Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

EFEKTIVITAS RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP TEKANAN DARAH


PADA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LEREP
UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

OLEH:
MUHAMMAD TAUFAN ARYO WICAKSONO
010214A053

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Artikel skripsi dengan judul “Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah
pada Lanjut Usia dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten
Semarang” yang disusun oleh:
Nama : Muhammad Taufan Aryo Wicaksono
NIM : 010214A053
Program Studi : Keperawatan
Telah disetujui oleh pembimbing utama Skripsi Program Studi Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.

Ungaran, Februari 2016


Pembimbing Utama

(Faridah Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB)


NIDN. 0629037605
EFEKTIVITAS RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA LANNJUT USIA DENGAN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS LEREP UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Muhammad Taufan Aryo Wicaksono*) Faridah Aini **) Siti Haryani **)
STIKES NGUDI WALUYO
2016

*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES NGUDI WALUYO


**) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES NGUDI WALUYO
Email: 11.1000.taufan@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi banyak terjadi pada umur 60 - 74 tahun. Relaksasi autogenik dapat
merangsang peningkatan kerja saraf parasimpatis yangakan menghambat kerja saraf simpatis,
sehingga hormon kortisol yang menyebabkan cemas dapat berkurang yang memberikan efek
perasaan nyaman, mengurangi stress ringan, memberikan ketenangan dan mengurangi
ketegangan. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas relaksasi autogenik terhadap
tekanan darah pada lanjut usia dengan hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat
Kabupaten Semarang.
Penelitian menggunakan metode quasy experiment dengan rancangan Nonequivalent
Control with Pretest and Posttest Desaign. Populasi adalah lanjut usia dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Sampel 42 orang yang
diambil secara purposive sampling dibagi dalam dua kelompok, 21 kelompok intervensi dan
21 kelompok kontrol. Alat pengumpulan data menggunakan sphygmomanometer anaroid
dengan uji t-test dependent dan t-test independent.
Hasil penelitian menunjukkan relaksasi autogenik efektif terhadap tekanan darah
lanjut usia dengan nilai p = 0,000 (α=0,05) untuk tekanan darah systole dan p value = 0,003
(α =0,05) untuk tekanan darah diastole dengan penurunan rata-rata tekanan darah sebesar
21,429/ 11,905 mmHg pada kelompok intervensi dan penurunan rata-rata tekanan darah
sebesar 4,048/2,619 mmHg pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi petugas pelayanan
kesehatan khususnya bagi perawat agar dapat menjadikan tindakan relaksasi autogenik
sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan hipertensi.

Kata kunci : relaksasi autogenik, tekanan darah, lanjut usia, hipertensi


Kepustakaan : 34 (2003-2015)

ABSTRACT
Hypertension many accur on aged 60-74 years old. The autogenic relaxation that will
obstruct the work of sympathetic nerve, so the cortisol hormone that cause anxious will be
decrease, it will cause comfort, decrease the stress, cause the calmness and decrease the
tensity. The aim is to analyze the effectivity of the autogenic relaxation toward the blood
pressure of the elderly with hypertension problem at Lerep West Ungaran Health Centre
Semarang Regency. This research used quasy experiment method with Nonequivalent Control
with Pretest and Posttest Design. The population were elderly with hypertention at Lerep
West Ungaran Health Centre Semarang Regency working area. 42 samples were taken by

Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia


dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 1
purposive sampling that were categorized into two groups, 21 intervention group and 21
control group. The collecting tool used sphygmomanometer anaroid by using dependent t-test
and independent t-test.
The research result shows the autogenic relaxation is effective towards the elderly
blood pressure with the hypertention problem at Lerep West Ungaran Local Health Centre
Semarang Regency with value p = 0,000 (α=0,05) for the systole blood pressure and p value
= 0,003 (α =0,05) to the diastole blood pressure with decrease blood pressure the average
value is 21,429/ 11,905 mmHg for intervention group and 4,048/ 2,619 mmHg for control
group.
The result of the research can be used as the input of the health care worker especially
nurse to make the autogenic relaxation as one of the form of independent nursing intervention
in the case of giving nursing care towards hypertension patient.

