Pertumbuhan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu makhluk hidup. Pada
dasarnya pertumbuhan yaitu penambahan massa, ukuran, dan jumlah sel. Pada
mikroorganisme pertumbuhan sel dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi,
jumlah sel bertambah sangat cepat dengan waktu yang cepat pula. Mikroorganisme dapat
tumbuh dibawah pengaruh fisik, kimia, dan kondisi nutrient. Pada nutrient yang cocok
mikroorganisme menguraikan nutrient dari media dan mengubahnya dalam komposisi-
komposisi biologi. Sebagian dari nutrient-nutrient digunakan untuk memproduksi energi dan
sebagian lagi digunakan untuk biosintesis dan pembentukkan produk. Pertambahan massa sel
seiring dengan waktu dapat digambarkan sebagai berikut:
Aspergillus adalah suatu mikroba ang ditemukan hampir di seluruh dunia. Aspergillus
pertama kali ditemukan pada tahun 1729 oleh ilmuwan biologi bernama Pietro Antonio
Micheli. Aspergillus merupakan jenis mikroba yang bersifat aerob dan ditemukan hampir
disemua lingkungan yang kaya akan oksigen, dimana biasanya mereka tumbuh membentuk
suatu permukaan di suatu subtrat sebagai hasil dari pada tekanan oksigen yang tinggi. Banyak
jenis Aspergillus mempertunjukan olygotropi dimana ada suatu ketidaklengkapan baik gizi
ataupun nutriennya.
Beberapa jenis Aspergillus ada yang bersifat merusak yaitu menyebabkan peradangan
ataupun infeksi baik pada manusia maupun pada hewan sekalipun. Jenis dari pada aspergillus
yang dapat menyebabkan penyakit serius adalah Aspergillus Fumigatusdan Aspergillus
Flavus. Aspergillus Fumigatus dapat membentuk aflatoksin yang dapat menyebabkan
kanker dan dapat mencemari makanan, sedangkan Aspergillus Fumigatusdapat
menyebabkan alergi umum Sedangkan ada pula Aspergillus yang menguntungkan bagi dunia
industry bioproses seperti pembuatan sake yang dikembangkan oleh Negara
Jepang. Aspergillus Oryzae digunakan untuk mengkonversi tajin dalam beras (glukosa)
menjadi gula sederhana yang difermentasikan oleh
Jasad renik lain, seperti ragi dan asam laktat. Sedangkan Aspergillus Niger digunakan
dalam pembuatan cuka dari jeruk.
Gambar 2. Jenis-jenis Aspergilus
2.3.2 Suhu/Temperatur
Suhu merupakan salah satu faktor penting di dalam mempengaruhi dan pertumbuhan
mikroorganisme.Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yang berlawanan:
1) Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat.
Sebaliknya apabila suhu turun, maka kecepatan metabolism akan menurun dan
pertumbuhan diperlambat.
2) Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti, kompenen
sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.
Berdasarkan hal di atas, maka suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme
digolongkan menjadi tiga,yaitu:
a) Suhu minimum yaitu suhu yang apabila berada di bawahnya maka pertumbuhan
terhenti.
b) Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling cepat dan
optimum (disebut juga suhu inkubasi)
c) Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila berada diatasnya maka pertumbuhan tidak
terjadi. Sehubungan dengan penggolongan suhu di atas, maka mikroba digolongkan
menjadi:
Tabel 1. Penggolongan Bakteri Menurut Suhu
2.3.7 Cahaya
Kebanyakan mikroba dapat dirusak oleh cahaya tak langsung dari matahari dan dalam
waktu beberapa jam saja dapat dapat dimatikan oleh cahaya yang langsung mengenainya.
Sinar violet, ultraviolet, dan biru sangat kuat untuk mematikan pertumbuhan mikroba.
2. 4 Aspergillus niger
Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah
diidentifikasi dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monolialesdan kelas Fungi
imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan secara
komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti
amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada
suhu 35ºC-37ºC (optimum), 6ºC-8ºC (minimum), 45ºC-47ºC (maksimum) dan memerlukan
oksigen yang cukup (aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau
kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala
konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih
longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi
juga berwarna coklat.
a. Kultur murni jamur Aspergilus niger dalam agar miring PDA (Potatoes Dextrose Agar)
menggunakan kentang 200 g.
b. 400 ml media cair steril untuk starter/inokulum.
c. 520 mL media pertumbuhan. Komposisi 600 mL media pertumbuhan (60 mL untuk
inokulum, 20 mL untuk blanko, 520 mL untuk media petumbuhan ) :
Nutrient Konsentrasi (gr/400ml)
Glukosa 10
Pepton 2
Yeast Ekstrak 2
KH2PO4 0,08
MgSO4.7H2O 0,08
a. Pesiapan
b. Pembuatan inokulum dan media pertumbuhan
Incubasi dalam incubator shaker selama 16 jam pada suhu 37oC, 150 rpm.
Incubasi
Memberi nomor setiap kertas saring atau tabujng senrifuge kosong, dari to – t11
Jika menggunakan kertas saring tuangkan 50mL sampel hingga semua miselia
tersaring. Jika menggunakan tangki sentrifuge, sentrifuge pada kecepatan
2000rpm selama 5 menit.
konsentrasi
0.1
0.09 y = 2E-05x + 0.0093
0.08 R² = 0.9051
0.07
Konsentrasi
0.06
0.05
0.04 konsentrasi
0.03 Linear (konsentrasi)
0.02
0.01
0
0 1000 2000 3000 4000 5000
Waktu
B. Tabel Kurva Ln X terhadap waktu (menit)
Waktu
(menit) Ln X
t0 0 -6,066188093
t1 238 -5.878135862
t2 1192 -3.316213058
t3 1554 -3.147718631
t4 2557 -2.778687281
t5 2994 -2.709351047
t6 3884 -2.642964954
t7 4610 -2.595882904
-2
-3
Ln X
-4
-5
-6
-7
Waktu (Menit)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Laju pertumbuhan Spesifik (µ) dari bakteri Escherichia coli dengan
menggunakan metode spektronik 20 yaitu 0,160 jam-1
2. Fase eksponensial yaitu pada t2 – t5.
3. t5 – t8 merupakan fasa stasioner, dimana nilai absorbansinya tidak berbeda
jauh satu sama lain, dan fase kematian pada t9.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu ;
a) Nutrisi
b) Suhu / temperature
c) Keasaman atau kebasaan (pH)
d) Ketersediaan Oksigen
e) Air
f) Cahaya
g) Tekanan Osmosa
h) Faktor-faktor kimia
DAFTAR PUSTAKA
M, Djumali dan Ani Suryani. 1994. Teknologi Bioproses.Penebar Swadaya.
Manfaati, Rintis. 2011. Jobsheet Praktikum Bioproses. Bandung : Teknik Kimia POLBAN
MW, Emmanuela, dkk. Buku Petunjuk Praktikum Dasar Bioproses. Bandung : Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Sa’id, E. Gumbira. 1987. Bioindustri Penerapan Teknologi Fermentasi. Bogor : PAU
Bioteknologi IPB.
Stanbury, P.F. dan A. Whitaker. 1984. Principles of Fermentation technology. Pergamon
Press.
LAMPIRAN
A. Gambar Berat Kertas Saring
B. Gambar Berat Kertas Saring dengan Sel Kering
C. Proses