a. Kelojotan
Kejang yang sifatnya bergantian kaku, lemas, secara cepat
b. Meracau
Bicara tidak jelas
STEP 2
1. Mengapa pasien mengalami kejang, kepala tertarik ke kanan, diikuti kaku dan kelojotan pada
keempat ekstremitas?
2. Mengapa pasien berbicara secara meracau?
3. Mengapa di mulut keluar saliva (buih)?
4. Mengapa kejang berlangsung selama 5 menit tanpa henti?
5. Apa saja etiologi dari kejang?
6. Apa saja klasifikasi dari kejang?
7. Bagaimana patofisiologi dari kasus di skenario?
8. Bagaimana alur diagnosis dari kasus di skenario?
9. Apa diagnosis dan DD dari kasus di skenario?
10. Apa penatalaksanaan dari kasus di skenario?
11. Apa komplikasi dari kasus di skenario?
STEP 3
1. Mengapa pasien mengalami kejang, kepala tertarik ke kanan, diikuti kaku dan kelojotan pada
keempat ekstremitas?
Kejang: peningkatan potensial aksi yang berlebihan pada saraf, bisa karena menurunnya gaba,
peningkatan eksitatorik, berlebihannya potensial aksi di membran sel neuron.
Neurotransmitter (senyawa yang meneruskan informasi dari neuron ke neuron lain), disintesis di
presinaps dikatalis oleh enzim disimpan di vesikel ada yg berhasil tersimpan dan gagal
didegradasi oleh enzim (gagal). Bergabung dg membran presinaps potensial aksi. Berikatan dg
reseptor dan menghambat neurotransmitter berikutnya. Kejang: tidak ada yg menghambat. Ikatan
dg neurotransmitter di post sinaps.
Sel saraf ada intra dan ekstrasel. Ada perbedaan potensial membran. Stimulasi penurunan
potensial membran permeabilitas membran meningkat thd ion Na Na masuk sel potensial
aksi
Demam: meningkatkan metabolisme basal kebutuhan O2 meningkat keseimbangan membran
sel neuron berubah difusi ion K dan Na potensial aksi. Demam tinggi potensial aksi
bertambah
eksitatorik: ach, dll, inhibitorik: GABA
eksitatorik: glutamat ditangkap reseptor NMDA membuka saluran in Ca, Na ion masuk. Ca
bersifat positif.
Inhibitor: GABA reseptor GABA hambat sinyal dg membuka ion Cl-
Eksitasi: memudahkan depolarisasi, inhibisi: hiperpolarisasi. Tidak seimbang eksitasi dan inhibisi
muatan listrik dan transmisi impuls depolarisasi patologis: membran neuron terganggu
melepaskan letupa depolarisasi tidak teratur dan tidak terkendali kejang
Normalnya: potensial membran. Intrasel: k-. istirahat potensial membran: 30-100mV, selisih
tetap sama selama tidak ada rangsangan. Stimulasi potensial membran turun meningkatkan
permeabilitas membran. Na masuk, K keluar, normal: stimulasi berlebihan karena ada bantuan Na K
ATPase. Gangguan pompa Na K ATPase kontraksi terus