Keywords : autogenic relaxation, blood pressure, elderly, hypertension


Bibliographies : 34 (2003-2015)

PENDAHULUAN 46,8%, menjadi 42,4 % pada tahun 2011.


Tekanan darah adalah kekuatan yang Pada tahun 2012 adalah sebesar 49,1%,
dihasilkan dinding arteri dengan 2013 menjadi 50,5%, dan mengalami
memompa darah dari jantung. Darah banyak penurunan pada tahun 2014
mengalir karena adanya perubahan menjadi 21,637%. Data berdasarkan
tekanan, di mana terjadi perpindahan dari kelompok umur menunjukkan bahwa
area bertekanan tinggi ke area bertekanan angka kejadian hipertensi pada lanjut usia
rendah (Potter & Perry, 2009). Lanjut usia umur 45- 65 tahun adalah 19.599 kejadian
adalah seseorang yang karena usianya dan 1.336 kejadian pada lanjut usia umur
mengalami perubahan biologis, fisik, dan 65 tahun ke atas selama tahun 2014.
sikap (Nugroho, 2008). Menurut Sustrani, Hipertensi dalam jangka waktu yang
(2006) hipertensi merupakan suatu lama dapat menyebabkan rusaknya organ
gangguan pada pembuluh darah yang tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak,
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi dan pembuluh darah besar. Hipertensi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai merupakan faktor resiko utama untuk
ke jaringan tubuh. penyakit serebrovaskular (stroke,
Berdasarkan data WHO, (2012) transientischemic attack), penyakit arteri
bahwa diseluruh dunia sekitar 982 juta koroner (infark miokard, angina), gagal
orang atau 26,4% penghuni bumi ginjal, demensia, dan atrial fibrilasi yang
mengidap hipertensi dengan perbandingan akan meningkatkan mortalitas dan
26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini morbiditas akibat gangguan
kemungkinan akan meningkat menjadi kardiovaskularnya (Departemen
29,2% di tahun 2025. Sementara itu Kesehatan, 2006).
prevalensi kasus hipertensi di provinsi Tindakan non farmakologis yang
Jawa Tengah mengalami peningkatan dari dapat menurunkan tekanan darah salah
1,8% pada tahun 2006, menjadi 2,02% satunya adalah relaksasi. Salah satu
pada tahun 2007, dan 3,30% pada tahun relaksasi yang dapat dilakukan dengan
2008. Prevalensi 3,305% artinya dalam mudah oleh pasien adalah relaksasi
setiap 100 orang terdapat 3 orang penderita autogenik.
hipertensi primer (Profil Kesehatan Relaksasi autogenik dilakukan
Provinsi Jawa Tengah, 2013). Berdasarkan dengan membayangkan diri sendiri berada
Profil Kesehatan Kota Semarang, (2014) dalam keadaan damai dan tenang, berfokus
prosentase hipertensi tahun 2010 adalah pada pengaturan nafas dan detakan
Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia
dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2
jantung. Respon relaksasi tersebut akan Puskesmas Lerep Ungaran Barat
merangsang peningkatan kerja saraf Kabupaten Semarang.”
parasimpatis yang akan menghambat kerja
dari saraf simpatis, sehingga hormon KERANGKA KONSEP
penyebab cemas dapat berkurang. Tubuh Variabel Penelitian
merasakan kehangatan, merupakan akibat Variabel terikat: Tekanan Darah pada
dari arteri perifer yang mengalami lanjut usia dengan hipertensi di Puskesmas
vasodilatasi sedangkan ketegangan otot Lerep Ungaran Barat Kabupaten
tubuh yang menurun mengakibatkan Semarang. Variabel bebas: Relaksasi
munculnya sensasi ringan. Perubahan- autogenik.
perubahan yang terjadi selama maupun Hipotesis penelitian pada penelitian ini
setelah relaksasi mempengaruhi kerja saraf adalah sebagai berikut:
otonom. (Oberg, 2009). 1. Tidak ada perbedaan tekanan darah
Berdasarkan studi pendahuluan pada lanjut usia dengan hipertensi sebelum
bulan Oktober 2015 di dusun Ngaglik dari dan setelah penelitian pada kelompok
10 lanjut usia yang menderita hipertensi kontrol di Puskesmas Lerep Ungaran
didapatkan 7 lanjut usia yang menderita Barat Kabupaten Semarang.
hipertensi adalah perempuan dan 3 orang 2. Ada perbedaan tekanan darah lanjut
