Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN DATA INFEKSI TRI WULAN I

BULAN JANUARI, FEBRUARI, MARET 2015


DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN

A. Pendahuluan

Infeksi nosokomial merupakan masalah terutama di rumah sakit – rumah sakit besar
yang merawat pasien dengan berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak.
Masalah ini harus selalu dipantau dan dicegah sedapat mungkin, antara lain dengan
menerapkan tindakan asepsis, mengurangi tindakan invasif dan yang tidak kurang pentingnya
membiasakan para petugas berperilaku higienis.
Rumah sakit dan profesi kesehatan mempunyai tanggung jawab moral untuk to do the
patient no harm. Ini dapat terlaksana dengan memberikan pelayanan kepada setiap penderita
dengan standar profesi tertinggi. Standar profesi ini adalah dalam program yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tim PPI seperti surveilans, pendidikan nosokomial kepada tenaga
kesehatan, pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan sebagainya. Rumah Sakit Islam
Nashrul Ummah Lamongan dalam menjalankan misinya yaitu Mengutamakan Keselamatan
Pasien Dengan Layanan Prima salah satu misi dalam peningkatan mutu Rumah Sakit adalah
melakukan survey infeksi yang dilakukan oleh IPCN.

B. Tujuan

1. Memperoleh data dasar.


2. Untuk kewaspadaan dini KLB.
3. Menilai standart mutu RS.
4. Menilai keberhasilan suatu program PPI.
5. Meyakinkan para klinisi.
6. Sebagai tolok ukur akreditasi.

C. Populasi

Semua pasien yang dirawat di ruang perawatan selama tri wulan I ( januari,
februari, maret 2015). Jumlah populasi di ruang Sedap Malam sebanyak 550 orang
dengan lama hari perawatan 2.021 hari, di ruang Mawar sebanyak 276 orang
dengan lama hari perawatan 885 hari, di ruang Anggrek sebanyak 87 orang dengan
lama perawatan 1057 hari, di ruang Melati sebanyak 264 orang dengan lama
perawatan 424 hari.

D. Hasil Pencatatan Kejadian Infeksi Nosokomial Di Ruang Perawatan

1. Data Infeksi di ruang Sedap Malam


Data infeksi di ruang Sedap Malam selama tri wulan I, januari, februari
dan maret tahun 2015 dengan total jumlah pasien 550 orang dan total lama hari
perawatan 2.021 hari ditemukan angka infeksi phlebitis sejumlah 112 orang =
55,42 ‰ (permill) dapat dilihat pada grafik di bawah ini . Angka infeksi saluran
kemih ( ISK ) selama triwulan I, januari, februari, maret tahun 2015 sebanyak 0
orang.

Tabel 1. Data infeksi di ruang Sedap Malam selama tri wulan I (januari ,
februari , maret ) tahun 2015
Tabel 1. Menunjukkan data infeksi di ruang Sedap Malam selama triwulan I
januari, februari dan maret tahun 2015 ditemukan angka phlebitis 55,42 ‰
(permill) =5,54 % = 112 pasien dari total jumlah pasien yang dilakukan tindakan
pemasangan infus sebanyak 550 orang dan lama hari rawat 2.021 hari. Angka
infeksi ini melebihi dari angka standart yang ditetapkan di RSI Nashrul Ummah
yaitu < 5 %. Angka standar phlebitis setiap rumah sakit dihitung dari rerata angka
phlebitis selama minimal 6 bulan. Untuk angka standar phlebitis sesuai standar
akreditasi < 1,5 %.
Infeksi phlebitis bisa ditimbulkan karena efek obat yang terlalu pekat ( phlebitis
kimiawi) efek obat injeksi ph > 7, 45 atau < 7,35 atau bisa juga lama pemasangan
infus lebih dari waktu yang telah ditetapkan yaitu 3-4 hari. Efek obat injeksi yang
sering menimbulkan phlebitis KCl yang diberikan perdrip, antrain diberikan
secara bolus.
Phlebitis mekanis ditemukan dengan penyebab pasien gelisah sehingga
merusakkan posisi infus dan keadaan lingkungan ruangan. Pemasangan alat-alat
invasif sebaiknya dilakukan di ruangan tindakan tersendiri yang bebas kuman.
Tetapi hal ini tidak memungkinkan dilakukan di RSI Nashrul Ummah Lamongan
mengingat luas ruangan yang sempit.
Phlebitis bakterimia belum dapat ditentukan karena perlu dilakukan pemeriksaan
angka kuman ruangan yang akan dilakukan oleh bagian kesling . Tehnik aseptik
sebelum pemasangan infus sudah dilakukan dengan baik oleh petugas.

