“DAUGHTER OF ASIRIA
LIBERATOR”
CHAPTER I
ACT I
“Aaaaah CApekl!”
dibeberapa tempat juga desa yang kami lewati. Tidak hanya istirahat,
kudeta oleh pihak militer, terdengar buruk tapi mau bagaimana lagi, kita
sudah hampir sampai tidak ada kata untuk putar balik atau ganti tujuan.
duduk sebentar.
“apa maksud mu sebentar lagi? Kita sudah berjalan dari pagi sampai siang
“huh~ kamu seperti robot, mungkin kamu bisa mencari jawaban baru,
seperti “ya kita istirahat dulu”, atau “kau bentar kita seharusnya istirahat
dari tadi” atau juga “aku juga lelah” yaa semacam itu ”
“awh-awh-awh-sha-shakhit-he-hheiiii- shakhit-jhanghan-chubhit-phiphi-
khu”
“heh.”
Ku lepaskan cubitan ku.Pipi Lyra memerah seperti buah jambu merah yang
“h-he?a-apa?”
Tiba tiba Lyra berubah seperti kucing marah meronta minta lepas dari
genggaman ku
“unnnnHRAAAAAAAAAAA LEPAS!”
“UUUuuuuuuuNYAAA GAK gak gak gak GAK PERLU MAAF MU! AYO
JALAN AYO!”
“hmph TERSERAH....”
“tidak, untuk ke sana kita perlu sehari lagi. Lagi pula ini sudah sore, ku
tidak ingin berjalan malam malam. Kita akan istirahat di danau ini hingga
“hei hei dimana keluhan mu tadi? Jangan berlari lari seperti itu”
“ahahah habis danau ini indah sekali, danau apa ini luke?”
“danaulanto, hanya beberapa orang yang mengetahui danau ini, karena itu
“beberapa orang? Kalau begitu gimana caranya kamu bisa tau danau ini?”
“dulu ku pernah kesini dengan beberapa orang dari guild di Kota Solon
untuk beristirahat”
“hm….hei Luke. aku boleh berputar mengelilingi danau ini? Ku lihat ada
“ahahahaokee”
Setelah membereskan barang bawaan Lyra lari begitu cepat menuju taman
bunga kecil itu. Sebenarnya ku masih mengingat ngingat sejak kapan ada
taman bunga disitu...belum lagi taman itu terlihat rapih tanpa terganggu
“hm?”
dan juga aku masih belum mempunyai informasi yang jelas tentang
Dataran Yogini mungkin kita harus melalui jalan pintas. Mungkin, terburu-
buru bukanlah pilihan yang bagus lebih baik kita melewati jalan biasa...
hmm..aku lapar..
::
::
“waaaah indahnyaaa”
Lily, Rose, Erfiah, Begonia, dan Violltjes semua tertata rapih seperti siap
yang biru jernih membuat pemandangan ini seperti cerita dongeng belaka,
semuanya terlihat sehat tak terlihat satupun tanaman yang mati bahkan
aku tidak melihat daun atau kelopak bunga yang mati di atas tanah.
Suara itu berasal dari seorang yang berdiri di belakang ku. Ku cepat
“i-iya....s-siapa kamu?”
“fufu, tidak perlu takut seperti itu, aku disini bukan untuk menculik mu
kok”
Ucap wanita itu tersenyum akrab, sejak kapan ia ada di belakang ku?
Tapi...ku tidak merasakan aura jahat dari dirinya. Wanita itu berjalan
kemari
“baguslah jika kamu suka bunga, jarang sekali orang senang seperti itu
melihatnya”
ia tersenyum medengar ku, tiba tiba wanita itu mengeluarkan satu botol
air dan menyiram bunga bunga itu, dengan bantuan sinar matahari bunga
memetiknya satu, tapi aku takut jika bunga ini milik seseorang”
“hmm...ya boleh. Tapi sebelum kamu petik perkenalkan dirimu ke bunga itu
ya :)”
“y-ya!”
