Anda di halaman 1dari 25

DRA. HELNI, APT, M.

KES
 Bentuk padat
1.Pulvis =serbuk tak terbagi
2.Pulveres =serbuk terbagi
3.Tabulae =tablet/kompresi
4.Pilulae = pil
5.Capsulae =kapsul
6.Suppositoria /ovula/bacilla
 Bentuk setengah padat
1.unguenta = salep
2.cremor =krim
3.pasta =pasta
4.sapones = sabun
5.emplastra = plester
Bentuk cair
1. solutio(larutan)
2.Mixtura(campuran)
3.saturatio/neutralisasi(penjenuhan/netralisasi)
4.emulsum (emuls)
5.guttae(obat tetes)
6. Decocta dan infusa(penyarian)
7. Sirupi(sirop)
8.Linimenta(obat gosok cair/semir)
9.Injectio(injeksi)
10. Galenica(preparat galenik)
 Bentuk gas
1. Aerosolum(aerosol=obat semprot)
2. Inhalationes(inhalasi=sedot/hisap)
1.Untuk melindungi zat/obat dari udara luar,spt
kelembaban,maka dibuat tablet salut, ampul
tertutup
2.Melindungi obat dr asam lambung(tab salut
enterik)
3.Menutupi rasa yg tdk enak spt pahit,asin dll,bau
dr obat (kapsul,tablet salut,sirup dg pengenak
rasa)
4.Menyediakan sediaan cair dr zat yg tidak larut
atau tdk stabil (suspensi)
5.Menyediakan sediaan cair dari zat yg mudah
larut dlm pembawa yg diinginkan (larutan)
6. Menyediakan obat dg kerja yg luas, dg cara mengatur
penglepasan obat (tab,kap,suspensi,yg penglepasannya
diatur).
7. Mengoptimalkan kerja obat secara topikal
(krim,salep,tempelan transdermal, obat mata,
telinga,hidung.)
8. Memudahkan pemakaian obat pd tempat ttt
(suppositoria pd anus, vagina)
9. Supaya obat bisa langsung masuk dalam aliran
darah/jar tubuh (injeksi)
10.Mengoptimalkan kerja obat melalui pernapasan(obat
inhalasi/aerosol)
 Oral :
tab,kap,lar,sirup,eliksir,suspensi,serbuk
 Sub lingual : tab, trichisi,tab hisap
 Parenteral : larutan,suspensi
 Epikutan/transdermal :
salep,krim,pasta,plester,serbuk,aerosol,larutan,
tempelan transdermal
 Konjunctiva :salep
 Intra okular : larutan(guttae)
 Intranasal :
larutan,semprot(aerosol),inhalasi
 Intrarespiratori : aerosol
 Rektal : larutan,salep,suppositoria
 Vaginal : larutan,salep,suppositoria
 Uretral : suppositoria
 Pulveres adalah bentuk sediaan padat yang
berupa serbuk halus dan kering , dalam bentuk
terbagi untuk satu kali pemakaian

 Mengandung satu atau lebih bahan berkhasiat

 Syarat : halus, kering, homogen ( jika lebih dari


satu bahan obat. Pengujian homogenitas
digunakan corrigensia coloris (zat warna) spt :
carmin (merah) )serta keseragaman bobot
Keuntungan :
• penyerapan oleh GIT cukup baik
• dapat menyusun kombinasi dosis obat sesuai
kebutuhan

Kerugian :
- rasa pahit bahan obat tidak dapat disembunyikan
- tidak semua bahan obat dapat diberikan dalam
bentuk ini
 Ada dua yaitu
a. pulvis untuk obat dalam
b. pulvis untuk obat luar

Pulvis untuk obat dalam, sediaan ini tidak


dianjurkan karena dosis ditentukan sendiri oleh
penderita, kecuali untuk obat yang punya indeks
terapi lebar
Contoh pulvis untuk obat dalam : oralit
R/ Na klorid 0,7
Kalii klorid 0,3
Na bikarbonat 0,5
Dekstrose 2.0
aqua ad 200 ml
Pulvis untuk obat luar
Ex : Pulvis adspersorius (bedak)
sediaan ini dimaksudkan untuk pemberian
secara topikal. Tidak boleh ditaburkan pada
luka terbuka karena akan terjadi granuloma

