Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : Smp N 34 Medan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Teks Puisi
Alokasi Waktu : 9x40 ( 3 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
3.7.1 Peserta didik dapat memahami Pengertian
teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca. unsur-unsur pembangun puisi
3.7.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi
Unsur-unsur pembangun teks puisi

4.7 MenyiTGmpulkan isi puisi 4.7.1


yang Peserta didik dapat menyimpulkan unsur-
diperdengarkan atau dibaca unsur pembangun puisi
4.7.2 Peserta didik dapat menyimpulakan
makna puisi

MM

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mendengarkan atau membaca puisi, peserta didik dapat mengetahui struktur
pembangun puisi:
a. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat
menentukan bunyi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
b. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat menentukan diksi dan
suasana dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
c. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat
mengungkapkan bahasa kiasan dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
d. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat
menentukan citraan dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
e. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat
menentukan tipografi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca

Pertemuan Kedua
Setelah mendengarkan atau membaca puisi pesreta didik dapat
a. Menyimpulkan tema
b. Menyimpulkan rasa
c. Menyimpulkan nada
d. Menyimpulkan amanat
e. Menyimpulkan makna atau isi puisi berdasarkan tema, rasa,nada puisi, dan
amanat puisi

Fokus nilai-nilai sikap


- Tanggung jawab
- Ketelitian
- Kerja sama

Fokus nilai-nilai sikap


- Ketelitian
- Peduli
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Faktual
Contoh Puisi
MENYESAL
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang dating melayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta

Akh, Apa guna kusesalkan


Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan :


-Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang bakti !

(2) Konsep
Pengertian puisi
Pengertian tema
Pengertian nada dan suasana
Pengertian rasa
Pengertian amanat
(3) Prosedur

Unsur-unsur pembangun puisi

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


a.Periodisasi sastra
3. Materi Pembelajaran Remidial
a. Pengertian teks puisi
b. Unsur-unsur pembentuk teks puisi
c. Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisidan jenis-jenisnya.

Pertemuan Kedua
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Cara menyimpulkan unsur puisi
b. Cara menyimpulkan makna isi puisi

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


a. Menyimpulkan isi puisi

3. Materi Pembelajaran Remidial


a. Cara menyimpulkan isi puisi
b. Cara memahami makna puisi

E. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugasan
4. Demonstrasi
F. Media Pembelajaran
1. Contoh beberapa teks puisi
2. Video
3. Internet

G. Sumber Belajar
Deti. Auliya, Ani. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Bandung: Yrama Widya

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru menanyakan pemahaman materi sebelumnya.
d. Guru membangun konteks dengan mengajak peserta didik bernyanyi yang syairnya
berbentuk puisi
e. Guru mengajak seluruh peserta didik bernyanyi dengan bimbingan lirik lagu dari guru
dengan syair lagu berbentuk puisi
f. Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
g. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi
kelompok dan yang lainnya menjadi anggota.

Kegiatan Inti (40 menit)


a. Peserta didik mengamati contoh-contoh puisi yang disajikan
b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum diketahui dari contoh-contoh puisi
c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang unsur unsur yang membangun puisi
d. Peserta didik berdiskusi tentang (tema,nada, rasa, dan amanat puisi) dengan menggunakan
lembar kerja dari guru.
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan berbagai informasi tentang unsur
pembangun puisi puisi
g. Melaksanakan tes tertulis

Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan reviuw hasil pembelajaran
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru.
d. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Pertemuan Kedua (3JP)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran .
c. Guru bertanya jawab dengan Peserta didik tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan cakupan materi, yaitu Unsur-unsur pembangun puisi dan makna puisi
yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi pencermatan model, kerja kelompok/
berpasangan, dan kerja individual.
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta teknik penilaian.
f. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi
kelompok dan yang lainnya menjadi anggota

Kegiatan Inti (100 Menit)


a. Peserta didik berkelompok membaca pemahaman isi puisi
b. Peserta didik membuat pertanyaan tentang hal yang dideskripsikan tentang isi pada puisi
c. Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka susun dari buku teks.
d. Peserta didik berdiskusi tentang isi puisi
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik membuat kesimpulan tentang isi puisi
g. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang puisi
h. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberi penilaian