::
::
Hembusan angin terasa membelai tubuhku. Membuat tidur kali ini begitu
menemani ku. mungkin hanya tempat ini lah satu-satunya yang tidak
bersenang-senang.
“ah, tidak malah aku senang ditemani dia, berbincang dan bercanda,oh
“ahaha ya!” Lyra terlihat bahagia, kurasa tidak ada hal yang aneh disini
Wanita itu berdiri dan sedikit membersihkan rok panjangnya yang sedikit
terkena tanah
“ah! Maaf atas ketidak sopanan ku, aku Luke Leinster, panggil saja aku
Lyra terkejut mendengar wanita itu sama sepertinya, yaitu seorang half
penasaran.
“sudah cukup lama aku melakukan perjalanan, melihat, dan kenal berbagai
jenis ras yang kebetulan berkerja besama ku. cukup mudah bagi ku untuk
ia bawa.
kalau kita berbincang di kabin ku saja, sudah cukup lama aku tidak
menerima tamu”
Tawaran bertamu dari orang yang baru dikenal memang bukan suatu yang
“...baiklah jika itu tidak mengganggu mu, hei Lyra ambil tas mu dulu disana”
“heee? Kamu tidak membawakannya? Kenapa tidak sekalian aja saat kamu
kemari?”
“tidak boleh kah seseorang memberikan bunga tanpa alasan? Juga siapa
tau dengan bunga ini bisa membuat muka mu lebih sering tersenyum”
”“kamu ini ya ”
“ahahahah”
“jarang sekali orang yg ku temui disini menanyakan hal tersebut. Ada apa?
Aib?
“ah? Tidak tidak, hanya kebiasaan ku. Setiap ku bertemu orang biasanya
“.....oh! jadi Ranko, Ranko von Doughlass the liberator itu ayah mu?”
menarik, tidak ku sangka keturunan dari sang legenda yang membela dan
perjalananku
“habis..ku ingin secepatnya melihat kabin rosa, sesampai disana kita bisa
“tentu saja boleh, malah aku akan membuat beberapa kue untuk kita
semua”
dasar Lyra, setidaknya sopan lah sedikit, tapi..memang kita belum makan
dari pagi tadi, ya hitung hitung menghemat perbekalan, juga aku bosan
::
::
atasbukit kecil, kabin dengan kayu coklat yang indah lengkap dengan
cerobong asap diatasnya, dihiasi dengan tanaman kecil di depannya, dari
sini kami dapat melihat pemandangan Danau Lanto yang luas juga berkilau
karena pantulan sinar matahari. Jika berdiam sejenak, suasana disini tidak
hidup.
Dilihat dari jauh kabin milik rosa ini terlihat tidak begitu besar. Hanya
dilihat cukup dekat kabin ini cukup menakjubkan. Detail dan halusnya
sendirian?
“....ya...”
::
::
berkulit putih, rambut panjang dan hitam seperti malam dengan mata ungu
Lengkap dengan aksen bangsawan dan tutur kata yang lembut membuatnya
seperti putri yang terperangkap dalam hutan yang dikutuk oleh penyihir
agar tidak bisa keluar. Half elf ini merupakan keturunan dari Ranko Von
keturunan dari sang legenda adalah half-elf. Untuk Ranko sendiri, aku
hanya tau beliau dari cerita warga kota dan surat kabar, beliau adalah
yang dulunya masih berbentuk kota dari kekuasaan Gubernur yang sadis
yang tertindas selain jalan diplomatis, dia juga yang memimpin kelompok
yang terjadi di kota itu sangat hebat, gubernur yang tidak mau jatuh itu
kelompok resistance, walau seperti itu dimana ada tekad kebaika, jalan
Aku dan Lyra duduk di kursi ruang tengah dengan meja ditengahnya,
furniture terbuat dari kayu sungguh tertata rapih, bahkan ada lemari
kaca dan ku lihat banyak sekali koleksi lukisan, dan pencahayaan disini
Lyra terlihat senang, ya memang dia senang makanan yang manis, plus lagi
“tidak apa apa, sudah lama aku tidak menerima tamu seperti ini, ayo
silahkan makan”
“selamat makaan!”
