1. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Kode artinya tulisan, kata-kata, tanda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu.
Etik adalah norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan ukuran tingkah laku.
1. Jadi Kode Etik Warga Sekolah adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
semua warga sekolah sebagai pedoman sikap perilaku dalam mengikuti pendidikan
sebagai peserta didik, tugas profesi sebagai pendidik, dan sebagai pelayan pendidikan
bagi tenaga kependidikan.
Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud adalah nilai-nilai moral yang membedakan
perilaku warga sekolah yang baik dan yang buruk, yang boleh dan yang tidak boleh
dilaksanakan dalam menunaikan kewajiban dan pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar
sekolah, baik sebagai warga sekolah, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara.
1. TUJUAN
Kode Etik Warga Sekolah digunakan sebagai pedoman sikap dan perilaku
bertujuan untuk menempatkan :
1. Kepala Sekolah menyusun draf Kode Etik Peserta Didik dan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Jika dipandang perlu berkonsultasi dengan nara
sumber dan atau Pengawas Dabinnya.
2. Mengadakan rapat Dewan Guru, Tenaga Kependidikan, bersama Pengurus
Komite Sekolah untuk membahas draf Kode Etik Warga Sekolah.
3. Hasil keputusan rapat dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah
tentang Kode Etik Peserta Didik dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Kode Etik Sekolah disosialisasikan dan ditanamkan
kepada : peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, untuk menegak –
kan budaya dan etika sekolah. Juga disosialisasikan kepada Pengurus
Komite Sekolah, Orang tua, wali peserta didik.
5. Kode Etik Warga Sekolah disalin dengan tulisan yang agak besar dipasang /
ditempel pada tempat yang strategis, untuk :
Kantor Guru.
Kode Etik yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memuat pedoman
sikap dan perilaku, juga memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan secara
perorangan maupun kolektif untuk :
1. Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah dan atau perangkat
sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta
didik.
2. Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar / les kepada peserta
didik.
3. Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun secara
tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mencederai itegritas hasil ujian sekolah dan Ujian Nasional.
Sebagai contoh penjabarannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing,
dengan mempertimbangka masukan dari Komite Sekolah.
1. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah insan yang beriman dan bertaqwa
Maha Esa.
– Menghormati antar umat beragama, sehingga menjadi teladan bagi siswa dan
masyarakat.
2. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai suatu profesi yang terhormat dan
mulia.
peserta didik.
– Merahasiakan informasi mengenai setiap peserta didik kepada orang lain
– Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang tua / wali siswa mengenai
pendidikan.
– Mampu memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945 dan diatur dalam
dilarang untuk :
sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta
didik.
peserta didik.
1. Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak
Ditetapkan di : Ngandagan
Kepala Sekolah,
Ttd.
WAGIRI,S.PD.