Kegiatan Penutup (10 Menit)


a. Guru memberikan reviu hasil pembelajaran
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
d. Guru memberikan tugas secara mandiri untuk membuat kesimpulan tentang isi puisi
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

I. Penilaian
Teknik Penilaian
a. Sikap (Observasi/jurnal)
b. Pengetahuan
- Tes tertulis
c. Keterampilan
- Produk
- Praktik

Pertemuan Pertama dan Pertemuan kedua (6 JP)


- Instrumen Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMP DINAS PENDIDIKAN


Kelas/Semester : VIII/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/ 2018
Nama Catatan Butir Tindak
No Waktu Ttd
Peserta didik Perilaku Sikap Lanjut
1
2
3

- Instrumen Penilaian Pengetahuan (Per. 1 Dan Per. 2)


KISI-KISI TES TERTULIS
KOPETENSI
NO MATERI INDIKATOR SOAL
DASAR
Pengertian 1. Disajikan sebuah
3.7 Mengidentifikasi teks Puisi 3.7.1Peserta didik dapat teks Puisi
unsur unsur Unsur-unsur memahami Pengertian
2. Peserta didik dapat
pembangun tekspuisi pembentuk puisi . memahami arti puisi
yang diperdengarkan teks puisi 3.7.2 Peserta didik dapat
3. Peserta didik
Simpulan mengidentifikasi unsur- menentukan tema,
isi,unsur-unsur unsur pembangun puisi rasa, nada, dan
pembangun amanat dalam sebuah
teks puisidan puisi
jenis-jenisnya.

Simpulan isi, 4.7.1 Peserta didik dapat 1. Peserta didik dapat


2. 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur menyimpulkan unsur- menyimpulkan isi
unsur-unsur pembangun unsur pembangun puisi puisi
pembangun dan teks puisi, dan 2.Peserta didik dapat
makna teks puisi jenis-jenisnya. 4.7.2 Peserta didik dapat menyimpulkan unsur
yangdiperdengarkan menyimpulkan makna –unsur pembangun
atau dibaca puisi puisi
3.Peserta didik dapat
menyimpulkan makna
teks puisi (amanat)

- Soal Pengetahuan (Pertemuan Pertama)


1. Sebutkan ciri-ciri umum teks puisi!
2. Sebutkan pengertian tema!
3. Sebutkan pengertian nada!
4. Sebutkan pengertian rasa!
5. Sebutkan pengertian amanat !
6. Cermati dan tentukan tema dalam penggalan puisi berikut !
7. Cermati dan tentukan nada dalam penggalan puisi berikut !
8. Cermati dan tentukan rasa dalam penggalan puisi berikut !
9. Cermati dan tentukan amanat dalam penggalan puisi berikut !
10. Cermati dan tentukan
- Soal Pengetahuan (Pertemuan kedua )

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN


PERTEMUAN PERTAMA

NO URAIAN SKOR JUMLAH

1 Dapat menentukan ciri umum pembangun teks


puisi dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 ciri puisi
b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri puisi
c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 ciri puisi
d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 ciri puisi
2 Dapat menentukan pengertian unsur puisi dengan
tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 pengertian
b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri pengertian
c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 pengertian
d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 pengertian
3 Dapat menentukan unsur pembangun puisi
dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menentukan 4 unsur
pembangun puisi
b. Skor 3 jika dapat menentukan 3 unsur
pembangun puisi
c. Skor 2 jika dapat menentukan 2 unsur
pembangun puisi
d. Skor 1 jika dapat menentukan 2 unsur
pembangun puisi
4 Dapat menyimpulkan isi puisi
a. Skor 4 jika dapat menyimpulkan 3 bait dengan
tepat
b. Skor 3 jika dapat menyimpulkan 2 bait dengan
tepat
c. Skor 2 jika dapat menyimpulkan 1 bait dengan
tepat
5 Dapat menyimpulkan makna teks puisi
a. Skor 4 jika dapat menyimpulkan teks puisi
dengan tepat dan benar
b. Skor 3 jika dapat menyimpulkan 2 bait
c. Skor 2 jika dapat menyimpulkan 1 bait

a.
b.

Skore maksimal = 22

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD 1)

Nama Peserta didik/Kelomok : ................................................................


Kelas : ................................................................

