MENCATAT KEWAJIBAN
1
Akuntansi untuk pensiunan adalah contoh lain dimana kewajiban diofset oleh aktiva.
Dalam SFAS 87, FASB telah mengizinkan kewajiban pensiun diofset oleh dana pensiun
dineraca perusahaan untuk mensponsori. Yang paling baik, jumlah selisih ditampakkan.
2. dapat diukur
3. relevan
4. dapat diandalkan.
Secara tradisional, yang paling penting dari tujuan-tujuan ini adalah keinginan untuk mencatat
beban dan kerugian dalam penentuan laba masa berjalan. Dewasa ini, disadari bahwa tujuan
yang sama pentingnya adalah bahwa pengukuran kewajiban harus memungkinkan penyajian
informasi kepada investor dan kreditor sebagai sarana untuk meramalkan arus kas.
2
Mengakui Kewajiban
Bagi kebanyakan kewajiban, titik dimana terjadi pengakuan cukup pasti karena
kewajiban timbul dari kontrak dimana jumlah dan waktu pembayaran kewajiban itu ditetapkan
atau dapat ditentukan dari syarat kontrak tersebut, akan tetapi pada beberapa kasus jumlah yang
harus dibayarkan tergantung pada kejadian-kejadian masa depan, seperti penjualan kotor masa
depan dari penggunaan properti yang disewa-guna-usaha.
Pengakuan kewajiban yang masih harus dibayar tidak berbeda dengan kewajiban lain.
Kewajiban yang masih harus dibayar timbul dari penggunaan jasa oleh perusahaan dan
kewajiban untuk membayar kepada mereka dengan syarat-syarat kontrak yang formal dan
informal. Karena jasa diterima secara berkesinambung, pencatatan beban dan akrual biasanya
dilakukan pada akhir periode akuntansi. Kelalaian untuk mencatat akrual akan menetapkan
salah saji laba masa berjalan dan jumlah kewajiban lancer di neraca. Akan tetapi, jika
suatuharga kontrak atau pasar tidak tersedia, suatu akrual adalah hasil dari alokasi dan dengan
demikian bersifat arbitrer.
3
Mengukur Kewajiban Lancar Nonmoneter
Kewajiban lancar non moneter adalah kewajiban untuk memberikan barang atau jasa dalam
jumlah dan kualitas tertentu. Hal itu biasanya berasal dari pembayaran dimuka untuk jasa oleh
pelanggan. Kewajiban moneter dinyatakan dalam satuan harga yang ditentukan lebih dahulu
atau yang disepakati untuk barang atau jasa spesifik.
Kewajiban moneter ini sering kali diklasifikasikan sebagai pendapatan yang ditangguhkan atau
kredit yang ditangguhkan. Secara teknis pendapatan yang di tangguhkan merupakan pos
pendapatan yang diterima perusahaan, tetapi belum dilaporkan sebagai pendapatan. Akan
tetapi, itu juga digunakan untuk mengacu pada pendapatan yang normalnya akan di masukan
dalam pendapatan, tetapi bila pengakuannya di tangguhkan sampai beban-beban yang
menyusul dapat ditandingkan denganya lebih tepat kalau disebut sebagai pendapatan yang
ditangguhkan.
2. Uang Muka Moneter
Seringkali, pembayaran uang muka untuk barang dan jasa pleh pelanggan sering dipandang
merupakan campuran dari kewajiban dan pendapatan. Perlakuan uang muka sebagai kewajiban
lancar benar karena dua alasan:
a. Uang muka itu adalah transaksi pendanaan masa berjalan dan bukan transaksi
pendapatan
b. Kewajiban untuk memberikan barang tau jasa umumnya merupakan bagian dari operasi
berjalan
Ada beberapa kasus, dimana pelaporan pendapatan yang ditangguhkan timbul karena alasan
selain dari uang muka pelanggan. Dalam kasus ini, jasa telah diberikan dan operasi
menghasilkan pendapatan telah diselesaikan, tetapi laporan pendapatan ditangguhkan karena
beban tambahan.
4
4. Pengakhiran Kewajiban
Kewajiban tetap ada di dalam buku sampai transaksi atau kejadian lain terjadi untuk
menghilangkannya. Tetapi apa definisi dari kejadian? Pertanyaan itu telah diajukan
sebelumnya dan terus menghantui kita dalam mempertanyakan mengenai penarikan.
PENGAKHIRAN UTANG
a) Pelunasan Utang
Nilai pasar dari obligasi dan instrumen utang lain naik dan turun sesuai dengan suku bungan.
Biasanya, dan sayngnya, perubahan ini tidak diakui oleh sistem akuntansi. Perbedaan timbul
pada saat penarikan hanya karena dalam periode ini, atau sebelumnya, perubahan nilai obligasi
tidak di akui. APB 26 menetapkan bahwa dalam semua kasus pelunasan utang, perbedaan itu
harus diperlakukan sebagai keuntungan atau kerugian periode tersebut. SFAS $, sebagian
sebagai tanggapan pada keprihatinan bahwa perusahaan menarik utangnya dengan tujuan
semata mendapatkan kenaikan dalam laba bersih, menambahakan bahwa keuntungan (kerugian
ini) harus diperlakukan sebagai pos luar biasa.
