Rika Erisa-Skripsi 2
Rika Erisa-Skripsi 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat dipengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Status gizi pada trimester pertama
trimester II dan III kebutuhan janin terhadap zat-zat gizi semakin meningkat.
Jika tidak terpenuhi, plasenta akan kekurangan zat makanan sehingga akan
antara lain yaitu rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi, pendapatan
adalah hasil dari tahu dan ini didapat setelah orang melakukan
penginderaan
1
2
pangan apa yang akan dibeli dengan adanya tambahan uang. Semakin tinggi
dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur dan berbagai jenis pangan
kesehatan dan kondisi keluarga lain yang mengadakan interaksi dengan status
ibu hingga saat ini masih kurang dari 1% per tahun. Pada tahun 2009,
sebanyak
dari jumlah kematian ibu tahun 2006 sebanyak 576.000. Menurut data WHO,
sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan yang diakibatkan oleh
(Antaranews, 2010)
kematian ibu dan bay i baru lahir diperkirakan berturut-turut 170.000 dan 1,3
98% dari seluruh kematian ibu dan anak yang terjadi di India,
Tahun 2011 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, dari lima juta
merupakan dampak dari anemia dan kekurangan energi kronik pada ibu hamil
(Pratamawati, 2012)
tidak tahu apa itu gizi, dan mengabaikan gizi pada ibu hamil. Sedangkan
makan, masih ada juga yang berpantang makanan karena masyarakat setempat
masih terpengaruh pada tradisi yang ada di desa mereka. Dengan masih
adanya masyarakat yang tidak mengetahui tentang gizi serta tidak tahu
makanan yang baik untuk ibu hamil, sehingga kurang gizi masih ada di
masyarakat.
mengenai asupan nutrisi ibu selama kehamilan, dimana suatu perbuatan yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perbuatan yang tidak
tetapkan di wilayah Aceh, bila pendapatan keluarga rendah maka akan sangat
berpengaruh terhadap asupan nutrisi yang dimakan ibu hamil (Redaksi Plus,
2013) dan pola makan dimana dalam masa kehamilan salah satu bagian
dimakan dan cara makan yang sehat dan mengandung gizi (Jitowiyono, 2013)
Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (berdasarkan LILA yang
bulan Januari – Juni Tahun 2013 sebanyak 109 orang ibu hamil, terdapat 60%
yang mengalami kurang gizi dengan berbagai faktor antara lain karena
LILA
<23,5 cm, faktor yang mengakibatkan antara lain ibu tidak mengetahui
pemenuhan nutrisi yang baik selama kehamilan maka porsi ibu makan
3x sehari dengan lauk pauk seadanya, misalnya kuah plie’u dan sayuran
lainnya tanpa ada ikan dan munim susu, hal tersebut terjadi pula karena
diatas UMR wilayah Provinsi Aceh dan ibu dapat makan dengan nutrisi yang
cukup untuk diri ibu dan bayinya, ibu dapat makan daging ayam, ikan dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
c. Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi ibu hamil di
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil pada
Trimester III di Rumah Sakit Umum Mangunredjo tahun 2009. Populasi yang
109 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 53 orang. Tempat dan waktu
Riswandari yaitu status gizi, umur, jumlah anak dan pendidikan, sedangkan
pada penelitian ini menggunakan variabel status gizi, pendapatan dan pola
makan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
penggunaan makanan zat gizi oleh tubuh. Status gizi adalah keadaan tubuh
Dibedakan antara status gizi buruk, baik dan lebih (Sufiati, 2008).
pangan dapat diperoleh melalui ingatan 24 jam. Maka gizi ibu yang
kurang baik perlu diperbaiki keadaan gizinya atau yang obesitas mendekati
kesempatan lebih besar untuk mendapatkan bayi yang sehat, serta untuk
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin.
Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu pada waktu
melahirkan
dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi pada waktu konsepsi.
