Anda di halaman 1dari 3

Hukum Pembunuhan Dan Hikmahnya 1.

Dasar hukum larangan pembunuhan Pengertian


pembunuhan secara bahasa adalah menghilangkan nyawa seseorang. Sedangkan arti secara
istilah membunuh adalah perbuatan manusia yang mengakibatkan hilangnya nyawa
seseorang baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan alat yang mematikan
ataupun dengan alat yang tidak mematikan. Pengertian tersebut di atas sejalan dengan
pendapat sebagaian para ulama bahwa, pembunuhan merupakan suatu perbuatan manusia
yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa seseorang dan itu tidak dibenarkan dalam agama
islam. Adapun dasar hukum larangan membunuh dijelaskan dalam firman Allah : “Dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
suatu alasan yang benar” (QS. Al Isra (17) : 33) Metode pengajaran yang digunakan adalah
dengan metode ceramah. Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian atau penyajian
pelajaran dengan dengan alat perantara berupa suara atau penuturan secara lisan oleh guru
terhadap siswa. Hal ini dikarenakan karena pengertian dari suatu hukum jinayah lebih mudah
di terima dan difahami oleh siswa dengan penuturan guru langsung. 2. Macam-macam
pembunuhan Pembunuhan dibagai menjadi tiga macam, yaitu : a. Pembunuhan Sengaja ( ‫قَتْ ُل‬
ْ b. Pembunuhan Seperti Sengaja (‫ )قُتْ ُل شبْه ْالعَ ْمد‬c. Pembunuhan tersalah (‫طإ‬
‫)العَ ْمد‬ َ ‫ )قَتْ ُل ْال َخ‬Metode
pengajaran yang digunakan adalah dengan metode diskusi. Metode diskusi adalah cara
penyampaian pelajaran yang bercirikan ketertarikan pada suatu obyek masalah yang
dipecahkan bersama-sama dengan pendapat siswa. Hal ini dikarenakan karena macam-
macam jinayah lebih mudah dan dikembangkan siswa untuk memperluas macam-macam
pembunuhan dalam rangka mengembangkan pemikiran siswa. 3. Dasar hukum bagi
pembunuhan Hukuman pokok bagi pelaku pembunuhan sengaja adalah qishash, artinya
dibunuh juga tetapi jika dimaafkan oleh keluarga korban maka hukuman penggantinya adalah
wajib membayar diyat mughaladhah dan dibayar secara tunai. Hukuman tambahannya adalah
terhalangnya hak waris dan wasiat. Para Fuqaha sepakat bahwa pembunuhan yang dikenai
hukuman qishash disyaratkan berakal sehat, dewasa, sengaja untuk membunuh, dan
melangsungkan sendiri pembunuhannya tanpa ditemani orang lain. Adapun yang menjadi
dasar hukuman pembunuhan sengaja adalah : “Dan barang siapa membunuh seseorang
mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka jahannam, kekal ia di dalamnya,
dan Allah marah kepadanya dan mengutuknya dan menyediakan adzab yang besar
baginya”.(An-Nisa(4) : 93) Pembunuh tidak sengaja tidak dikenai hukum qishash, tetapi
hukuman pokok adalah membayar diyat mughaladhah dengan diangsur selama tiga tahun
setiap tahun sepertiganya dan kifarat. Hukuman penggantinya adalah puasa kifarat,
sedangkan hukuman tambahannya adalah terhalangya menerima warisan dan wasiat.
Hukuman pembunuhan tersalah adalah memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman
atau membayar diyat mukhoffafah ( denda ringan ) diberikan kepada keluarga terbunuh dan
boleh diangsur 3 tahun setiap tahunnya sepertiganya. 4. Hikmah dilarangnya pembunuhan a.
Memberi pelajaran kepada masyarakat agar tidak melakukan pebuatan keji. b. Manusia yang
satu dengan yang lain saling menempatkan kedudukan yang tinggi baik di dalam hukum
manusia maupun di hadapan Allah SWT. c. Menyelamatkan jiwa manusia d. Terciptanya
keamanan dan ketentraman dalam kehidupan sehari-hari. B. Ketentuan Hukum Islam Tentang
Qishash Dan Hikmahnya 1. Pengertian dan Hukum qishash Qishash berasal dari kata ‫ص‬ َ َ‫ق‬
َ ‫ص‬
yang artinya memotong atau bersal dari kata ‫ ا ْقت َص‬yang artinya mengikuti, yakni mengikuti
perbuatan si penjahat sebagai pembalasan atas perbuatannya. Menurut syara’ qishash adalah
hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan aggota badan
atau pelaku penghilangan manfaat anggota badan yang dilakukan dengan sengaja, Sedangkan
hukum qishash sebagai berikut : a. Membunuh orang tidak bersalah haram hukumnya. b.
