TEKNIK PENERANGAN
5.1 Pengantar
Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu objek secara
visual. Organ tubuh yang mempengaruhi penglihatan, yaitu mata, syaraf dan pusat syarat
kualitas produk. Kuat penerangan baik yang tinggi,rendah, maupun yang menyilaukan
Silau disebabkan cahaya berlebihan baik yang langsung dari sumber cahaya atau
hasil pantulan kearah mata pengamat. Silau berpengaruh terhadap mata, yaitu
menyebabkan perasaan tidak nyaman (discomfort glare) karena manik mata harus
cahaya dapat terjadi pada perubahan luminansi menyolok, misalnya: dari keadaan gelap
kemudian mendadak terang, sorot lampu mobil yang sedang melaju. Perubahan
mendadak kuat penerangan semacam ini memerlukan adaptasi mata beberapa waktu
Cahaya adalah suatu gejala fisis. Suatu sumber cahaya memancarkan energi.
visual. Secara sederhana, cahaya adalah bentuk energi yang memungkinkan makhluk
panas, radio, televisi, radar dan sebagainya. Gelombang-gelombang ini hanya berbeda
frekuensinya saja.
dengan 3. 105 km per detik. Kalau frekuensinya sama dengan f dan panjang
= V/f
Karena sangat kecil, panjang gelombang cahya dinyatakan dalam satuan micron
atau milimikron.
Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 380- 780 milimikron. Ini
dibagi lagi atas beberapa daerah panjang gelombang. Setiap daerah memiliki suatu warna
tertentu.
5.1) sinar –sinarnya dibiaskan demikian rupa sehingga terjadi suatu spectrum. Warna-
warna spectrum ini dinamakan cahaya satu warna atau cahaya monokrom. Warna- warna
tersebut juga tampak pada pelangi, yang terjadi karena pembiasan cahaya..
Selain memiliki warna tertentu setiap panjang gelombang juga memberi kesan
intensitas tertentu. Mata manusia paling peka akan cahaya dengan panjang gelombang
555 milimikro. Yaitu cahaya warna kuning- hijau. Warna-warna lainnya tampak kurang
terang, seperti dapat dilihat dari grafik kepekaan mata gambar 5.2
milimikro, dinilai 100, maka energi radiasi yang sama tetapi dengan panjang gelombang
600 milimikro, akan memberi kesan intensitas 63. Jadi factor kepekaan mata untuk 600
milimkiro sama dengan 0,63. Mata manusia seolah-olah disetel pada panjang gelombang
555 milimikro.
Karena kepekaan mata orang tidak sama, maka ditentukan suatu ukuran standar.
Jika suatu sumber cahaya memancarkan energi 1 W dengan panjang gelombang 555
milimikro, maka sumber cahaya dinilai sama dengan satu wattcahaya. Berarti energi 1
watt dengan panjang gelombang 600 milimikro akan memberi 0,63 wattcahaya.
Dalam praktek, flux cahaya dinyatakan dalam satuan lumen, disingkat lm.
Satu wattcahaya kira-kira sama dengan 680 lumen. Angka perbandingan ini
Jumlah lumen per watt (lm/watt) disebut flux cahaya spesifik. Jadi flux cahaya
spesifik sebuah lampu 100 Watt dengan 1530 lumen adalah 1530/100 atau sama dengan
15,3 lm/Watt.
arus cahaya (Ф), intensitas cahaya (I), kuat penerangan (E), Luminansi (L), dan
beberapa faktor.
Konsep dasar besaran pokok penerangan dapat diamati pada gambar 5.3 (gambar
Karena pancaran cahaya di udara bebas sifatnya meruang seperti bola, maka
Sudut bidang adalah sebuah titik potong 2 buah garis lurus. Besar sudut bidang
Sudut Ruang adalah sudut pada ruang yang dibatasi oleh permukaan bola dengan
Berdasrkan defenisi di atas maka suatu bola jika dilihat dengan sudut ruang
adalah:
= 4. Steradian
Aliran rata-rata energi cahaya adalah arus cahaya atau fluks cahaya (F).
