut sebaiknya tidak terlalu sempit. Di lain pihak,
spesifikasi yang terlalu luas, dapat memberikan perancang sedikit ide yang sesuai
dengan tujuannya. Spesifikasi yang terlalu luas akan mengarah kepada solusi yang
tidak tepat.

4. Penentuan Karakteristik

QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa dengan
memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungannya dengan ketentuan
teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan
barang dan jasa yang dihasilkan. QFD (Quality Function Deployment) adalah alat
perencanaan yang dibutuhkan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada
kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan
fabrikasi.

5. Pembangkitan Alternatif

Pembangkitan alternatif adalah suatu proses perancangan yang berguna


untuk membangkitkan alternatif yang dapat mencapai solusi terhadap
permasalahan perancangan. Metode yang dipakai adalah morphological chart.

Morphological chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari analisis


perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu
produk dibuat. Di dalam chart ini dibuat kombinasi dari berbagai kemungkinan
solusi untuk membentuk produk-produk yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi
yang berbeda dari sub solusi dapat dipilih dari chart mungkin dapat menuju solusi
baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Morphological chart berisi elemen-
elemen, komponen, atau sub solusi yang lengkap yang dapat dikombinasikan.

6. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan suatu proses penentua alternatif terbaik dari


berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga diperoleh suatu rancangan yang
baik dan dapat memenuhi keinginan konsumen.

Langkah-langkah evaluasi alternatif adalah:

1. Membuat daftar tujuan perancangan. Daftar ini merupakan modifikasi


dari daftar awal. Pohon tujuan juga dapat digunakan untuk maksud ini.

2. Menyusun sebuah daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkatan yang tinggi
ke tingkatan yang rendah. Metode yang digunakan adalah weighted
objectives.

3. Membuat bobot relatif dari setiap tujuan. Pemberian bobot juga bisa
menggunakan perbedaan nilai dari setiap pohon tujuan sehingga jumlah
total bobot bernilai 1.

4. Menciptakan parameter pelaksanaan/nilai kegunaan untuk masing-masing


tujuan. Baik tujuan kualitatif maupun kuantitatif sebaiknya dibuat dalam
skala yang lebih sederhana.

5. Menghitung dan membandingkan nilai relatif dari setiap alternatif


perancangan. Perkalian setiap skor parameter dengan bobot nilainya.
Alternatif terbaik memiliki jumlah nilai terbesar. Perbandingan dan
analisis profil nilai mungkin akan lebih baik dalam perancangan dari
pada hanya sekedar memilih nilai terbesar.
7. Rincian Perbaikan

Banyak pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan kreasi


atas konsep perancangan baru yang radikal, tetapi pembuatan modifikasi untuk
mewujudkan rancangan produk. Modifikasi ini berusaha mengembangkan suatu
produk, meningkatkan penampilannya, mengurangi berat, menurunkan biaya, dan
mempertinggi daya tariknya. Semua bentuk modifikasi biasanya dapat dibagi ke
dalam dua tipe, yaitu modifikasi yang bertujuan meningkatkan nilai produk untuk
pembeli dan mengurangi biaya bagi produsen.
CONTOH PENERAPAN

1. Objek Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan ide dengan braisntorming yang telah


dilakukan sebelumnya, didapatkan hasil produk berupa tempat lilin. Adapun data
atribut-atribut produk Tempat lilin adalah sebagai berikut:

1. Panjang tempat lilin adalah sebesar 6 cm.

2. Tinggi tempat lilin adalah sebesar 8 cm.

3. Ketebalan tempat lilin adalah sebesar 0,5 cm.

4. Berat Tempat lilin adalah sebesar 100-300 Gram.

5. Warna tempat lilin adalah Emas.

6. Motif tempat lilin adalah Polos dan berlubang disisinya.

7. Bentuk tempat lilin adalah Tabung.

8. Daya Tahan tempat lilin adalah selama 3 Tahun.

9. Harga tempat lilin adalah Rp 10.000 - Rp100.000.

10. Fungsi Tambahan tempat lilin adalah sebagai vas bunga.


Gambar produk akhir tempat lilin hasil brainstorming dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini :

2. Klasifikasi Tujuan

Rancangan produk ini merupakan hasil brainstorming antara Penulis dan tim, pada
klasifikasi tujuan dibuat sebuat diagram tree sebagai berikut:
3. Penetapan Fungsi

Pada rancangan produk tempat lilin, ada sebuah Boundary system yang
dimasukkan ke dalam beberapa penetapan fungsi

4. Penetapan Kebutuhan

Penetapan kebutuhan merupakan penetapan terhadap apa yang diinginkan


konsumen terhadap rancangan produk yang telah dirancang. Demand adalah
permintaan konsumen yang belum sesuai dengan hasil rancangan sedangkan Wish
adalah rancangan peracang telah sesuai dengan harapan konsumen.
5. Penetapan Karakteristik

Pada bagian ini, dibangun House Of Quality dari produk yang telah
dirancang.
6. Pembangkitan Alternatif

Pembangkitan alternatif ini dibuat sebuah Morphology Chart terdadap


produk tempat lilin.

7. Evaluasi Alternatif
8. Evaluasi Perbaikan

9. Penarikan Kesimpulan

1. Berdasarkan klarifikasi tujuan perancangan produk tempat lilin memiliki


3 atribut primer, di mana untuk atribut primer I memiliki 4 atribut
sekunder, atribut primer II memiliki 3 atribut sekunder, dan atribut
primer II memiliki 1 atribut sekunder.

2. Fungsi-fungsi esensial pada perancangan produk tempat lilin terdiri dari


sub fungsi: pembuatan mal, pembuatan campuran pasir, pencetakan,
pengecoran logam, dan finishing.

3. Penyusunan kebutuhan terhadap produk tempat lilin didapatkan bahwa


wish > demand yang artinya produk tempat lilin sesuai dengan harapan
konsumen.

4. Dari matriks QFD diperoleh bahwa mempunyai produk yang modus nilai
persepsi konsumen untuk bentuk tempat lilin adalah 5, panjang tempat
lilin adalah 5, tinggi tempat lilin adalah 4, ketebalan tempat lilin adalah 5,
warna tempat lilin adalah 4, motif tempat lilin adalah 3, daya tahan
tempat lilin adalah 4, harga tempat lilin adalah 5, berat tempat lilin
adalah 4, dan fungsi tambahan adalah 4 yang unggul dari pesaing
lainnya. Dengan demikian dari modus desain dan fungsi, produk tempat
lilin sangat baik dan didukung dengan kategori tingkat kesulitan yang
cukup mudah, kategori derajat kepentingan yang cukup penting, dan
kategori perkiraan biaya yang cukup murah.

5. Alternatif yang didapat dalam pembangkitan alternatif ada sebanyak


59049 buah tetapi yang akan dievaluasi hanya 3 alternatif.

6. Dari perhitungan total bobot masing-masing alternatif didapatkan


alternatif yang paling baik adalah alternatif I dengan nilai bobot 4,8397.

7. Dalam improving details, perbaikan yang dilakukan adalah dengan


mensubitusi komponen cat semprot, dempul, kertas pasir dan pasir silika
menjadi komponen yang sama tapi dengan harga yang lebih ekonomis
namun kualitas tidak jauh beda dengan total biaya sebesar Rp. 38.350,-.
METODE DESAIN PAHL & BEITZ

Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu


produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah
perancangan selesai maka kegiatan yang menyusul adalah pembuatan produk.
Kedua kegiatan tersebut dilakukan dua orang atau dua kelompok orang dengan
keahlian masing-masing, yaitu perancangan dilakukan oleh tim perancang dan
pembuatan produk oleh tim kelompok pembuat produk.
Pahl dan Beitz mengusulkan cara merancang produk sebagaimana yang
dijelaskan dalam bukunya; Engineering Desaign : A Systematic Approach. Cara
merancang Pahl dan Beitz tersebut terdiri dari 4 kegiatan atau fase, yang masing-
masing terdiri dari beberapa langkah. Keempat fase tersebut adalah :