NO TULISKAN CIRI-CIRI TEKS PUISI

1.
NO URAIKAN ISI YANG TERKANDUNG DIDALAM PUISI

1.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD 3)

Nama Peserta didik/Kelomok : ................................................................


Kelas : ................................................................
Mengetahui, …………………., Juli 2017
Kepala SMP ……………………………, Guru Mata Pelajaran,

……………………………… ………………………………..
NIP ………………………… NIP …………………………..

UNSUR PEMBANGUN PUISI


Pengertian Teks Puisi

Yang dimaksud dengan teks puisi ialah sebuah teks monolog yang isinya tidak merupakan
sebuah alur. Selain itu, teks puisi bercirikan penyajian tipografik tertentu (Luxemburg, 1984).
Namun, dalam perkembangannya, perbedaan antara bahasa dan bentuk naratif dan puisi
memang tidak selalu tegas. Beberapa pandangan lain mengenai puisi: a) puisi juga
merupakan ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). b) puisi
merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). c) puisi merupakan
rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang
paling berkesan (Pradopo). d) puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat
emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Herbert Spencer)

Unsur-Unsur Pembangun Puisi

Berikut ini merupakan unsur-unsur pembangun puisi:


1. Bunyi
Unsur bunyi merupakan salah satu unsur yang menonjol untuk membedakan antara bahasa
puisi dan bahasa prosa. Bahasa puisi cenderung menggunakan unsur perulangan bunti. Bunyi
memiliki peran antara lain adalah agar puisi terdengar merdu jika dibaca dan didengarkan,
sebab pada hakikatnya puisi merupakan salah satu karya seni yang diciptakan untuk
didengarkan (Sayuti, 2002).
Sebenarnnya puisi hadir untuk disuarakan daripada dibacakan tanpa suara. Dengan cara ini,
keindahan puisi dapat dirasakan lebih intensif. Hal-hal yang perlu dikaji berkaitan dengan
masalah kepuitisan apa saja yang digunakan, disiasati, dan didayakan untuk menghasilkan
bunyi yang indah. Sarana yang dimaksud antara lain persajakan, irama, orkestrasi dan fungsi
lain. (Nurgiantoro, 2014:154)
2. Diksi

Unsur diksi adalah pilihan kata atau frase dalam karya sastra (Abrams, 1981). Setiap penyair
akan memilih kata-kata yang tepat, sesuai dengan maksud yang ingin diungkapkan dan efek
puitis yang ingin dicapai. Diksi juga sering menjadi ciri khas seorang penyair atau zaman
tertentu. Aspek leksikan sangatlah penting dalam karya sastra. Aspek leksikal adalah satuan
bentuk terkecil dalam konteks struktur sintaksis dan wacana (Nurgiyantoro, 2014: 172).
Aspek leksikal ini sama pengertiannya dengan diksi. Diksi merupakan pilihan kata yang tepat
dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu seperti yang diharapkan (KBBI, 2005: 264). Aspek leksikal dalam karya sastra dapat
berupa penggunaan bahasa lain atau percampuran bahasa, kolokial, munculnya bentuk baru,
makna khusus, ragam kata, kata menyimpang, dan lain sebagainya.
3. Bahasa Kiasan/ figuratif

Bahasa kias atau figurative language merupakan penyimpangan dari pemakaian bahasa yang
biasa, yang makna katannya atau rangkaian katannya digunakan dengan tujuan untuk
mencapai efek tertentu (Abrams, 1981). Bahasa kias memiliki beberapa jenis yaitu
personifikasi, metafora, perumpamaan, simile, metonimia, sinekdoki, dan alegori (Pradopo,
1978).

a. Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebih-lebihan. Gaya ini biasanya
dipakai jika seseorang bermaksud melebihkan sesuatu yang dimaksudkan dibandingkan
keadaan yang sebenarnya dengan maksud untuk menekankan penuturannya. (Nurgiyantoro,
2014:261).
Contoh hiperbola: Darah mulai mengucur membanjiri lengannya.
b. Ironi adalah pernyataan yang mengandung makna bertentangan dengan apa yang dinyatakannya.
Gaya ini juga menampilkan stile yang bermakna kontras. Penggunaan gaya ini dimaksudkan
untuk menyindir, mengritik, mengecam, atau sejenisnya. Gaya ironi biasanya tingkat
intensitas sindirannya rendah, sedangkan sindiran yang tajam biasanya memakai gaya
sarkasme. (Nurgiyantoro, 2014:270).
Contoh ironi: Sebenarnya aku benci rumah yang memberiku kerinduan untuk pulang.
c. Ambiguitas adalah pernyataan yang mengandung makna ganda
Contoh ambiguitas: Mayat diloncati oleh kucing hidup.
d. Paradoks merupakan pernyataan yang memiliki makna yang bertentangan dengan apa yang
dinyatakan.
Contoh paradoks: Tidak setiap derita/ jadi luka/ tidak setiap sepi/jadi duri.
e. Litotes adalah pernyataan yang menganggap sesuatu lebih kecil dari realitas yang ada. Lilotes
berkebalikan dengan hiperbola. Apabila gaya hiperbola menekankan dengan cara melebih-
lebihkan, gaya litotes justru dengan cara mengecilkan fakta dari keadaan sesungguhnya.
(Nurgiyantoro, 2014:265).
Contoh litotes: Mampirlah ke gubuku sejenak.
f. Elipsis merupakan pernyataan yang tidak diselesaikan tetapi ditandai dengan .....(titik-titik)
Contoh elipsis: Wahai angin...sampaikan salamku padanya.

4. Citraan Puisi

Citraan merupakan suatu bentuk penggunaan bahasa yang mampu membangkitkan kesan
yang konkret terhadap suatu objek, pemandangan, aksi, tindakan, atau pernyataan yang dapat
membedakannya dengan pernyataan atau ekspositori yang abstrak dan biasanya ada
kaitannya dengan simbolisme (Baldic, via Nurgiyantoro, 2014:276). Unsur ciraan
merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui kata-kata
(Pradopo, 1978). Ada berbagai macam jenis citraan diantarannya:
a. citraan penglihatan (visual imagery)
Citraan visual adalah citraan yang terkait dengan pengonkretan objek yang dapat dilihat oleh
mata, dapat dilihat secara visual.
b. citraan pendengaran (auditory imagery)
Citraan pendengaran (auditif) adalah pengonkretan objek bunyi yang didengar oleh telinga.
(Nurgiyantoro, 2014:281).
c. citraan rabaan (thermal imagery)
Citraan gerak (kinestetik) adalah citraan yang terkait dengan pengonkretan objek gerak yang
dapat dilihat oleh mata. (Nurgiyantoro, 2014:282).
d. citraan pengecapan (tactile imagery)
Citraan rabaan (taktil termal) menunjuk pada pelukisan rabaan secara konkret walau hanya
terjadi di rongga imajinasi pembaca. (Nurgiyantoro, 2014:283).
e. citraan penciuman (olfactory imagery)
Citraan penciuman (olfaktori) menunjuk pada pelukisan penciuman secara konkret walau
hanya terjadi di rongga imajinasi pembaca. (Nurgiyantoro, 2014:283).
5. Bentuk Visual Puisi (tipografi)

Bentuk visual merupakan salah satu unsur yang paling mudah dikenal. Bentuk ini meliputi
penggunaan tipografi dan susunan baris.
contoh puisi dengan bentuk visual zigzag

TRAGEDI WINKA & SIHKA

kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
6. Verifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima
mencakup:

Onomatope adalah kata tiruan bunyi, msl "kokok" merupakan tiruan bunyi ayam, "cicit"
merupakan tiruan bunyi tikus.

Bentuk intern pola bunyi yang terdiri dari aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan
awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.

Pengulangan kata/ungkapan.

Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi
dl arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
Metrum adalah ukuran irama yg ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl
setiap baris; pergantian naik turun suara secara teratur, dng pembagian suku kata yg
ditentukan oleh golongan sintaksis

2. Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam
penulisan kata-katanya. Struktur batin puisi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

(1) Tema/makna (sense)


Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar mengarang,
menggubah/mengarang sajak, dsb). Media puisi adalah bahasa. Maka puisi harus bermakna,
baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling)


Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan
dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman
pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada
kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih
banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang
terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone),


Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan
rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada
pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention)


Amanat adalah gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang
kpd pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair
menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun
dapat ditemui dalam puisinya.

Anda mungkin juga menyukai