Arus cahaya didefenisikan sebagai jumlah total cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya setiap detik. Besarnya arus cahaya dengan satuan lumen (lm) dinyatakan dengan
Setiap lampu listrik memiliki efikesi yaitu besarnya lumen yang dihasilkan suatu
lampu setiap watt (lm/W). Sebuah lampu pijar 40 W yang mempunyai efikesi 14 lm/ watt
Beberapa contoh besarnya arus cahaya yang dihasilkan suatu sumber cahaya dapat dilihat
Energi cahaya atau kuantitas cahaya (Q ) merupakan produk radiasi visual (arus
cahaya) pada selang waktu tertentu, dinyatakan dengan lumen. Detik (lm.dt)
Q = Ф.(t) dt
Intensitas Cahaya(I) dengan satuan candela (cd) adalah arus cahaya/flux cahaya
dalam lumen yang diemisikan/dipancarkan ke setiap sudut ruang (pada arah tertentu) oleh
Kata candela berasal dari candle (lilin) merupakan satuan tertua pada teknik
I = Ф/ (cd).
= Steradian (sr)
Suatu sumber cahaya yang memancar sama kuat ke setiap jurusan, dinamakan
Kalau intensitas cahayanya 1 cd, melalui sudut ruang 1 sr akan mengalir fluks
cahaya 1/m.
5.3.4 Intesitas Penerangan/Kuat Penerangan/Iluminansi
pada 1 m2 dari bidang itu. Satuan untuk intensitas penerangan ialah lux (lx) dan
lambangnya E. Jadi
Kalau suatu bidang yang luasnya A m2, diterangi dengan Ф lumen, maka intensitas
perbandingan antara intensitas cahaya (I) dengan luas permukaan (A) yang mendapat
penerangan.
E= I/A lx
Karena arus cahaya Ф = .I dank arena penyebaran cahaya meruang sehingga luas
Dengan menganggap sumber penerangan sebagai titik yang jaraknya (h) dari
bidang penerangan ma Kuat penerangan (E) dalam lux(lx) pada suatu titik pada bidang
penerangan adalah:
2
E= I/h lx.
Persamaan diatas lazim disebut Hukum Kuadrat terbalik (Inverse Square Law).
Kalau pada skema di bawah ini X sebagai sumber cahaya, maka besarnya E pada
titik P dan Q :
2
Kuat Peneranga pada titik P (Ep): Ep = I/h
Tinjauan lainnya dengan membuat acuan sudut seperti pada skema berikut ini:
Sumber penerangan
E1 adalah kuat penerangan pada bidang yang tegak lurus PQ, sesuai dengan
E = E1 Cos
Hukum Cosinus
5.3.5 Luminansi
Luminansi (L) merupakan besaran penerangan yang kaitannya erat dengan kuat
penerangan (E).
permukaan pada suatu arah. Luminansi merupakan suatu ukuran untuk terang suatu
benda.
L = I/As
diperhatikan gambar 5.6 sedangkan untuk memahami luas semu ditunjukkan pada
gambar 5.7.
Luas Semu adalah proyeksi suatu permukaan (tegak lurus dengan pengamat), sebagai
contoh: Luas semu bola dari segala arah pandang adalah sama yaitu lingkaran.
Pengertian luminansi dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika terdapat buku yang
terbuka di atas meja. Arus cahaya yang sampai pada buku maupun meja adalah sama
demikian pula kuat penerangannya. Namun Luminansi (cahaya yang ditangkap mata)
untuk buku lebih besar daripada luminansi meja karena reflektasi buku lebih besar
Disamping luas dan intensitas cahaya (I) luminansi dipengaruhi pula reflektasi ()
Gambar 5.7 Luas semu pada pitamida sesuai arah pandang pengamat
5.4 Kurva Polar Intensitas Cahaya
dihasilkan suatu sumber cahaya. Karakteristik fotometrik dari suatu kombinasi sumber
cahaya dapat dikuantifikasi berdasarkan suatu pengukuran yang dinyatakan dengan suatu
Kurva polar sering pula disebut Kurva distribusi Kandela (KDK) adalah suatu
kurva yang menunjukkan intensitas cahaya (I), distribusi intensitas cahaya, atau kuat
penerangan suatu sumber cahaya pada semua kedudukan terhadap sumber cahaya.
