Anda di halaman 1dari 33

PLANNING OF ACTION

(P O A)
PROGRAM
PENYEHATAN LINGKUNGAN
UPTD PUSKESMAS NGASEM

TAHUN 2016
UPTD PUSKESMAS NGASEM
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI
KATA PENGANTAR

Puskesmas Ngasem dalam melaksanakan 6 program unggulan dari beberapa program


kesehatan yang di laksanakan di Puskesmas di bebani dengan target program yang di
harapkan dapat tercapai dengan baik dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Sebagai upaya memenuhi target tersebutlah di harapkan adanya suatu sistim yang
terarah yang berisi susunan rencana kegiatan pokok Puskesmas yang akan di laksanakan
selama satu tahun yang dikenal dengan nama P O A.

P O A berfungsi mengontrol atau memberi petunjuk bagi petugas untuk melaksanakan


kegiatan, di mana dan bagaimana kegiatan itu di laksanakan.

Sudah barang tentu terwujudnya P O A tahun ini berkat bantuan dari semua pihak,
untuk itu kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan P O A ini kami ucapkan terima
kasih.

Mudah-mudahan apa yang telah kami buat ini dapat di pergunakan sebagai bahan yang
bisa di pertimbangkan sebagai alat pemantau program.
Usul dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan P O A di masa yang
akan datang.

Ngasem, Desember 2015


Penanggung Jawab Program

Laste Menanti
NIP . 19780510 200312 2 010
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii

BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………………….......1

BAB II. Analisa Situasi…………………………………………………………………2

BAB III. Hasil Pencapaian Program


1. Menentukan Prioritas Masalah …….……………………………………......3
2. Menentukan Penyebab Masalah ……………………………………………..4
3. Diagram Fish Bone …...……………………………………………………...4
4. Menentukan Pemecahan Masalah dengan Metode CARL ………………….4
5. Cara Pemecahan Masalah ...………………………………………………….4

BAB IV. Analisa Permasalahan ……………………………………………………….. 5

BAB V. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan……………………………………….6

BAB VI. PenyusunanRencana Pelaksanaan Kegiatan …………………………….…. 9

BAB VII. P e n u t u p…………………………………………………………………..10

Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada
secara efektif dan efisien.Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of
Action (POA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus pada
perencanaan hilir yaitu kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya POA semakin sarat dengan pola perencanan strategi.
Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan pencapaian MDG’s yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan
perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya
dapat memenuhi SPM dan capaian MDG’s tersebut.
Bagi UPTD Puskesmas Ngasem terutama program Penyehatan Lingkungan,
situasi tersebut merupakan momentum untuk mendokumentasikan hal–hal yang
melatarbelakangi proses perencanaan dalam POA sekaligus menterjemahkan
intangible asset puskesmas agar dapat didistribusikan pada yang berkepentingan guna
membangun partisipasi dan peran serta. Kesemuanya bermula dari Visi dan Misi
UPTD Puskesmas Ngasem.

2. Tujuan
a. Agar Penanggung Jawab Program Penyehatan Lingkungan UPTD Puskesmas
Ngasem dapat melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan
tujuan yang telah di tetapkan.
b. Agar Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Penyehatan Lingkungan
dapat melaksanakan pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar dan terarah.

3. Ruang Lingkup
UPTD Puskesmas Ngasem mewilayahi 12 desa dengan 59 Posyandu di mana
desa tersebut terdiri dari dataran rendah.
UPTD Puskesmas Ngasem melaksanakan sebagian besar program pokok
Puskesmas, namun dalam P O A ini hanya membahas Program Penyehatan
Lingkungan yang mempunyai daya ungkit terbesar terhadap derajat kesehatan, dan di
tambah program-program tertentu yang dianggap perlu dikembangkan di wilayah
kerja.
B A B II
ANALISA SITUASI