1. Perencanaan dan penjelasan tugas


2. Perancangan konsep produk
3. Perancangan bentuk produk (embodiment design)
4. Perancangan detail
Sebenarnya langkah-langkah dalam keempat fase proses perancangan
diatas tidaklah perlu dikelompokkan dalam 4 fase secara kaku, sebab seperti
misalnya, pada langkah pada fase perancangan detail (fase ke-4) cara pembuatan
komponen produk sudah diperlukan detail dan banyak lain contohnya seperti itu.

Setiap fase proses perancangan berakhir pada hasil fase, seperti fase
pertama menghasilkan daftar persyaratan dan spesifikasi perancangan. Hasil
setiap fase tersebut kemudian menjadi masukan untuk fase berikutnya dan
menjadi umpan balik untuk fase yang mendahului. Perlu dicatat pula bahwa hasil
fase itu sendiri setiap saat dapat berubah oleh umpan balik yang diterima dari hasil
fase-fase berikutnya.
Tugas Pasar,Perusahaan,Ekonomi

Penjelasan Produk
Perencanaan dan
Perencanaan dan Penjelasan Tugas
Analisis pasar dan keadaan perusahaan
Memformulasi usulan produk
Penjelasan tugas
Mengembangkan daftar persyaratan

Daftar persyaratan
(Spesifikasi Produk)

Mengembangkan Solusi Utama

Konsep Produk
Perancangan
Mengidentifikasi masalah-masalah penting
Menentukan struktur fungsi produk
Mencari prinsip-prinsip kerja produk
Membentuk beberapa alternatif produk
Informasi perbaiki daftar persyaratan hasil umpan balik

Evaluasi terhadap kriteria teknis & ekonomis

Konsep produk
(Solusi)

Tingkatkan dan perbaikan


Mengembangkan Struktur Produk
Menentukan bentuk awal, memilih material dan perhitungan-
perhitungan
Memilih layout awal yang terbaik
Memperbaiki layout

Perancangan Bentuk
Evaluasi terhadap criteria teknis & ekonomis

Layout awal

Menetukan struktur produk


Menghilangkan kelemahan dan kekurangan
Cek kalau-kalau ada kesalahan
Persiapan daftar komponen awal dan dokumen
Pembuatan dan susunan produk

Layout akhir
Perancangan Detail

Menyiapkan dokumen pembuatan


Mengembangkan gambar atau daftar detail
Menyelesaikan instruksi-instruksi pembuatan susunan
danpengiriman produk
Periksa semua dokumen

Dokumen produk

Solusi

Gambar 1.1

Diagram Alir Perancangan Menurut Pahl And Beitz


Tugas Pasar,Perusahaan,Ekonomi

Perencanaan dan Penjelasan


- Perencanaan dan Penjelasan Tugas
- Analisis pasar dan keadaan perusahaan

Produk
- Memformulasi usulan produk
- Penjelasan tugas
- Mengembangkan daftar persyaratan

Daftar persyaratan

(Spesifikasi Produk)

Mengembangkan Solusi Utama

Perancangan Konsep
- Mengidentifikasi masalah-masalah penting

Produk
- Menentukan struktur fungsi produk
- Mencari prinsip-prinsip kerja produk
- Membentuk beberapa alternatif produk
- Evaluasi terhadap kriteria teknis & ekonomis
Informasi perbaiki daftar persyaratan hasil umpan balik

Konsep produk

(Solusi)

Tingkatkan dan perbaikan


Mengembangkan Struktur Produk

- Menentukan bentuk awal, memilih material dan perhitungan-perhitungan


- Memilih layout awal yang terbaik
- Memperbaiki layout
- Evaluasi terhadap criteria teknis & ekonomis