Produsen lampu selalu menerbitkan KDK setiap produknya untuk dijadikan acuan
cahaya 1000 lm (cd/1000 lm) sehingga pada setiap KDK dicantumkan keterangan
candela serta arus cahaya yang dijadikan acuan. Jika kemudian diperlukan untuk
perhitungan lampu produk yang sama dengan arus cahaya 1500 lm, maka nilai yang
dikategorikan menjadi 2 yaitu: simetri dan asimetri seperti ditunjukkan pada gambar 5.8
(perhatikan kontur armaturnya). Arus cahaya yang dijadikan acuan pada KDK gb 5.8
adalah 1000 lm. Gambar 5.8a jarak dari lampu sejauh 1 m menyudut 0 o,30o,90o arus
cahayanya sebesar 225 cd, 325 cd, 0 cd dengan menggunakan hukum kuadrat terbalik
didapat kuat penerangan masing-masing pengamatan 225 lx, 325 lx dan 0 lx.
Gambar 5.8b dengan jarak pengukuran yang sama menyudut 30o ke arah kiri
lampu arus cahayanya sebesar 275 cd sedangkan kearah kanan lampu arus cahayanya
Contoh lain, jika misalnya armature gambar 5.9 diberi lampu 1500 lumen, maka
pada sudut 30o intensitas cahayanya akan sama dengan: 1,5 x 194 = 291 cd.
Gambar 5.9 Diagram/kurva polar intensitas cahaya (1000 lm) dan armature.
Namun bila diperlukan KDK suatu sumber cahaya dapat dibuat sendiri dengan
cara mengukur intensitas cahaya, atau kuat penerangan pada setiap titik seperti
Terdapat 4 metode teknik pengukuran yang dapat dilakukan untuk mendapatkan KDK
1. sumber cahaya diputar sumbu vertical dan horizontal sedangkan alat ukurnya
2. sumber cahaya pada posisi dan kedudukan tetap sedangkan alat ukurnya diubah-
3. sumber cahaya diputar pada sumbu tegak sedangkan alat ukur digerakkan
menggunakan hokum kuadrat terbalik hasil pengukuran dikonversikan dari lux menjadi
candela. Hasil yang diperoleh dari konversi tersebut digambarkan pada kertas grafik dan
jika kemudian jika titik nilai hasil konversi tersebut dihubungkan satu sama lain maka
Untuk sumber cahaya simetris misalnya: lampu pijar, hanya diperlukan satu
kumpulan titik-titik hasil pengukuran. Tetapi jika sumber cahayanya asimetris, misalnya:
TL, kurva yang diperoleh dari beberapa bidang pengukuran yaitu bidang melintang dan
Penyebaran cahaya dari suatu sumber cahaya tergantung pada konstruksi sumber
cahaya itu sendiri dan pada konstruksi armature yang digunakan. Konstruksi armaturnya
e. Penyebaran cahayanya.
Sebagian besar dari cahaya yang ditangkap oleh mata, tidak langsung dating dari
sumber cahaya biasanya akan menyilaukan mata. Karena itu bahan-bahan armature harus
dipilih sedemikian rupa sehingga sumber cahayanya terlindung dan cahayanya terbagi
secara tepat
5.5.1 Absorbsi
Sebagian dari cahaya yang mengenai suatu permukaan akan diserap oleh
permukaan itu. Bagian yang diserap ini menimbulkan panas pada permukaan tersebut.
5.5.2 Refleksi
Sebagian dari cahaya yang mengenai suatu permukaan akan dipantulkan oleh
permukaan itu.
permukaan, tetapi oleh sifat-sifat dan permukaan bahannya. Permukaan difus kadang-
kadang dapat memantulkan lebih banyak cahaya daripada suatu permukaan yang
mengkilat.
Bagian flux cahaya yang dipantulkan ditentukan oleh factor refleksi ( r) suatu
permukaan:
Faktor refleksi 0,6 atau 60 % berarti, bahwa 60% dari flux cahaya yang mengenai
permukaan, dipantulkan.
Jika sinar-sinar cahaya sejajar yang mengenai suatu permukaan, dipantulkan tetap
sejaja, maka terjadi refleksi cermin atau refleksi teratur (gambar 5.12). Refleksi demikian
baur atau refleksi difus (gambar 5.13), seperti yang terjadi pada suatu permukaan kasar,
Antara dua bentuk diatas masih dijumpai beberapa bentuk refleksi lain, misalnya
refleksi campuran (gambar 5.14), yang dapat dikenali dari permukaan yang berkilat,
misalnya jalan yang basah, linoleum yang baru digosok dan sebagainya.