Satu pengecualian pada aturan luar biasa diperkenankan. Ini menyangkut utang yang ditarik
dengan sarana dana pelunasan. Mekanisme dana pelunasan adalah sejumlah uang disisihkan
sesuai dengan kontrak yang ditetapkan lebih dahulu untuk secara berkala menarik sebagian
dari utang dan, akhirnya menarik keseluruhan utang.
b) Menarik Obligasi
Obligasi biasanya megandung suatu ketentuan yang memungkinkan perusahaan untuk menarik
utang itu pada persentase yang ditetapkan lebih dahulu atas nilai nominalnya. Perusahaan
biasanya akan menggunakan ketentuan ini, dan bila nilai pasar dari obligasi itu menjadi lebih
besar dari harga penarikannya. Jika penarikan itu hanya melibatkan kas, itu disebut pelunasan.
Jika obligasi baru untuk mengganti yang lama, maka itu disebut pendanaan kembali.
c) Restukturisasi Utang
Restrukturisasi Utang adalah penggantian satu utang dengan utang lain atau dengan konversi,
yaitu menukar utang dengan ekuitas. Restrukturisasi utang dapat terjadi dengan menawarkan
kas atau aktiva lain sebagai pembayaran sebagian utangnya. Debitor dapat menawarkan ekuitas
sebagai pertukaran untuk utang. Alternatifnya, kreditor dapat mengubah syarat pinjaman
dengan menurunkan suku bunga, memperpanjang jadwal pembayaran, atau menurunkan
jumlah yang harus dilunasi.
5
d) Sekuritas Hibrid
Dalam tahun – tahun terakhir ada ledakan jumlah dan jenis “kewajiban” di pasaran. Pinjaman
bank lama sudah dikenal oleh kebanyakan orang dimana suatu perusahaan berjanji untuk
membayar bunga bank pada suku bunga tetap dengan pelunasan akhir atas modal tetap ada,
tetapi sejumlah variasi sekarang ada.Sebagai contoh , banyak pinjaman sekarang mengandung
suatu cirri yang memungkinkan mereka meminjam uang mengubahnya , dengan batasan –
batasan tertentu, menjadi saham biasa. Semua “kewajiban” baru ini dikenal secara generic
sebagai instrument keuangan yang di definisikan FASB sebagai :
Kas , bukti hak kepemilikan dalam suatu entitas ; atau suatu kontrak yang keduanya :
a. Menetapkan kewajiban kontraktual pada suatu entitas (1) untuk menyerahkan kas atau
instrument keuangan lain kepada entitas kedua atau (2) menukarkan instrument
keuangan dengan syarat – syarat yang secara potensial tidak menguntungkan bagi
entitas kedua.
b. Menetapkan kewajiban kontraktual pada entitas kedua (1) untuk menerima kas atau
instrument keuangan lain dari entitas pertama atau (2) menukarkan instrument
keuangan dengan syarat – syarat yang secara potensial menguntungkan bagi entitas
pertama.
e) Utang Konvertibel
Sekuritas utang seringkali diterbitkan bersama dengan cirri konvertibel . Ciri ini
memungkinkan pemegangnya untuk mengkonversi sertifikat obligasi menjadi sejumlah saham
biasa tertentu pada setiap waktu sebelum keistimewaan konversi berakhir. Kendati banyak
kemungkinan cirri dan hubungan alternative dapat ditemukan dalam kaitan dengan obligasi
konvertibel , umumnya yang berikut berlaku :
1 .suku bunga kontraktual cukup jauh di bawah suku bungan pasar untuk obligasi non
konvertibel
2. Harga konversi semula lebih besar daripada harga pasar saham biasa
3. Harga konversi tidak menurun sepanjang waktu kecuali sejauh diperlukan untuk melindungi
pemegang obligasi dari dilusi hak saham biasa ( seperti pemecahan saham atau dividen
saham) Argumen utama untuk alokasi hasil di antara karakteristik utang dan ekuitas bersifat
dua arah. Satu adalah bahwa nilai ekonomi dari cirri konversi ada sebagai elemen berbeda
dari kontrak itu , yang berbeda dengan utang. Yang kedua adalah bahwa pengukuran beban
bunga harus didasarkan pada karakteristik utang saja.
6
f) Akuntansi untuk Sekuritas Hibrid
Perlakuan atas utang konvertibel menimbulkan pertanyaan apakah suatu instrument keuangan
yang tidak membayar kupon dan mengandalkan nilainya pada kemampuannya untuk
dikonversi menjadi ekuitas pemilik benar – benar suatu “kewajiban” atau bahkan pertanyaan
yang lebih mendasar tentang apakah perbedaan antara kewajiban dan ekuitas pemilik
mempunyai kegunaan dewasa ini . Suatu pemecahan yang direkomendasikan buku ini adalah
menghapuskan perbedaan antara “ekuitas” dan “utang” . Perusahaan mengakui semua
kewajiban sebagai “ekuitas” dan “utang” Perusahaan akan mengakui semua “kewajiban”
sebgai “ekuitas” dalam pengertian yang luas dari kata itu.Pendekatan lain, yang saat ini diambil
oleh FASB adalah berusaha membagi instrument – instrument keuangan menjadi bagian –
bagian komponennya ,mirip dengan ahli fisika yang berusaha memisahkan atom menjadi
proton, neutron dan electron. Mereka sementara itu telah mengidentifikasi enam instrument
keuangan dasar. :
1. Kontrak piutang utang tanpa kondisi
6. Instrumen ekuitas