Syarat pulvis : halus (dengan derajat kehalusan


tertentu), kering, homogen
Bahan dasar pulvis
1. Bahan dasar an organik
- talk - magnesium
- seng oksida - kieselger
- bolus alba - silisium dioksida
- titanium dioksida - magnesium oksida

2. Bahan dasar organik


- Stearat (Al, Mg, Zn)
- Pati
Syarat :
- Keseragaman bobot
- Waktu hancur
- Keseragaman kadar

Keuntungan pemberian obat dalam kapsul


1. Dapat menutupi rasa tidk enak, pahit,atau bau
2. Lebih mudah ditelan dibanding tablet
3. Obat racikan dapat diberikan dalam kapsul
4. Dapat digunakan utk obat yg dimaksudkan larut
dlm usus halus
Adalah adalah gel dengan perubahan bentuk
plastis, digunakan untuk kulit sehat, sakit atau
terluka atau pada selaput lendir (hidung, mata).
Dasar salep :
1.Kel. Hidrokarbon : vaselin, parafin
2. Minyak nabati : ol sesami, ol olivarum, ol
arachidis, ol cocos , dll
3. Lemak dan lilin asal hewani : adeps lanae/ lanolin,
cera
4. Dasar salep emulsi (cream)
- Cetil alkohol
- Stearil alkohol
- Asam stearat
- Polietilen glikol
- Gliseril monostearat
- Isopropil myritas
- Adeps lanae
- Cetaceum/spermaceti
- Kel. Polisorbat : tween dan span
Adalah sediaan setengah padat berupa emulsi
mengandung air tidak kurang dari 60%
- Menurut USP dasar krim yaitu emulsi tipe A/M
atau M/A
- Penggunaan untuk terapi lokal
Adalah sediaan setengah padat berupa massa lembek
dibuat dengan mencampurkan bahan obat (serbuk, 40-
60%) dalam vaselin, parafin atau bahan lain yg cocok.

Keuntungan sediaan pasta :


1. Pasta mengikat cairan/sekret yg lebih baik dari salep,
untuk lesi yang akut dg tendensi mengeluarkan cairan
2. Pasta tidak mempunyai daya penetrasi, mengurangi
rasa gatal lokal
3. Bahan obat dlm pasta lebih melekat pada kulit
sehingga meningkatkan daya kerja lokal
 Solutio
 Sirup
 Suspensi
 Emulsi
I. Sifat/keadan penyakit
- secara sistemik/lokal
- bekerja cepat, perlahan-lahan, waktu
pendek/lama
- cara pemberian
+ oral
+ parenteral(pasien koma/tdk sadar)
+ suppositoria (keadaan ttt, bayi)
II. Umur pasien

1. bayi dan balita


+ cairan(sirup atau suspensi yg diberi penyedap rasa
+ injeksi, suppos rektal(dlm keadan muntah, mulut
terkunci
2. anak-anak : kapsul (lebih lunak dr tab)
3. dewasa : lebih praktis, mudah dibawa)
4. usila ; bentuk padat
+ hindarkan bentuk sediaan dg penggunan berulang
(supaya tdk lupa)
+ hindarkan ukuran tab dan cap yg besar(mdh
ditelan)
+ cairan utk oral lebih baik
III. Farmakokinetik dr obat (contoh : nitrogliserin)

Bentuk dosis 0nset kerja lamanya


Sediaan (mg) kerja(mnt) puncak (mnt)

Sublingual 0,3-0,8 2-5 4-8 10-30 mnt


Bukal 1-3 2-5 4-10 30-300 mt
Oral 6,5-19,5 20-45 45-120 2-6 jam
Salep 2% 0,5-2 inc 15-60 30-120 3-8 jam
Cakram 5-10 30-60 60-180 24 jam
/disc

Anda mungkin juga menyukai