Orang mendahului melakukan pembunuhan, menanggung dosa orang yang mengikuti
membunuh itu. c. Orang melakukan pembunuhan sengaja imannya tanggal. d. Perkara yang
mula-mula diadili Allah SWT dihari kiamat ialah perkara pembunuhan. 2. Metode pengajaran
yang digunakan adalah dengan metode ceramah. Metode ceramah adalah suatu cara
penyampaian atau penyajian pelajaran dengan dengan alat perantara berupa suara atau
penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa. 3. Hal ini dikarenakan karena pengertian
dari suatu hukum qishas lebih mudah di terima dan difahami oleh siswa dengan penuturan
guru langsung. 4. Macam-macam qishash Berdasarkan keterangan di atas, maka qishash
dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Qishash jiwa b. Qishash anggota badan 5. Syarat-syarat
qishash Adapun syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan hukum qishash
sebagai berikut : a. Pembunuh sudah baligh dan berakal, b. Pembunuh bukan orang tua dari
orang yang dibunuh. c. Jenis pembunuhan adalah pembunuhan yang disengaja. d. Orang yang
dibunuh terpelihara darahya, artinya bukan orang jahat. e. Orang yang dibunuh sama
derajatnya, f. Qishash dilakukan dalam hal yang sama jiwa dengan jiwa, mata dengan mata,
telinga dengan telinga dan lain-lain. Metode pengajaran yang digunakan adalah dengan
metode tanya jawab dan diskusi. Metode tanya jawab adalah suatu penyampaian atau
penyajian bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru kepada murid Hal ini
dikarenakan diskusi dan tanya jawab dapat memberikan pengetahuan lebih tentang macam-
macam qishas dan apa yang belum diketahuinya dari buku pelajaran dan perkembangan
zaman. 4. Pembunuhan oleh massa Mughirah menghukum bunuh 7 orang yang membunuh
seseorang. Ibnu Abbas pun berpendapat , ”Kalau sekelompok orang membunuh seseorang,
mereka harus dibunuh meskipun jumlahnya 100 orang dengan cara yang sama. Umar Bin
Khotthab RA. berkata: “Kalau seluruh penduduk ikut membunuh seorang, niscaya aku bunuh
mereka semua” 5. Hikmah ditegakkannya Qishash Dengan adanya qishash pembunuhan dan
permusuhan dapat dicegah dan dihindari. Ringkasnya hikmah ditegaknya qishash sebagai
berikut : a. Menghargai harkat dan martabat manusia, karena nyawa dibalas dengan nyawa,
begitu pula anggota tubuh dibalas juga. b. Mencegah terjadinya permusuhan dan
pertumpahan darah sehingga keamanan dan kedamaian dapat dirasakan c. Agar manusia
berfikir dua kali, untuk melakukan kejahatan C. Ketentuan Hukum Islam Tentang Diyat,
Kifarat Dan Hikmahnya 1. Pengertian Diyat Diyat secara bahasa artinya denda yang berat,
atau ganti rugi pembunuhan. Sedangkan menurut istilah adalah sejumah harta yang wajib
diberikan oleh pihak pelaku pembunuhan / kejahatan kepada pihak teraniaya atau
keluarganya untuk menghilangkan dendam, meringankan beban korban dan keluarganya.
Dengan kata lain denda pengganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak dilakukan padanya
hukuman bunuh. 2. Sebab-sebab Diyat Ada beberapa hal sebab-sebab seseorang harus
membayar diyat : a. Pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh wali/ahli waris terbunuh b.
Pembunuh lari namun sudah diketahui identitasnya sehingga diyat dibebankan kepada ahli
waris c. Pembunuhan seperti sengaja ( ُ ‫ ) َقتْ ُل شبْه ْالعَ ْمد‬d. Pembunuhan tersalah ( ‫طإ‬
َ ‫ )قَتْ ُل ْال َخ‬e.