4. refleksi terpencar
Kalau bentuk berkas cahaya yang dipantulkan agak lebih teratur, dikatakan
Kalau disinari dengan cahaya merah, permukaan itu akan memantulkan cahaya
merah juga. Kalau disinari dengan cahaya putih, akan dipantulkan cahaya putih. Jadi
warna suatu permukaan ikut ditentukan oleh warna cahaya yang menyinarinya.
menyinarinya.
Permukaan hitam yang diberi penerangan kuat akan tampak kelabu. Sebagai
contoh misalkan papan tulis hitam dalam ruangan yang gorden-gordennya ditutup.
Melalui celah gorden, seberkas cahaya matahari jatuh diatas papan tulis itu. Kalau berkas
cahayanya cukup terang, ada kemungkinan papan tulis yang diterangi itu akan tampak
lebih muda warnanya daripada warna suatu garis yang dibuat dengan kapur tulis putih di
Kesan cahaya putih hanya relative. Cahaya putih bisa juga memberi kesan kelabu,
bahkan hitam. Hal ini tergantung pada factor refleksi r permukaan yang disinari. Jika
factor refleksinya melebihi 75%, permukaannya dikatakan putih. Jika r di antara 5% dan
75%, permukaannya dikatakan berwarna kelabu. Jika kurang dari 5%, permukaannya
2. refleksi selektif
Jika permukaan berwarna disinari dengan cahaya putih, maka cahaya yang
dipantulkan akan juga berwarna.dikatakan bahwa terjadi refleksi selektif (gambar 5.17)
permukaan merah akan memantulkan terutama cahaya merah; warna-warna lainnya akan
diserap, warna yang satu diserap lebih banyak daripada yang lain.
Jadi factor refleksi suatu permukaan tidak hanya ditentukan oleh bahannya, tetapi
juga oleh warna cahaya yang menyinarinya. Jika permukaan merah disinari cahaya
merah, maka hamper tidak terjadi absorbsi. Jadi dalam hal ini factor refleksinya akan
sangat besar jika dibandingkan dengan factor refleksi permukaan itu untuk cahaya putih.
Warna suatu permukaan juga tergantung pada warna cahaya yang meneranginya.
Jika warna suatu permukaan dalam cahaya buatan berbeda dengan warnanya pada siang
hari, dikatakan bahwa cahaya itu palsu. Perubahan warna ini dapat dilihat dengan jelas di
jalan-jalan dengan penerangan lampu natrium. Dalam cahaya kuning lampu natrium ini,
suatu benda putih akn tampak kuning, yang dipantulkan hanya cahaya kuning saja. Benda
ungu akan tampak hampir hitam. Sebab cahaya kuning dari lampu akan diserap benda itu
dan hampir tidak ada refleksi. Juga di toko-toko dengan penerangan lampu TL terjadi
perubahan warna.
Kalau dua benda, yang satu berwarna gelap dan yang lain berwarna muda,
diletakkan di bawah sinar matahari selama jangka waktu yang sama, maka benda yang
berwarna gelap akan menjadi lebih panas, Karena lebih banyak menyerap cahaya. Karena
itu, di daerah-daerah tropis banyak dikenakan pakaian berwarna muda atau putih,
5.5.3 Transmisi
Bahan – bahan tembus cahaya, seperti berbagai jenis kaca, seluloida dan
sebagainya, akan memamantulkan atau menyerap hanya sebagian saja dari cahaya yang
Bagian flux cahya yang dapat menembus ditentukan oleh factor transmis t suatu bahan:
Dari hasil atau bentuk transmisi pada suatu bidang, transmisi dapat dibagi
menjadi:
1. transmisi teratur
Transmisi teratur terjadi jika sinar-sinar cahaya yang masuk sejajar, keluar tetap
sejajar.
Gambar 5.18 memperlihatkan transmisi teratur.
