Motor sinkron
1
2
BAB 2
DASAR TEORI
2
3
3
4
Rotor pada motor ada dua type yaitu salient pole ( menonjol ) dan non salient pole ( tidak
menonjol ) dan terdiri dari kutub menonjol yang juga dibeliti dengan lilitan untuk eksitasi DC
dari luar. Kumparan dari lilitan excitasi ini dihubungkan dengan slip ring untuk dihubungkan
dengan sumber eksitasi DC dari luar.
Motor sinkron selalu memerlukan arus eksitasi agar selalau dapat berjalan dengan sinkron,
arus eksitasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis diantaranya :
• Eksitasi Dynamic, merupakan jenis eksitasi yang konvensional. Dimana arus eksitasi
diperoleh dari sebuah generator DC yang dihubungkan ke Rotor motor sinkron. Jenis
eksitasi ini memiliki kekurangan, yaitu bahwa generator DC merupakan beban
tambahan bagi motor. Kemudian sikat arang sebagai penghubung eksitasi menekan
slip ring yang menimbulkan rugi-rugi.
4
5
5
6
Dimana :
Ns = Kecepatan Motor ( r/min)
F = frekuensi sumber
P = jumlah kutub
6
7
2. Motor sinkron tidak dapat start dengan sendirinya. Untuk start motor sinkron ini
memerlukan bantuan peralatan tambahan yang dapat membantu berputar hingga
mencapai kecepatan sinkron atau mendekati kecepatan sinkron hingga motor dapat
bekerja normal.
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai belitan stator
yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh
sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya membutuhkan slip ring dan sikat
(brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan
medan putar dan berputar dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik
dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torque
yang dihasilkan, dan motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena
torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor
memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron.
Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan yang ditempatkan
pada slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk mensuplai arus kepada rotor.
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu sumbu. Ketika motor
mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan stator. Motor dc saat ini
berfungsi sebagai generator dc dan memberikan eksitasi medan dc kepada rotor. Beban
sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan
menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang dipasang di hadapan kutub rotor.
Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi hingga mencapai –95% kecepatan
sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang
diperlukan untuk menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi
pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (no-load),
7
8
garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar
dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang,
relative terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut
antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque .
8
9
9
10
BAB 3
KONSTRUKSI MOTOR sinkron
10
11
• Tegangan rendah DC digunakan untuk memutar bidang. Tipe tegangan yang tipikal
digunakan adalah 120 VDC dan 250 VDC.
• Polaritas cincin slip tidaklah kritikal dan harus secara berkala dibalik untuk
menyamakan pada pemakaian cincin slip. Cincin polaritas negatif akan memperlama
pemakaian dibandingkan cincin positif karena faktor elektrolisis.
• Cincin slip biasanya terbuat dari baja untuk umur pemakaian yang lama.
11
12
System analysis:
Dalam metode eksitasi DC, arus medan untuk synchronous motor disediakan
oleh generator DC terpisah dikenal sebagai exciter. Exciter adalah gabungan mesin
DC yang didorong oleh synchronous motor itu sendiri (garis putus-putus) atau oleh
suatu motor penggerak yang terpisah. Misalnya Excavators, sering memiliki garis
exciter yang terdiri dari sejumlah exciters yang digerakkan oleh motor induksi AC
tunggal.
Bidang exciter terpisah dengan kontrol perangkat. Beberapa kontrol eksitasi
menyediakan penyesuaian manual dari kekuatan bidang. Sistem lain secara otomatis
12
13
mengatur medan synchronous motor dalam suatu konfigurasi loop tertutup yang telah
dirancang untuk mempertahankan kekuatan medan yang memadai untuk berbagai
beban atau untuk mempertahankan faktor daya konstan. Medan exciter diberikan
energi ketika 52A membantu menutup pemutus utama.
Pada ilustrasi sistem di atas, kekuatan medan exciter mengontrol output DC
dari exciter yang diambil oleh brushes pembalik ke brushes cincin slip motor, dan
diterapkan melalui cincin slip ke medan perputaran utama dari synchronous motor.
Synchronous motor dimulai sebagai sebuah motor induksi. Ketika rotor
mencapai kecepatan mendekati sinkron, medan arus pada motor diterapkan oleh Field
Application Relay (Standard Device Designation #56).
System analysis:
13
14
Metode eksitasi ini menghilangkan kebutuhan akan brushes atau sikat, baik di
exciter dan motor.
Ketika motor mulai dinyalakan (Std Device #52), mesin breaker menutup dan
menerapkan sistem AC tiga fasa ke gulungan stator motor. Motor dimulai sebagai
motor induksi menggunakan Amortisseur winding pada rotor.
Mesin breaker 52a membantu kontak juga menutup dan menerapkan output
DC dari solid-state control bidang ke stasioner exciter yang berliku. Sebuah sistem
tiga fasa AC diinduksi ke dalam gulungan rotor exciter dan tegangan induksi ini
disearahkan oleh penyearah putaran. Ketika rotor mendekati tegangan sinkron,
aplikasi SCR (Synchronizing Control Package) dan rectifier DC diterapkan pada
synchronous motor. Lihat skema di halaman berikutnya untuk tambahan rincian.
14
15
BAB 4
PRINSIP MOTOR SINKRON DAN POWER FACTOR
15
16
16
17
17
18
18
19
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari Makalah diatas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu :
1. Motor Sinkron adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada kecepatan sinkron,
tanpa slip.
2. Motor Sinkron ini memerlukan arus DC untuk pembangkitan daya dan memiliki torsi
awal yang rendah
3. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya sistem sehingga sering digunakan
pada sistem yang menggunakan banyak listrik.
5.2 SARAN
Ada beberapa saran yang diharapkan oleh penulis untuk pengembangan makalah ini
selanjutnya, yaitu :
1. Penulis mengharapkan pembaca untuk bisa membuat sebuah penelitian tentang
sinkronous motor
2. Perlu ada penelitian tentang analisis karakteristik Torsi-Putaran pada motor sinkron
tiga phasa yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa motor sinkron tiga phasa
adalah pilihan yang tepat untuk sistem operasi yang membutuhkan kecepatan yang
konstan dengan beban yang berubah-ubah, mungkin bisa dijadikan tugas akhir.
19
20
Pertanyaan :
1. Bapak Chairul Hudaya
Jelaskan prinsip kerja Motor Sinkron?
Jawab :
PRINSIP KERJA MOTOR SINKRON
20
21
Frekuensi arus rotor yang diinduksi ini pada rangkaian megindikasikan bahwa
kecepatan yang ada pada rotor sedang berputar. Dapat dilihat bentuk gelombang pada
oscilloscope dibawah ini.
Ketika kecepatan rotor mencapai sekitar 97% dari sinkronisasi dan polaritas rotor telah
mencapai sinkronisasi, SCR2 tidak aktif (off) dan SCR1 aktif (on) memungkinkan koreksi
arus DC dari putaran rectifier tiga fasa ke melewati bidang putaran, seperti yang ditunjukkan
oleh panah hijau, menghasilkan Synchronizing Torque yang diperlukan untuk rotor untuk
menyamakan putaran dengan putaran fluks stator (Ns=Nr).
Jika motor di luar kendali Field Application Circuit akan menghilangkan eksitasi pada
rotor.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Zuhal. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta. PT Gramedia
Pustka Utama. 1995.
2. http://www.kilowattclassroom.com/Archive/SyncMotors.pdf
3. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/teknik-elektro/analisis-karakteristik-torsi-
putaran-pada-motor-sinkron-tiga-phasa-apli
4. http://unilanet.unila.ac.id/~plgsekip/tle/
22