TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan mulai dari makanan sebelum
sampai pada saat dimana makanan dan minuman siap untuk dikonsumsi oleh
kegiatan-kegiatan tersebut yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Dalam hal ini
pengelola makanan dan minuman memegang peranan penting dalam praktek sanitasi.
(Anwar, 1990)
bahan makanan. Terdapat 6 (enam) prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman
3. Pengolahan makanan
5. Pengangkutan makanan
6. Penyajian makanan
Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan
mutunya, dalam hal ini bentuk, warna, kesegaran, bau dan lainnya. Bahan makanan
yang baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran, termasuk pencemaran oleh bahan
1) Buah-buahan
a. Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit penuh, tidak rusak atau kotor.
c. Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan
d. Tidak berbau busuk, bau asam/basi atau bau yang tidak segar lainnya.
2) Sayuran
a. Kulit buah atau umbi dalam keadaan segar, utuh dan tidak layu.
d. Tidak ada bagian tubuh buah yang ternoda atau berubah warnanya.
3) Biji-bijian
b. Permukaannya baik, tidak ada noda karena rusak, jamur atau kotoran selain
warna aslinya.
d. Tidak tercium bau lain selain bau khas biji yang bersangkutan.
f. Biji yang masih baik akan tenggelam bila dimasukkan ke dalam air.
sumber makanan yang baik. Sumber makanan yang baik sering kali tidak mudah kita
Ada empat cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya, yaitu :
untuk bahan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24
jam.
d. Penyimpanan beku (frozen), yaitu suhu penyimpanan < 0ºC untuk bahan
makanan protein yang mudah rusak untuk jangka waktu > 24 jam.
menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang
megikuti kaidah dari prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi. (Depkes RI, 2004)
lainnya. Periksalah kesehatan secara rutin minimal dua kali setahun, kuku tangan
Sebelum menjamah makanan dan setelah buang air besar/kecil selalu mencuci tangan
tangan.
7) Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau
bagian lainnya).
d. Apabila disimpan di ruangan terbuka hendaknya tidak lebih dari 6 jam dan
penyangga atau di pojok ruangan agar tidak mudah dijangkau oleh tikus,
1) Makanan masak yang disajikan panas harus tetap berada dalam keadaan diatas
60ºC.
2) Makanan yang disajikan dingin disimpan dalam keadaan dingin pada suhu
dibawah 10ºC.
3) Makanan yang disimpan pada suhu dibawah 10ºC harus dipanaskan kembali
(reheating).
2.2.4.2. Suhu
3) Makanan basah yang masih lama disajikan disimpan pada suhu dibawah 10ºC.
pada suhu dimana bakteri tidak tumbuh yaitu di bawah 10ºC atau diatas 60ºC. Suhu
yang terkait mulai dari persiapan, pewadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkut
itu sendiri.
fisik, mikroba, maupun kimia. Untuk mencegah adalah dengan membuang atau
beracun (B3), seperti pupuk, obat hama atau bahan kimia lain.
2) Wadah yang digunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan
makanan yang ditempatkan dan terbuat dari bahan anti karat atau anti bocor.
3) Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap panas
4) Wadah selama dalam perjalanan tidak boleh selalu dibuka dan tetap dalam
keperluan lain.
pembungkus seperti plastik, kertas atau boks plastik harus dalam keadaan bersih dan
Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan
bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung, penyaji berpakaian bersih dan rapi,
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau analisis bahaya dan
identifikasi dan penilaian bahaya dan resiko yang berkaitan dengan pengolahan,
HACCP dan titik pengendalian kritis terdiri dari 7 elemen sebagai berikut :
1. Identifikasi bahaya dan penilaian tingkat bahaya dan resiko (analisis bahaya).
3. Spesifikasi bahan kritis yang dapat menunjukkan bahwa suatu proses dapat
3. Bahaya fisik yang tidak boleh ada dalam minuman seperti rambut, potongan
Ya
diterima?
Ya
dapat muncul atau bertambah sampai pada tingkat yang tidak dapat
diterima?