Perancangan Bentuk
Layout awal

- Menetukan struktur produk


- Menghilangkan kelemahan dan kekurangan
- Cek kalau-kalau ada kesalahan
- Persiapan daftar komponen awal dan dokumen
- Pembuatan dan susunan produk

Layout akhir
Perancangan Detail

- Menyiapkan dokumen pembuatan


- Mengembangkan gambar atau daftar detail
- Menyelesaikan instruksi-instruksi pembuatan susunan danpengiriman
produk
- Periksa semua dokumen

Dokumen produk

Solusi
1. Perencanaan Proyek dan Penjelasan Tugas

Tugas fase ini adalah menyusun spesifikasi produk yang mempunyai fungsi
khusus dan karakteristik tertentu yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk
ini dengan fungsi khusus dan karakteristik tertentu tersebut merupakan olahan
hasil survei bagian pemasaran atau atas permintaan segmen masyarakat. Fase
pertama tersebut perlu diadakan untuk menjelaskan secara lebih detail sebelum
produk tersebut dikembangkan lebih lanjut.

Pada fase ini dikumpulkan semua informasi tentang semua persyaratan atau
requirement yang harus dipenuhi oleh produk dan kendala-kendala yang
merupakan batas-batas untuk produk. Hasil fase ini adalah spesifikasi produk
yang dimuat dalam suatu daftar persyartan teknis. Fase perencanaan produk
tersebut baru dapat memberikan hasil yang baik, jika fase tersebut memperhatikan
kondisi pasar, keadaan perusahaan dan ekonomi negara.Pada perencanaan proyek
dibuat jadwal kegiatan dan waktu penyelesaian setiap kegiatan dalam proses
perancangan.

2. Perancangan Konsep Produk

Berdasarkan spesifikasi produk hasil fase pertama, dicarilah beberapa


konsep produk yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi
tersebut. Konsep produk tersebut merupakan solusi dari masalah perancangan
yang harus dipecahkan. Beberapa alternativ konsep produk dapat ditemukan.
Konsep produk biasanya berupa gambar skets atau gambar skema yang sederhana,
tetapi telah memuat semua.

Beberapa alternatif konsep produk kemudian dikembangkan lebih lanjut dan


setelah dievaluasi. Evaluasi tersebut haruslah dilakukan beberapa kriteria khusus
seperti kriteria teknis, kriteria ekonomis dan lain-lain. Konsep produk yang tidak
memenuhi persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi produk, tidak diproses lagi
dalam fase-fase berikutnya, sedangkan dari beberapa konsep produk yang
memenuhi kriteria dapat dipilih solusi yang terbaik. Mungkin terjadi, ditemukan
beberapa konsep produk terbaik yang dikembangkan lebih lanjut pada fase-fase
berikutnya.Dari diagaram alir cara merancang Pahl dan Beitz dapat dilihat bahwa
fase perancangan konsep produk terdiri dari beberapa langkah.

3. Perancangan Bentuk (Embodiment Desaign)

Dari diagram alir cara merancang Pahl dan Beitz dapat dilihat bahwa fase
perancangan bentuk terdiri dari beberapa langkah, yang jumlahnya lebih banyak
dari jumlah langkah-langkah pada fase perancangan konsep produk.

Pada fase perancangan bentuk ini, konsep produk “diberi bentuk”, yaitu
komponen-komponen konsep produk yang dalam gambar skema atau gambar
skets masih berupa garis atau batang saja, kini harus diberi bentuk, sedemikian
rupa sehingga komponen-komponen tersebut secara bersama menyusun bentuk
produk, yang dalam geraknya tidak saling bertabrakan sehingga produk dapat
melakukan fungsinya. Konsep produk yang sudah digambarkan pada preliminary
layout, sehingga dapat diperoleh beberapa preliminary layout.

