Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2087-3271

JURNAL
EDUHEALTH Volume 3 Nomor 2, September 2013

Evaluasi Pasca Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Di Posyandu Kota


Surabaya Tahun 2013

Stres Sebagai Faktor Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Pada Penderita


Hipertensi

Hubungan Jenis Kontrasepsi Suntik Dengan Perubahan Berat Badan

Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam Memilih Makanan


Sehari – Hari Dalam Keluarga Di RT 25 RW 09 Lingkungan Tirtoudan
Kelurahan Tosaren

Penerapan Metode Blended Learning Berbasis ICT Untuk Meningkatkan


Minat Dan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
(ISBD) Di Prodi D-III Kebidanan FIK Unipdu Jombang

Perbandingan Penetapan Kadar Ketoprofen Tablet Secara Alkalimetri


Dengan Spektrofotometri- Uv

Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Kejadian Postpartum Blues

Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dan Kejadian Asfiksia Pada Bayi
Baru Lahir

Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage) Terhadap


Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea)

Diterbitkan oleh :
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Jurnal Hal. Jombang ISSN


EduHealth Vol. 3 No. 2 September 2013 2087-3271
69-137
DAFTAR ISI

No Judul Halaman
1. Evaluasi Pasca Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Di Posyandu Kota 74 – 78
Surabaya Tahun 2013

Achmad Zakaria
2. Stres Sebagai Faktor Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Pada 79 – 83
Penderita Hipertensi

Khotimah
3. Hubungan Jenis Kontrasepsi Suntik Dengan Perubahan Berat Badan 84 – 88

Suyati
4. Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional 89 – 96
Remaja

Nasrudin
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam Memilih 97 – 102
Makanan Sehari – Hari Dalam Keluarga Di RT 25 RW 09 Lingkungan
Tirtoudan Kelurahan Tosaren

Ratna Wardani dan Yuan Prianggajati


6. Penerapan Metode Blended Learning Berbasis ICT Untuk 103 – 113
Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar (ISBD) Di Prodi D-III Kebidanan FIK Unipdu
Jombang

Sri Banun Titi Istiqomah dan Ninik Azizah


7. Perbandingan Penetapan Kadar Ketoprofen Tablet Secara Alkalimetri 114 – 119
Dengan Spektrofotometri- Uv

Susilowati Andari
8. Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Kejadian Postpartum Blues 120 – 125

Masruroh
9. Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dan Kejadian Asfiksia Pada 126 – 129
Bayi Baru Lahir

Ninik Azizah
10 Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage) Terhadap 130 – 134
Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea)

Zuliani, Mukhoirotin dan Pujiani


JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

PENGARUH STIMULASI KUTANEUS (SLOW STROKE BACK MASSAGE)


TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENOREA)

Zuliani1, Mukhoirotin2 dan Pujiani3


1
Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
Email: Zuliani1608@gmail.com

ABSTRAK
Nyeri haid (dismenorea) merupakan nyeri yang terjadi pada waktu menstruasi, dismenorea
terjadi pada perut bagian bawah dan punggung biasanya terasa seperti kram. Tindakan
stimulasi kutaneus (slow-stroke back massage) merupakan intervensi keperawatan untuk
menurunkan tingkat nyeri. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh stimulasi
kutaneus (slow stroke back massage) terhadap penurunan nyeri haid (dismenorea).
Rancangan penelitian ini menggunakan pre experiment dengan pendekatan one-group pra-
post test design. pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Data yang terkumpul
dianalisa dengan uji statistik paired t-test dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil analisa
menunjukkan adanya pengaruh stimulasi kutaneus (slow stroke back massage) terhadap
penurunan yeri haid (dismenorea) dengan nilai signifikan Pv=0,00 atau α < 0,05.

Kata kunci : nyeri haid (dismenorea), stimulasi kutaneus (slow stroke back massage).