Transmisi difus sempurna terjadi jika sinar- sinar yang masuk sejajar, keluar
tersebar, seperti misalnya pada kaca opal. Karena itu kaca ini banyak digunakan untuk
Transmisi campuran dapat dilihat pada gambar 5.20, seperti yang terjadi pada
Ditinjau dari perubahan warna hasil transmisi cahaya, transmisi dapat dibagi menjadi
1. Transmisi netral
Transmisi netral dapat disamakan dengan refleksi netral. Kalau suatu bahan dapat
ditembus cahaya, dan warna cahayanya tidak atau hampir tidak berubah, maka dikatakan
bahwa terjadi transmisi netral. Cahaya merah juga keluar sebagai cahaya merah ( gambar
5.20). Cahaya putih dapat memberi kesan putih, kelabu atau hampir hitam, tergantung
2. Transmisi selektif
Seperti juga diketahui pada refleksi, dikatakan terjadi transmisi selektif kalau
semua warna diserap kecuali satu warna tertentu. Kaca merah misalnya akan menyerap
hampir semua warna kecuali warna merah. Kalau cahaya putih mengenai kaca merah,
maka pada satu sisi hanya dipantulkan cahaya merah, jadi sisi kaca itu akan tampak
merah. Sisi lainnya hanya dapat ditembus oleh cahaya merah, jadi juga sisi ini akan
Bahan dengan transmisi selektif dinamakan filter atau tapis. Kalau cahaya merah
mengenai filter biru tua, maka cahaya merah itu akan diserap, sehingga tidak dapat
menembus filter tersebut. Karena juga tidak ada cahaya yang dipantulkan, maka kedua
Apa yang terjadi pada cahaya tampak, juga terjadi pada sinar infra merah dan
sinar ultra ungu. Lampu infraphil memiliki kaca tembus sinar inframerah, dan lampu
a +r+t=1
5.5.4 Armatur
sebagian besar langsung, difus, sebagian besar tak langsung dan tak langsung;
2. berdasarkan konstruksinya, atas armature biasa, kedap tetesan air, kedap air,
pancaran lebar dan pancaran terbatas; kemudian armature kandil, palung dan
berdiri, armature gantung memakai pipa dan armature gantung memakai kabel.
Bentuk sumber cahaya dan armature harus demikian rupa sehingga tidak
menyilaukan mata. Bayang-bayang harus ada, sebab bayang-bayang ini diperlukan untuk
dapat melihat benda-benda sewajarnya. Akan tetapi bayang-bayang itu tidak boleh terlalu
tajam.
Selain itu konstruksi armature harus demikian rupa sehingga ada cukup sirkulasi
udara untuk menyingkirkan panas yang ditimbulkan oleh sumber cahaya. Karena itu
harus ada cukup banyak lubang di bagian bawah dan bagian atas armature. Suhu armature
sekali-kali tidak boleh menjadi sedemikian tinggi hingga dapat menimbulkan kebakaran
Tidak selalu cahaya dari suatu sumber cahaya dipancarkan langsung ke suatu
objek penerangan atau bidang kerja. Menurut IES terdapat 5 klasifikasi system pancaran
cahaya dari sumber cahaya, yaitu: penerangan langsung, penerangan setengah langsung,
penerangan menyebar (difus), penerangan setengah tak langsung, dan penerangan tak
langsung.
5.5.5.1 Penerangan langsung
Pada penerangan langsung 90 hingga 100 % cahaya dipancarkan ke bidang kerja. Pada
penerangan langsung terjadi efek terowongan (tunneling effect) pada langit-langit yaitu
tepat di atas lampu terdapat bagian yang gelap. Penerangan langsung dapat dirancang
menyebar atau terpusat, tergantung reflector yang digunakan seperti ditunjukkan pada
gambar 5.23
dapat dikurangi dengan menggunakan sumber-sumber cahaya bentuk tabung (TL), karena
Pada beberapa industri yang lembab atau berdebu lampu penerangan perlu
plastic juga tahan terhadap uap beberapa bahan kimia sehingga tepat digunakan pada:
misalnya dibengkel dan pabrik dan untuk penerangan luar. Contoh armatur-armatur yang
armatur pancaran lebar (gambar 5.24) diguanakan untuk penerangan umum dalam
bengkel-bengkel.
bentuk tabung
Armature dinding (gambar 5.29) digunakan atau dipasang pada dinding, armature ini
cocok untuk digunakan pada penerangan etalas, untuk keperluan ini dapat juga
Armatur langit-langit yang ditanam (gambar 5.30) digunakan dengan cara ditanam
pada langit-langit. Arah cahayanya dapt diatur dan dapat ditujukan ke suatu titik
dikehendaki.