Preliminary layout masih dikembangkan lagi menjadi layout yang lebih baik
lagi dengan meniadakan kekurangan dan kelemahan yang ada dan sebagainya.
Kemudian dilakukan evaluasi terhadap beberapa preliminary layout yang sudah
dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kriteria teknis,kriteria ekonomis dan lain-
lain yang lebih ketat untuk memperoleh layout yang terbaik yang disebut
definitive layout.

Definitive layout telah dicek dari segi kemampuan melakukan fungsi


produk, kekuatan, kelayakan finansial dan lain-lain.

4. Perancangan Detail

Pada fase perancangan detail, maka susunan komponen produk, bentuk,


dimensi, kehalusan permukaan, material dari setiap komponen produk ditetapkan.
Demikian juga kemungkianan cara pembuatan setiap produk sudah dijajagi dan
perkiraan biaya sudah dihitung. Hasil akhir fase ini adalah gambar rancangan
lengkap dan spesifikasi produk untuk pembuatan; kedua hal tersebut disebut
dokumen untuk pembuatan produk.
Perancangan Produk Menurut VDI

Tahapan Perencanaan Berdasarkan VDI


Dalam proses perencanaan terbagi dalam 4 tahap utama dalam pengerjaan yaitu:

Tahap I : Penjabaran Tugas ( Clarification of the Task)

Meliputi pengumpulan informasi atau data tentang syarat-syarat yang akan


dipenuhi oleh rancangan alat tersebut dan juga batasan-batasannya. Hasil dari
tahap ini berupa syarat-syarat atau spesifikasi.

Tahap II : Perancangan Konsep (Conceptual Design)


Meliputi informasi struktur-struktur fungsi pencarian, prinsip-prinsip
pemecahan masalah yang cocok dan mengkombinasikan menjadi konsep varian.
Hasil dari tahap ini berupa pemecahan masalah dasar atau konsep.

Tahap III : Perancangan Wujud (Embodiment Design)


Sketsa kombinasi prinsip solusi yang telah dibuat merupakan
bentuk layout awal, kemudian dipilih yang memenuhi persyaratan yang sesuai
dengan spesifikasi dan baik menurut kriteria teknis dan ekonomis. Layout awal
yang dipilih dan dikembangkan menjadi layout definitive yang merupakan wujud
perancangan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Pada layout
definitive meliputi beberapa hal yang merupakan hasil dari tahapan ini antara lain:
1. Bentuk elemen suatu produk.
2. Perhitungan teknik
3. Pemilihan bentuk dan ukuran
Tahap IV : Perancangan Terinci (Detail Design)
Dalam tahapan ini, hasil rancangan dibuat suatu dokumen produk, sehingga
dapat diproduksi secara kontinu dan pengembangan produk yang lebih baik.
Dokumen produk ini dapat meliputi :

1. Gambar mesin
2. Detail gambar mesin
3. Sistem pengoperasian
4. Pemilihan komponen dari standar yang sudah ada
Perancangan Produk Menurut French

Fase-fase Dalam Proses Perancangan


Perancangan terdiri dari serangkaian kegiatan yang berurutan, karena itu
perancangan kemudian disebut sebagai proses perancangan yang mencakup
seluruh kegiatan yang terdapat dalam perancangan tersebut. Kegiatan-kegiatan
dalam proses perancangan dinamakan fase. Fase-fase dalam proses perancangan
bisa berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase masih terdiri dari beberapa
kegiatan, yang dinamakan langkah-langkah dalam fase.

Salah satu deskripsi proses perancangan adalah deskripsi yang menyebutkan


bahwa proses perancangan terdiri dari fase-fase berikut :

1. Diidentifikasikannya kebutuhan;

2. Analisis masalah, spesifikasi produk dan perencanaan proyek;

3. Perancangan konsep produk;

4. Perancangan produk;

5. Evaluasi produk hasil rancangan dan;

6. Penyusunan dokumen berupa gambar produk hasil rancangan dan


spesifikasi pembuatan produk.

Anda mungkin juga menyukai