Qishash sulit untuk dilaksanakan 3. Macam-macam Diyat Diyat dalam masalah pembunuhan
baik pembunuhan sengaja, seperti sengaja atau pembunuhan tersalah dibagi menjadi dua
macam, yaitu : a. Diyat Mughallazhah ٌ‫ظة‬ َ ‫ ديَةٌ ُمغَل‬/ denda berat b. Diyat Mukhofafah ) ٌ‫( ديَةٌ ُمخَففَة‬
4. Hikmah Diyat Pembayaran diyat bagi pembunuh kepada keluarga kurban, disamping untuk
menghilangkan rasa dendam juga mengandung hikmah sebagai berikut : a. Sifat pemaaf
kepada orang lain karena sesuatu hal sudah terjadi b. Manusia dapat berhati-hati dalam
bertindak bahkan takut melakukan kejahatan karena sayang harta, bisa habis bahkan melarat
karena untuk membayar diyat c. Menjunjung tinggi terhadap perlindungan jiwa dan raga. 5.
Pengertian Kifarat Kifarat secara bahasa ialah tertutup / terselubung, Kifarat menurut istilah
berarti tebusan atau denda yang wajib dibayar oleh seseorang karena telah melakukan
perbuatan yang dilarang oleh Allah. 6. Macam-macam Kifarat Pembunuhan a. Kifarat karena
pembunuhan b. Kifarat karena membunuh binatang buruan pada waktu melaksanakan 7.
Hikmah Kifarat Pembunuhan Ada beberapa hikmah yang terkandung dalam kifarat
pembunuhan sebagai berikut : a. Manusia benar-benar menyesali pebuatan yang keliru, telah
berbuat dosa kepada Allah dan merugikan sesama manusia b. Bertaubat kepada Allah dengan
mendekatkan diri kepada-Nya c. Percaya diri dengan diterima taubatnya manusia menjadi
tenang, karena tuntunan agama sudah dipenuhinya. Metode pengajaran yang digunakan
adalah dengan metode audio visual dan observasi. Metode observasi adalah metode
pembelajaran dengan cara pengamatan tentang suatu kejadian atau peristiwa Hal ini
dikarenakan siswa akan merasa kebingungan apabila tidak disertai contoh yang nyata atas
kejadian atau peristiwa jinayah dan qishas. Maka dengan metode audio visual dengan
ditontonkan media audio visual baik TV, LCD dan observasi di lingkungan tempat kejadian
pembunuhan di suatu tempat. Membunuh adalah perbuatan manusia yang mengakibatkan
hilangnya nyawa seseorang baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan alat yang
mematikan ataupun dengan alat yang tidak mematikan. Pembunuhan dibagi menjadi tiga
macam yaitu pembunuhan sengaja, pembunuhan seperti sengaja dan pembunuhan tersalah.
Hukuman bagi pembunh sengaja adalah qishash, tetapi jika dimama’afkan wajib membayar
diyat mughaladhah dan di bayar tunai. Sedangkan pembunhan seperti sengaja adalah
membayar diyat mughalladhah dan diangsur selama tiga tahun dan setiap tahunnya
sepertiganya. Pembunuh tersalah wajib membyar diyat mukhaffafah dan diangsur selama tiga
tahun dan setiap tahunnya sepertiga. Qishash adalah hukuman balasan yang seimbang bagi
pelaku pembunuhan maupun perusakan aggota badan atau pelaku penghilangan manfaat
anggota badan yang dilakukan dengan sengaja. Diyat adalah sejumah harta yang wajib
diberikan oleh pihak pelaku pembunuhan / kejahatan kepada pihak teraniaya atau
keluarganya untuk menghilangkan dendam, meringankan beban korban dan keluarganya
Duyat dibagi menjadi dua macam, yaitu diyat mughalladhah yang diperuntukkan
pembunuhan sengaja dan pembunhan seperti sengaja serta diyat mukhaffafah diperuntukkan
pembunhan tersalah. Kifarat adalah tebusan atau denda yang wajib dibayar oleh seseorang
karena telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Ada banyak macam kifarat,
yaitu kifarat pembunhan, zhihar, ila’, melanggar sumpah dan sebagainya Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Anda mungkin juga menyukai