7
8
Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh keadaan sosial dan
kelahiran jika yang dikandung bukan anak yang pertama, paritas dan usia
kesehatan dan status gizi waktu konsepsi, juga berdasarkan keadaan sosial
dan ekonomi waktu hamil, derajat pekerjaan fisik, asupan pangan dan
mempengaruhi status gizi janin dan berat lahir. Penilaian status gizi dan
2005).
gizi sebelum hamil dengan berat bayi yang dilahirkan, sedangkan berat
bayi nantinya. Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram
atau meninggal pada awal kehidupannya. Pada tubuh ibu yang kurang gizi
tidak dapat membentuk plasenta yang sehat, yang cukup menyimpan zat-
zat gizi untuk janin selama pertumbuhannya. Maka gizi ibu yang kurang
kesempatan lebih
9
bayi
10
prematur dan ibu yang sehat menghasilkan bayi yang sehat (Sufiat
i,
2008).
b. Gizi Pranatal
(Sufiati,
2008).
persalinannya yaitu :
a. Terhadap Ibu
b. Terhadap Persalinan
meningkat.
c. Terhadap Janin
bayi, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), bayi lahir dengan
antara status gizi ibu sebelum dan selama dalam kehamilan dan keadaan ini
dipengaruhi oleh status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh keadaan
sosial ekonomi, keadaan kesehatan dan gizi ibu, paritas dan jarak
(Arisman, 2005).
a. Pengertian
b. Tujuan
WUS baik ibu hamil maupun calon ibu, masyarakat umum dan peran
c. Cara Pengukuran
lengan kiri (kecuali orang kidal kita ukur lengan kanan). Lengan harus
dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang dan kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam
arti tidak kusut atau sidah dilipat-lipat sehingga permukaan tidak rata.
d. Hasil Pengukuran
1) Laki-laki : 24,3 cm
2) Perempuan : 23,5 cm
14
1. Pengetahuan
a. Pengertian
(Notoatmodjo, 2007).
b. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dalam kata lain sintesis itu suatu
yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo, 2010).
sebagai berikut :
Kategori Cukup.
2. Pendapatan
adalah segala bentuk penghasilan atau penerimaan yang nyata dari seluruh
pekerjaan pokok.
2013).
3. Pola Makan
bangsa, suku bangsa, tapi juga antar keluarga, sering bapak sebagai kepala
dimakan dan cara makan yang sehat dan mengandung gizi. Untuk ibu
kehamilan yaitu:
c. Jangan diet selam hamil karena masa kehamilan buka masa yang
e. Ibu hamil harus banyak minum air 8 gelas sehari, karena ibu butuh
pertisida.
menghindari sembelit.
kekurangan oksigen dan lahir bayi dengan berat badan lahir rendah
yang aman adalah kering, seperti, sereal, roti, tepung, buah kering
dan kacang.
diolah, karena sayuran yang terlalu lama disimpan dapat layu dan
jika tidak ada lemari es, simpan kotak susu ditempat terlindung.
yughurt
21
di lemari es.
C. Kerangka Konsep
konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin diteliti, konsep
tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan ukur
(Notoatmodjo, 2010).
V. Independen V. Dependen
Pengetahuan
22
Pola Makan
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
D. Hipotesa
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Notoatmodjo,
2010).
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang umur
2. Sampel
seluruh populasi.
berikut :
n= N
2
1 + N (d )
Keterangan :
N : Besar Populasi
22
23
n : Besar Sampel
n= N
2
1 + N (d )
n= 109
2
1 + 109 (0,15 )
n= 109
1 + 109 (0,0225)
n= 109
1 + 2,45
n= 109 = 31,59
3,45
2013 (Arikunto,
2006).
1. Tempat
Aceh Selatan
24
2. Waktu
E. Definisi Operasional
Tidak Normal,
jika ukuran
LILA < 23,5
cm
Variabel Independen
1. Pengetahuan Pemahaman Membagikan Kuesioner Ordinal -Baik
responden kuisioner yang
tentang terdiri dari 10 -Cukup
makanan ibu pertanyaan
hamil, pola dengan kriteria -Kurang
makan dan
akibat kurang Baik, bila
gizi jawaban benar
76-100%
Sedang, bila
jawaban benar
61-75%
Kurang, bila
25
jawaban benar
< 60%
Rendah, jika
jawaban x <
1.550.000,-
3. Pola Makan Tindakan Membagikan Kuesioner Ordinal -Baik
sehari-hari kuisioner yang
dalam terdiri dari 5 -Kurang
kebiasaan pertanyaan
makan dengan kriteria
meliputi sikap,
kepercayaan Baik, jika
dan pemilihan jawaban benar
makanan x≥3
Kurang, jika
jawaban benar
x<3
F. Instrumen Penelitian
terdiri dari 1 pertanyaan dan pola makan terdiri dari 5 pertanyaan dengan
1. Pengolahan Data
b. Coding : memberikan kode berupa nomor pada form cheklist yang diisi
2. Analisa Data
dan bivariat.