Tabel 2. Trend angka kejadian phlebitis di ruang Sedap Malam tahun 2015
Trend angka kejadian plebitis selama triwulan I mengalami penurunan di bulan
februari dan mengalami kenaikan lagi di bulan maret. Ini menunjukkan bahwa
penanganan pasien yang diinfus selama bulan februari cukup baik, tapi pada bulan
maret angka kejadian plebitis meningkat lagi.
Angka infeksi lain yang menggunakan alat invasif yaitu ISK, Ventilator
Associated Pneumonia (VAP), Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) tidak
ditemukan.
Data infeksi tanpa menggunakan alat invasif di ruang Sedap Malam selama bulan
januari, februari dan maret tahun 2015, dapat digambarkan dalam grafik di bawah
ini

Tabel 3 . Data infeksi tanpa alat invasif di ruang Sedap Malam selama
triwulan I ( januari, februari dan maret ) tahun 2015
Tabel 3. Menunjukkan angka infeksi dekubitus ditemukan 1 pasien = 0,5 %, dari
total jumlah pasien 550 orang. , keadaan ini kemungkinan disebabkan pasien tirah
baring lama dan kurang dilakukan mobilisasi oleh perawat.
Angka Infeksi Luka Operasi (ILO) sebanyak 0 pasien . Angka infeksi pneumoni 0
pasien.
Tabel 4. Trend angka kejadian infeksi dekubitus di ruang Sedap malam
selama triwulan januari, februari dan maret tahun 2015

Tabel 4 menunjukkan trend infeksi dekubitus , ditemukan pada bulan januari 1


pasien = 0,5 % dari total jumlah pasien 550 pasien, pada bulan februari dan maret
tidak ditemukan infeksi dekubitus.

2. Data Infeksi di ruang Mawar


Data infeksi di ruang Mawar selama tri wulan I ( januari, februari dan
maret ) tahun 2015 dengan total jumlah pasien 276 orang dan total lama hari
perawatan hari 885 ditemukan angka infeksi phlebitis sejumlah 50 orang =
56,4 ‰ (permill) dapat dilihat pada grafik di bawah ini . Angka infeksi saluran
kemih ( ISK ) selama triwulan januari, februari dan maret tahun 2015 sebanyak 0
orang.
Tabel 5. Data infeksi di ruang Mawar selama tri wulan I, januari, februari
dan maret tahun 2015
Tabel 5. Menunjukkan data infeksi di ruang Mawar selama tri wulan I, januari,
februari dan maret tahun 2015 ditemukan angka phlebitis 56,4 ‰ (permill) = 5,64
% = 50 pasien dari total jumlah pasien yang dilakukan tindakan pemasangan
infus sebanyak 276 orang dan lama hari rawat 1.167 hari. Angka infeksi ini
melebihi dari angka standart yang ditetapkan di RSI Nashrul Ummah yaitu < 5 %.
Angka standar phlebitis setiap rumah sakit dihitung dari rerata angka phlebitis
selama minimal 6 bulan. Untuk angka standar phlebitis sesuai standar akreditasi <
1,5 %. Penyebab phlebitis di ruang Mawar hampir sama dengan penyebab
phlebitis di ruang Sedap Malam.
Trend terjadinya phlebitis tiap bulan di ruang Mawar dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :

Tabel 6. Trend angka kejadian phlebitis di ruang Mawar selama triwulan I


( januari, februari dan maret ) tahun 2015
Dari tabel 6, terlihat ada peningkatan angka kejadian plebitis dari bulan januari,
februari dan maret 2015. Pada bulan januari ditemukan angka 43,73‰, bulan
februari 52,26 ‰, pada bulan maret 78,43‰. Ini menunjukkan kurang adanya
penanganan dari pasien yang terpasang infus. Kebanyakan plebitis ini disebabkan
lama pemasangan infus lebih dari 3-4 hari, karena pasien menolak untuk diganti
infusnya , alasannya masalah biaya dan pasien malas/ takut untuk ditusuk jarum
infus lagi. Penyebab kedua disebabkan karena pengaruh dari obat yang
dimasukkan lewat jarum infus terlalu pekat atau mungkin terkontaminasi bakteri.
Data infeksi tanpa menggunakan alat invasif di ruang Mawar selama bulan
januari, februari dan maret 2015, dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :
Tabel 7. Data infeksi tanpa alat invasif di ruang Mawar bulan januari,
febuari dan maret tahun 2015
Tabel 7. Menunjukkan angka infeksi tanpa alat invasif = 0 pasien dari total jumlah
pasien 276 orang. Ini berarti tidak terjadi HAI’s pneumoni, ILO dan dekubitus
selama triwulan I di rung Mawar.

3. Data Infeksi di ruang Anggrek


Data infeksi di ruang Anggrek selama tri wulan I , januari, februari dan
maret tahun 2015 dengan total jumlah pasien 87 orang dan total lama hari
perawatan 1.057 hari ditemukan angka infeksi phlebitis sejumlah 38 orang =
35,95 ‰ (permill) dapat dilihat pada grafik di bawah ini . Angka infeksi saluran
kemih ( ISK ) selama triwulan januari, februari dan maret tahun 2015 sebanyak 0
orang.
Tabel 8. Data infeksi di ruang Anggrek selama tri wulan I ( januari,
februari dan maret ) tahun 2015
Tabel 8. Menunjukkan data infeksi di ruang Anggrek selama tri wulan I bulan
januari, februari dan maret tahun 2015 ditemukan angka phlebitis 35,95 ‰
(permill) = 3,59 % = 38 pasien dari total jumlah pasien yang dilakukan tindakan
pemasangan infus sebanyak 87 orang dan lama hari rawat 1.057 hari. Angka
infeksi ini kurang dari angka standart yang ditetapkan di RSI Nashrul Ummah
yaitu < 5 %. Phlebitis di bangsal anak terjadi karena pasien gelisah/ rewel (
phlebitis mekanikal ) dan karena pemberian obat-obat injeksi perdrip seperti
cernevit, Becomb C yang diberikan terlalu pekat.
Trend terjadinya phlebitis tiap bulan di ruang Anggrek dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :
Tabel 9 Trend angka kejadian phlebitis di ruang Anggrek selama triwulan I
tahun 2015
Tabel 9 menunjukkan trend kejadian phlebitis di ruang Anggrek selama triwulan I
Dari tabel tersebut terlihat adanya penurunan angka infeksi dari 46,73 ‰
menjadi 11,14 ‰ (permill), hal ini karena penanganan pasien cukup baik dan
didukung dengan pelaksanaan tehnik aseptik yang baik saat memasang infus.
Pada bulan maret mengalami peningkatan lagi menjadi 50,4 ‰ ( permill ),
kebanyakan penyebabnya adalah pasien rewel/ gelisah dan lama pemasangan
lebih dari 3-4 hari.
Data infeksi tanpa menggunakan alat invasif di ruang Anggrek selama bulan
April, Mei dan Juni 2015, dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :
Tabel 10. Data infeksi tanpa alat invasif di ruang Anggrek selama triwulan I
januari, februari dan maret 2015
Tabel 10 Menunjukkan angka infeksi pneumonia ditemukan 0 pasien dari total
jumlah pasien 87 orang. Hal ini dikarenakan LOS rata- rata tidak terlalu lama
sehingga kejadian HAIs kecil. Angka Infeksi Luka Operasi (ILO) sebanyak 0
pasien .Menunjukkan tindakan pra operasi cukup baik. Dekubitus ditemukan 0
pasien dari total 87 pasien. Hal ini menunjukkan asuhan keperawatan yang cukup
baik.