Ya
Tidak
Susu kedelai
Kedelai Air
Diblender
CCP = tindakan
Dimasak (100ºC) pengendalian bahaya
Salmonella sp
Penyajian
Parameter
Titik Cara Nilai
titik Batas Pemantaua Tindakan
Pengendalia Bahaya Pengendalia Targe
pengendalia Kritis n Koreksi
n n t
n kritis
Susu Salmonell Pemasakan Tidak ada Salmonell 0 Pemasaka Pemasaka
mendidih sp benar
mendidih
(100°C)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan dan minuman, dijual dan disajikan sebagai makanan atau minuman yang
siap santap bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran
makanan jajanan antara lain meliputi penjamah makanan, peralatan, air, bahan
persyaratan, antara lain menjaga kebersihan tubuh dan pakaian, mencuci tangan
setiap kali hendak menangani makanan, menjamah makanan dan peralatan. Peralatan
yang digunakan sebaiknya dicuci dengan air bersih dan sabun, disimpan di tempat
yang bebas pencemaran. Untuk peralatan yang dirancang sekali pakai dilarang
digunakan kembali. Air yang digunakan harus dimasak sampai mendidih. Bahan yang
diolah menjadi makanan jajanan harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak
busuk. Peralatan yang digunakan untuk penyajian makanan dan minuman jajanan
harus bersih dan aman bagi kesehatan. Sarana penjaja harus dilengkapi dengan
tempat penyimpanan peralatan dan tempat sampah. Sentra pedagang jajanan harus
makanan harus dilengkapi fasilitas sanitasi, antara lain tempat pembuangan sampah
Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia selain udara (oksigen).
kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat-zat gizi untuk dapat
memenuhi fungsinya dan aman dikonsumsi karena makanan yang tidak aman dapat
Penyakit yang bersumber dari makanan (industri maupun rumah tangga) dapat
a. Food Infection (bacteria and viruses) atau makanan yang terinfeksi, seperti
c. Chemical food borne illness atau keracunan makanan karena bahan kimia
d. Poisoning plants and animals atau keracunan makanan karena hewan dan
penyakit.
Definisi susu kedelai menurut Balai Pengawas Obat dan Makanan adalah
produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan tepung
kedelai dalam air, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain serta bahan
campuran bahan dasar seperti kedelai, gula dan air. Kedelai yang digunakan untuk
pembuatan susu kedelai adalah bijinya. Biji kedelai yang paling bagus digunakan
untuk pembuatan susu kedelai adalah yang berwarna putih atau putih kekuning-
kuningan karena jika menggunakan biji kedelai warna hitam akan mempengaruhi
Usaha pembuatan susu kedelai merupakan usaha yang sederhana tetapi jika
dikelola dengan baik akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Selain itu,
proses pembuatannya mudah dan tidak membutuhkan keterampilan tinggi serta alat
Bahan:
1. Kedelai
2. Air
3. Gula
Peralatan:
1. Timbangan
2. Blender
3. Panci
4. Kompor
5. Tampah
6. Pengaduk
7. Kain Kasa
B. Cara Pembuatan
Kedelai yang akan dibuat susu harus dipilih bijinya yang utuh dan bagus. Kedelai
yang kulitnya pecah, berkeriput dan berjamur harus dipisahkan sebab dapat
menyebabkan bau tengik sehingga jika terbawa dalam proses pembuatan susu
kedelai akan mempengaruhi rasa dan aroma susu kedelai yang dihasilkan. Begitu
juga dengan kotoran seperti kerikil dan cangkang kedelai yang terbawa harus
dibuang.
jam. Perbandingan kedelai dengan air rendaman adalah 1:3 (untuk 1 kg kedelai
Kedelai yang telah direndam kemudian dibuang kulit arinya dengan cara diremas-
remas, setelah itu kedelai dibilas dan ditiriskan diatas tampah sampai tidak ada air
4. Merebus kedelai
Kedelai yang telah dihaluskan kemudian direbus dalam panci ditambahkan gula
dan air. Jumlah gula yang ditambahkan tidak boleh terlalu banyak karena akan
ditambahkan 50-70 gram dalam 1 liter susu kedelai. Sedangkan jumlah air yang
5. Menyaring kedelai
menggunakan kain kasa. Hasil penyaringan merupakan susu kedelai yang siap
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani, yaitu bakterion yang berarti tongkat
atau batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme
yang bersel satu, berkembangbiak dengan cara membelah diri serta demikian kecilnya
sehingga hanya tampak dengan mikroskop. Berbagai jenis bakteri dapat dibedakan
yaitu golongan basil, golongan kokus dan golongan spiral. Basil (dari bacilus)
berbentuk serupa tongkat pendek silindris. Sebagian besar bakteri berupa basil. Basil
diplobasil. Kokus (dari coccus) adalah bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil.
Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng-gandengan
panjang serupa tali leher disebut streptococcus, ada yang bergandengan dua disebut
yang mengelompok seperti kubus disebut sarsina. Spiral (dari spirilium) atau vibrio
adalah bakteri yang bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri yang
berbentuk spiral tidak banyak. Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil
Pada umumnya bakteri itu kecil sekali sehingga kita memerlukan mikroskop
Kebanyakan dari bakteri mati jika tidak ada makanan atau dalam keadaan
yang tidak cocok. Dalam keadaan ini, bakteri tertentu dapat membentuk spora. Spora
bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap
pengaruh buruk dari luar atau bentuk tidak aktif dari bakteri apabila lingkungannya
tidak sesuai. Misalnya suhu tinggi atau rendah, kondisi kering dan kondisi lain yang
tidak menguntungkan. Dalam bentuk spora, bakteri ini tidak mati. Segera setelah
keadaan luar baik bagi bakteri, maka bungkus spora akan pecah dan bakteri tumbuh
1. Suhu
Salmonella sp.
sebagai sumber zat gizi untuk tumbuh dan berkembangbiak. Biasanya bahan makanan
yang baik untuk manusia disukai pula oleh bakteri karena memiliki jumlah zat gizi
3. Air
Bakteri memerlukan air untuk kehidupannya. Prinsip ini sering kita gunakan
kadar air di dalam bahan makanan sehingga bakteri tidak dapat tumbuh di dalamnya.
Bahan makanan kering atau produk makanan yang diproses dengan penggulaan atau
penggaraman, seperti selai, dodol, ikan asin, telur asin, dan lain-lain akan awet karena
bahan-bahan tersebut tidak mengandung air yang cukup untuk pertumbuhan bakteri
4. Keasaman/nilai pH
Bakteri perusak dan patogen umumnya memerlukan nilai pH lebih tinggi dari
4,6 sampai pH netral (pH 7) untuk dapat tumbuh dengan baik. Dengan demikian,
secara alami ada bahan makanan yang kurang disukai oleh bakteri karena memiliki
pH kurang dari 4,6. Termasuk dalam kelompok ini antara lain vinegar, mayonaise dan
tomat. Sebaliknya, banyak pula bahan makanan yang disukai oleh bakteri karena
memiliki pH lebih dari 4,6 antara lain daging, ikan, ayam, keju, udang dan lain-lain.
pertumbuhannya dan anaerobik fakultatif dapat tumbuh dalam kondisi tidak ada
6. Waktu
terlaksana. Bakteri berkembangbiak dengan membelah diri. Dari satu sel tunggal
menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya. Dalam
lingkungan dan suhu yang cocok, bakteri membelah diri setiap 20-30 menit. Dalam
kondisi yang mereka sukai itu, maka dalam 8 jam satu sel bakteri telah berkembang
7. Kelembaban
Sel-sel bakteri terdiri dari 80% air. Air adalah kebutuhan esensial bakteri,
tetapi bakteri tidak dapat menggunakan air yang mengandung zat-zat terlarut dalam
konsentrasi tinggi seperti gula dan garam. Larutan pekat, misalnya larutan garam 200
8. Cahaya
Bakteri biasanya tumbuh dalam gelap, walaupun ini bukan suatu keharusan.
Tetapi sinar ultraviolet mematikan bakteri dan ini dapat digunakan untuk prosedur
Berikut ini merupakan taksonomi dari bakteri Salmonella sp. (Bastian, 2003)
dan S. enteriditis. Selain itu juga terdapat spesies Salmonella sp. yang lain yaitu, S.
Salmonella sp. adalah kuman berbentuk batang dan bergerak, gram negatif,
anaerob fakultatif. Salmonella sp. telah dikenal sebagai penyebab penyakit lebih dari
100 tahun. Salmonella sp. ditemukan oleh seorang ilmuwan Amerika Dr. Daniel E.
Salmon, terdapat lebih dari 2300 serotipe Salmonella sp. (Sanropie, 1984)
Salmonella sp. adalah bakteri yang tidak berspora dan panjangnya bervariasi.