Lyra dengan cepat mengambil cangkirnya dan meneguk teh tersebut tanpa
sisa
“haaaaaahh, ku kira ku akan mati...”
Rosa tertawa kecil melihat Lyra.Dan melihat diriku yang memasang muka
penuh pertanyaan.
“sebelumnya maaf jika menyinggung mu, yang ingin ku tahu adalah silsilah
keluargamu yang membuat mu menjadi half-elf seperti ini, juga apa yang
“...apa yang membuat aku harus bercerita?” tanya Rosa menatap ku dengan
“selain karena ayah mu seorang yang penting dalam sejarah Asiria dan
kasus Half elf merupakan hal langka. Ini juga karena aku ingin lebih tahu
“tidak ada yang spesial dari ku. hanya half elf dengan orang tua seperti
“Ya..tak apa kalau tidak mau berbagi fakta sebenarnya. Melihat mu sedih
seperti itu sebenarnya Ku hanya ingin berbicara bersama mu. Itu saja”
“...”
meracik racun atau peledak, ibuku spesialis dalam meracik obat obatan.
Setelah lama berkelana, beliau sampai di Kota Asiria dan melihat secara
menolong mereka satu persatu, namun apa daya ibuku hanya wanita elf
yang lemah tidak mampu menolong semua orang. Saat itu ayahku melihat
resistance saat itu, setelah para korban tertolong dan sehat kembali
mereka, tentu saja ibuku bergabung setelah melihat kegilaan di kota ini,
setelah itu kedua orangtua ku bersama berjuang melawan kekuasaan
gubernur saat itu, ayah maju di garis depan dan ibuku membantu
berhasil, setelah itu ayah ku diangkat menjadi pemimpin baru kota Asiria
dan menikahi ibuku, setahun setelah itu aku lahir, sungguh indah tahun
tahun itu, kota yang damai, aku bersekolah dan bermain bersama teman ku
walau beberapa dari mereka tidak mau bermain dengan ku, hanya karena
aku half-elf, tapi aku tidak peduli selama mereka tidak menyakitiku, 6
dengan itu beliau diangkat menjadi Raja, sungguh saat itu aku sangat
bahagia, ayah ibuku yang selalu ada di samping ku dan warga yang ramah,
banyak memori indah yang ku buat bersama orangtua ku, dan didalam
kerajaan ini”
“.....”
membuat rezim baru dimana visi dan misi yang ia kemukakan menjadi
“lalu...keluarga mu?”
mengikuti kami, paman dan pasukannya mengorbankan diri dan tewas untuk
kegilaan yang terjadi saat itu. Ketika manusia sudah melewati batas
Suatu sikap eksklusif pun tumbuh dimana pihak lain yang berbeda terasa
Terlihat wajah Lyra meneteskan air mata, sedih mendengar kisah Rosa
“Sudah cukup kamu menahan sakit ini.Ingat lah sampai titik ini kamu masih
bisa hidup sehat adalah bukti kamu perempuan yang kuat Rosa, dan dengan
kehidupan yang kamu jalani ini, kamu adalah bukti keberadaan seluruh
orang yang kamu cintai.Yang gugur pada saat itu.”Lyra mengelus elus
kepala Rosa dan memeluknya dengan lembut. Isak tangis Rosa pun sedikit
mengeras.
Air teh dicangkirku tidak tersentuh, aku tenggelam dalam cerita Rosa,
“..aku turut bersedih ros. Tapi tidak baik jika kita terus terkekang oleh
Lyra mengangguk dan tersenyum ke arah ku, lalu membantu Rosa untuk
berdiri.
“ya sudah lah, ayo kita habiskan cake ini, tehnya juga sudah dingin..”
memang berat untuk dipanggul, tapi dari situlah manusia berlatih untuk
lebih kuat, lebih kuat menghadapi tragedi seperti itu dan lebih kuat dalam
bertahan hidup.
“hey Rosa, aku mau tambah cakenya boleh?”
Aku menyodorkan piring ke depan rosa dan meminum habis ten di cangkir
“tentu”
Rosa mengambil piring kami lalu melihat kami berdua dengan wajah
tersenyum
END OF ACT I
ACT II
Gemercik air hujan mengenai daun dan atap menemani malam kita.Malam
dengan senang.
Bulan sudah tinggi, Lyra pun sudah tertidur di ranjang bersama Rosa.Aku
kita bisa masuk Asiria tanpa masalah.Tanpa adanya konflik dengan pasukan
pengaman.
“Sulit tidur?”
yang menyala.
“kau bercanda? Tidur satu atap dengan dua gadis manis berpakaian tidur
membuatku sulit menahan diri. Belum lagi salah satunya seorang putri
cantik”
Rosa tertawa sedikit, mendekati ku dan bersandar pada tiang penyangga
teras.
“fufu, aku bersedia tidur dengan pria. Kalau pria itu kamu~”
Rosa meletakan Kandil di tangga kabin dan duduk disebelahku. Lalu melihat
penasaran apa yang aku lakukan. Pertama dia mengamati peta yang ku
Danau.
“Asiria?”
“tujuan?”
Rosa beranjak dari tempat dia duduk. Berjalan sedikit ke depan kabin dan
sebelah ku.
“......”
Seperti yang Rosa katakan, ku sudah tau apa yang dimaksudkan dengan
“tak apa, setidaknya aku bisa melihat kerajaan dan orang orang ku”
lagi Rosa”
“LUKE!”
digenggam olehnya.
“Lalu apa aku harus diam saja disini?Terkurung oleh masa laluku, diam di
itu?”
“ku tidak meminta mu berhenti, ku hanya tidak mau kamu berbuat gegabah
bangku teras.Semua begitu sunyi sesaat dan lilin kandil padam oleh tiupan
lesu, setelah mendengar ku Rosa terdiam tidak tahu apa yang harus
kau cintai dan lindungi dapat membunuh seseorang dari dalam. Depresi,
menyelimuti kehidupan. Aku yang pernah mengalami hal ini menjadi sedikit
Rosa tersebut ada benarnya.Terkadang aku ingin lebih berani tanpa sering
Log.
“..Luke! ak-“
“....h-ha?”
“b-benarkah?”
“kamu tidak dengar? Kita diskusikan besok, pagi mungkin kita berangkat”
mimpinya bisa kembali bisa terwujud pada esok hari. Tiba-tiba Rosa
erat.
“hei sudah kubilang tidak ada merengek dan simpan terimakasih mu ketika
“..y-ya baik”
“heh...tidak akan. Dia paling hebat dalam hal tidur. Apa lagi sudah makan,
Sejujurnya aku tidak tahu apa yang terbaik untuk sekarang. Melindungi
“haaaaah~”
“lebih baik mencoba dan menghadapi segalanya dari pada lari dan
bersembunyi ya....”
lalu ku yang tidak ingin ku ingat lagi.Melihat bocah yang lemah tak berdaya
halangan atau resiko. Mungkin hal ini bisa membayar kesalahan ku dahulu
“....setidaknya ku tidak membuatnya mengulang kesalahan ku....benar
kan.....Mika?”
::
::
Terhanyut dalam suasana hampa dan tenang seperti ini membuat diriku
Saat ku berdiri muncul cahaya bintang dari atas, menyoroti ku seperti aku
lah yang saat ini akan menjadi pemeran utama dalam serangkaian drama
kehidupan nanti.
