Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT P DAN K PITURUH
SD NEGERI NGANDAGAN
Alamat : Desa Ngandagan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo
Telepon (0275) 3140128 HP 085747031975
Website: http://sdngandagan.sch.id Email: kepsek @ sdngandagan.sch.id

KODE ETIK PESERTA DIDIK, TENAGA PENDIDIK DAN


KEPENDIDIKAN

1. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang : Sistem Pendidikan Nasional

1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang : Standar Nasional Pendidikan

1. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007, Tanggal 23 Mei 2007

Tentang : Standar Pengelolaan Pendidikan

1. Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo

Nomor : 421/4799/2007 Tanggal : 20 Agustus 2007

Tentang : Penyusunan dan Penetapan Kode Etik Sekolah


1. PENGERTIAN KODE ETIK
1. Menurut kamus Bahasa Indonesia

 Kode artinya tulisan, kata-kata, tanda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu.
 Etik adalah norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan ukuran tingkah laku.

1. Jadi Kode Etik Warga Sekolah adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
semua warga sekolah sebagai pedoman sikap perilaku dalam mengikuti pendidikan
sebagai peserta didik, tugas profesi sebagai pendidik, dan sebagai pelayan pendidikan
bagi tenaga kependidikan.

Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud adalah nilai-nilai moral yang membedakan
perilaku warga sekolah yang baik dan yang buruk, yang boleh dan yang tidak boleh
dilaksanakan dalam menunaikan kewajiban dan pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar
sekolah, baik sebagai warga sekolah, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara.

1. TUJUAN

Kode Etik Warga Sekolah digunakan sebagai pedoman sikap dan perilaku
bertujuan untuk menempatkan :

1. Peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yang beriman,

bertaqwa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, dan menguasai


keterampilan / keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan
kehidupannya di masyarakat.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan sebagai profesi yang terhormat dan

mulia yang dilaksanakan untuk mengabdi dan berbakti pada bangsa,


negara, dan kemanusiaan.

1. PROSEDUR MENETAPKAN KODE ETIK

1. Kepala Sekolah menyusun draf Kode Etik Peserta Didik dan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Jika dipandang perlu berkonsultasi dengan nara
sumber dan atau Pengawas Dabinnya.
2. Mengadakan rapat Dewan Guru, Tenaga Kependidikan, bersama Pengurus
Komite Sekolah untuk membahas draf Kode Etik Warga Sekolah.
3. Hasil keputusan rapat dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah
tentang Kode Etik Peserta Didik dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Kode Etik Sekolah disosialisasikan dan ditanamkan
kepada : peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, untuk menegak –
kan budaya dan etika sekolah. Juga disosialisasikan kepada Pengurus
Komite Sekolah, Orang tua, wali peserta didik.
5. Kode Etik Warga Sekolah disalin dengan tulisan yang agak besar dipasang /
ditempel pada tempat yang strategis, untuk :

1. Kode Etik Peserta Didik ditempel di setiap ruang kelas.


2. Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan di tempel di Ruang

Kantor Guru.

E. PELAKSANAAN KODE ETIK SEKOLAH


1. Peserta didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan bertanggungjawab dan
wajib melaksanakan Kode Etik Sekolah.
2. Peserta didik dalam menjaga Kode Etik Sekolah perlu mendapat bimbingan
dengan keteladanan, pembinaan, dengan membangun kemauan serta
pengembangan kreativitas guru.
3. Kode Etik Sekolah dilaksanakan baik di dalam maupun di luar sekolah.

F. PELANGGARAN KODE ETIK


Pelanggaran Kode Etik adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik sesuai
ketentuan. Untuk yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam menjaga Kode Etik Sekolah bila diperlukan Kepala Sekolah dapat membentuk Dewan
Kehormatan Guru / Tenaga Kependidikan.

H KODE ETIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Kode Etik yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memuat pedoman
sikap dan perilaku, juga memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan secara
perorangan maupun kolektif untuk :
1. Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah dan atau perangkat
sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta
didik.
2. Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar / les kepada peserta
didik.
3. Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun secara
tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mencederai itegritas hasil ujian sekolah dan Ujian Nasional.

Sebagai contoh penjabarannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing,
dengan mempertimbangka masukan dari Komite Sekolah.

KODE ETIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah insan yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

– Memiliki keyakinan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

– Taat melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

– Mengerjakan yang diperintahka dan menjauhi yang dilarang Tuhan Yang

Maha Esa.

– Menghormati antar umat beragama, sehingga menjadi teladan bagi siswa dan

masyarakat.

2. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai suatu profesi yang terhormat dan

mulia.

– Berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan

mata pelajaran yang diajarkan.

– Terus menerus meningkatkan kemampuan kompetensi profesi.


3. Hubungan guru dengan peserta didik

– Berperilaku sebagai pelaksana tugas membimbing, mengajar, dan melatih

secara profesional, dengan menghargai perbedaan individual peserta didik

dalam melaksanakan proses pendidikan.

– Mampu menghimpun berbagai informasi tentang peserta didik dan

menggunakannya untuk kepentingan proses pendidikan.

– Mampu membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan

mengamalkan hak dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah,

masyarakat, dan negara.

– Secara perseorangan atau bersama-sama secara terus menerus berusaha

menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang

menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien.

-Berusaha terus menerus mencegah setiap gangguan yang mempengaruhi

kembangan peserta didik.

4. Hubungan guru dengan orang tua / wali peserta didik

– Berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dalam

melaksanakan proses pendidikan.

– Memberikan informasi secara jujur, dan obyektif mengenai perkembangan

peserta didik.
– Merahasiakan informasi mengenai setiap peserta didik kepada orang lain

yang bukan orang tua / walinya.

– Memotivasi orang tua / wali siswa untuk berpartisipasi dalam memajukan

dan meningkatkan kualitas pendidikan.

– Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang tua / wali siswa mengenai

peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.

5. Hubungan Guru dengan masyarakat

– Mampu menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan

efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan

pendidikan.

– Mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan

meningkatkan kualitas pendidikan.

– Peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

6. Hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat

– Memelihara dan meningkatkan prestasi dan reputasi sekolah.

– Mampu memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam

melaksanakan proses pendidikan.

– Mampu menciptakan suasana sekolah yang kondusif. Dan kekeluargaan di


dalam dan di luar sekolah.

– Menghormati rekan sejawat dan saling membimbing antar rekan sejawat.

7. Pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan program pembangunan

bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945 dan diatur dalam

UU Sisdiknas dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Untuk membantu

mencerdaskan kehidupan bangsa yang berbudaya. Berusaha menciptakan,

memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

8. Pendidik dan tenaga kependidikan secara perseorangan maupun bersama – sama

dilarang untuk :

1. Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah dan atau perangkat

sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta

didik.

1. Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada

peserta didik.

1. Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak

langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang.


d. Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang

mencederai integritas hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

1. Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung melanggar

Undang – Undang, Peraturan Pemerintah, norma agama, dan norma

kesusilaan yang dapat mengakibatkan mencemarkan nama baik pribadi

maupun nama sekolah.

Ditetapkan di : Ngandagan

Pada tanggal : 17 Januari 2011

Kepala Sekolah,

Ttd.

WAGIRI,S.PD.

NIP 19621101 198304 1 005

Anda mungkin juga menyukai