Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ALIRAN JABARIYAH
Disusun Oleh :
MIRA HAYATI
HANISAH
Kelas : XI (sebelas)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Rumusan masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mengenai asal usul serta akar kemunculan aliran Jabariyah ini tidak
lepas dari beberapa faktor antara lain
1. Faktor Politik
2. Faktor Geografi
3
C. Para Pemuka Jabariyah dan Doktrin-doktrinnya
4
Itulah sebabnya para pengkritik dan sejarawan
menyebutnya dengan Al-Mu’tazili, Al-Murji’i dan Al-Asy’ari.
b) Ja’d bin Dirham
Al-Ja’d adalah seorang Maulana Bani Hakim, tinggal di Damaskus. Ia
dibesarkan di lingkungan orang Kristen yang senang membicarakan
teologi. Semula ia dipercaya untuk mengajar di lingkungan pemerintah
Bani Umayah, tetapi setelah tampak pikiran-pikirannya yang
kontroversial, Bani Umayah menolaknya. Kemudian Al-Ja’d lari ke
Kufah dan di sana ia bertemu dengan Jahm, serta mentransfer
pikirannya kepada Jahm untuk dikembangkan dan disebarluaskan.
Doktrin pokok Ja’d secara umum sama dengan pikiran Jahm, Al-
Ghuraby menjelaskan sebagai berikut :
1. Al-Quran itu adalah makhluk. Oleh karena itu, dia
baru.sesuatu yang baru itu tidak dapat disifatkan kepada
Allah.
2. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluk,
seperti berbicara, melihat dan mendengar.
3. Manusia terpaksa oleh Allah dalam segala-galanya.
5
meskipun ia meninggalkan fardhu dan melalkukan dosa besar,
tetap dikatakan beriman walaupun tanpa amal.
4. Kalam Tuhan adalah makhluk, Allah SWT mahasuci dari segala
sifat keserupaan dengan makhluk-Nya, maka Allah tidak dapat
dilihat meskipun di akhirat kelak, oleh karena itu Al-Qur’an sebagai
makhluk adalah baru dan terpisah dari Allah, tidak dapat disifatkan
kepada Allah SWT.
5. Allah tidak mempunyai sifat serupa makhluk seperti berbicara,
melihat, dan mendengar Tuhan menciptakan segala perbuatan
manusia, tetapi manusia berperan dalam mewujudkan perbuatan
itu. Teori ini dikemukakan oleh Al-Asy’ari yang disebut teori kasah,
sementara An-najjar mengaplikasikannya dengan ide bahwa
manusia tidak lagi seperti wayang yang digerakkan, sebab tenaga
yang diciptakan Tuhan dalam diri manusia mempunyai efek untuk
mewujudkan perbuatannya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak, Rosihin Anwar. 2012. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia
Afrizal M. 2006. Ibn Rusyid 7 Perdebatan Utama Dalam Teologi Islam.
Jakarta: Erlangga.
Harun Nasution.1986. Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa
Perbandingan., Jakarta : UI Press. Cet V
Dalil Naqli dan Aqli Landasan Jabariyah dan Qadariyah”, dikutip pada 20
maret 2016, pukul 20.02. http://galleryimran.blogspot.co.id/2011/12/dalil-
naqli-dan-aqli-landasan-jabariyah.html#!/tcmbck
http://makalahterbaruku.blogspot.com/2017/04/makalah-aliran-
jabariyah.html