“Kreatifitas”
(Memahami Cara Berpikir Kreatif)
Pada perkuliahan hari ini Kamis tanggal 12 Oktober 2017, membahas tentang
‘KREATIFITAS’. Kreatifitas dapat diartikan sebagai mental atau sikap yang muncul untuk
menyelesaikan suatu problem dengan solusi yang terbaik. Bapak Eko Andi mengatakan
bahwa kalau kita memiliki sikap mental yang mampu dikelola dengan baik, maka sekalipun
menghadapi kesulitan, yakin bahwa akan ada jalan keluarnya.
“We Are What We Think About”, yang artinya kita adalah apa yang kita pikirkan. Jadi bila
kita mendapat kesulitan, kita yakin bisa menyelesaikannya dengan mudah dan berpikir
positif, maka pasti hal tersebut akan terwujud, tergantung bagaimana sikap dan mental kita
dalam bertindak dan mewujudkannya.
Mental Pembelajar:
Hal yang menarik dari pertemuan ini adalah bahwa kita dapat mengelola emosi
menjadi sesuatu hal yang positif. Kebanyakan orang pasti mengetahui bahwa sangatlah susah
mengelola emosi menjadi sesuatu hal yang positif. Hal ini dikarenakan bahwa kita malas, dan
tidak sadar atas apa yang akan kita lakukan nantinya dapat menghasilkan sebuah kreatifitas
yang mampu memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain sekitar kita. Kreatifitas
dapat diartikan sebagai mental atau sikap yang muncul untuk menyelesaikan suatu problem
dengan solusi yang terbaik. Sehingga bila kita mendapat sebuah masalah, maka diharapkan
kita dapat berpikir kreatif untuk menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi tersebut.
Hal diatas menarik menurut saya karena dengan kita dapat mengelola emosi kita
menjadi suatu hal yang berguna dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain maka
itulah yang dinamakan sikap atau mental kreatif. Dengan kreatif tersebut maka akan
membantu kita dalam memecahkan sebuah masalah yang awalnya susah, menjadi mudah
dalam menyelesaikannya.
Tindak lanjut yang akan saya lakukan dari hal menarik tersebut adalah saya akan
menjadikan emosi saya untuk hal positif, misalnya bersikap kreatif. Dengan bersikap kreatif
ini, nantinya akan membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang saya hadapi.
Contohnya, saya mendapat tugas dari dosen pada hari ini dan dikumpulkan besok pagi.
Sementara tugas yang diberikan dosen sangatlah susah untuk dikerjakan (belum diajarkan)
dan waktu pengerjaannya terlalu singkat. Sehingga saya memerlukan jalan keluar untuk
masalah yang saya hadapi. Dengan hal ini, maka saya perlu bertanya kepada teman sekelas
saya maupun kelas lain mengenai tugas dari dosen tersebut. Dengan penjelasan dari teman,
sekarang saya dapat memahami tugas yang diberikan dosen dan kemudian mengerjakannya
dengan mudah. Sehingga keesokan harinya saya dapat mengumpulkan tugas itu tepat waktu.
Berikut adalah bukti tindak lanjut yang saya lakukan dari hal menarik diatas: