Bab 1 HR
Bab 1 HR
PENDAHULUAN
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Berdasarkan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Iyer,
2004).
efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu
rumah sakit dan rumah sakit juga harus memiliki sumber daya manusia karena
sumber daya manusia merupakan aset yang utama dalam rumah sakit
(Soeroso, 2006).
1
2
pada pasien, baik untuk kesembuhan atau pemulihan status fisik dan
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayani atau merawat, suatu
klinik, komunikasi dan ilmu sosial yang merupakan bagian yang tak
pengobatan, dan rasa nyaman bagi pasien, keluarga, dan masyarakat. Mutu
secara luas model penjaminan mutu terdiri dari komponen quality assurance
keperawatan sudah diberikan atau diterapkan sesuai dengan standar yang telah
bermakna bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan hal ini
yang berkualitas.
beban kerjanya.
Beban kerja yang banyak disertai tuntutan dari pihak keluarga pasien
adalah jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerjanya sesuai dengan
yang sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan
(Irwandy, 2007).
Perilaku kerja perawat terlihat dari cara kerja yang penuh semangat, disiplin,
memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang tinggi dan terarah pada
pencapaian tujuan rumah sakit. Hasil kerja perawat merupakan proses akhir
masing-masing, tidak melanggar hukum, aturan serta sesuai moral dan etika,
dimana kinerja yang baik dapat memberikan kepuasan pada pengguna jasa.
Selain aktifitas perawat tersebut terkait dengan kinerja perawat dapat dilihat
2009).
moral dan loyal terhadap pekerjaan serta lebih terampil karena lama bekerja
menjadi perawat.
dengan jumlah terbesar di rumah sakit yang mencapai 40-60% (Gillies, 2009;
peran fundamental yang luas selama 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun,
suatu rawat inap dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain visi, misi, dan
ada akan menyebabkan perawat bekerja bagaikan mesin, serta cepat tanpa
yang ada merupakan pemborosan yang tidak perlu dan mungkin menurunkan
mutu pelayanan bila waktu yang ada digunakan untuk banyak kegiatan pribadi
Mutu merupakan fokus sentral dari upaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan
dasar yang diperlukan bagi setiap orang. Rumah sakit sebagai salah satu
tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, juga memiliki misi sosial,
dan dijangkau oleh masyarakat luas disertai peran serta aktif masyarakat
tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional
yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya peralatan medis atau peralatan dokter yang
semakin canggih yang dimiliki oleh Rumah Sakit dan semakin banyaknya
Rumah Sakit yang berdiri atas prakarsa pemerintah. Situasi ini mendorong
penyedia jasa (dalam hal ini Rumah Sakit) untuk mendapatkan konsumen dan
termasuk dalam hal ini adalah Rumah Sakit sebagai suatu lembaga kesehatan
yang bergerak dalam bidang jasa, dimana produk utama Rumah Sakit adalah
pada akhirnya kepuasan pelanggan saja tidak cukup. Hal ini karena kualitas
pelayanan yang baik dari Rumah Sakit akan menciptakan kepuasan pada
pemakai jasa suatu Rumah Sakit. Kebanyakan Rumah Sakit menawarkan jasa
akan sangat tergantung dari kualitas pelayanan yang diberikan. Jika pelayanan
yang diberikan baik maka pasien akan merasa puas berobat di Rumah Sakit
tersebut. Peran dokter, perawat, maupun staf lain di Rumah Sakit sangat
Sakit.
2009) dikutip Suarli. Motif atau motivasi adalah berasal dari kata latin moreve
yang berarti dorongan dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku.
Pengertian motivasi tidak terlepas dari kebutuhan atau needs atau want.
Kebutuhan adalah sesuatu potensi dalam diri manusia yang perlu di tanggapi
atau direspon (Notoatmodjo, 2007). Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang
terdiri dari tenaga medis, tenaga perawatan, tenaga paramedis non perawatan
dan tenaga non medis. Dari semua kategori tenaga kesehatan yang bekerja di
menjadi beban yang sangat berat hal ini bisa mengakibatkan perawat banyak
yang mengundurkan diri, stress, turn over meningkat, tingkat kehadiran kerja
menurun. Dan hal lain bisa dilihat beban perawat tidak bisa memperioritaskan
yang harus dikuasai, identitas tugas yang unik sesuai dengan kebutuhan
pasien, berarti tugas dalam mencapai kesehatan yang optimal bagi yang
yang diberikan oleh atasan, yang dipengaruhi oleh faktor tingkat kesulitan dari
perawat. Perawat adalah aset utama organisasi, sehingga perlu dibina sikap
(Fathoni, 2006).