adalah laki-laki. Dari hasil yang usia dengan hipertensi sebelum dan
didapatkan tekanan darah dalam satu bulan setelah relaksasi autogenik pada
naik turun. Diketahui lanjut usia sudah kelompok intervensi di Puskesmas
melakukan penanganan hipertensi dengan Lerep Ungaran Barat Kabupaten
periksa rutin di posyandu lanjut usia dan Semarang.
melakukan perawatan di rumah dengan 3. Relaksasi autogenik efektif dalam
mengurangi asupan garam, meningkatkan menurunkan tekanan darah pada lanjut
konsumsi sayur dan buah, dan usia dengan hipertensi di Puskesmas
mengkonsumsi obat herbal seperti Lerep Ungaran Barat Kabupaten
menggunakan jus timun, bawang putih, Semarang.
dan seledri namun tekanan darah masih
naik turun/ tidak stabil, sehingga perlu METODE PENELITIAN
adanya upaya non farmakologi yang dapat Desain Penelitian
menurunkan tekanan darah dan mudah Penelitian ini merupakan jenis
dilakukan oleh lanjut usia adalah teknik penelitian Quasi Exsperimen yang
relaksasi autogenik. menggunakan rancangan Non Equivalent
Control with Pretest and Posttest Desaign.
Rumusan Masalah (Denise F. Polit Cheryl Tatano Beck,
Berdasarkan rumusan masalah di atas 2003).
maka peneliti tertarik mengadakan Populasi dan sampel
penelitian tentang “Bagaimanakah Populasi dalam penelitian ini adalah
efektivitas relaksasi autogenik terhadap lanjut usia dengan hipertensi di wilayah
tekanan darah pada lanjut usia dengan kerja Puskesmas Lerep Ungaran Barat
hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Kabupaten Semarang sebanyak 123 orang
Barat Kabupaten Semarang?” (Puskesmas Lerep, 2015).
Jumlah sampel adalah 42 responden
Tujuan Penelitian dan dibagi menjadi 21 responden untuk
Tujuan Umum: Menganalisis efektivitas setiap kelompok.
relaksasi autogenik terhadap tekanan darah Tempat dan Waktu Penelitian
pada lanjut usia dengan hipertensi di Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Lerep Ungaran Barat
Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia
dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 3
Kabupaten Semarang dan dilakukan Jenis Kelamin Laki-laki 20 47,6
tanggal 25 Januari sampai dengan 01 Perempuan 22 52,4
Februari 2016. Pekerjaan Tidak
15 35,7
Pengolahan Data Bekerja
Buruh 7 16,7
Pengolahan data penelitian meliputi:
Petani 11 26,2
Memeriksa data (Editing), Pemberian kode
Pedagang 8 19,0
(Coding), Menyusun data (Tabulating),
Lain-lain 1 2,4
Memasukkan data (Entry Data), dan
Pendidikan Tidak
Pembersihan data (Cleansing) Sekolah
21 50,0
Analisis Data SR 5 11,9
Analisis Univariat SD 13 31,0
Bentuk analisa univariat SMP 3 7,1
menggunakan mean untuk ukuran Berdasarkan Tabel 4.2. dapat
pemusatan dan simpangan baku (s.b.) diketahui bahwa distribusi responden
sebagai ukuran penyebaran. berdasarkan jenis kelamin laki-laki
Analisis Bivariat sebanyak 20 orang dan perempuan
Uji statistik yang digunakan adalah sebanyak 22 orang dari total 42
t-test independent untuk mengetahui responden. Distribusi responden
efektivitas relaksasi autogenik terhadap berdasarkan pekerjaan terbanyak
tekanan darah pada lanjut usia dengan adalah sebanyak 15 orang tidak
hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran bekerja. Distribusi responden
Barat Kabupaten Semarang dan berdasarkan pendidikan terbanyak
menggunakan t-test dependent untuk adalah sebanyak 21 orang tidak pernah
mengetahui perbedaan tekanan darah pada bersekolah.
masing-masing kelompok. 2. Gambaran Tekanan Darah Sebelum
Dilakukan Relaksasi Autogenik
HASIL PENELITIAN Tabel 4.3. Distribusi Responden
Analisis Univariat Berdasarkan Tekanan Darah Pretest di
1. Gambaran Karakteristik Responden Puskesmas Lerep Ungaran Barat
Hipertensi Kabupaten Semarang.
Tabel 4.1. Distribusi Umur Responden
Lanjut Usia dengan Hipertensi di Variabel Kelompok n Mean SD df
Puskesmas Lerep Ungaran Barat Tekanan 2