Ku memejamkan mata berharap ini semua berakhir dan kembali pada
suatu adegan dimana seorang anak laki-laki dan perempuan yang bermain
“ini....”
angin buatan dari bambu. Saat ku berfokus pada cermin itu, adegan
berubah menjadi hasil proyeksi apa yang dilihat oleh seseorang dari kedua
baju onepiece putih dengan penjepit rambut biru menahan poninya. Dia
apa-apa.
“...M-mika?”
“h-HEI!”
“...t-tunggu....ini?!”
Sesaat di gerbang mereka dicegat oleh segerombolan orang besar dan
mereka memukuli gadis dan laki laki itu dan memisakan mereka.Laki-laki
Hanya terkapar tidak mampu berbuat apa apa melihat gadisnya dipukuli
BRENGSEK!”
“AAAAAAAAAAARRRRGGGGH”
berkeping-keping.
“t-tidak...MIKA!”
Ku tak mengerti ada apa ini? Disaat langkah langkah terakhirku sampai
“kyah!”
::
::
“......”
kesemutan dan tak sengaja aku memegang sesuatu yang harusnya tak
boleh.
watch us.”
Rosa melirik ke kanan. Aku menengok dan melihat Lyra berdiri terdiam di
depan pintu melihat kami sambil memegang sekeranjang pakaian kami yang
akan dijemur
tidak tahu apa yang harus dikatakan. Aku hanya melepas pergi dari posisi
teh.
“ha~ thanks”
“gee~ yea sorry woman, for try “rape” you this morning”
“ckck. you can keep the apologies and give it to Lyra”
Ku menyeruput teh dicangkir yang hangat ini sedikit berfikir ada apa
dengan Lyra?
“because~”
“it’s not a good thing to make young loveable maiden cry alone outside like
that”
“nothing”
“ha?”
“good”
Rosa beranjak dari bangku dengan nampan dan cangkir teh ku kembali ke
dapur.
“I’ll make some breakfast kay. Need me; I’ll be in the kitchen”
“hmh..”
Lepas melihat Rosa pergi.Aku kembali melihat Lyra yang sedang menjemur.
disini.Namun, melihat Rosa begitu memaksa dan Lyra yang seperti ini
::
::
yang tehembus angin pagi membuat suatu undangan bagi kami untuk
Lyra, sehingga saat mencuci saat ini ia tidak ada lagi pakaian. Setidaknya
“Sepertinya ku harus menyiapkan baju baru untuk mu ya. Ini ku tidak mau
kamu sakit”
“Ah!..terimakasih”
garmen.Dimulai dari yang paling besar yaitu sprai Rosa yang kebetulan
“tidak ada”
“untuk?”
“uhh..untuk..”
“untuk pagi ini mungkin aku berbuat sesuatu yang tidak baik ke Rosa”
paham apa dia menyembunyikan sesuatu? Dan apa yang dimaksud dengan
“...sungguh?”
“ya sungguh”
“hrmh...”
“hm...”
pakaian.
“baiklah. Aku percaya kamu Luke, tak perlu serius seperti itu haha”
Jawab Lyra dengan sedikit tertawa melihat tampang ku yang serius namun
menawarkannya bantuan
“Mau ku bantu?”
Terkejut, Lyra menengok kearah ku dengan senyum ia menolak dengan
baik
“Ha? Tidak usah lebih baik kamu kedalam saja. Sepertinya sarapan yang
“Oh ya, ku lupa. Perjalanan menuju Asiria nanti Rosa ikut dengan kita”
“H-HEI LUKE!?”
::
::
Makanan segar langsung dari dapur adalah yang terbaik. Tidak seperti
yang menurut ku rasanya cukup asin.Potongan daging ayam yang Rosa miliki
setting suasana kabin kayu diatas bukit dan pemandangan danau terasa
semua beban hidup ku sesaat menghilang. Tidak lupa kali ini ditemani dua
kali ini bisa sempurna jika kedua gadis ini berhenti saling melotot. Jika
ambing di laut lepas dengan ombak tinggi dan cuaca yang cerah. Cukup
hectic bukan?Dan Entah kenapa mereka pagi ini aktif sekali berkicau.
mangkuk
Asiria”
“errrr..dengar Luke berdua saja sudah seperti ini. Perbekalan kita akan
Dengan tenang kali ini Rosa menjawab sembari menuangkan teh ke cangkir
kami
“Tak perlu hawatir Lyra.Aku punya tabungan yang lebih untuk biaya
Lyra tidak mau kalah entah kenapa ia begitu menantang untuk perjalanan
tiga orang.
“umm Rosa. Mungkin kamu bisa ikut dengan rombongan lain setelah kami.
“yaah jika ada tiket pertama tersedia menuju rumah mengapa tidak ku
“y-ya tapi...”
“lalu apa yang membuat mu gelisah seperti itu bila aku ikut dengan kamu?”
“i-itu karena..karena”
“Dengar Lyra. Rosa hanya ingin ikut dengan kita untuk melihat tempat
“ya sekali-kali bertiga lebih baik bukan. Rosa boleh aku minta tambah
buburnya.”
Sepertinya kita tidak berangkat hari ini...entah mengapa aku masih ingin
dikabin ini sementara waktu, setelah melihat Rosa tersenyum dan tertawa
dengan puas seperti tanpa beban yang sering ku lihat tersirat di wajahnya
END OF ACT II
ACT
III
“Ayo cepat ayah! Ibu sudah menunggu di atap”
Teriakan kecil dari seorang putri kecil berjalan menaiki tangga menuju
atap kastil dengan tangan kecil yang mendorong ayahnya dari belakang.
Mendengar putrinya yang tidak sabar akan sampai atap, ayah hanya
“tapi seharusnya kita sudah ada disana 15 menit yang lalu dengan ibu.
“ikh ayah. Makan malam kemarin ingat? Ibu mengajak kita melihat bintang
malam ini”
menatap mata ayahnya meyakinkan hari ini merupakan hari yang spesial
“...ya tapi itu hanya dengan ibu. Ayah selalu sibuk tidak bisa menemani
kami......”
“hmm kalau begitu mulai dari sekarang ayah akan berusaha agar kita
“janji?”
tangan mungil putrinya bersama melanjutkan sisa anak tangga menuju atap
menyambut kami.
“ibuuu!”
Putri berlari menuju pelukan ibunya.Disusul dengan ayah yang sedikit
“menunggu mu memang sebagian dari tugas ku. bukankah begitu Raja ku”
Sambutan ibu, ayah tertawa lega ibu tidak marah atau sebagainya.
kebiasaan ku”
“fufufu. Sudah lah Ranko, sebaiknya kamu perbaiki nafas mu itu. Seperti
“ha~ ini karna putri mu Vivi. Dia terlalu bersemangat menaiki tangga”
Ibu melihat putri yang berkeringat lalu berbalik dan mengajak putri
“hmm...terlihat seperti itu. Kalau begitu, ayo Rosa. Ibu sudah siapkan
“YA!”
“Tunggu?Tidak, itu tugas ku Raja ku. Aku dan putri mu akan menunggu di
kain baju.
::
::
rasi bintang yang konon hanya dapat dilihat dari titik puncak di suatu
ayah dan ibu bertemu.Aku paham benar begitu banyak pengorbanan untuk
mewujudkan sesuatu seperti Asiria ini.Maka dari itu aku mensyukuri bisa
ini tidak begitu merata menyelimuti hati ku.Selalu ada perasaan takut.
Takut akan muncul momen dimana semua yang ku miliki saat ini menghilang
dalam sekejap.
