9777 32546 1 PB
9777 32546 1 PB
KUALITATIF
Senyawa baru
Identifikasi / dipisahkan dg
+ pereaksi spesifik dan / selektif
Syarat reaksi untuk reaksi kualitatif:
I. Cara Kering
1. Pemanasan
Bahan padat → dipanaskan →
sublimasi, meleleh, terurai, perubahan
warna, terbentuk gas dg sifat yg khas
2. Uji pipa tiup
Nyala oksidasi nyala khas dari zat
Bahan
pengoksidasi
Zat uji
Bunsen
Hidrolisis Garam
Reaksi Elektrolit dan
Kesetimbangan Ion
• Reaksi Disosiasi
• proses reversibel dengan derajat disosiasi
yang berbeda yang bervariasi sesuai
dengan tingkat pengenceran
• Disosiasi = Ionisasi
• Terjadi pada larutan elektrolit
Elektrolit
Kuat Lemah
(disosiasi sempurna) (disosiasi sebagian)
[H+][HS-]
Ka1 = = 8,73 x 10-7
[H2S]
[H+][S2-]
Ka2 = = 3,63 x 10
-12
[HS-]
[HS-]
• [S2-] = Ka2 = Ka2 = 3,63 x 10-12M
[H2S]
[H+][HS-] [H+][S2-]
•Selanjutnya, Ka1 x Ka2 = x
[H2S] [HS-]
[H+]2 [S2-]
8,73 x 10-7 x 3,63 x 10-12 =
[H2S]
3,17 x 10-18
[S2-] =
[H+]2
Persamaan terakhir: [S2-] berbading terbalik dg kuadrat [H+]
Berarti: dg mengatur ion H+ (dg asam/basa), maka [S2-] dpt diatur. Prinsip
ini digunakan dlm pemisahan kation gol II & III
•Reaksi Asosiasi
• rekasi kebalikan dari reaksi disosiasi
• reaksi penggabungan ion-ion atau
ion molekul menjadi suatu senyawa
• dapat disebut sebagai reaksi ion
Contoh:
Cl- + Ag+ → AgCl
Bukannya: KCl + AgNO3 → AgCl + KNO3
atau
[R]
mol/L Produk
Reaktan
Waktu
V1
AH H+ + A- V1 = V2
V2
Tetapan Kesetimbangan Ionisasi
Asam-Basa
– CH3COOH H+ + CH3COO-
[CH3COO-][H+]
Ka = ─────────── = 1,75 x 10-5, 25oC
[CH3COOH]
Ka asam [H+]
• Cara yang sama untuk basa
• NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
[NH4+][OH-]
Kb = ───────── = 1,79 x 10-5
[NH4OH]
• Kb =tetapan kesetimbangan ionisasi
basa.
• Secara umum, BOH, mengalami ionisasi sebagai
berikut:
BOH B+ + OH-
[B+][OH-]
Kb = ───────
[BOH]
• Eksponen Kb disebut pKb, dihitung sbb:
• pKb = -log Kb = log 1/Kb
• pKb akan berguna bila berhubungan dengan eksponen ion
hydrogen atau pH
• Hubungan Ka dg α
HA H+ + A-
α2 C α2
Ka = ──── = ──── Juga untuk basa :
1 – α V(1 – α)
α2 C α2
Kb = ──── = ────
1 – α V(1 – α)
– CBa = 0,2 M
2+ - ZBa = 2
2+
– CNO = 0,3 M
3
- - ZNO = 1
3
-
2π ρo
Log fi = - 0,43 e3 N2 x Zi2 √I
1000 R3 ε3 T3
• Keterangan:
e : muatan elektron; N : tetapan Avogadro
R : tetapan kecepatan gas; ρo : densitas pelarut
ε : tetapan pengisolasi pelarut; T : temperatur mutlak
• Dengan memasukkan tetapan dan besaran fisika
untuk larutan encer pada T = 298 K, persamaan
menjadi:
Log fi = -0,509 Zi √I
2
AB AB A+ + B-
• Kelarutan (S) =
– konsentrasi molar larutan jenuh
• Kelarutan bergantung pada:
• Temperatur (sangat penting)
• Tekanan (sedikit penting)
• Konsentrasi zat lain dlm larutan tsb (ion sejenis & ion asing)
• Komposisi pelarut
• Pengaruh T terhadap S (>>T → S>>, kecuali bbp
kasus, spt CaSO4, merupakan kebalikannya) dipakai
dasar pemisahan, spt: pemisahan Pb dari Hg(I) dan
Ag dg penambahan Cl- dan endapan yg terbentuk
dipisahkan berdasarkan perbedaan temperatur
• Komposisi pelarut juga sangat penting (dlm
ekstraksi pelarut)
Penentuan harga Ksp
•Misal endapan AgCl berada dlm kestb.