4. Data Infeksi di ruang Melati


Data infeksi di ruang Melati selama tri wulan bulan januari, februari dan
maret tahun 2015 dengan total jumlah pasien 264 orang dan total lama hari
perawatan 424 hari ditemukan angka infeksi phlebitis sejumlah 0 orang = 0 ‰
(permill) dapat dilihat pada grafik di bawah ini . Angka infeksi saluran kemih (
ISK ) selama triwulan April, Mei , Juni tahun 2015 sebanyak 0 orang.
Tabel 11. Data infeksi di ruang Melati selama tri wulan januari, februari dan
maret 2015
Tabel 11. Menunjukkan data infeksi di ruang Melati selama tri wulan bulan januari,
februari dan maret 2015 ditemukan angka phlebitis 0 ‰ (permill) = 0 pasien dari
total jumlah pasien yang dilakukan tindakan pemasangan infus sebanyak 264 orang
dan lama hari rawat 424 hari. Angka infeksi ini kurang dari angka standart yang
ditetapkan di RSI Nashrul Ummah yaitu < 5 %. Untuk angka standar phlebitis
sesuai standar akreditasi < 1,5 %. Hal ini disebabkan karena umumnya pasien-
pasien yang dirawat tidak terlalu lama ( 3-5 hari ) sehingga resiko untuk terjadinya
plebitis tidak ada. Pada triwulan I juga tidak ditemukan ISK, IADP dan VAP.
Data infeksi tanpa menggunakan alat invasif di ruang Melati selama bulan januari,
februari dan maret 2015 dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :
Tabel 12. Data infeksi tanpa alat invasif di ruang Melati bulan januari,
februari dan maret tahun 2015
Tabel 12 Menunjukkan angka infeksi pneumonia ditemukan 0 dari total jumlah
pasien 264 orang. Angka Infeksi Luka Operasi (ILO) sebanyak 0 orang = 0 %.
Dekubitus tidak ditemukan angka kejadian infeksi. Angka Dekubitus tidak
ditemukan selama triwulan, keadaan ini menunjukkan asuhan keperawatan sudah
dilakukan dengan baik.

A. Kesimpulan & Saran

Mengacu pada hasil pembahasan analisa angka infeksi yang ditemukan di ruang Sedap
Malam, Mawar, Anggrek dan Melati selama triwulan I ( januari, februari dan maret 2015)
dengan total jumlah pasien 1.177 orang ( Sedap Malam 550 pasien, Mawar 276 pasien,
Anggrek 87 pasien dan Melati 264 pasien ) dapat disimpulkan sebagai berikut :
NO URAIAN MASALAH RENCANA TINDAK LANJUT PIC
1 Ditemukan angka plebitis : Penyebab plebitis adalah : 1. Dilakukan tindakan pengenceran obat Bagian
- Sedap Malam : 55,42 ‰ 1. Plebitis mekanik (injeksi) sebelum di injeksikan kepasien keperawatan
- Mawar : 56,4 ‰ Karena pasien gelisah atau pada 2. Refreshing kepada petugas tentang terapi
- Anggrek : 35,95 ‰ anak biasanya anak rewel. cairan
- Melati :0 2. Plebitis kimiawi 3. Refreshing kembali kepada petugas tentang Diklat
Obat terlalu pekat hand hygiene sebelum melakukan tindakan
3. Plebitis bakterimia aseptik
Jangka waktu pemasangan infus 4. Pemberlakuan SOP pencegahan dan
terlalu lama lebih dari 4 hari. pengendalian infeksi plebitis di semua
ruang perawatan.

2. Ditemukan angka dekubitus : Penyebab dekubitus : 1. Edukasi kepada petugas agar melakukan Bagian
- Sedap Malam : 0,5 % - Tirah baring lama mobilisasi dan memperhatikan status gizi keperawatan
- Kurang mobilisasi serta melakukan perawatan luka pada
pasien dengan tuirah baring lama

Anda mungkin juga menyukai