A. KEADAAN UMUM
1. Data Wilayah
a. Letak
Puskesmas Ngasem memiliki wilayah kerja 12 desa.

Batas Wilayah :
- Utara : Kec. Pagu
- Timur : Kec. Gurah
- Selatan : Kota Kediri
- Barat : Kec. Gampengrejo
Data Geografis :
Kondisi secara umum : dataran rendah
Data Demografis :
Perkembangan jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Ngasem dapat diketahui
dari distribusi penduduk selama 3 tahun terakhir.

b. Luas Wilayah

Adapun Luas Wilayah Kecamatan Ngasem ± 22,09 km², terdiri dari :


Tabel Luas Wilayah Menurut Desa di UPTD Puskesmas Ngasem :

No. DESA LUAS (KM2)


1. SIDOMULYO
2. JANTI
3. SB.AGUNG
4. SILIR
5. JOHO
6. PAGU
7. KRNG.ANYAR
8. PLAOSAN
JumlahDesa:

Sumberdata :statistik KecamatanNgasem Tahun 2010


c. Administrasi Pemerintahan

Secara Administrasi Pemerintahan Kecamatan Ngasem terdiri dari :


 Desa : 12 desa binaan
 Lingkungan / Dusun : 24 dusun
 RukunWarga : 83 RW
 RukunTetangga : 107 RT

2. Kondisi Demografi :

Adapun jumlah penduduk di Wilayah UPTD PuskesmasNgasem berdasarkan


Proyeksi Dinkes Kab. Kediri Tahun 2014 adalah : 63399 jiwa.

3. Kondisi Sosial Ekonomi

Sebagian besar masyarakat penduduk di Kecamatan Ngasem bergerak di sektor


pertanian,industri dan perdagangan. Semakin bagus kondisi perekonomian suatu
daerah semakin tinggi pula derajat kesehatan masyarakatnya.

4. Transportasi
Secara umum wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngasem dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

B. KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN


UPTD Puskesmas Ngasem memiliki Desa binaan sebanyak 12 Desa, dimana masing-
masing desa memiliki kader kesling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Berikut :
Tabel 1. Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga dan Kader Kesling Kecamatan
NgasemTahun 2014

NO. D E S A JML JML KK KADER


PENDUDUK KESLING

1. SIDOMULYO

2. JANTI

3. SB.AGUNG

4. SILIR

5. JOHO

6. PAGU

7. KRNG.ANYAR

8. PLAOSAN

JUMLAH
Sumber Data : Profil Puskesmas Ngasem Tahun 2014
Tabel .2 Data Penyehatan Lingkungan
Jumlah TPA yang ada / terdaftar : buah
Jumlah TPA yang memenuhi syarat : buah
Jumlah TPS yang ada / terdaftar : buah
Jumlah TPS yang memenuhi syarat : buah
Jumlah TTU yang ada / terdaftar : buah
Jumlah TTU yang memenuhi syarat : buah
Jumlah SAB : buah
Jumlah SAB yang memenuhi syarat : buah
Jumlah TPM yang ada / terdaftar : buah
Jumlah TPM yang Laik sehat : buah
Jumlah penjamah makanan yang
ada : buah
Jumlah JAGA yang ada / berfungsi : buah
Jumlah SPAL yang ada / berfungsi : buah
Jumlah rumah yang ada : buah
Jumlah Rumah memenuhi syarat : buah
Sumber Data : PKP Puskesmas Ngasem Tahun 2014

Tabel 3. Data Sarana Sanitasi Kecamatan Ngasem Tahun 2015


Jumlah Jumlah
N0. Nama Dusun Penduduk KK JSSP JSP Sharing OD
1. SIDOMULYO Sidomulyo
Kalen
Sb. Bendo
Tempuran
Winong
Batumulyo
Boto

2. JANTI Janti
Grojogan
Gemenggeng
Turi
Klampisan

3. SB.AGUNG Sb. Agung


Sb. Bening
Sb. Aseh
Brumbung
Seminang
Ngijo
Tekenuwung

4. SILIR Silir

5. JOHO Joho
Tirtomulyo
Sb. Delingo

6 PAGU Krebet
Jaten
Butun
Sumberurip
Dawung

7. KR. ANYAR

8. PLAOSAN

Sumber : Laporan STBM UPTD Puskesmas Ngasem Tahun 2015

Jaring Laba-laba Data STBM 2015 :

Wonocatur
Kwadungan 70000
60000 Doko

50000
Toyoresmi
40000 Nama Dusun
Gogorante
30000 Jumlah Penduduk
20000 Jumlah KK
Nambaan 10000
JSSP
0 Tugurejo

JSP
Sharing
Karangrejo OD
Ngasem Sumberejo

Sukorejo Paron
Tabel 3. Data Industri RumahTangga,PK 5, TPM dengan SP / P.IRT

NO.
JUMLAH IRT DG SP/P.IRT
IRT/PK5/TPM
NAMA
DESA

SIDOMUL
1
YO

2 JANTI

SB.
3
AGUNG

4 SILIR

5 JOHO

6 PAGU

KR.
7
ANYAR

8 PLAOSAN

J U M L A H
B A B III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM

III.I Hasil Kegiatan Program Kesling Di UPTD Puskesmas Ngasem Tahun 2014 :

TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


NO JENIS PROGRAM

ABS % ABS % ABS %


1 Pengawasan Sarana Air
Bersih (SAB)
4 Pembinaan Tempat
Pengolahan Makanan
/TPM
5 Pembinaan sarana
tempat -tempat umum
6 Pembinaan Sanitasi
Perumahan dan sanitasi
dasar
7 Klinik Sanitasi
8 Jumlah Kepala
Keluarga (KK) yang
memiliki Akses
terhadap jamban
9 Jumlah Desa yang
sudah ODF (Open
Defecation Free)
10 Jumlah Jamban Sehat
11 Pelaksanaan Kegiatan
STBM di Puskesmas
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN

1V. 1. Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria
USG (Urgent, Seriousness, Growth)
Defenisi USG :
1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak segera
ditanggulangi akan semakin gawat :
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c.3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e.1 = tidak gawat
2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak
diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lain. Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat serius
b. 4 = serius
c. 3 = cukup serius
d. 2 = kurang serius
e. 1 = tidak serius
3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani
pertumbuhannya akan berjalan terus.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar
Berikut adalah matriks penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan
Tabel 3.1. Matriks Penentuan Prioritas Masalah
Urutan Prioritas
No. Permasalahan U S G Total Masalah
Skor
1. Pengawasan Sarana Air
Bersih (SAB)
2. Jumlah KK yang memiliki
akses terhadap SAB
3. Pembinaan Tempat
Pengolahan Makanan /TPM

4. Pembinaan sarana tempat -


tempat umum
5. Pembinaan Sanitasi
Perumahan dan sanitasi
dasar
6. Klinik Sanitasi
7. Jumlah Kepala Keluarga
(KK) yang memiliki Akses
terhadap jamban
8. Jumlah Desa yang sudah
ODF (Open Defecation
Free)
9. Jumlah Jamban Sehat
10. Pelaksanaan Kegiatan
STBM di Puskesmas

Berdasarkan tabel di atas, maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Kepala Keluarga yang akses terhadap jamban
2. Jumlah Jamban Sehat
3. Jumlah Desa yang sudah ODF
4. Pembinaan TPM
5. Pembinaan TTU
6. Klinik Sanitasi
7. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
8. PengawasanSarana Air Bersih (SAB)
9. Pembinaan Sanitasi Perumahan dan sanitasi dasar
10. Jumlah KK yang memiliki akses terhadap SAB
IV. 2. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan Pemberdayaan Masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan ( fist bone analizer ). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan
dalam berbagai kelompok faktor internal ( Sumber daya ) maupun fakator eksternal (lingkungan ) yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. JumlahDesa / keluarga yang sudah ODF (Open Defecation Free)
Dana Manusia Lingkungan

Beban Kerja Tinggi Banyaksungai


Tidak ada dana pertemuan Linsek Dampak lingkungan
Bebas BAB disembarang
Tidak langsung dirasakan
tempat
Kesadaran masyarakat
kurang

Jumlah
Desa
ODF
(16,67%)
Peningkatan Pelayanan
Kunjunganrumah / Monitoring Klinik Sanitasi
kurang

Inovasi dalam
Tidak ada pertemuan Kurangnya Penyuluhan
pemberdayaan masyarakat
Linmas dan Linsek kurang
b. Jumlah Kepala Keluarga yang aksesGerakan masyarakat
terhadap jamban
untuk kerja bakti
Metode Material
Dana Manusia Lingkungan

Motivasi kerja
kurang Petugas kurang kerjasama Demografi
2.
Tidak ada dana pertemuan Linsek dengan aparat

Sungai dan sawah masih


Tidak ada dana pembangunan fisik Penyuluhan jarang
luas
dilakukan

Tidak ada dana swadaya CakupanJam


3.
ban 65% dari
target 72 %
C L T S
Jaminan mutu rendah Budaya BAB di Jamban
Kemitraan linsek dan linmas kurang nyaman
Monitoring
4. kurang
BAB sembarang tempat tak ada
Kemitraan petugas kurang hubungannya dengan kesehatan
5. Peningkatan Pelayanan Klinik
Sanitasi
6. rumah kurang
Kunjungan Pencatatan dan pelaporan kurang

Metode Budaya
c. PengawasanSarana Air Bersih

Dana Manusia Lingkungan

Letak rumah yg memilki SAB


Tak ada dana untuk berjauhan
kader kesling Kurangnya tenaga

Tidakadakerjasama dg
Tidak ada dan untuk
kader
inspeksi sanitasi

Pengawasan
SAB tercapai
75 %

Tidak ada pertemuan Linsek

Perlunya perbaikan sarana Penyuluhan Air bersih


Ceklis Inspeksi sanitasi SAB air bersih
sesuai Jenis sarana

Inspeksi sanitasi sarana air


bersih

Material Budaya
Metode
d. Klinik Sanitasi

Dana Manusia Lingkungan


Belum ada ruangan khusus
untuk klinik sanitasi
Tak ada dana untuk
kader kesling Masyarakat tak ada Sosialisasi kurang
dana utk buat SAB

Tak ada dana untuk Intervensi /tindak


lanjut kurang Optimalisasi kegiatan Promkes
penyuluhan
Cakupan
kunjungan
klinik target
13,82%
pencapaian
Peningkatan pelayanan 1,4%
Kunjungan rumah Klinik Sanitasi

Media penyuluhan kurang spt BAB sembarang tempat tak ada


leaflet penyuluhan
hubungannya dengan kesehatan

Konseling
Beranggapan diare tidak
berhubungan dg sanitasi

Material Metode Budaya


e. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan

Dana Manusia Lingkungan

Lingkunganproduksikurangme
Tak ada dana untuk menuhisyarat
monitoring Penjamah makanan
Tak ada dana utk pengajuan
tidak menggunakan Sosialisasikurang
PIRT
APD

Takadadanauntukpeny
uluhan Kurangnya tenaga

Pembinaan TPM
target 100%
tercapai
118%
Kunjungan TPM

Media penyuluhan kurang spt Pencatatan dan Kebiasaan mengobrol


leaflet pelaporan kurang tertib

wawancara
Tidak suka memakai APD

Material Metode Budaya


f. PembinaanTempat-TempatUmum

Dana Manusia Lingkungan

Tak ada dana untuk


monitoring

Kurangnya tenaga

Tak ada dana untuk


penyuluhan

Pembinaan TTU
target 100%
tercapai
92%
Kunjungan TTU
kurang
Media penyuluhankurangspt leaflet Pencatatan dan
pelaporan kurang tertib BAB sembarang tempat tak ada
hubungannya dengan kesehatan

Beranggapan diare tidak


berhubungan dg sanitasi
Material Metode
Budaya
IV.3. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE CARL

Setelah masalah prioritas terpilih,maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis dengan metode CARL :

SKOR
Masalah Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Hasil Ranking
C A R L CxAxRxL
1. Monitoring Pasca emicuan
Jumlah Desa/Keluarga yang
2. Penguatan Kelembagaan di Desa
sudah ODF
3. Pertemuan Linsek
1. Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah KK yang Akses
2. Pengumpulan data dan monitoring KK
terhadap Jamban
yang akses jamban
3. Pelatihan Kader Kesling
4. Penguatan kembali komite di masing-
masing komunitas
1. Inspeksi Sanitasi SAB
Pengawasan Sarana Air Bersih
2. Pengambilan Sampel Air Minum
(SAB)
3. Kerjasama dengan Kader kesling
1. Intervensi/Kunjungan Rumah Pasien
dan Klien
KlinikSanitasi 2. Sosialisasi Klinik Sanitasi
3. Meningkatkan Kunjungan di Klinik
Sanitasi
1. Pelatihan Pengusaha TPM
PembinaanTempat Pengolahan
2. Monitoring TPM
Makanan (TPM)
3. Survey TPM untuk pengajuan ijin
PIRT
Pembinaan Tempat-Tempat 1. Monitoring TTU
Umum (TTU) 2. Sosialisasi Kesehatan Lingkungan
TTU
IV.4. CARA PEMECAHAN MASALAH

No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


Pemecahan Masalah Ket
terpilih
1. Jumlah Desa/Keluarga 1. Tidak ada dukungan dari pemerintah desa 1. Monitoring Pasca Pemicuan 1. Monitoring Pasca
yang sudah ODF 2. Toma tidak memberi contoh 2. Penguatan Kelembagaan di Pemicuan
3. Kurangnya monev dari sanitarian pasca Desa 2. Penguatan Kelembagaan
pelaksanaan pemicuan 3. Pertemuan Linsek di Desa

2. Jumlah KK yang 1. Merasa jamban belum merupakan kebutuhan 1. Pengumpulan data dan 1. Pengumpulan data dan
Akses terhadap 2. Banyak sungai monitoring KK yang akses monitoring KK yang
Jamban 3. Kebiasaan turun temurun 2. Pelatihan Kader Kesling akses
4. Belum mengerti bahaya BAB di sembarang 3. Penguatan Komite di 2. Pelatihan Kader Kesling
tempat Komunitas 3. Penguatan Komite di
5. Merasa malu numpang pada tetangga 4. Pemberdayaan Masyarakat Komunitas
4. Pemberdayaan
Masyarakat

3. Pengawasan Sarana 1. Kurangnya tenaga 1. Inspeksi Sanitasi SAB 1. Inspeksi Sanitasi SAB
Air Bersih (SAB) 2. Tidak ada dana untuk kerjasama dengan kader 2. Pengambilan Sampel Air 2. Pengambilan Sampel Air
3. Kurangnya kader terlatih untuk IS 3. Kerjasama dengan Kader 3. IS oleh kader
kesling
4. Pelatihan Kader Kesling untuk
IS
4. Klinik Sanitasi 1. Masyarakat belum mengetahui penyebab 1. Intervensi/Kunjungan Rumah 1. Intervensi/Kunjungan
penyakit berbasis lingkungan Pasien dan Klien Rumah Pasien dan Klien
2. Kurangnya sosialisasi tentang klinik sanitasi 2. Sosialisasi Klinik Sanitasi 2. Pembuatan leaflet
3. Kurangnya media penyuluhan tentang sanitasi 3. Meningkatkan Kunjungan di
seperti leaflet Klinik Sanitasi Sanitasi
4. Pembuatan leaflet Sanitasi
5. Pembinaan Tempat 1. Kurangnya kesadaran pengusaha TPM akan 1. Monitoring TPM 1. Monitoring TPM
Pengolahan Makanan pentingnya sanitasi 2. Pelatihan Pengusaha TPM 2. Pelatihan Pengusaha TPM
(TPM) 2. Kurangnya kesadaran pengusaha TPM untuk 3. Survey TPM untuk pengajuan 3. Survey TPM untuk
membuat ijin PIRT ijin PIRT pengajuan ijin PIRT
3. Kurangnya monitoring dari petugas
4. Kebiasaan berbicara saat produksi
6. Pembinaan Tempat- 1. Kurangnya monitoring TTU 1. Monitoring TTU 1. Monitoring TTU
Tempat Umum (TTU) 2. Banyak TTU 2. Sosialisasi Kesehatan
tidakmemperhatikansanitasilingkungannya Lingkungan TTU
BAB V

PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Rencana Usulan kegiatan untuk meningkatkan hasil capaian Program Penyehatan Lingkungan adalah sebagai berikut :

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Ngasem Tahun 2016

KebutuhanSumberDaya IndikatorKeber Sumber


N UpayaKesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target
hasilan Pembiayaan
o. an Dana Alat Tenaga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Jumlah 1. Monitoring a. Meningkatkan Komunita 12 Komunitas Rp. Sanitarian Progres akses BOK
Desa/Keluarga Pasca kinerja komite s yang 720.000 jamban
yang sudah Pemicuan b. Meningkatkan dipicu meningkat
ODF cakupan akses
jamban 6 desa
2. Penguatan Sanitarian
Kelembagaan a. Menjalin hubungan Perangkat Rp. dan Dukungan
di Desa yang baik dengan Desa 4.560.000 Promkes perangkat desa
linsek
b. Membantu
pengawasan thd
masy yang masih
OD
2. Jumlah KK 1. Pengumpulan Untuk memperoleh data Kader 6 Desa Rp. Kartu Sanitarian Adanya data BOK
yang Akses data dan data kepemilikan kesling 3.360.000 Rumah kepemilikan
terhadap monitoring jamban by name by jamban per
Jamban KK yang address dusun
akses
6Desa Materi Sanitarian, BOK
2. Pelatihan Meningkatkan Kader Rp. Kesling Promkes Kader
Kader Kesling pengetahuan kader Kesling 2.380.000 mengetahui
tentang kesehatan tentang kesling
lingkungan dan cara
pemantauan kesling di
desanya 12 Komunitas Sanitarian BOK
3. Penguatan
Komite di Supaya komite yang Komite Rp. Mampu
Komunitas sudah di bentuk lebih 1.080.000 mengajak
maksimal lagi dalam masyarakat
mengajak serta supaya tidak OD
memotivasi masyarakat
di komunitas untuk
menuju ODF

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4. Pemberdayaan Meningkatkan cakupan Masyarak 2 Komunitas Rp. Sanitarian, Masyarakat tidak
Masyarakat akses penggunaan at 680.000 Promkes BAB di
jamban baik sharing sembarang
maupun milik sendiri tempat lagi
6Desa
3. Pengawasan 1. Inspeksi a. Meningkatkan Ceklist Sanitarian Cakupan SAB BOK
Sarana Air Sanitasi SAB cakupan SAB Sarana Rp. memenuhi resiko
Bersih (SAB) diperiksa Air 2.160.000 rendah dan
b. Mengetahui resiko Bersih sedang
pencemaran SAB (SAB) meningkat

6 Desa BOK
2. PengambilanS a. Mengetahui kualitas Botol Sanitarian
ampel Air air baku sampel Kualitas air
b. Menghindari KLB Rp. memenuhi syarat
terhadap masyarakat 360.000 bakteriologi
6 Desa meningkat
3. Pengiriman Meningkatkan cakupan Tanda BOK
Sampel sampel air yang terima Pengambilan
diperiksa secara sampel sampel
bakteriologi Rp. dari bakteriologi
6 Desa 360.000 Lab meningkat
4. Inspeksi Sanitarian BOK
Sanitasi SAB a. Mampu Ceklist Cakupan SAB
oleh Kader meningkatkan diperiksa
cakupan SAB Sarana meningkat
diperiksa Air Rp.
b. Kader mengetahui Bersih 1.440.000
juga kondisi/kualitas (SAB
SAB yang ada di
desanya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4. Klinik Sanitasi 1. Intervensi/Ku Meningkatkan jumlah Pasien/Klien 2% Rp. Ceklist Sanitaria Cakupan BOK
njungan pasien / klien yang jumlah n, pasien/klien
Rumah Pasien diintervensi/ditindaklanj kunjungan 2.160.000 Promkes diintervensi
dan Klien uti dengan kunjungan pasien dg meningkat
rumah penyakit
berbasis
lingkunga
n dan
2. Pembuatan Pasien/Klien klien Pengetahuan BOK
leaflet a. Meningkatkan Sanitaria masyarakat
Sanitasi pengetahuan - Rp. 200.000 n meningkat
masyarakat tentang
penyakit berbasis
lingkungan serta
penyebabnya
b. Supaya masyarakat
mengetahui
pentingnya klinik
sanitasi
5. Pembinaan 1. Monitoring a. Mengetahui kualitas TPM 27 TPM Rp. 810.000 Ceklist Sanitaria Cakupan TPM BOK
Tempat TPM kesling TPM yang n diperiksa dan
Pengolahan ada memenuhi syarat
Makanan b. Meningkatkan meningkat
(TPM) jumlah TPM yang
memenuhi syarat
2. Pelatihan Pengusaha 18 Rp. 820.000 Materi Pengetahuan BOK
Pengusaha Meningkatkan TPM Pengusaha Sanitasi Sanitaria pengusaha
TPM pengetahuan pengusaha TPM n meningkat
TPM tentang kesling
TPM dan HACCP

3. Survey TPM Meningkatkan jumlah TPM belum 10 TPM Rp. 300.000 Sanitaria Jumlah TPM BOK
untuk TPM yang memiliki ijin memiliki n memiliki ijin
pengajuan ijin PIRT dan Laik Sehat PIRT dan PIRT dan laik
PIRT Laik Sehat sehat meningkat
6. PembinaanTem Monitoring TTU a. Mengetahui kualitas Tempat 86 TTU Rp. Ceklist Sanitaria Cakupan TTU BOK
pat- TTU yang ada Tempat 2.580.000 n diperiksa dan
TempatUmum b. Meningkatkan Umum memenuhi syarat
(TTU) cakupan TTU (TTU) meningkat
diperiksa
c. Meningkatkan
jumlah TTU
memenuhi syarat
BAB VI

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

Tabel Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2016

No. Upaya Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Pelaksaan Lokasi Tenaga Jadwal Biaya
Kesehatan Kegiatan Pelaksanaa Pelaksana Pelaksana
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Jumlah 1. Monitoring Komunitas 12 2 kali 1 org x 12 kmtas x Komunitas Sanitarian Progres BOK
Desa/Keluarga Pasca yang dipicu Komunitas Rp. 25.000 pasca akses
yang sudah Pemicuan Pemicuan jamban
ODF meningkat

2. Penguatan Perangkat 6 Desa 1 kl 1 kl x Rp. 760.000 6 Desa Sanitarian Dukungan


Kelembagaan Desa dan perangkat
di Desa Promkes desa

2. Jumlah KK 1. Pengumpulan Kader 6 Desa 2 hr 56 kder x 2 hr x Rp. Desa Sanitarian Adanya BOK
yang Akses data dan kesling 25.000 data
terhadap monitoring kepemilik
Jamban KK yang an jamban
akses per dusun
Kader 6 Desa 1 kl 1 kl x Rp. 2.380.000 Puskesmas Sanitarian, Kader BOK
2. Pelatihan Kesling Promkes mengetahu
Kader Kesling i tentang
kesling

Komite 12 1 kl 3 org x 12 kmntas x Komunitas Sanitarian Mampu BOK


3. Penguatan Komunitas Rp. 25.000 mengajak
Komite di masyaraka
Komunitas t supaya
tidak OD
4. Pemberdayaan Masyarakat 2 1 kl 2 kmtas x desa Sanitarian, Masyaraka BOK
Masyarakat komunitas Rp.340.000 Promkes t tidak
BAB di
sembarang
tempat
lagi

1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Pengawasan 1. Inspeksi Sarana Air 6Desa 12 kl 1 org x 6 ds x 12 bln Desa Sanitarian Cakupan BOK
Sarana Air Sanitasi SAB Bersih x Rp. 25.000 SAB
Bersih (SAB) (SAB) memenuhi
resiko
rendah dan
sedang
meningkat

2. InspeksiSanita (SAB)
si SAB oleh
Kader 12kl Desa Kader Cakupan BOK
6 org x 12 bln x Rp. SAB
25.000 diperiksa
meningkat
5 org x Rp. 20.000
4. KlinikSanitasi 1. Intervensi/Ku Pasien/Klie 6 Desa 12 kl 1 0rg x 6 klienx 12 Desa Sanitarian, Cakupan BOK
njungan bl x Rp. 25.000 Promkes pasien/klie
Rumah Pasien n - n
dan Klien diinterven
si
meningkat
1 kl
2. Pembuatan 1 kl x Rp. 200.000 Puskesmas Sanitarian BOK
leaflet Sanitasi Pasien/Klie Pengetahu
an
n masyaraka
t
meningkat
5. Pembinaan 1. Monitoring TPM 27 TPM 1 kl 1org x 27 tpm x Rp. TPM Sanitarian Cakupan BOK
Tempat TPM 25.000 TPM
Pengolahan diperiksa
Makanan dan
(TPM) memenuhi
syarat
meningkat

2. Pelatihan Pengusaha 18 1 kl 1 hr x Rp. 820.000 TPM Sanitarian Pengetahu BOK


Pengusaha TPM Pengusaha an
TPM pengusaha
meningkat

3. Survey TPM TPM belum 10 TPM 1 kl 1org x 10 tpm x Rp. TPM Sanitarian Jumlah BOK
untuk memiliki 25.000 TPM
pengajuan ijin PIRT dan memiliki
PIRT Laik Sehat ijin PIRT
dan laik
sehat
meningkat
6. Pembinaan Monitoring TTU Tempat 86 TTU 1 kl 1 org x 86 ttu x Rp. TTU Sanitarian Cakupan BOK
Tempat-Tempat Tempat 30.000 TTU
Umum (TTU) Umum diperiksa
(TTU) dan
memenuhi
syarat
meningkat
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGASEM
Jalan/DesaPamenang No. 516 Telp.692089 NgasemKec.Ngasem

RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN


TAHUN 2016

Nama Program : PENYEHATAN LINGKUNGAN

Penanggung jawab program : LASTE MENANTI

BULAN
NO URAIAN KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Monitoring Pasca Pemicuan √ √

Penguatan Kelembagaan di Desa √

Pengumpulan data dan monitoring KK akses √


jamban
Pelatihan Kader Kesling √

Penguatan Komite di Komunitas √ √

Inspeksi Sanitasi SAB √ √ √ √

Monitoring Deapot air Minum √ √ √ √


BULAN
NO URAIAN KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
InspeksiSanitasi SAB oleh Kader √

Intervensi/Kunj. Rumah Pasien dan Klien Klinik √ √ √ √


Sanitasi
Pembuatan Leaflet √

Monitoring TPM √ √ √ √ √

PelatihanPengusaha TPM √

Survey TPM untuk pengajuan PIRT √ √ √ √ √

Monitoring TTU √ √ √ √
BAB VII
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi adalah masalah pemberdayaan masyarakat untuk BAB di jamban serta peningkatan akses
jamban, pengolahan air bersih serta penyehatan TPM dan TTU.

Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi juga, sehingga dengan alternatif pemecahan masalah yang telah di uraikan, dapat pula di harapkan masalah lain
dari masing-masing kegiatan dapat di atasi.

SARAN

Demi teratasinya masalah dari program – program Puskesmas dengan melihat penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari
sektor dan program terkait agar semua kegiatan program Penyehatan Lingkungan dapat mencapai target sesuai dengan yang telah di tetapkan.

Anda mungkin juga menyukai