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
[Ag+][Cl-]
K=
[AgCl]
K x [AgCl] = Ksp
Ksp = [Ag+][Cl-]
10-23
[S2-] = ………………. (1)
[H+]2
Contoh
Larutan NaCl 0,1 M yang mengandung kalium kromat 0,002 M
dititrasi dengan perak nitrat, maka konsentrasi ion Cl pada saat
perak kromat mulai mengendap dihitung sbb:
1 2x10-3
[Cl] = [Cr2O42-] = = 4,6 x 10-6 M
1,1 x 108 1,1 x 108
HASIL KALI ION-ION AIR
• Air murni terionisasi sangat sedikit (daya hantar
sangat kecil)
H2O H+ + OH-
[H+][OH-]
K=
[H2O]
K [H2O] = [H+][OH-]
Kw = [H+][OH-] = 1,82 x 10-16 x 55,6
= 1,01 x 10-14 pada 25oC
• Kw = Hasil Kali Ion-ion air
• Kw = 10-14 pada suhu kamar
• Contoh:
1. CH3COOH dan CH3COONa atau
CH3COOH dan CH3COO-
2. H2CO3 + NaHCO3 (komponen buffernya:
H2CO3 dan HCO3-)
3. NaH2PO4 + Na2HPO4 (komponen buffernya:
H2PO4- dan HPO42-)
NH3 + H+ NH4+
a
pH pKa log a = total asam ;
g
g = total garam
2. Larutan Buffer Basa
NH 3( aq ) H 2O(l ) NH 4 ( aq ) OH ( aq )
NH 4Cl( aq ) NH 4 ( aq ) Cl ( aq )
b b
[OH ] Kb dan pOH pKb - log
g g
1.Tentukan pH larutan buffer yang terbuat
dari campuran 50 ml CH3COOH 0.1 M
dengan 50 ml NaCH3COO 0.1 M. Ka
CH3COOH = 1.8 x 10-5
• Jawab:
Mol CH3COOH = 50 mL x 0.1 mmol/mL
= 5 mmol
Mol NaCH3COO = 50 mL x 0.1 mmol/mL
= 5 mmol
Mol [CH3COOH] = mol [CH3COO-]
Shg: pH = 14 – (6 – log 9)
= 8 + log 9
= 8.95
•Hidrolisis Garam
• Peruraian garam oleh air yg menyebabkan
ion H+ / OH- tetap berada dlm larutan
secara berlebih, shg larutannya bersifat
asam atau basa
CH3COO- + H+ CH3COOH
pH > 7
• Secara umum : A- + H2O HA + OH-
[HA] [OH]
• Kh = [A]
; Kh = tetapan hidrolisis
• Garam dari asam kuat-basa lemah
• Cara yang sama dg garam di atas:
MA → M+ + A-
H2O OH- + H+ memberi sifat asam
MA → M+ + A-
M+ + H2O MOH + H+
A- + H2O HA + OH-
H+ + OH- H 2O
• pH larutan bergantung pada Ka atau Kb
• Shg ada 3 kemungkinan harga pH:
• Jika Ka > Kb, [H+] > [OH-] → pH < 7 (bersifat asam)
• Jika Ka < Kb, [H+] < [OH-] → pH > 7 (bersifat basa)
• Jika Ka = Kb, [H+] = [OH-] → pH = 7 (bersifat netral)
• Tetapan (Kh) dan derajat hidrolisis (x)
[H+] [OH-] = Kw; untuk asam lemah:
[H+] [A-] Kw [HA] [OH-]
Ka = , = Kh =
[HA] Ka [A-]
• Jika x (derajat hidrolisis) sebagai fraksi mol dan C
adalah konsentrasi spesies, maka:
[OH-] = x C ; [HA] = x C ; [A-] = C - x C = C (1- x )
C x2 Kh Kh2 Kh
Kh = ; x=- + +
1-x 2C 4C2 C
Jika x kecil (2-5%), maka persamaan: x = Kh/C
• Menghitung [H+] larutan dari C mol/L
[A-] = C; maka
Kh =[OH-]2 / C selanjutnya:
Kw Ka Ka
[H+] = = 10-7
C C
• Maka pH = 7 + ½ pKa + ½ log C
pH = 7 - ½ pKa - ½ log C
• Garam dari asam lemah-basa lemah
Ka
[H+] = Kw
Kb