Kebanyakan spesies begerak dengan flagel peritrih kecuali Salmonella pullorum dan
Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu antara 5 – 41º C dengan suhu optimum 35
Salmonella sp. tumbuh dengan cepat pada pembenihan biasa tetapi tidak
meragikan laktosa atau sukrosa. Bakteri ini menghasilkan asam dan beberapa gas dari
glukosa dan manosa. Bakteri ini cenderung menghasilkan hidrogen sulfida (H 2 S).
Bakteri ini dapat hidup di dalam air yang dibekukan untuk waktu yang lama.
Salmonella sp. resisten terhadap zat-zat kimia tertentu (misalnya hijau brillian,
koliform karena itu bermanfaat untuk isolasi Salmonella sp. dari tinja. (Bastian, 2003)
makanan dan minuman yang terkontaminasi Salmonella sp. Sebagian kuman mati
oleh asam lambung tetapi yang lolos masuk ke usus halus dan berkembang biak di
illeum. Disini terjadi fagositosis oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian
Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara faktor-
faktor tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi Salmonella sp adalah
keasaman lambung, jasad renik flora normal usus, dan daya tahan usus setempat.
penyebab kira-kira setengah dari seluruh infeksi pada manusia. Pada manusia semua
kejang perut dan diare yang terjadi antara 12-72 jam setelah mengkonsumsi minuman
yang terkontaminasi.
Penyakit tersebut dapat berlangsung selama 4-7 hari dan kebanyakan sembuh
tanpa pengobatan atau pemberian antibiotik, akan tetapi diare akan bertambah parah
cairan elektrolit.
Penyakit ini berakibat fatal jika orang tua dan bayi yang kekebalannya rendah
jaringan tubuh dan dapat menyebabkan kematian kecuali jika penderita cepat
Salmonella sp. kemudian ampisilin, akan tetapi lama kelamaan Salmonella sp.
setiap serotip Salmonella sp. infasi dini dalam darah setelah infeksi melalui mulut
dengan kemungkinan lesi fokal di paru-paru, tulang, selaput otak, dan sebagainya.
Tetapi sering tidak ada manifestasi usus, biakan darah tetap positif.
yang termakan mencapai usus halus dan masuk ke kelenjar getah bening lalu dibawa
ke aliran darah. Kuman dibawa oleh darah menuju berbagai organ, termasuk usus
dimana organisme ini berkembang biak dalam jaringan limfoid dan diekskresi dalam
tinja.
Setelah masa inkubasi 10-14 hari maka timbul demam, lemah, sakit kepala,
konstipasi, bradikardia dan mialgia, demam sangat tinggi, limfa serta hati menjadi
besar. Pada beberapa kasus terlihat bintik-bintik merah (Rose Spots) yang
berlangsung sebentar. Jumlah sel darah putih normal atau rendah. Komplikasi utama
saluran pencernaan berbagai hewan mamalia, unggas, ular dan kura-kura. Sejumlah
besar binatang peliharaan dan binatang liar bertindak sebagai reservoir termasuk
unggas, babi, hewan ternak, tikus dan binatang peliharaan seperti ayam, anjing, dan
kucing. Manusia juga dapat menjadi reservoir yaitu penderita salmonellosis, yang
sedang dalam masa penyembuhan dan penderita yang tidak menunjukkan gejala
makanan yang berasal dari hewan yang terinfeksi atau makanan yang terkontaminasi
tersebut terkena diare. Susu kedelai dapat tercemar bakteri salmonella sp pada saat
proses pengolahan. Suhu yang tidak tepat selama pengolahan dan kontaminasi silang
yang terjadi selama makanan tersebut sampai kepada konsumen adalah faktor risiko
yang paling penting. Salmonella sp umumnya akan mati pada suhu 60°C selama 15-
20 menit. Selain itu, kontaminasi melalui air yang tidak diklorinasi dan yang tercemar
oleh tinja hewan yang kemudian digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan
susu kedelai dapat menjadi penyebab tercemarnya susu kedelai oleh bakteri
mutu susu kedelai. Susu kedelai yang aman harus terhindar dari kemungkinan
2) Orang yang menderita diare sebaiknya tidak mengolah atau menjamah makanan.
mencuci tangan sesudah buang air besar (dan sebelum menjamah makanan).
sebagai berikut:
Uji Laboratorium
Memenuhi
Syarat
Susu Kedelai Salmonella sp. SNI No. 01-
3830-1995
Tidak
Memenuhi
Syarat