Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PERSALINAN LAMA

No. Dokumen : 440/ /14/UKP/ /2016

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/4

UPT. PUSKESMAS dr. Henry R Manalu


PAKKAT NIP. 19801220 200904 1 003

1.Pengertian Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18-24 jam sejak
dimulai dari tanda-tanda persalinan.

Etiologi:
1. Kepala janin yang besar / hidrosefalus
2. Kembar terkunci
3. Kembar siam
4. Disporsi fetopelvik
5. Malpresentasi dan malposisi
6. Deformitas panggul karena trauma atau polio
7. Tumor daerah panggul
8. Infeksi virus di perut atau uterus
9. Jaringan parut (dari sirkumsisi wanita)
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan persalinan lama
3.Kebijakan SK Kapus No. Tahun 2016
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5.Prosedur Alat : stetoskop, tensimeter Ruang berukuran minimal 15m2, Tempat tidur bersalin,
Tiang infuse, Lampu sorot dan lampu darurat, Oksigen dan maskernya,
Perlengkapan persalinan, Partograf, Dopler, Ambulans
Bahan : cairan intravena
6.Langkah- langkah 1. Hasil Anamnesis(Subjective)
Pasien datang dalam kondisi fase persalinan Kala 1 atau Kala 2 dengan status:
kelainan pembukaan serviks atau partus macet.

Faktor Risiko:
(“Po, Pa, Pa”atau gabungan 3 P )
1. Power : His tidak adekuat (his dengan frekuensi <3x/10 menit dan
Durasi setiap kontraksinya <40 detik)
2. Passenger : malpresentasi, malposisi, janin besar
3. Passage : panggul sempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir
4. Gabungan : dari faktor-faktor di atas

2. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik Patognomonis
1. Pada ibu:
a. Gelisah
b. Letih
c. Suhu badan meningkat
d. Berkeringat
e. Nadi cepat
f. Pernafasan cepat
g. Meteorismus
h. Bandle ring, edema vulva, oedema serviks, cairan ketuban berbau terdapat
mekoneum

1/1
2. Pada janin:
a. Denyut jantung janin cepat, hebat, tidak teratur, bahkan negatif
b. Air ketuban terdapat mekoneum kental kehijau-hijauan, cairan berbau
c. Caput succedenium yang besar
d. Moulage kepala yang hebat
e. Kematian janin dalam kandungan
f. Kematian janin intrapartal

Kelainan Pembukaan Serviks


1. Persalinan Lama
a. Nulipara:
• Kemajuan pembukaan (dilatasi) serviks pada fase aktif< 1,2 cm/jam
• Kemajuan turunnya bagian terendah < 1 cm/jam
b. Multipara:
• Kemajuan pembukaan (dilatasi) serviks pada fase aktif<1,5 cm/jam
• Kemajuan turunnya bagian terendah <2 cm/jam

2. Persalinan Macet
a. Nulipara :
• Fase deselerasi memanjang ( > 3 jam )
• Tidak ada pembukaan (dilatasi) > 2 jam
• Tidak ada penurunan bagian terendah > 1 jam
• Kegagalan penurunan bagian terendah (Tidak ada penurunan pada fase
deselerasi atau kala 2)
b. Multipara:
• Fase deselerasi memanjang > 1 jam
• Tidak ada pembukaan (dilatasi) > 2 jam
• Tidak ada penurunan bagian terendah > 1 jam
• Kegagalan penurunan bagian terendah (Tidak ada penurunan pada fase
deselerasi atau kala 2)

Faktor Penyebab
1. His tidak efisien (in adekuat)
2. Faktor janin (malpresentasi, malposisi, janin besar)
3. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)

Faktor Predisposisi
1. Paritas dan interval kelahiran
2. Ketuban pecah dini

Pemeriksaan penunjang :
1. Partograf
2. Doppler

3. Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Distosia pada kala I fase aktif:
Grafik pembukaan serviks pada partograf berada di antara garis waspada dan garis
bertindak, atau sudah memotong garis bertindak,
atau

Fase ekspulsi (kala II) memanjang:


Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin pada persalinan kala II.
Dengan batasan waktu:
Maksimal 2 jam untuk nullipara dan 1 jam untuk multipara, ATAU
Maksimal 3 jam untuk nulipara dan 2 jam untuk multipara bila pasien
menggunakan analgesia epidural

Diagnosis Banding : -

1/2
4. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Motivasi pasien dalam proses persalinan dan informasikan rencana persalinan
sesuai dengan perkembangan pasien.
Penatalaksanaan umum
Segera rujuk ibu ke rumah sakit yang memiliki pelayanan seksio sesarea
Penatalaksanaan khusus
1. Tentukan sebab terjadinya persalinan lama
a. Power: his tidak adekuat (his dengan frekuensi <3x/10 menit dan durasi tiap
kontraksinya < 40 detik).
b. Passenger: malpresentasi, malposisi, janin besar
c. Passage : panggul sempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir
2. Sesuaikan tatalaksana dengan penyebab dan situasi. Prinsip umum:
a. Lakukan augmentasi persalinan denga oksitosin dan atau amniotomi bila
terdapat gangguan power. Pastikan tidak ada gangguan passenger atau
passage.
b. Lakukan tindakan operatif (forsep, vakum, atau seksio sesarea) untuk
gangguan passenger dan atau passage, serta untuk gangguan power yang tidak
dapat diatasi dengan augmentasi persalinan.
c. Jika ditemukan obstruksi atau CPD, tatalaksana adalah seksio cesarea.
3. Berikan antibiotik (kombinasi ampicilin 2 g IV tiap 6 jam dan gentamisin
5mg/kgBB tiap 24 jam) jika ditemukan:
a. Tanda-tanda infeksi (demam, cairan pervaginam berbau)
b. Atau ketuban pecah lebih dari 18 jam
c. Usia kehamilan 37 minggu
4. Pantau tanda gawat janin
5. Catat hasil analisis dan seluruh tindakan dalam rekam medis lalu jelaskan pada
ibu dan keluarga hasil analisis serta rencana tindakan.

Komplikasi:
Infeksi intrapartum, Ruptura uteri, Pembentukan fistula, Cedera otot-otot dasar
panggul, Kaput suksedaneum, Molase kepala janin, Kematian ibu dan anak.

5. Konseling dan Edukasi


Dibutuhkan dukungan dari suami pasien. Pendekatan yang dilakukan kepada
keluarga sehubungan dengan proses penyembuhan penyakit pasien maupun
pencegahan penularan atau relaps penyakit ini.

1/3
Kriteria diagnostik penatalaksanaan distosia
Pola persalinan Nulipara Multipara Tindakan Terapi di Rumah
Sakit
Kelainan
pembukaan serviks
- Kemajuan < 1,2 cm/jam < 1,5 cm/jam - Dukungan dan
pembukaan (dilatasi) terapi ekspektatif
serviks pada fase
aktif < 2 cm/jam R - Seksio sesarea bila
- Kemajuan < 1 cm/jam U CPD atau obstruksi
turunnya bagian J
terendah U
K
Partus macet
- Fase deselerasi > 3 jam > 1 jam - Infus oksitosin, bila
memanjang tak ada kemajuan,
- Terhentinya > 2 jam > 2 jam lakukan seksio
pembukaan sesarea
(dilatasi)
- Terhentinya > 1 jam > 1 jam - Seksio sesarea bila
penurunan bagian CPD atau obstruksi
terendah
- Kegagalan Tidak ada Tidak ada
penurunan bagian penurunan penurunan
terendah pada fase pada fase
deselerasi deselerasi
atau kala 2 atau kala 2

6. Kriteria rujukan
Apabila tidak dapat ditangani di fasilitas pelayanan tingkat pertama atau apabila
level kompetensi SKDI dengan kriteria merujuk (<3B)

7. Prognosis
Prognosis untuk ad vitam adalah dubia ad bonam, namun ad fungsionam dan
sanationam adalah dubia ad malam.
7.Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes

8.Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9.Dokumen Terkait Rekam Medis

10.Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Perubahan

1/4

Anda mungkin juga menyukai