ABSTRACT
Painful menstruation (dysmenorrhea) is pain that occurs during menstruation,
dysmenorrhea occurs in the lower abdomen and back usually feels like a cramp. Action
cutaneous stimulation (slow-stroke back massage) is a nursing intervention to reduce pain.
The purpose of this study is to explain the influence of cutaneous stimulation (slow-stroke
back massage) to decrease menstrual pain (dysmenorrhoea). The design of this study using
a pre-experiment with approaches one group pre-post test design. sampling using quota
sampling. The data were analyzed by paired t-test statistical test with a significance level of
α <0.05. The analysis shows the influence of cutaneous stimulation (slow-stroke back
massage) to decrease yeri menstruation (dysmenorrhea) with a significant value of P, =
0.00 or α <0.05

Keywords: menstrual pain (dysmenorrhoea), cutaneous stimulation (slow stroke back


massage).

130
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

PENDAHULUAN relaksasi. Saat menstruasi kontraksi otot


Remaja sebagai masa penghubung rahim sangat kuat. Kontraksi yang terjadi
atau peralihan antara masa kanak-kanak adalah akibat suatu zat yang namanya
dengan masa dewasa. Pada periode ini prostaglandin. Zat tersebut mempunyai
terjadi perubahan-perubahan besar fungsi untuk membuat dinding rahim
mengenai kematangan fungsi-fungsi organ, berkontraksi dan pembuluh darah
terutama fungsi seksual. Peristiwa yang sekitarnya terjepit (kontriksi) yang
paling penting pada masa remaja adalah menimbulkan iskemi jaringan. Selain itu
gejala menstruasi atau haid (Kartono, prostaglandin juga merangsang saraf nyeri
2007). Banyak remaja merasa sakit ketika di rahim sehingga menambah intensitas
haid. Keluhan ini disebut dismenorea nyeri (Proverawati, 2009: 83). Gejala yang
(Bobak,2004). Dismenorea merupakan rasa muncul pada dismenorea, terasa nyeri pada
nyeri saat menstruasi yang mengganggu perut bagian bawah dan punggung (Varney,
kehidupan sehari-hari wanita dan sebagai 2006: 341). Apabila tidak ditangani, nyeri
alasan untuk melakukan pemeriksaan atau akan menjalar ke daerah pinggang dan
konsultasi ke dokter, Puskesmas atau paha, disertai keluhan mual dan muntah,
datang ke bidan (Manuaba, 1998: 402). sakit kepala, diare dan mudah tersinggung
Angka kejadian nyeri menstruasi di (Manuaba, 1998: 402).
dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari Penanganan nyeri haid
50% perempuan di setiap negara (dismenorea) dapat diberikan dengan
mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika farmakologi dan nonfarmakologi.
Serikat diperkirakan hampir 90% wanita Pengobatan farmakologi diantaranya
mengalami dismenorea dan 10-15% dengan obat hormonal dan pereda nyeri
diantaranya mengalami dismenorea berat. (analgesik) golongan Non Steroid Anti
Sementara di Indonesia angkanya Inflamasi (NSAI), misalnya: parasetamol
diperkirakan 55% perempuan usia produktif atau asetamonofen (panadol), asam
yang mengalami nyeri menstruasi mefenamat (ponstelax), dan ibuprofen
(Proverawati, 2009: 83). Dismenorea (Proverawati, 2009: 90). Sedangkan
menyerang 75% dari seluruh wanita, 50% pengobatan nonfarmakologi salah satunya
melaporkan gejala ringan, 30% mengalami dengan masase. Masase dan sentuhan
gejala sedang, dan 20% mempunyai gejala- merupakan teknik integrasi sensori yang
gejala berat (Benson, 2008: 638). Dari hasil mempengaruhi sistem saraf otonom (Potter
studi pendahuluan yang dilakukan peneliti & Anne Griffin Perry, 1997: 1533). Apabila
terhadap santri SLTA yang tinggal di individu mempersepsikan sentuhan sebagai
Asrama Hurun „Inn Pondok Pesantren stimulus untuk rileks, kemudian akan
Tinggi Darul ‟Ulum Jombang ditemukan muncul respons relaksasi. Relaksasi sangat
data bahwa dari 59 santriwati SLTA, 20 penting untuk meningkatkan kenyamanan
santriwati melaporkan sering mengalami dan membebaskan diri dari ketegangan dan
dismenorea, 13 santriwati melaporkan stress akibat penyakit yang dialami.
jarang mengalami dismenorea, dan 26 Salah satu teknik memberikan
santriwati tidak pernah mengalami masase adalah tindakan masase punggung
dismenorea. dengan usapan yang perlahan (Slow stroke
Dismenorea seringkali dimulai back massage), menurut teori gate control
setelah mengalami menstruasi pertama mengatakan bahwa stimulusi kutaneus
(menarche). Nyeri berkurang setelah mengaktifkan transmisi nyeri melalui
menstruasi, tetapi pada beberapa wanita serabut C dan delta A berdiameter kecil,
nyeri bisa terus dialami selama periode sehingga sinaps menutup transmisi implus
menstruasi. Penyebab nyeri berasal dari nyeri (Potter & Anne Griffin Perry, 2005:
otot rahim, otot ini bisa berkontraksi dan 1507). Penggunaan stimulasi kutaneus yang

