Sidang Tahunan IMF-WBG (AM 2018) merupakan forum pertemuan terbesar bidang ekonomi,
keuangan, dan pembangunan di tingkat global, yang mempertemukan pihak pemerintah (Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank Sentral) dari 189 negara, dan pihak non pemerintah yang menguasai
sektor keuangan dan ekonomi dunia. Annual Meetings 2018 merupakan acara event internasional
terbesar yang pernah ditangani Indonesia.
Acara ini digelar di 16 venue, yakni Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali International
Convention Center (BICC), Hotel Westin Nusa Dua, Universitas Udayana, Laguna Resort, Melia Hotel,
Hotel Mulia, Conrad Hotel, Hotel Sofitel, Hilton Bali, Grand Nusa Dua Hotel, Hotel Inaya, Nikko Hotel,
Ayodya Hotel, Grand Bali Hotel, St Regis Resort, dan Garuda Wisnu Kencana.
Acara diselenggarakan setiap hari mulai pukul 09.00 dan selesai menjelang sore atau malam hari. Di luar
jadwal resmi, ada rangkaian rapat dan seminar yang diselenggarakan oleh pihak-pihak yang
berpartisipasi, mulai dari korporasi hingga organisasi internasional.
Dalam kegiatan ini, jumlah negara yang terlibat mencapai 189 negara dengan total delegasi asing jauh
lebih besar yang diperkirakan bisa mencapai 18.000 hingga lebih dari 20.000 orang, termasuk:
Lebih dari 400 orang, seluruh Menteri Keuangan, Menteri Pembangunan dan Gubernur Bank
Sentral
Sekitar 20 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
Sekitar 5.000 pejabat tinggi dan delegasi resmi dari pemerintah dan bank sentral
۔1.000 orang senior manajemen, experts, dan staf IMF dan World Bank Group
orang para pengambil keputusan dan eksekutif senior dari organisasi internasional, lembaga
keuangan internasional, sektor swasta, akademisi, lembaga think tank, dan NGO
2.000 jurnalis dan awak media internasional
Sebagian dari para delegasi/ peserta juga akan membawa spouses dan keluarga untuk
memanfaatkan kunjungan ke AM 2018 ini, sekaligus untuk berwisata di Indonesia dan
diperkirakan jumlahnya dapat mencapai 4.000 orang.
Ada delapan topik utama yang jadi fokus Indonesia selama pertemuan ini dilangsungkan. kedelapan
topik itu adalah: ekonomi digital, urbanisasi, sumber daya manusia, pembiayaan dan asuransi untuk
risiko bencana, perubahan iklim, pembiayaan infrastruktur, penguatan moneter internasional, serta
ekonomi syariah.
Yang disuarakan Indonesia dalam Annual Meetings IMF kali ini :
Pertama, penguatan koordinasi dan harmonisasi kebijakan antarnegara untuk secara bersama-sama
memulihkan ekonomi global dan mengatasi ketidakpastian global.
Isu ini digulirkan dengan harapan agar pertumbuhan ekonomi global dapat didukung oleh negara-negara
lain selain Amerika Serikat (AS). Dalam hal ini negara berkembang juga didorong untuk berperan.
Kedua, penguatan pembiayaan infrastruktur Indonesia. Di sini Indonesia akan memperjuangkan agar
pembiayaan infrastruktur tidak hanya dibiayai oleh APBN, namun juga melibatkan pihak swasta.
Ketiga, memanfaatkan ekonomi dan keuangan digital untuk kemajuan ekonomi. Indonesia berupaya
agar ekonomi digital bisa membantu bangkitnya UMKM serta pelaku usaha lain yang berbasis teknologi.
Keempat, ekonomi dan keuangan syariah. Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan bidang
tersebut.
Presiden Joko Widodo dalam pidato yang disampaikan di sidang pleno pertemuan ini, Jumat
(12/10/2018), mengingatkan para pemimpin ekonomi dunia untuk bersatu menghadapi berbagai
ancaman global, tak hanya dari sisi ekonomi namun juga masalah lingkungan yang mengancam
kehidupan.
Dengan berbagai ancaman tersebut, kata Presiden, saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi negara-
negara untuk saling bersaing dan berebut kekuasaan.
"Negara-negara harus saling bekerja sama dan berkolaborasi," ujar Presiden Joko Widodo.
Pertama, bantuan bencana. Beberapa lembaga keuangan memberikan hibah dan pinjaman untuk
pendanaan penanganan bencana di Sulteng dan Lombok, NTB, serta wilayah terdampak lainnya.
Kedua, investasi bidang infrastruktur. Selama sidang tahunan, pemerintah menawarkan 80 proyek dari
21 BUMN senilai USD 42 miliar atau sekitar Rp 630 triliun kepada investor. Sebanyak 19 proyek senilai
USD 13,5 miliar atau Rp 202 triliun disepakati.
Ketiga, pengembangan SDM (sumber daya manusia) guna mengerek human capital index Indonesia.
