Anda di halaman 1dari 7

BAB 19

MENCATAT KEWAJIBAN

 Sifat Dasar Kewajiban


FASB mendefinisikan kewajiban sebagai kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi
masa depan yang timbul dari kewajiban saat ini satuan usaha tertentu untuk mentransfer aktiva
dan jasa ke satuan usaha lain di masa depan sebagai hasil dari transaksi dan kejadian masa lalu.
Karakteristikkaraketristik spesifik dari kewajiban mencakup yang berikut:
1. Kewajiban itu harus ada pada saat ini. Saat ini yaitu yang dilihat muncul dari beberapa
transaksi atau kejadian masa lalu. Ini mungkin berasal dari akuisisi barang atau jasa,
dari kerugian yang telah diderita dimana perusahaan berkewajiban untuk itu.
2. Kewajiban atau tugas yang setara atau konstruktif harus dimasukkan jika hal itu
didasarkan pada keperluan untuk membuat pembayaran masa depan guna
mempertahankan hubungan bisnis yang baik atau jika itu sesuai dengan praktik bisnis
yang normal.
3. harus tidak ada atau sedikit kebebasan untuk menghindari pengorbanan-pengorbanan
masa depan.
4. lazimnya, harus ada nilai jatuh tempo yang dapat ditentukan atau diperkiraan untuk
pembayaran suatu jumlah yang ditentukan oleh estimasi layak akan diawajibkan pawa
waktu tertentu dimasa depan, sekalipun waktu yang tepat belum diketahui saat ini.
5. biasanya, pihak yang dibayar harus diketahui atau dapat diidentifikasikan baik secara
spesifik atau sebagai suatu kelompok.

 Kontrak Mengofset Tanpa Kondisi


Berbagai macam kerumitan telah dihadapi dalam upaya meerapkan definisi
kewajiban. Satu perangkat timbul berkenaan dengan kewajiban yang berasal dari kontrak masa
bejalan untuk akuisisi barang dan jasa di masa depan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat
menandatangani suatu perjanjian dengan pemasoknya agar mengirimkan bahan baku dalam
tiga bulan, pada saat itu pembayaran akan dilakukan. Penandatanganan kontrak tersebut adalah
suatu kejadian keuangan yang timbul dari perjanjian bisnis. Ini menimbulkan kewajiban untuk
melakukan pembayaran di masa depan apabila barang dan jasa tersebut telah diterima. Akan
tetapi, tidak ada “kinerja” pada masingmasing pihak-pemasok belm mengirimkan, dan pembeli
belum membayar.

1
Akuntansi untuk pensiunan adalah contoh lain dimana kewajiban diofset oleh aktiva.
Dalam SFAS 87, FASB telah mengizinkan kewajiban pensiun diofset oleh dana pensiun
dineraca perusahaan untuk mensponsori. Yang paling baik, jumlah selisih ditampakkan.

 Pendanaan Luar Neraca


Serangkaian kerumitan lain dalam menerapkan definisi kewajiban timbul dari
keinginan sebagian manajemen untuk menjaga rasio utang ekuitas perusahaan sejalan dengan
yang diharapkan. Rasio kewajiban pada ekuitas pemilik, yang juga dikenal dengan leverage
keuangan dari perusahaan itu, sudah ditelusuri oleh banyak analisis keuangan.
Sewa guna usaha adalah contoh klasik dari pendanaan diluar neraca. Dari pada membeli
suatu aktiva dan memperlihatkan saldonya sebagi kewajiban, perusahaan memilih untuk
menyewa guna usaha aktiva tersebut. Jika transaksi itu dapat begitu testruktur hingga tidak
terkena ketentuan FASB untuk kapitalisasi sewa guna usaha dalam SFAS 13, maka perusahaan
itu dapat terhindar untuk memperlihatkan suatu kewajiban sewa guna usaha.
Penyimpangan lain dari perlakuan kewajiban untuk kepentingan analisis keuangan
dilakukan dalam upaya untuk mengurangikeberadaan kewajiban jangka pendek di neraca.
Tampaknya, perusahaan-perusahaan menganggap kewajiban lancer kurang diinginkan
disbanding kewajiban jangka panjang.

 PENGUKURAN DAN PENGAKUAN


Aturan ini menyatakan bahwa suatu kewajiban harus diakui sebagai kewajiban apabila
mematuhi empat kriteria umum.
1. memenuhi definisi suatu kewajiban

2. dapat diukur

3. relevan

4. dapat diandalkan.

Secara tradisional, yang paling penting dari tujuan-tujuan ini adalah keinginan untuk mencatat
beban dan kerugian dalam penentuan laba masa berjalan. Dewasa ini, disadari bahwa tujuan
yang sama pentingnya adalah bahwa pengukuran kewajiban harus memungkinkan penyajian
informasi kepada investor dan kreditor sebagai sarana untuk meramalkan arus kas.

2
 Mengakui Kewajiban
Bagi kebanyakan kewajiban, titik dimana terjadi pengakuan cukup pasti karena
kewajiban timbul dari kontrak dimana jumlah dan waktu pembayaran kewajiban itu ditetapkan
atau dapat ditentukan dari syarat kontrak tersebut, akan tetapi pada beberapa kasus jumlah yang
harus dibayarkan tergantung pada kejadian-kejadian masa depan, seperti penjualan kotor masa
depan dari penggunaan properti yang disewa-guna-usaha.
Pengakuan kewajiban yang masih harus dibayar tidak berbeda dengan kewajiban lain.
Kewajiban yang masih harus dibayar timbul dari penggunaan jasa oleh perusahaan dan
kewajiban untuk membayar kepada mereka dengan syarat-syarat kontrak yang formal dan
informal. Karena jasa diterima secara berkesinambung, pencatatan beban dan akrual biasanya
dilakukan pada akhir periode akuntansi. Kelalaian untuk mencatat akrual akan menetapkan
salah saji laba masa berjalan dan jumlah kewajiban lancer di neraca. Akan tetapi, jika
suatuharga kontrak atau pasar tidak tersedia, suatu akrual adalah hasil dari alokasi dan dengan
demikian bersifat arbitrer.

 Mengukur Kewajiban Moneter


Kewajiban moneter adalah kewajiban yang dinyatakan dalam satuan nominal. Hal ini
bisa melibatkan pembayaran sejumlah uang kas. Dalam kebanyakan kasus, jumlah yang
terutang ditentukan oleh kontrak atau perjanjian. Dalam semua kasus, penilaian saat ini dari
utang adalah nilai sekarang yag didiskontokan dari jumlah terutang di masa dean.
Jika utang dapat dilunasi oleh satu atau dua alternatif, nilai diskonto dari yang terendah
adalah nilai sekarang dari kewajiban itu.
Dalam kewajiban jangka panjang nilai diskonto biasanya sigifikan dan karenanya
penilaian masa berjalan harus berupa nlai yang didiskontokan dari semua pembayaran masa
depan yang akan dilakukan sesuai dengan kontrak itu. Dalam kasus obligasi, pembayaran
bunga kontrak, jumlah yang haru dibayarkan pada tahun jatuh tempo, dan setiap pembayaran
serial dari pokok semuanya harus didiskontokan ke saat ini. Tingkat diskonto yang tepat pada
saat utang itu terjadi adalah tingkat hasil masa berjalan ditentukan oleh harga pasar untuk
oblihasi dengan risiko dan syarat yang serupa.
Efek dari metode bunga adalah melaporkan suatu beban bunga periodik yang
merupakan suatu tingkat efektif pada nilai buku untuk utang itu. Metode bunga juga
memastikan bahwa nilai tercatat dari utang selalu sama dengan nilai sekarang pembayaran
masa depan yang didiskontokan pada tingkat hasil semula.

3
 Mengukur Kewajiban Lancar Nonmoneter
Kewajiban lancar non moneter adalah kewajiban untuk memberikan barang atau jasa dalam
jumlah dan kualitas tertentu. Hal itu biasanya berasal dari pembayaran dimuka untuk jasa oleh
pelanggan. Kewajiban moneter dinyatakan dalam satuan harga yang ditentukan lebih dahulu
atau yang disepakati untuk barang atau jasa spesifik.

1. Pendapatan atau Kredit?

Kewajiban moneter ini sering kali diklasifikasikan sebagai pendapatan yang ditangguhkan atau
kredit yang ditangguhkan. Secara teknis pendapatan yang di tangguhkan merupakan pos
pendapatan yang diterima perusahaan, tetapi belum dilaporkan sebagai pendapatan. Akan
tetapi, itu juga digunakan untuk mengacu pada pendapatan yang normalnya akan di masukan
dalam pendapatan, tetapi bila pengakuannya di tangguhkan sampai beban-beban yang
menyusul dapat ditandingkan denganya lebih tepat kalau disebut sebagai pendapatan yang
ditangguhkan.
2. Uang Muka Moneter

Seringkali, pembayaran uang muka untuk barang dan jasa pleh pelanggan sering dipandang
merupakan campuran dari kewajiban dan pendapatan. Perlakuan uang muka sebagai kewajiban
lancar benar karena dua alasan:
a. Uang muka itu adalah transaksi pendanaan masa berjalan dan bukan transaksi
pendapatan
b. Kewajiban untuk memberikan barang tau jasa umumnya merupakan bagian dari operasi
berjalan

3. Realisasi yang Tidak Pasti

Ada beberapa kasus, dimana pelaporan pendapatan yang ditangguhkan timbul karena alasan
selain dari uang muka pelanggan. Dalam kasus ini, jasa telah diberikan dan operasi
menghasilkan pendapatan telah diselesaikan, tetapi laporan pendapatan ditangguhkan karena
beban tambahan.

4
4. Pengakhiran Kewajiban

Kewajiban tetap ada di dalam buku sampai transaksi atau kejadian lain terjadi untuk
menghilangkannya. Tetapi apa definisi dari kejadian? Pertanyaan itu telah diajukan
sebelumnya dan terus menghantui kita dalam mempertanyakan mengenai penarikan.

 PENGAKHIRAN UTANG
a) Pelunasan Utang
Nilai pasar dari obligasi dan instrumen utang lain naik dan turun sesuai dengan suku bungan.
Biasanya, dan sayngnya, perubahan ini tidak diakui oleh sistem akuntansi. Perbedaan timbul
pada saat penarikan hanya karena dalam periode ini, atau sebelumnya, perubahan nilai obligasi
tidak di akui. APB 26 menetapkan bahwa dalam semua kasus pelunasan utang, perbedaan itu
harus diperlakukan sebagai keuntungan atau kerugian periode tersebut. SFAS $, sebagian
sebagai tanggapan pada keprihatinan bahwa perusahaan menarik utangnya dengan tujuan
semata mendapatkan kenaikan dalam laba bersih, menambahakan bahwa keuntungan (kerugian
ini) harus diperlakukan sebagai pos luar biasa.
Satu pengecualian pada aturan luar biasa diperkenankan. Ini menyangkut utang yang ditarik
dengan sarana dana pelunasan. Mekanisme dana pelunasan adalah sejumlah uang disisihkan
sesuai dengan kontrak yang ditetapkan lebih dahulu untuk secara berkala menarik sebagian
dari utang dan, akhirnya menarik keseluruhan utang.
b) Menarik Obligasi

Obligasi biasanya megandung suatu ketentuan yang memungkinkan perusahaan untuk menarik
utang itu pada persentase yang ditetapkan lebih dahulu atas nilai nominalnya. Perusahaan
biasanya akan menggunakan ketentuan ini, dan bila nilai pasar dari obligasi itu menjadi lebih
besar dari harga penarikannya. Jika penarikan itu hanya melibatkan kas, itu disebut pelunasan.
Jika obligasi baru untuk mengganti yang lama, maka itu disebut pendanaan kembali.

c) Restukturisasi Utang
Restrukturisasi Utang adalah penggantian satu utang dengan utang lain atau dengan konversi,
yaitu menukar utang dengan ekuitas. Restrukturisasi utang dapat terjadi dengan menawarkan
kas atau aktiva lain sebagai pembayaran sebagian utangnya. Debitor dapat menawarkan ekuitas
sebagai pertukaran untuk utang. Alternatifnya, kreditor dapat mengubah syarat pinjaman
dengan menurunkan suku bunga, memperpanjang jadwal pembayaran, atau menurunkan
jumlah yang harus dilunasi.

5
d) Sekuritas Hibrid
Dalam tahun – tahun terakhir ada ledakan jumlah dan jenis “kewajiban” di pasaran. Pinjaman
bank lama sudah dikenal oleh kebanyakan orang dimana suatu perusahaan berjanji untuk
membayar bunga bank pada suku bunga tetap dengan pelunasan akhir atas modal tetap ada,
tetapi sejumlah variasi sekarang ada.Sebagai contoh , banyak pinjaman sekarang mengandung
suatu cirri yang memungkinkan mereka meminjam uang mengubahnya , dengan batasan –
batasan tertentu, menjadi saham biasa. Semua “kewajiban” baru ini dikenal secara generic
sebagai instrument keuangan yang di definisikan FASB sebagai :
Kas , bukti hak kepemilikan dalam suatu entitas ; atau suatu kontrak yang keduanya :
a. Menetapkan kewajiban kontraktual pada suatu entitas (1) untuk menyerahkan kas atau
instrument keuangan lain kepada entitas kedua atau (2) menukarkan instrument
keuangan dengan syarat – syarat yang secara potensial tidak menguntungkan bagi
entitas kedua.

b. Menetapkan kewajiban kontraktual pada entitas kedua (1) untuk menerima kas atau
instrument keuangan lain dari entitas pertama atau (2) menukarkan instrument
keuangan dengan syarat – syarat yang secara potensial menguntungkan bagi entitas
pertama.

e) Utang Konvertibel
Sekuritas utang seringkali diterbitkan bersama dengan cirri konvertibel . Ciri ini
memungkinkan pemegangnya untuk mengkonversi sertifikat obligasi menjadi sejumlah saham
biasa tertentu pada setiap waktu sebelum keistimewaan konversi berakhir. Kendati banyak
kemungkinan cirri dan hubungan alternative dapat ditemukan dalam kaitan dengan obligasi
konvertibel , umumnya yang berikut berlaku :
1 .suku bunga kontraktual cukup jauh di bawah suku bungan pasar untuk obligasi non
konvertibel
2. Harga konversi semula lebih besar daripada harga pasar saham biasa
3. Harga konversi tidak menurun sepanjang waktu kecuali sejauh diperlukan untuk melindungi
pemegang obligasi dari dilusi hak saham biasa ( seperti pemecahan saham atau dividen
saham) Argumen utama untuk alokasi hasil di antara karakteristik utang dan ekuitas bersifat
dua arah. Satu adalah bahwa nilai ekonomi dari cirri konversi ada sebagai elemen berbeda
dari kontrak itu , yang berbeda dengan utang. Yang kedua adalah bahwa pengukuran beban
bunga harus didasarkan pada karakteristik utang saja.

6
f) Akuntansi untuk Sekuritas Hibrid
Perlakuan atas utang konvertibel menimbulkan pertanyaan apakah suatu instrument keuangan
yang tidak membayar kupon dan mengandalkan nilainya pada kemampuannya untuk
dikonversi menjadi ekuitas pemilik benar – benar suatu “kewajiban” atau bahkan pertanyaan
yang lebih mendasar tentang apakah perbedaan antara kewajiban dan ekuitas pemilik
mempunyai kegunaan dewasa ini . Suatu pemecahan yang direkomendasikan buku ini adalah
menghapuskan perbedaan antara “ekuitas” dan “utang” . Perusahaan mengakui semua
kewajiban sebagai “ekuitas” dan “utang” Perusahaan akan mengakui semua “kewajiban”
sebgai “ekuitas” dalam pengertian yang luas dari kata itu.Pendekatan lain, yang saat ini diambil
oleh FASB adalah berusaha membagi instrument – instrument keuangan menjadi bagian –
bagian komponennya ,mirip dengan ahli fisika yang berusaha memisahkan atom menjadi
proton, neutron dan electron. Mereka sementara itu telah mengidentifikasi enam instrument
keuangan dasar. :
1. Kontrak piutang utang tanpa kondisi

2. Kontrak piutang – utang terkondisi

3. Kontrak opsi keuangan

4. Jaminan keuangan atau kontrak pertukaran terkondisi lain

5. Kontrak forward keuangan

6. Instrumen ekuitas

Anda mungkin juga menyukai