131
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

benar dapat mengurangi persepsi nyeri dan Perlakuan Stimulasi Kutaneus


membantu mengurangi ketegangan otot. (Slow Stroke back Massage) adalah metode
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti mengusap kulit punggung responden secara
tertarik mengambil judul “Pengaruh perlahan, skala nyeri dengan skala 0-10
Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke back (Tamsuri, 2006). Penelitian dilakukan pada
Massage) terhadap Penurunan Nyeri Haid bulan Juli-Agustus 2010, tempat penelitian
(Dismenorea) pada Santriwati SLTA (14- di Asrama Hurun „Inn Pondok Pesantren
18 Tahun) di Asrama Hurun „Inn Pondok Tinggi Darul „Ulum Jombang.
Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang”.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Hasil
Metodologi penelitian adalah ilmu Hasil penelitian menunjukkan
mengenai jalan yang dilewati untuk bahwa sebelum dilakukan tindakan
mencapai pemahaman (Narbuko, 2009: 3). stimulasi (Slow Stroke back Massage)
Desain penelitian merupakan sesuatu yang hampir setengah dari responden mengalami
sangat penting dalam penelitian, nyeri berat sebangak 9 responden (50%),
memungkinkan pengontrolan maksimal yang megalami nyeri sedang 7 (35%), dan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yang mengalami nyeri ringan 4 (20%). Hal
akurasi suatu hasil (Nursalam, 2008: 77). ini disebabkan karena responden banyak
Penelitian ini menggunakan desain masalah, banyak tugas, keletihan, dan
penelitian pra experiment dengan kurang pengetahuan tentang cara mengatasi
pendekatan one-group pra-post test design nyeri. Hampir setengah responden
(Nursalam, 2008: 85). Populasi adalah mengalami nyeri haid (dismenorea) yang
keseluruhan dari suatu variabel yang bersifat kram. Hal ini sesuai pendapat
menyangkut masalah yang diteliti Helen Varney (2006) nyeri haid akan terasa
(Nursalam dan Siti Pariani, 2001: 64). pada perut bagian bawah dan punggung
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh biasanya terasa seperti kram.
santriwati SLTA Asrama Hurun „Inn Di Asrama Hurun ‟Inn hampir
Pondok Pesantren Tinggi Darul „Ulum setengah responden mengalami nyeri berat.
Jombang yang mengalami nyeri haid Hal ini terjadi karena responden mengalami
(dismenorea) dengan jumlah 20 responden. stress memikirkan banyak masalah, tugas,
Sampel adalah sebagian yang diambil dari dan kurangnya pengetahuan tentang cara
keseluruhan objek yang diteliti dan mengatasi nyeri. Sehingga mengganggu
dianggap mewakili seluruh populasi aktivitas sehari-hari. Seluruh responden
(Notoatmodjo, 2005:79). Sampel pada sedang mengalami masa remaja yang mana
penelitian ini adalah seluruh santriwati masa remaja emosinya labil, hal ini sesuai
SLTA yang menderita dismenorea di dengan pendapatnya Prawiroharjo (1999)
Asrama Hurun „Inn Pondok Pesantren emosional remaja bersifat labil, apalagi jika
Tinggi Darul „Ulum Jombang yang tidak mendapat penerangan yang baik
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. tentang proses haid, mereka akan lebih
Santriwati yang mengalami mudah mengalami nyeri haid (dismenorea).
dismenorea diobservasi skala nyerinya, Sebagian kecil responden mengalami nyeri
kemudian dilakukan Stimulasi Kutaneus ringan karena responden keletihan akan
(Slow Stroke back Massage) dan di kegiatan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan
observasi lagi skala nyaerinya. Teknik pendapat Potter & Perry (1999) Keletihan
sampling menggunakan quota sampling akan meningkatkan persepsi nyeri, rasa
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi kelelahan menyebabkan sensasi nyeri
(Nursalam, 2008: 94). semakin intensif dan menurunkan
kemampuan koping.