a. Analisa Univariat
(Azwar,
P= x 100%
Keterangan :
P : Persentase
N : Jumlah Sampel
b. Analisa Bivariat
27
square test pada tingkat kemaknaannya 95% (P < 0,05) sehingga dapat
suatu kesimpulan bila nilai P < α (P < 0,05) maka Ha di terima, yang
variabel bebas.
1) Bila pada tabel contingency 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari
Correction.
3) Bila tabel Contingency yang lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3
4) Bila pada tabel Contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi
berbatasan dengan :
Hindia
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden N %
Umur
1. 19 – 30 tahun 32 60,4
2. > 30 – 35 tahun 21 39,6
Penghasilan
1. ≥ 1.550.000,- 18 34,0
2. < 1.550.000,- 35 66,0
Pendidikan
1. Dasar 28 54,7
2. Menengah 16 30,2
3. Tinggi 8 15,1
30 –
berpendidikan
menengah, dan 8 responden yang berpendidikan
tinggi.
28
29
2. Analisa Univariat
b. Pengetahuan
kurang.
30
c. Pendapatan
d. Pola Makan
2. Analisa Bivariat
pengetahua n kurang.
Tabel 4.7 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Ibu Hamil di
Puskesmas Sawang Kabupaten Aceh Selatan
pola makan baik. Dari 18 responden yang memiliki status gizi tidak
chi- square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai (p < 0,05).
antara
33
C. Pembahasan
dari tabel 4.5, dari 14 responden yang memiliki status gizi normal,
Selatan.
pengetahuan yang baik maka banyak ibu hamil memiliki status gizi yang
(2007), pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
Penginderaan
34
berhubungan dengan status gizi ibu hamil. Karena pengetahuan ibu yang
ini ditemukan masalah yaitu pada ibu yang status gizi normal lebih
kehamilan.
ibu
35
dilihat pada tabel 4.6, dari 114 responden yang memiliki status gizi
1.550.000
Selatan.
terhadap kenaikan status gizi ibu hamil. Nilai p-value 0,005 (p < 0,01).
Hal ini sesuai dengan teori yang dikutip pada redaksi plus (2013),
1.550.000,-).
dari
36
yaitu pada ibu yang memiliki status gizi tidak normal terdapat keluarga
yang memiliki pendapatan > Rp. 1.550.000, hal tersebut dikarenakan ibu
memiliki anak lebih dari 2 dan ada saudara yang tinggal dengan mereka.
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7, dari 14 responden yang memiliki
makan baik. Dari 18 responden yang memiliki status gizi tidak normal
chi- square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai (p < 0,05).
antara
37
tentang hubungan pola makan dan pendapatan keluarga dengan status gizi
baik akan meningkatkan status gizi ibu hamil. Nilai p-value yang
saja antar bangsa, suku bangsa, tapi juga antar keluarga, sering bapak
(Jitowiyono, 2013).
yang
38
berhubungan dengan status gizi ibu hamil. Pola makan yang tidak
baik akan mempengaruhi status gizi ibu, bila berlebihan maka ibu
aka n mengalami over weight dan bila kekurangan ibu akan mengalami
kurang gizi. Pada penelitian ini ditemukan masalah yaitu pada ibu yang
memiliki status gizi tidak normal terdapat ibu yang memiliki pola makan
yang baik, hal tersebut dikarenakan pola makan ibu baik namun gizi yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Peneliti
penelitian selanjutnya.
pengetahuan khususnya.
39
40
40