Aku yang duduk dipangkuan ayah pada saat itu memegang erat tangannya
dan tangan ibu.Dan bertanya sesuatu yang ada di dalam pikiran ku selama
ini.
selamanya?”
ialah mencari jawaban yang tepat agar tidak mengecawakan atau membuat
“tentu saja Rosa. Kita akan selalu bersama. Lihat bahkan ibu membuat
pada ku
“Tapi bu. Aku sudah mempelajari apa itu kematian disekolah hari
ini.Sebenarnya apa yang akan terjadi setelah ayah dan ibu mati?”
ini.Terutama ibu dan ayah.Aku memeluk erat baju hangat yang diberikan
ibuku. Sedikit takut jawaban apa yang akan ku peroleh dari pertanyaan ku.
Sesaat setelah Ayah puas melihat langit, beliau menatap ibu dengan
“haah~ sepertinya putri kita tumbuh dengan cepat ya Vivi. Pintar dan haus
hangat.
“ayo pakai sweater mu dulu. Ini spesial buatan tangan ibumu. Ku harap
Kami tertawa kecil. Dengan ini ayah ku memiliki hutang sweater untuk
ibuku
Hangat...
Kali ini ibu menarik ku dan memeluk ku dengan lembut.Hati ku, tubuhku
setiap rajutan ibuku untuk sweater ini penuh dengan cinta. Perasaan yang
“Kamu lihat itu Rosa.Bintang yang paling terang pada malam ini?Setiap
hanya untuk kita. Dan masih banyak lagi bintang yang ada di atas sana”
“ya lalu?”
“Ketika kami tidak ada lagi disisimu Rosa.Bintang-bintang ini masih tetap
malam hari.Dan dari ratusan atau ribuan bintang itu. Ayah dan ibu akan
ibu.
“Ayah dan ibu akan selalu memperhatikan mu, walaupun waktu kami
Malam itu kami habiskan bersama tertawa canda gurau dan bercerita
tentang hari-hati kami. Dengan janji ayah akan selalu bersamaku walau
::
ini. Tepat mengingat janji terakhir ayah, aku berada diluar kabin, sekali lgi
akan berangkat pagi hari, maka dari itu ia dan Lyra tidur lebih pagi.Entah
keadaan seperti ini adalah yang terbaik. Aku sekarang tidak akan
sekarang.
mendekat kemari.
“umh....R-Rosa?”
duduk disebelah ku
“kamar mandi...”
Ku melihat Lilin kecil padam yang ia genggam. Kurasa apinya padam saat
“sepertinya kita tidak memerlukan lilin. Malam ini sudah cukup terang”
penasaran
Kata sedikit mesum, perayu dan genit sedikit mencubit ku.Yah aku tidak
begitu polos. Dia mengatakan apa yang dia alami dan lihat.
“hmm..punya? siapa?”
Kali ini Lyra berdiri dan mencoba untuk melarikan diri.Dengan cepat aku
“ahahaha tenang lah Lyra mengapa jadi begitu, jangan kemana-mana kita
belum selesai”
“UAAAAHHHH”
Perlahan dengan was-was takut aku jahili kembali, Lyra kembali duduk
“ha? Oh masalah itu tidak apa kok kalau hanya sampai Asiria”
“umm sebenarnya yang aku tangkap mengapa semua berkorban untuk mu,
membiarkan kamu lari sendiri dan bersembunyi adalah untuk saat ini”
“maksud mu?”
“sebenarnya apa yang dirimu dahulu bisa lakukan untuk mereka? Mereka
harus dilakukan. Hm...mungkin itu yang disebut dewasa oleh Luke pada
diri.”
berfikir seperti itu. Esensi orang orang yang ku kenal mengorbankan diri
ku kira hanya sekedar perintah dari raja dan karena aku adalah putri.
“...lalu mengapa ibuku membiarkan lari sendiri? Tanpa diberi arah tujuan
“dulu aku pernah seperti mu. Berlari tanpa arah dalam suatu hutan yang
“yang ku maksud adalah Harapan. Dikasusku aku putus harapan dan muncul
harapan mu adalah-”
oleh ibuku.Dan sebenarnya jawabannya sudah ada sejak aku tinggal disini.
sampingku.