132
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

Setelah diterapi dengan Stimulasi responden sudah sering mengalami nyeri


Kutaneus (Slow Stroke back Massage) haid dan jarak antara masase dengan
selama 5 menit dari 20 responden hampir pertama timbul rasa nyeri agak lama.
seluruh responden mengalami penurunan Masase akan merangsang serabut-serabut
nyeri sebanyak 16 responden (80%) dan perifer untuk mengirimkan impuls melalui
sebagian kecil nyerinya menetap sebanyak dorsal horn pada medulla spinalis, saat
4 responden (20%). Setelah dilakukan impuls yang dibawa oleh serabut A-Beta
Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke back mendominasi maka mekanisme gerbang
Massage) selama 5 menit responden merasa akan menutup sehingga impuls nyeri tidak
lebih nyaman sehingga mengalami dihantarkan ke otak, seperti yang telah
penurunan nyeri. dikemukakan oleh Potter&Anne Griffin
Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Perry (1997).
back Massage) adalah tindakan masase Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow
punggung dengan usapan yang perlahan. Stroke back Massage) Terhadap Penurunan
Efek dari Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Nyeri Haid (Dismenorea) diukur dengan uji
back Massage) ini, menyebabkan pelepasan Paired t-test didapatkan hasil dengan nilai
endorphin, sehingga memblok transmisi p = 0,00 atau α < 0,05 yang berati ada
stimulus nyeri. Teori gate control pengaruh yang signifikan dari intervensi
mengatakan bahwa stimulasi kulit Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back
mengaktifkan transmisi serabut saraf Massage) Terhadap Penurunan Nyeri Haid
sensori A-Beta yang lebih besar dan lebih (Dismenorea). Sesuai dengan Teori gate
cepat. Proses ini menurunkan transmisi control. Apabila terdapat impuls yang
nyeri melalui serabut C dan delta-A yang ditransmisikan oleh serabut berdiameter
berdiameter kecil sehingga gerbang sinaps besar karena adanya stimulasi kulit,
menutup transmisi implus nyeri. Stimulasi sentuhan, getaran, hangat dan dingin, serta
kutaneus pada tubuh secara umum sering sentuhan halus, impuls ini akan
dipusatkan pada punggung dan bahu menghambat impuls dari serabut
(Smeltzer, 2001: 232). Stimulasi kutaneus berdiameter kecil di area substansia
akan merangsang serabut-serabut perifer gelatinosa sehingga sensasi yang dibawa
untuk mengirimkan impuls melalui dorsal oleh serabut kecil akan berkurang bahkan
horn pada medulla spinalis, saat impuls tidak dihantarkan ke otak oleh substansia
yang dibawa oleh serabut A-Beta gelatinosa, karenanya tubuh tidak dapat
mendominasi maka mekanisme gerbang merasakan sensasi nyeri. Kondisi ini
akan menutup sehingga impuls nyeri tidak disebut dengan “pintu gerbang tertutup”.
dihantarkan ke otak. Penurunan nyeri haid (dismenorea)
Tidak terjadinya penurunan nyeri hampir seluruhnya responden (80%)
pada responden yang mengalami nyeri responden pada penelitian ini efek dari
berat, dikarenakan pada saat dilakukan Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back
intervensi responden sudah tidak mampu Massage) sehingga terjadi penutupan
lagi mengatasi nyeri yang dialaminya mekanisme gerbang dan responden merasa
karena nyerinya bersifat berat. Akibat lebih nyaman. Sedangkan sebagian kecil
nyerinya berat menimbulkan ketegangan, nyerinya menetap sebanyak 4 responden
sehingga konsentrasi responden hanya (20%), hal ini karena responden mengalami
terpusat pada nyeri yang dialaminya. Hal nyeri berat membuat semakin tegang
ini sesuai dengan pendapat Wijayakusuma sehingga konsentrasi responden hanya pada
(2006) sumber ketegangan otot dapat nyeri yang dialaminya.
memicu timbulnya rasa nyeri. Sedangkan
yang tidak mengalami penurunan nyeri
pada nyeri sedang dan ringan karena