Salah satu perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok, Alibaba, akan membantu pengembangan SDM
Indonesia dengan program 1.000 pengusaha bidang digital.
Alibaba mengundang anak muda dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMK) Indonesia untuk
belajar bisnis digital di Tiongkok. Indonesia juga mengajukan diri menjadi pelopor (early adopter) untuk
indeks modal manusia (human capital index) yang dilakukan oleh Bank Dunia. Laporan itu akan menjadi
acuan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki kualitas SDM-nya.
Keempat, bidang kesehatan. Yakni, adanya bantuan dari Gates Foundation kepada PT Bio Farma
(Persero) dalam riset pengembangan vaksin. Gates Foundation juga akan membantu Indonesia agar
bisa membeli vaksin yang murah untuk polio dan pneumonia. Sebab, Indonesia saat ini sudah
dikategorikan negara maju di antara negara berpendapatan rendah. Dengan demikian, Indonesia sudah
tidak masuk kelompok GAVI (global alliance for vaccine and immunization) dalam mengelola program
vaksinasi di seluruh dunia. Sebab, jika tidak masuk kelompok itu, Indonesia harus membeli vaksin
seharga USD 18 per ampul. Sedangkan negara dalam kelompok tersebut bisa membeli vaksin hanya
seharga USD 3 per ampul.
Kelima, pemanfaatan teknologi yang menghasilkan 12 prinsip bisnis financial technology (fintech) yang
akan dikaji pemerintah sebagai dasar pembuatan kebijakan. Melalui kesepakatan itu, Alibaba
berkomitmen membantu Indonesia memasarkan produk seperti mi instan, produk sarang burung walet,
maupun kopi melalui platformnya. Pertemuan kali ini juga fokus membahas perubahan iklim.
Ada pula pembahasan mengenai tantangan serta cara menstabilkan interest rate yang semakin naik dan
capital outflow. "Kita mendengar bagaimana negara emerging yang lain Eropa, Kanada setelah
kesepakatan perdagangan dengan AS, termasuk Meksiko," imbuhnya. Bank Dunia juga akan membantu
agar negara tidak melulu terbebani utang.
"Ada USD 30 triliun menunggu, tetapi dia belum temukan proyek yang cocok untuk didanai," ujar Sri
Mulyani.
Keenam, pemerintah juga menjelaskan potensi perekonomian Indonesia kepada lembaga pemeringkat
dunia agar peringkat Indonesia sebagai negara layak investasi terus stabil, bahkan meningkat.
Ketujuh, kerja sama Bank Indonesia (BI) dengan bank sentral Singapura melakukan swap dan repo senilai
USD 10 miliar untuk mempertebal cadangan devisa.
Terakhir, pengenalan alternatif instrumen pembiayaan berbasis syariah, yakni green sukuk.
Kondisi ekonomi dunia saat ini menurut Presiden Joko Widodo bak kisah Game of Thrones.
Layaknya houses dalam serial televeisi tersebut memerebutkan iron throne, negara-negara pun
memperebutkan kekuasaan di bidang ekonomi, antara lain melalui perang dagang.
Selagi berperang, masing-masing negara tidak menyadari ancaman musim dingin dari utara, yang
diibaratkan sebagai berbagai permasalahan yang mengancam bumi, seperti perubahan iklim yang
menyebabkan peningkatan badai di berbagai wilayah hingga sampah plastik di laut yang mengancam
pasokan bahan pangan.
"Apabila negara-negara tetap bersikeras untuk berperang, hasilnya sudah dapat diprediksi. Ketika
kemenangan telah dirayakan dan kekalahan telah diratapi, baru disadari bahwa dalam setiap perang,
hasilnya selalu sama: dunia yang porak-poranda," ungkap Presiden.
Untuk itu, negara-negara harus mengubah pola pikir mereka. Kerja sama dan koordinasi harus dilakukan
untuk mencapai tujuan yang sama, seperti halnya kerja sama antarnegara telah membantu pemulihan
dari krisis ekonomi global pada 2008.
"Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar di tengah dunia yang tenggelam," kata
Presiden Joko Widodo.
Pada akhir pidatonya, Jokowi mengajak para pembuat kebijakan, termasuk para menteri dan gubernur
bank sentral, untuk mendorong pemimpin negaranya masing-masing menyikapi kondisi saat ini dengan
tepat.
Tidak lupa juga diingatkan akan komitmen kerja sama dan koordinasi yang mesti terus ditingkatkan
untuk sama-sama menghadapi tantangan di masa mendatang.
Sumber
https://www.am2018bali.go.id/id/sidang-tahunan-2018
https://ekonomi.kompas.com/jeo/pertemuan-tahunan-imf-bank-dunia-di-bali-apa-yang-didapat-
indonesia
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/15/10/2018/8-kesepakatan-dari-pertemuan-tahunan-imf-
bank-dunia
https://economy.okezone.com/read/2018/10/08/320/1960961/jack-ma-dan-melinda-gates-juga-hadir-
dalam-pertemuan-imf-world-bank-2018