Saat menggunakan lampu kepala, longgarkan terlebih dahulu pengunci, lalu letakkan dikepala. Posisi lampu tepat di glabella. Setelah posisi lampu sudah benar, putar kembali pengunci. Fokuskan cahaya lampu diatur dengan memfokuskan cahaya ke telapak tangan yang diletakkan lebih kurang 30 cm dari sumber cahaya. Besar kecilnya fokus cahaya diatur dengan memutar penutup lampu kepala sampai fokus cahaya lampu berdiameter 1 cm, bulat dengan pencahayaan maksimal. Posisikan pasien dengan benar, dan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari pemeriksa untuk memudahkan pemeriksaan.
2. Teknik menggunakan otoskop dengan benar
a. Otoskop dipegang menggunakan tangan yang sesuai dengan sisi telinga yang akan diperiksa, misalnya : akan memeriksa telinga kanan, otoskop dipegang menggunakan tangan kanan. b. Supaya posisi otoskop stabil maka jari kelingking tangan yang memegang otoskop ditekan pada pipi pasien. c. Otoskop dipegang dengan 2 cara : seperti memegang pensil atau seperti memegang pistol. Kedua teknik ini memastikan otoskop dan pasien bergerak sebagai 1 unit d. Otoskop dipegang dengan satu tangan sementara aurikula dipegang dengan tangan lainnya, ditarik ke arah atas dan belakang dan sedikit keluar. e. Untuk pasien berikan informasi bahwa prosedur ini tidak menyakitkan, pasien hanya diminta untuk tidak bergerak selama pemeriksaan. Pastikan daya listrik otoskop dalam keadaan penuh (fully charged) f. Bila terdapat serumen yang menghalangi visualisasi liang telinga dan membrana timpani, lakukan pembersihan serumen terlebih dahulu 3. Teknik menggunakan spatula lidah dengan benar a. Pegang spatula lidah dengan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sedikit tekanan pada lidah anterior. Jangan memegang terlalu kuat sehingga memberikan tekanan yang berlebih dan menimbulkan reflek muntah. b. Pasien diminta untuk membuka mulut, lidah 2/3 anterior ditekan dengan spatula lidah. Jangan terlalu kedepan atau terlalu ke belakang. Sampai terlihat uvula, serta struktur dinding nasofaring. c. Selama pemeriksaan pasien diminta untuk rileks dan tidak menjulurkan lidah terlalu kuat.
4. Teknik menggunakan speculum hidung dengan benar.
a. Spekulum digenggam sedemikian rupa dengan tangkai bagian bawah dari speculum ditekan oleh jari tengah, jari manis, dan jari kelingking dari tangan sebelah kiri sehingga tangkai bawah dapat digerakkan bebas dengan menggunakan jari jari tersebut. b. Ujung jari telunjuk diletakkan pada ujung hidung pasien sebagai fiksasi disekitar hidung dan ibu jari diluruskan. c. Ujung speculum dimasukkan dengan hati-hati dan dalam keadaan tertutup ke dalam rongga hidung, jangan mengenai bagian dalam hidung karena akan menimbulkan nyeri. d. Didalam rongga hidung speculum dibuka. Jangan memasukkan ujung speculum terlalu dalam atau membuka ujung speculum terlalu lebar. e. Membuka lubang hidung tidak kasar, perlahan-lahan dan tenang (with a ladies hand)