133
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

KESIMPULAN Riset keperawatan. Jakarta: CV.


Nyeri haid (dismenorea) sebelum Infomedika.
intervensi Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Potter & Anne Griffin Perry. 1997. Buku
back Massage) didapatkan responden yang Ajar Fundamental keperawatan.
mengalami nyeri dengan katagori nyeri Jakarta: EGC.
berat lebih banyak dari pada nyeri sedang Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kandungan.
dan ringan, hal ini dikarenakan responden Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.
banyak masalah, banyak tugas, keletihan, Proverawati. 2009. Menarche. Menstruasi
dan kurang pengetahuan tentang cara Pertama Penuh Makna. Yogyakarta:
mengatasi nyeri. Nuha Medika.
Nyeri haid (dismenorea) sesudah Smeltzer, C. 2001. Buku Ajar Keperawatan
intervensi Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Medikal Bedah. Edisi 8. Vol. 1.
back Massage) didapatkan responden yang Jakarta: EGC.
mengalami nyeri sedang lebih banyak dari Tamsuri. 2006. Konsep dan
pada nyeri berat dan ringan, hal ini Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
disebabkan efek Stimulasi Kutaneus (Slow EGC.
Stroke back Massage) sesuai dengan teori Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan
gate control sehingga gerbang sinaps Kebidanan. Edisi 4. Vol 1. Jakarta:
menutup transmisi implus nyeri. EGC.
Ada Pengaruh Stimulasi Kutaneus Wjayakusuma, H. 2006. Atasi Asam Urat
(Slow Stroke back Massage) terhadap Dan Rematik. Jakarta: puspa swara.
Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea) ) pada
Santriwati SLTA (14-18 Tahun) di Asrama
Hurun „Inn Pondok Pesantren Tinggi Darul
„Ulum Jombang yang dibuktikan hasil uji
statistik dengan nilai yang signifikan ρ =
0,00.

DAFTAR PUSTAKA
Benson, C. 2008. Buku saku obstetrik dan
Ginekologi. Jakarta: EGC.
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Kartono. 2007. Psikologi Anak. Bandung:
Manuaba, G. 1998. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC.
Narbuko. 2009. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara.
Notoamodjo. 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam dan Siti Pariani. 2001.
Pendekatan Praktis Metodologi

134

Anda mungkin juga menyukai