kemampuan yang dimiliki seseorang yang tampak dalam sikapnya yang sesuai
terbesar dan komponen utama di rumah sakit, tenaga terdepan dan yang paling
keperawatan dari tahun 2012 sampai 2013. Untuk lebih jelas dapat dilihat
60.0
40.0
20.0 2012
0.0 2013
hasil penilaian kinerja secara umum diperoleh antara 88,0%, sementara pada
tahun sebelumnya pencapaian kinerja sekitar 79,7%. Pada setiap aspek yang
baik 50%, sedang 34,37% dan kurang 15,63%. Kinerja keperawatan di Rumah
Hasil studi pendahuluan juga didapatkan jumlah tenaga perawat di Rumah Sakit
PMI Bogor Tahun 2014 berjumlah 378 perawat terdiri dari 95 perawat laki-laki
dan 283 perawat perempuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.1.
6 Kasie.Keperawatan 2
7 Ka.Instalasi 0
8 Kabid.Keperawatan 1
JUMLAH 378
Sumber: RS. PMI Bogor, 2014
Tabel 1.4 Ruangan Pelayanan Kesehatan
NO RUANGAN JUMLAH
1 Anggrek 24
2 Aster+Thalasemia 22
3 Cempaka 18
4 Dahlia 18
5 Mawar 17
6 Melati 18
7 Seruni 28
8 Soka 18
9 VVIP 19
10 VK 15
11 NICU 16
12 ICU 22
13 IGD 23
14 OK 22
15 RR 13
16 Hemodialisa 21
17 Poli Afiat 26
18 Poli Reguler 23
19 Orientasi 9
Sub total 372
20 Bid Keperawatan 3
21 Inst Rawat Inap 2
22 PPI 1
JUMLAH 378
Sumber: RS. PMI Bogor, 2014
15
Rumah Sakit PMI Bogor adalah Rumah sakit Swasta tipe B milik
kegawat daruratan” .
Tabel 1.8 Data Instalasi Pelayanan Di Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014
NO RUANGAN JUMLAH
Instalasi Rawat Jalan 49
Instalasi Rawat Inap 10
Instalasi Rawat Khusus 2
IGD 1
OK 1
IBS 1
HD 1
Non Instalasi 15
Sub total 80
Sumber: Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014
Tabel 1.8 diatas menunjukan bahwa unit pelayanan keperawatan yang ada
sebanyak 80 unit pelayanan di Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014. Jumlah
Tenaga Perawat yang tersebar dapat di lihat pada Tabel 1.9 dibawah ini.
17
Tabel 1.9
Data Jumlah Tenaga Perawat di Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014
NO INSTALASI JUMLAH
1 Inst. Rawat Inap 197
2 Inst. Intensive Care 38
3 IGD 23
4 IBS 35
5 HD 21
6 Inst. Rawat Jalan 49
7 Non Instalasi 15
JUMLAH 378
Sumber: Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014
instalasi rawat inap yakni 197 orang. Fenomena jumlah tenaga yang banyak
BOR 2013
RS PMI BOGOR
80.0%
60.0%
BOR
40.0% 77.4%
75.3% 71.7%
70.0%
69.4%
67.7% 71.2%
68.7%
66.8% 69.8%
62.9%
58.8%
20.0%
0.0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
Fenomena lain adalah Rumah sakit PMI Bogor melakukan evaluasi terhadap
disimpulkan bahwa sekitar 23,3 % pasien hanya puas, dan 50,3 % pasien
hanya cukup puas. Mutu asuhan yang baik diharap pasien sangat puas
terhadap mutu asuhan keperawatan di Rumah sakit PMI Bogor yakni 80%.
dan motivasi kerja perawat terhadap kinerja perawat. Kedua aspek ini
antara motivasi kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja perawat dalam
antara motivasi kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja perawat dalam
(SAK) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014.
2014.
Tahun 2014.
Rawat Inap Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014. Masalah dibatasi pada
Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2014. Penelitian ini termasuk confirmatory
research, yaitu untuk menguji pengaruh variabel yang terumus pada hipotesis
penelitian yaitu pengaruh langsung dan tidak langsung motivasi kerja dan