Gambar 5.30 armatur langit-langit (ditanam)
Efisiensi penerangan yang sebagian besar langsung ini cukup baik. Dibandingkan
Sejumlah kecil cahayanya dipancarkan keatas, karena itu kesan mengenai ukuran
System penerangan ini digunakan di gedung-gedung kantor dan ibadat, untuk tangga
Pada penerangan difus distribusi cahaya ke atas dan bawah relative merata yaitu
berkisar 40 hingga 60%. Perbandingan ini tidak tepat masing-masing 50%, karena
armature yang berbentuk bola yang digunakan ada kalanya ada terbuka pada bagian
bawah atau atas. Armature terbuat dari bahan yang tembus cahaya, antara lain: kaca
embun, fiberglass, plastic. Penerangan difus menghasilkan cahaya teduh dibanding yang
Efisiensi penerangan difus lebih rendah daripada efisiensi kedua system yang
banyak berkurang.
armature gantung memakai pipa (gambar 5.34). aramatur ini memiliki balon dari kaca
opal tripleks. Kaca ini tidak menyerap banyak cahaya, jadi efisiensinya tinggi. Kaca opal
tripleks terdiri dari dua lapis kaca bening dengan satu lapis tipis kaca opal diantaranya.
diberi warna terang. Distribusi cahaya pada penerangan ini mirip dengan distribusi
penerangan tak langsung tetapi lebih efisien dan kuat penerangannya lebih tinggi.
Perbandingan kebeningan antara sumber cahaya dengan sekelilingnya tetap memenuhi
syarat tetapi pada penerangan ini timbul bayangan walaupun tidak jelas.
modeling shadow. Penggunaan penerangan setengah tak langsung pada: toko buku, ruang
sebagian besar tak langsung. Gambar 5.36b memperlihatkan sebuah armature gantung
bentuk gelang. Kedua armature tersebut antara lain digunakan di rumah-rumah sakit.
ruangan sehingga yang dimanfaatkan padda bidang kerja adalah cahaya pantulan.
Pancaran cahaya pada penerangan tak langsung dapat pula dipantulkan pada dinding
sehingga cahaya yang sampai pada permukaan bidang kerja adalah cahaya pantulan dari
dinding.
Kalau bidang pantulnya langit-langit, maka kuat penerangan pada bidang kerja
dipengaruhi oleh factor refleksi langit-langit seperti ditunjukkan pada gambar 6.1. oleh
karena itu warna langit-langit dan dinding harus terang. Bayang-bayang hampir tidak ada
langit-langit tinggi ruangan minimal 2,25 m. selain itu sumber cahaya dapat dipasang
Pada penerangan tak langsung langit-langit merupakan sumber cahaya semu dan
cahaya yang dipantulkan menyebar serta tidak menyebabkan bayangan. Agar memenuhi
persyaratan ini, maka perbandingan terang sumber cahaya dengan sekelilingnya lebih
Peneranagn tak langsung menjadi tidak efisien jika cahaya yang sampai ke langit-
langit merupakan cahaya pantulan dari bidang lain. Penerangan jenis ini diperlukan untuk
membaca, menulis dan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan halus lainnya seperti ruang
diperhatikan agar didapat kualitas penerangan yang memadai. Faktor yang menentukan
kualitas penerangan adalah: kuat penerangan (lux), distribusi cahaya, silau seminimal
mungkin, arah pencahayaan dan tata letak lampu, warna cahaya dan efek pencahayaan.
Untuk menentukan kebutuhan daya maupun jumlah lampu di dalam ruangan, yang perlu
Akhir-akhir ini makin terbukti bahwa penerangan yang baik memegang peranan
Untuk suatu perusahaan produksi, penerangan yang baik antara lain memberi
a. peningkatan produksi;
b. peningkatan kecermatan;
c. Biaya instalasinya;
lampu.
Penerangan suatu ruangan kerja pertama-tama harus tidak melelahkan mata tanpa
guna. Karena itu perbedaan intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang kerja
dan sekelilingnya, harus dihindari, karena akan memerlukan daya penyesuaian mata yang
kurangnya 0,3.