Intervensi 171,43 15,095 40
Kabupaten Semarang. Darah 1
Variabel n Mean SD Min. Maks. Sistol 2
Pretest Kontrol 168,81 14,134 40
Umur 42 68,07 3,764 60 74 1
Tekanan 2
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat Darah
Intervensi
1
106,43 9,892 40
diketahui bahwa nilai rata-rata umur Diastole 2
responden 68,07 dengan nilai umur Pretest Kontrol 105,95 9,168 40
1
minimal 60 tahun dan umur maksimal Berdasarkan Tabel 4.3. dapat
74 tahun. diketahui bahwa nilai rata-rata tekanan
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi darah sistol pada kelompok intervensi
Responden Berdasarkan Karakteristik lebih tinggi daripada kelompok
Responden (Jenis Kelamin, Pekerjaan, kontrol, dengan nilai rata-rata sebesar
dan Pendidikan) Lanjut Usia dengan 171,43 mmHg dengan simpangan baku
Hipertensi di Puskesmas Lerep 15,095. Nilai rata-rata tekanan darah
Ungaran Barat Kabupaten Semarang. diastole sebesar 168,81 mmHg dengan
Variabel Kelompok F Percent simpangan baku 14,134 mmHg.
Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia
dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 4
3. Gambaran Tekanan Darah Setelah Kelompok Kontrol di Puskesmas Lerep
Dilakukan Relaksasi Autogenik Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Tabel 4.4. Distribusi Responden
Berdasarkan Tekanan Darah Posttest di p
Variabel Pengukuran n df
Puskesmas Lerep Ungaran Barat value
Kabupaten Semarang. Tekanan 4,0
Pretest
Darah 21 4 20 0,031
Variabel Kelompok n Mean SD df Postttest
Sistol 8
Tekanan 12,14
Intervensi 21 150,00 40 Tekanan 2,6
Darah 5 Pretest
Darah 21 1 20 0,030
Sistol 13,08 Posttest
Kontrol 21 164,76 40 Diastole 9
Posttest 4
Tekanan Berdasarkan Tabel 4.6. dapat
Darah Intervensi 21 94,52 9,341 40
diketahui bahwa ada penurunan nilai
Diastole
Posttest Kontrol 21 103,33 8,708 40 rata-rata tekanan darah pada tekanan
Berdasarkan Tabel 4.4. dapat darah sistol dan diastole pada pretest
diketahui bahwa nilai rata-rata tekanan dan posttest kelompok kontrol.
darah sistol pada kelompok intervensi 3. Efektivitas Relaksasi Autogenik
lebih rendah daripada kelompok Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut
kontrol, dengan nilai rata-rata sebesar Usia dengan Hipertensi di Puskesmas
150,00 mmHg dengan simpangan baku Lerep Ungaran Barat.
12,145. Tabel 4.7. Efektivitas Relaksasi
Analisis Bivariat Autogenik Terhadap Tekanan Darah
1. Perbedaan Tekanan Darah Pretest dan pada Lanjut Usia dengan Hipertensi di
Posttest Kelompok Intervensi Puskesmas Lerep Ungaran Barat
Tabel 4.5. Perbedaan Tekanan Darah Kabupaten Semarang.
SD p
Lanjut Usia dengan Hipertensi Variabel Kelompok n Mean df
value
Sebelum dan Setelah Dilakukan Tekanan Intervensi 21 150,00 12,145
Relaksasi Autogenik pada Kelompok Darah
40 0,000
Intervensi di Puskesmas Lerep Sistol Kontrol 21 164,76 13,084
Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Posttest
p Tekanan Intervensi 21 94,52 9,341
Variabel Pengukuran n df Darah
value 40 0,003
Tekanan Pretest 21, Diastole Kontrol 21 103,33 8,708
21 20 0,000 Posttest
Darah Sistol Postttest 429
Tekanan Berdasarkan Tabel 4.7. dapat
Pretest 11,
Darah
Posttest
21
905
20 0,000 diketahui bahwa rata-rata nilai tekanan
Diastole darah sistol dan diastole pada
Berdasarkan Tabel 4.5. dapat kelompok intervensi lebih rendah
diketahui bahwa ada penurunan nilai daripada kelompok control. Maka
rata-rata tekanan darah pada tekanan dapat diketahui bahwa rata-rata
darah sistol dan diastole pada pretest tekanan darah sistol dan diastole
dan posttest kelompok intervensi. posttest kelompok intervensi dan
kontrol berbeda.
2. Perbedaan Tekanan Darah Pretest dan
Posttest Kelompok Kontrol PEMBAHASAN
Tabel 4.6. Perbedaan Tekanan Darah Analisis Univariat
Lanjut Usia dengan Hipertensi 1. Gambaran Tekanan Darah Sebelum
Sebelum dan Setelah Penelitian pada Dilakukan Relaksasi Autogenik

Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia


dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 5
Menurut Potter & Perry (2009) perbedaan yang bermakna dalam
salahsatu faktor yang mempengaruhi perubahan skor tekanan darah diastolik
tekanan darah seseorang antara lain (p=0.001), antara kelompok yang
adalah umur. Tekanan darah pada mendapatkan logoterapi dan kontrol.
orang dewasa akan meningkat sesuai Perbedaan yang lebih nyata
dengan usia. Selain itu aktivitas juga ditunjukkan antara rata-rata selisih
berpengaruh terhadap tekanan darah pretest dan posttest antara kedua
seseorang, dengan olahraga secara kelompok.
teratur dapat menurunkan tekanan Analisis Bivariat
darah untuk beberapa jam sesudahnya. 1. Perbedaan Tekanan Darah Pretest dan
Menurut Departemen Kesehatan Posttest Kelompok Intervensi
(2006) faktor gender juga berpengaruh Pengukuran tekanan darah pretest
terhadap hipertensi, setelah memasuki pada kelompok intervensi lebih tinggi
masa menopause prevalensi hipertensi dibandingkan pengukuran tekanan
pada wanita meningkat. Pada usia lebih darah posttest dan kemudian terjadi
dari 65 tahun kejadian hipertensi pada penurunan tekanan darah sistol dan
wanita lebih tinggi daripada laki-laki diastol posttest pada kelompok
yang diakibatkan oleh faktor hormonal. intervensi akibat relaksasi autogenik
Ada faktor lain yang ikut yang dilakukan 15 menit sehari selama
berperan dalam proses terjadinya tiga hari. Sehingga tubuh dapat lebih
hipertensi adalah pendidikan. rileks dan memberikan respon terhadap
Pendidikan seseorang akan denyut jantung, denyut nadi, dan
mempengaruhi pengetahuan dari penurunan tekanan darah.
seseorang. Pengetahuan merupakan 2. Perbedaan Tekanan Darah Pretest dan
domain yang sangat penting bagi Posttest Kelompok Kontrol
terbentuknya tindakan seseorang, Penurunan tekanan darah pada
termasuk dalam menentukan tindakan kelompok kontrol dapat terjadi bukan
yang berpengaruh terhadap kesehatan karena relaksasi autogenik. Hal ini
dirinya (Notoadmojo, 2007). kemungkinan diakibatkan karena
2. Gambaran Tekanan Darah Setelah modifikasi gaya hidup dari responden
Dilakukan Relaksasi Autogenik yang dilakukan selama penelitian tanpa
Perbedaan nilai tekanan darah sepengetahuan dari peneliti, antara lain
sistol dan tekanan darah diastole pada seperti olahraga, aktivitas, stres
kelompok intervensi bisa terjadi karena pikiran, dan makanan yang dikonsumsi
melakukan relaksasi autogenik, responden sebelum pengukuran
sedangkan pada kelompok kontrol tekanan darah posttest yang dapat
terjadi karena kondisi pasien saat menurunkan tekanan darah.
dilakukan pengukuran tekanan darah. Menurut Departemen Kesehatan,
Hasil penelitian ini sejalan (2006) menerapkan gaya hidup sehat
dengan penelitian Fatimah (2009) bagi setiap orang sangat penting untuk
bahwa terdapat perbedaan yang mencegah tekanan darah tinggi dan
bermakna pada penurunan tekanan merupakan bagian yang penting dalam
darah sistolik antara kelompok penanganan hipertensi.
perlakuan dibandingkan kelompok 3. Efektivitas Relaksasi Autogenik
kontrol (p<0.001). Kelompok Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut
perlakuan menunjukkan penurunan Usia dengan Hipertensi di Puskesmas
tekanan darah lebih besar secara Lerep Ungaran Barat.
bermakna dibandingkan kelompok Perubahan tekanan darah dapat
kontrol. Demikian juga terdapat terjadi akibat modifikasi gaya hidup
Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia
dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 6
seperti menurunkan berat badan, autogenik sebagai salah satu bentuk
olahraga, mengurangi konsumsi garam, intervensi keperawatan mandiri dalam
dan mengontrol stres. Akan tetapi memberikan asuhan keperawatan pada
tindakan tersebut hanya memberikan pasien dengan hipertensi. Menjadi
efek yang sedikit terhadap penurunan masukan bagi pelayanan kesehatan
tekanan darah seperti pada kelompok instansi pemerintah seperti Puskesmas,
kontrol. Berbeda dengan perubahan selain memberikan penyuluhan pada
yang terjadi pada tekanan darah warga desa Puskesmas dapat
kelompok intervensi yang mengalami mengajarkan tentang cara penanganan
penurunan secara signifikan, hal ini hipertensi non farmakologis dan
dapat terjadi karena relaksasi autogenik mudah dilakukan secara mandiri
yang dilakukan 15 menit sehari selama seperti relaksasi autogenik, serta dapat
tiga hari. dijadikan sebagai motivasi untuk
Hasil penelitian ini sejalan pemerintah agar selalu meningkatkan
dengan pendapat yang diungkapkan mutu dan fasilitas pelayanan
oleh Black, J.M., & Hawks, J.H. kesehatan.
(2005) bahwa terapi komplementer 2. Bagi pengembangan ilmu (teoritis)
termasuk didalamnya relaksasi Perlu adanya pemberitahuan
autogenik adalah terapi yang diberikan kepada mahasiswa keperawatan bahwa
bersamaan dengan terapi konvensional. diharapkan seorang perawat dapat
NCCAM dalam Black, J.M., & Hawks, mengutamakan pemberian intervensi
J.H. (2005) mendefinisikan bahwa mandiri terhadap penanganan pada
terapi konvensional adalah terapi yang hipertensi dan tidak hanya berorientasi
diberikan oleh dokter dan perawat. pada tindakan kolaborasi. Diharapkan
Sehingga relaksasi autogenik ini bisa relaksasi autogenik dapat menjadi
saja digunakan dalam intervensi salahsatu referensi untuk penanganan
asuhan keperawatan klien DM dengan hipertensi non farmakologis.
komplikasi hipertensi untuk 3. Bagi penelitian selanjutnya
menurunkan tekanan darah, khusunya Diharapkan menjadi data dasar
tekanan darah diastole. bagi penelitian-penelitian selanjutnya
khususnya yang berhubungan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN relaksasi autogenik dapat
Kesimpulan menggunakan desain penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian dan lebih tepat khususnya untuk
pembahasan, maka dapat disimpulkan membandingkan efektivitas dari
bahwa relaksasi autogenik efektif terhadap relaksasi autogenik antara lain
tekanan darah pada lanjut usia dengan menggunakan Time Series Design,
hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Time Series Nonequivalent Control
Barat Kabupaten Semarang, dengan nilai p Group Design, Time Series with
= 0,000 < α (0,05) untuk tekanan darah Multiple Institutions of Treatment, and
sistol dan p = 0,003 < α (0,05) untuk Solomon Four-Group Design. Perlu
