Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Bagian-bagian mikroskop
Lensa
okuler
Tabung
Lengan
Revolver
Lensa
objektif
Meja
Preparat Makrose
krup
Kondensor
Mikrosek
Tuas rup
Base Tuas
Sumber Pengatur
Cahaya Meja
Pengatur
Cahaya
Menggunakan Mikroskop
12. Di mikrobiologi lensa okuler dengan kekuatan berapa yang biasa digunakan?
Jelaskan
Dalam bidang mikrobiologi, lensa okuler yang digunakan adalah
perbesaran 10x , karena dengan perbesaran tersebut yang dikalikan dengan
kekuatan lensa objektif yang sama yaitu 10x akan diperoleh total perbesaran
100x, sehingga yang dihasilkan akan terlihat jelas dan objek dapat diamati dan
dideskripsikan dengan baik. Ukuran perbesaran ideal untuk mengamati dan
mendeskripsikan suatu objek adalah 10x10 (Sumitro, 2014).
Pustaka
Nilai Akhir:...............................................................................
Hasil
Pembahasan
4. Tahapan mana yang paling penting atau yang paling menjadi penyebab hasil
pengecatan gram yang buruk? Jelaskan
Tahap yang paling penting dalam pengecatan gram tahap counterstain
dimana tahap ini merupakan tahap penentu apakah bakteri yang menjadi objek
pengecatan merupakan gram positif atau negatif. Oleh karena itu, pada tahap
ini diperlukan ketelitian dalam pengerjaan dan dalam pengamatan agar hasil
yang diperoleh akurat (Dwidjoseputro, 2005).
7. Bagian sel apakah yang paling terlibat dalam pengecatan gram ? mengapa?
Bagian yang paling terlibat adalah dinding sel, karena dinding sel lah
yang akan mengikat warna dari cat tertentu yang kemudian menentukan jenis
bakteri tersebut. Pada bakteri gram positif, selapis dinding sel berupa
peptidoglikan yang tebal akan mengikat warna ungu, sedangkan pada bakteri
gram negatif, lapisan terluar dari 3 lapis dinding sel akan mengikat warna
merah dari safranin (Fitri dan Yekki, 2011).
8. Jelaskan bagaimana mekanisme respon bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif terhadap tiap tahapan dalam prosedur pengecatan gram !
Pada bakteri gram positif, saat ditetesi crystal violet, akan mengikat warna
ungu dari cat tersebut. Ketika ditetesi lugol, warna ungu akan semakin
melekat, lalu selanjutnya ketika ditetesi alkohol, warna ungu tidak akan
runtuh. Ketika diberi safranin, warna merah dari safranin tidak akan
diserap oleh bakteri tersebut (Dwidjoseputro, 2005).
Pada bakteri gram negatif, ketika diberi perlakuan crystal violet dan lugol
akan memberikan respon yang sama seperti bakteri gram positif, tetapi
pada saat ditetesi alkohol, warna ungu akan runtuh. Selanjutnya, ketika
diberi perlakuan dengan safranin, bakteri gram negatif akan mengikat
warna merah (Dwidjoseputro, 2005).
Simpulan dan Saran
Kesimpulan pada praktikum pengecatan gram adalah:
1. Ada dua jenis pengecatan, yaitu pengecatan sederhana dan pengecatan
diferensial.
2. Pada pengecatan gram, bakteri gram negatif akan menyerap warna merah,
sedangkan bakteri gram positif akan menyerap warna ungu.
3. Pada pengecatan gram, larutan yang digunakan adalah crystal violet, lugol,
safranin, dan alkohol.
Pustaka
Campbell, N. dan B. Jane. 2003. Biologi Edisi Kelima- Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta, Djambatan.
Fitri, L. dan Y. Yasmin. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. J. Ilmiah Pendidikan Biologi 3 (2):20-25.
Mahfudhi, S., B. Sulistiyanto dan C. S. Utama. 2012. Kualitas Chip Berbahan
Dasar Onggok dan Ekstrak Limbah Sayur Fermentasi Dilihat dari
Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Gram. Anim. Agric. Journal 1 (2): 141-
150.
Suparmin, Ahmad. 2015. Analisis Keragaman Bakteri Simbion Pada Saluran
Pencernaan Rayap Dengan Metode Trflp. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
Nilai Akhir:...............................................................................
Pembahasan
4. Kenapa pada saat membuat media agar dilakukan pengadukan secara menerus
?
Pengadukan secara terus-menerus pada saat pembuatan media
bertujuan agar bahan penyusun media homogen dan tercampur merata, supaya
pada saat media berubah menjadi agar bahan merata di semua bagian (Yanny,
2004)
6. Ada berapa macam sterilisasi media yang anda ketahui ? jelaskan jawaban
anda !
Sterilisasi Kering
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk menghilangkan atau
menginaktivasi mikroorganisme hidup, oleh karena itu kita harus
mengusahakan semua alat-alat yang berhubungan dengan medium dan
pekerjaan inokulasi benar-benar steril yang berfungsi untuk menghindari
kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan
(Darwis, 2006). Sterilisasi kering tidak menggunakan air atau uap air,
melainkan menggunakan udara panas dengan menggunakan oven dengan suhu
160 oC selama dua jam atau dengan suhu 170 oC selama satu jam (Yuliarti,
2010).
Sterilisasi Basah
Sterilisasi basah menggunakan autoklaf pada suhu 121 oC dan dengan
tekanan 2 atm (Wulandari dan Nasution, 2014). Autoklaf adalah alat untuk
memanaskan bahan pada kondisi tekanan udara jenuh air yang biasanya
bertujuan untuk sterilisasi (Dwidjoseputro, 2005).
Ada 5 metode umum seterilisasi menurut Yanny (2004), yaitu:
1. Sterilisasi uap (panas lembab)
2. Sterilisasi panas kering
3. Sterilisasi dengan penyaringan
4. Sterilisasi dengan gas
5. Sterilisasi dengan radiasi
Saran untuk praktikan pada saat praktikum teknik pembuatan media dan sterilisasi
adalah:
1. Pada saat pembuatan media pastikan dalam keadaan sudah steril agar tidak
terjadi kontaminasi.
2. Pada pembuatan media agar pengadukan harus terus dilakukan agar hasil
tidak menggumpal dan panasnya merata.
Pustaka
Nilai Akhir:...............................................................................