Di samping itu, harus juga diperhitungkan usia orang-orang yang kan bekerja di
ruangan yang akan diberi penerangan atau yang akan menempati ruangan itu. Untuk
dapat bekerja sama nyamannya, seorang berusia 60 tahun memerlukan kira-kira 15 kali
lebih banyak cahaya daripada yang diperlukan seorang anak berusia 10 Tahun.
efisiensi penerangan ( );
dilakukan. Bidang kerja umumnya diambil 80 cm di atas lantai. Bidang kerja ini mungkin
sebuah meja atau bangku kerja, atau juga suatu bidang horizontal khayalan, 80 cm diatas
lantai.
Intensitas penerangan yang diperlukan ikut ditentukan oleh sifat pekerjaan yang
harus dilakukan. Suatu bagian mekanik halus misalnya, akan memerlukan intensitas
penerangan yang jauh lebih besar daripada yang diperlukan suatu galangan kapal.
diperlukan. Pekerjaan yang lama dengan penerangan buatan, juga memerlukan intensitas
yang baik.
lm/m2. Jadi flux cahaya yang diperlukan untuk suatu bidang kerja seluas A m2 ialah:
Ф = E x A lm.
kerja. Sebagian dari flux cahaya itu akan dipancarkan ke dinding dan langit-langit (lihat
gambar 5.38). Karena itu untuk menentukan flux cahaya yang diperlukan harus
dimana:
Фo = flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahaya yang ada dalam
ruangan;
Фg = flux cahaya yang berguna yang mencapai bidang kerja, langsung atau tak
Bagian flux cahaya yang hilang menerangi ruangan atau diserap oleh dinding,
a b
Dalam hal ini flux cahayanya sebagian besar menuju langsung ke bidang kerja
b. Dalam ruangan tinggi ini hanya sebagian kecil dari flux cahayanya menuju
= Фg/Фo
dan
Фo = E x A lm
Di mana:
tabel 2 sampai dengan tabel 6). Setiap tabel hanya berlaku untuk suatu armature tertentu
b) factor refleksi dindingnya (rw), factor refleksi langit-langitnya (rp) dan factor
c) indeks ruangannya.
Efisiensi ini dibagi atas bagian flux cahaya di atas dan di bawah bidang horizontal,
dipantulkan dari flux cahaya yang diterima oleh dinding dan langit-langit, dan kemudian
Factor refleksi semu bidang pengukuran atau bidang kerja rm, ditentukan oleh
refleksi lantai dan refleksi bagian dinding antara bidang kerja dan lantai. Umumnya untuk
Pengaruh dinding dan langit-langit pada system penerangan langsung jauh lebih
kecil daripada pengaruhnya pada system-sistem penerangan lainnya. Sebab cahaya yang
jatuh di langit-langit dan dinding hanya sebagian kecil saja dari flux cahaya.
tiga nilai rp yang berbeda. Pada setiap nilai rp terdapat tiga nilai rw.
Untuk factor refleksi dinding rw ini dipilih suatu nilai rata-rata, sebab pengaruh
Silau karena cahaya yang dipantulkan dapat dihindari dengan cara-cara berikut
ini:
luminansinya rendah;
c) penempatan sumber cahaya yang tepat.
k= pxl
h(p+l)
dimana:
Bidang kerja ialah suatu bidang horisontal khayalan, umumnya 0,80 m di atas
lantai.
Kalau nilai k yang diperoleh tidak terdapat dalam tabel, efisiensi penerangannya
dapat ditentukan dengan interpolasi. Kalau misalnya k =4,5, maka untuk diambil nilai
rata suatu instalasi dengan lampu-lampu dan armature-armatur, yang daya gunanya telah
berkurang karena kotor, sudah lama dipakai atau karena sebab-sebab lain.
Efisiensi penerangan yang diberikan dalam tabel-tabel 2 sampai dengan 6 berlaku
untuk suatu instalasi dalam keadaan dipakai, nilai rendemen yang didapat dari tabel
masih harus dikalikan dengan factor depresiasinya. Factor depresiasi ini dibagi atas tiga
a) pengotoran ringan;
b) pengotoran biasa;
c) pengotoran berat.