tekanan darah diastole. adanya pemantauan atau pengontrolan
Saran terhadap faktor pengganggu antara lain
1. Bagi pemerintah, pelayanan kesehatan, kegemukan (berat badan), olahraga
dan perawat (aktivitas), stres, dan kolesterol
Diharapkan dapat menjadi berlebih. Diharapkan adanya persiapan
masukan bagi petugas pelayanan yang lebih awal pada pengumpulan
kesehatan khususnya bagi perawat agar data dan latihan relaksasi autogenik.
dapat menjadikan tindakan relaksasi Sehingga ketika pelaksanaan penelitian
Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia
dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 7
responden sudah dapat melaksanakan ---------- (2007). Kesehatan Masyarakat
dengan baik dan benar. Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan
Beck, Denise F. Polit Cheryl Tatano. Gerontik & Geriatrik (Edisi
(2003). Nursing Research: Ketiga), Jilid Pertama. Jakarta:
Principles and Methods. 7th EGC.
Edition. Lippincott Williams & Oberg, Erica. (2009). Mind-Body
Wilkins. Techniques to Reduce
Black, J.M., & Hawks, J.H. (2005). Hypertension’s Chronic Effect.
Medical surgical nursing : Clinical Integrative Medicine . Volume 8.
management for positive outcome No. 5.
(Vols. 1-2. 7th ed). Missouri : Potter, PA and Perry, AG. (2009).
Elsevier Saunders. Fundametals of Nursing. (Edisi
Departemen Kesehatan. (2006). Ketujuh). Buku 1. Jakarta: Salemba
Pharmaceutical Care untuk Medika.
Penyakit Hipertensi. Jakarta: Rahajeng, Ekowati. dan Sulistyowati
Direktorat Bina Farmasi Tuminah. (2009). “Prevalensi
Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Hipertensi dan Determinannya di
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Indonesia.” Studi Dalam: Pusat
Departemen Kesehatan. Penelitian Biomedis dan Farmasi
---------- (2010). Laporan Nasional Riset Badan Penelitian Kesehatan.
Kesehatan Dasar Jakarta: Departemen Kesehatan RI
(RISKESDAS)Tahun 2010. Jakarta: Sulistyani, Indahria. (2013). Terapi
Balai Penelitian dan Relaksasi untuk Menurunkan
Pengembangan Kesehatan Tekanan Darah dan Meningkatkan
Departemen Kesehatan R.I. Kualitas Hidup Penderita
Dinas Kesahatan Jawa Tengah. (2013). Hipertensi. Jurnal Psikologi.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Volume 40. NO. 1: 28 – 38.
Tengah 2012. Semarang: Dinas Jakarta: Fakultas Psikologi dan
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Ilmu Sosial Budaya Universitas
Dinas Kesehatan Kota Semarang. (2015). Islam Indonesia.
Profil Kesehatan Kota Semarang Sustrani, Lanny. Syamsir Alam. dan
2014. Semarang: Dinas Kesehatan Hadibroto. (2006). Hipertensi.
Kota Semarang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Fatimah, Agnes. (2009). Pengaruh Utama.
Logoterapi Terhadap Hipertensi
Pada Pasien Lanjut Usia. Jurnal
Kedokteran Indonesia, Vol. 1/No.
2/Juli/2009. RSUD Pandan Arang
Boyolali
National Safety Counsil. (2004).
Manajemen Stres. Terjemahan:
Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).
Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia


dengan Hipertensi di Puskesmas Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang 8

Anda mungkin juga menyukai