“kalau begitu, aku kembali tidur ya. Aku takut bangun kesiangan dan Luke
marah-marah”
pencarian dan tumbuh dewasa.terimakasih ibu, ayah. kali ini aku akan
kembali.
ku.mengembalikan Asiria seperti yang mereka cintai sedia kala. Malam ini
ku akhiri sendiri...tidak..malam ini aku ditemani orang tua ku. yang paling
hingga saat ini siap kembali menghidupkan nama Doughlass untuk Asiria.
::
::
Termenung melamun diatas ranjang, itu hal petama yang ku lakukan
setelah terbangun di pagi ini. Terpikir akan apa yang akan terjadi
selanjutnya dalam perjalanan atau sesampai disana, apa aku akan baik-baik
saja sesampainya disana? Aku tidak tahu. Perasaan bimbang atau mungkin
akan datang, selalu menggoyangkan tekad ku untuk pulang. Apa yang harus
ku lakukan ibu?
Terlihat figur laki-lagi terlihat dari jendela yang sengaja aku buka
“sudah ku bilang hari ini kita berangkat, dan ada beberapa hal yang harus
seluruh penjuru kabin dan kami bertiga dari angin pagi sejuk. Aku sedikit
membawa baju”
Luke melirik tas yang bersender dilemari yang terlihat cukup besar.
Memang terlihat besar namun aku tidak membawa barang yang sangat
sarapan”
“ya…seperti itu lah, kamu kira aku makan apa setiap harinya sebelum
bertemu kamu?”
Rambutku sudah rapih, aku letakan sisir di meja dan menghampiri Luke ke
jendela.
Seru berbincang, aku mencium aroma sup yang segar. Mungkin Lyra sudah
Kami berdua bergegas menuju meja melihat dapur yang berantakan dan
::
::
Setelah sarapan, kami sudah siap berangkat dan berkumpul di depan kabin
untuk briefing.
“baik dengar kalian berdua kita tidak sedang bertamasya, diperjalanan ada
Untuk menghindari semua itu, kita akan berganti-ganti rute jalan. Memang
akan lebih lama dari waktu yang biasanya, namun inilah yang paling aman
untuk kita. Dan kalau bisa Rosa jangan terlalu sering menggunakan magic,
termasuk kamu Lyra. Untuk saat ini jangan terlalu memperlihatkan telinga
kalian karena ada kabar wilayah dekat Asiria banyak yang tidak menyukai
half elf”
terus berlari.
“kita lawan mereka. Namun jangan sampai kalian membunuh. Dan jika
kondisi sangat berbahaya. Aku ingin Lyra membawa Rosa kembali ke kabin
“baik sudah mengerti? Jika ada apa-apa bicara padaku. Dan Rosa…kamu
Lyra dan Luke menatap ku. Sebenarnya aku merasa takut dan sedih
keluargaku disana.
“haha tidak apa-apa. Memang terasa berat, tapi bagaimana lagi. Lagipula
setelah ini semua selesai, kita bisa kembali lagi ke kabin kapanpun kita
mau bukan?”
Aku mengikatkan pita merah yang diberikan oleh ibu disalah satu kayu
kabin.
yang telah hilang dan melihat sesuatu yang lebih besar dari ini. Bertahun-
tahun bertanya-tanya keadaan kerajaan ku, sebentar lagi aku akan
mendapatkan jawabannya.
::
::
Terraria ini yang membara disetiap langkahnya. Kembali lagi ku buka buku
besar cerita kami lalu menambahkan seorang tokoh. Seorang putri cantik
kami dalam dunia ini. Berharap Kisah ini akan terus berlanjut hingga
ARK I
“DAUGHTER OF ASIRIA
LIBERATOR”