Masing-masing golongan utama ini dibagi lagi atas tiga kelompok , tergantung
pada masa pemeliharaan lampu-lampu dan armature-armaturnya, yaitu setelah 1,2 atau 3
tahun.
sebagainya.
sumber-sumber cahayanya dalam ruangan. Jarak a antar sumber cahaya sedapat mungkin
harus sama untuk kedua arah. Jarak antara sumber cahaya yang paling luar dan dinding
harus 0,5 a. Sedapat mungkin a harus sama dengan tinggi h sumber cahaya di atas bidang
kerja.
Kalau ketentuan-ketentuan di atas mengenai penempatan sumber cahaya dipenuhi,
untuk efisiensi penerangannya dapat digunakan nilai-nilai yang diberikan dalam tabel 2
Kalau a lebih kecil daripada h, misalnya kalau ruangannya kecil, maka untuk
diperhitungkan pengaruh usia lampu-lampunya. Pengaruh ini tergantung pada jumlah jam
nyalanya. Untuk lampu-lampu TL diperhitungkan 1500 jam nyala per tahun, dan untuk
lampu pijar 500 jam nyala per tahun. Angka-angka ini sesuai dengan angka rata-rata di
perusahaan-perusahaan.
perusahaan.
Tabel 1. Intensitas penerangan pada ruangan-ruangan
Suatu ruangan gambar ukuran 8 x 16 m dan tinggi 3,20 m, harus diberi penerangan.
Untuk menentukan factor refleksi suatu warna, dalam praktek digunakan kipas
Jadi:
k= pxl = 16 x 8 = 2,3
h(p + l) 2,3 (16 + 8)
= 1 + k-k1 x (2-1)
k2-k1
= 0,59
dalam tabel 2, efisiensi armaturnya sama dengan 72%. Nilai ini juga berlaku
untuk armature yang digunakan untuk contoh ini. Jadi efisiensi penerangannya tetap 0,59.
55 x 0,59 = 0,45
72
jumlah lampu atau armature n yang diperlukan dapat juga ditentukan langsung
dari:
n= Фo = ExA
Ф lampu Ф lampu x x d
Atau
n= Фo = ExA
Ф armatur Ф aramtur x x d
Flux cahaya lampu atau armature dapat dilihat dari buku catalog. Untuk contoh
depresiasinya. Untuk contoh ini dapat diperkirakan, bahwa hanaya akan terjadi
Jadi:
E= 1250 lux
A= 8 x 16 =128 m2
D= 0,8
= 0,59
sehingga:
Jumlah ini dapat diabagi atas 4 deret, masing-masing dengan 7 armatur, atau 3
langit ruangan. Selain itu juga penempatan meja-meja gambarnya ikut menentukan.
digunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk serambi depan, luas A tetap dihitung dari
panjang dan lebar bujursangkar. Kalau kemudian ternyata bahwa di tempat serambi itu
Ini berlaku kalau setiap tabung TL menghasilakn 3000 lumen. Sesungguhnya flux
cahaya yang dihasilkan sebuah tabung TL 40 W selama 100 jam nyala pertama, lebih
ruangan tersebut?
2. Suatu ruangan kelas harus diberi penerangan dengan intensitas peneranagn 250
3. suatu bangsal pabrik dengan ukuran lantai 40x 10 m harus diberi penerangan
tersebut.
diharuskan?
meja pajangnya 0,85 m. intensitas penerangan rata-rata di meja pajang harus 250
Tinggi lampu di atas lantai 2,65 m. dalam setiap difusor dipasang sebuah
Tinggi lampu diatas lantai 3,25 m. setiap armature terdiri dari 2 tabung TL
armature.
a) indeks ruangannnya k;
Berhubung dengan jenis pekerjaan yang harus dilakkukan dalm bangsal tersebut,
digunakan tabung-tabung TL dengan warna cahaya tertentu dan fluks cahaya 2800
lm per tabung.
Ukuran bangsal 42 x 8 m.
Flux cahaya spesifiknya (untuk lampu dengan balast) sama dengan 56 lm/W.
Armature yang digunakan ialah NB 64 (lihat tabel 5), dengan lampu 300 W (fluks
Tentukanlah:
a) rp dan rw;
b) k;
c) efisiensi penerangannya;
Kalau harga 1 kwh sama dengan rp 35,- tentukanlah Biaya pemakaian listrik
10. suatu bangsal pabrik harus diberi penerangan dengan lampu-lampu TL, intensitas
0,80 m.
garis tunggal).