Seorang laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorok sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan nyeri saat menelan di sisi sebelah kanan, dan nyeri terasa menjalar
sampai ke telinga, sehingga penderita sulit makan dan minum. Penderita mengeluh sakit kepala
dan badan lemas. 1 hari yang lalu penderita mengeluh sulit membuka mulut, keluar air ludah terus
menerus, dan disertai bau mulut. Tidak ada keluhan batuk maupun pilek.
Pada pemeriksaan didapatkan trismus 2 jari, drooling, dan halithosis. Pada pemeriksaan
tenggorok didapatkan T4-T2, hiperemis +/-, palatum udem +/-, uvula terdorong ke sisi kiri. Dokter
kemudian melakukan tindakan aspirasi di daerah peritonsiler.
STEP 1
STEP 2
STEP 3
1. Bagaimana anatomi fisiologi histologi dari faring?
HISTOLOGI FARING
Ada 3
- Nasofaring: dgn respi, epitel sama dgn pernapasan: epitel kolumner pseudokompleks
dgn sel goblet
- Orofaring: dgn GIT, epitelnya tebal: epitel squamous kompleks dan di bagian lamina
propria ada limfonodi
- laringofaring
Terdapat cincin waldeyer:
- tonsil palatina
- Lingual (epitel squamous kompleks non keratin),
- faringeal (ep. Respiratory: kolumner pseudokompleks dgn goblet, tdk ada kapsul)
- tuba (ep. Respiratory: kolumner pseudokompleks dgn goblet, tdk ada kapsul)
palatina lebih tebal dr lingual
sblm epitel ada kapsul untuk melindungi
3. Mengapa pasien susah membuka mulut, kleuar air ludah terus menerus disertai bau mulut?
Susah membuka mulut kemungkinan terdapat tonsillitis infeksi berulang mengenai
m. pterygoid interna: untuk membuka mulut inflamasi akan megiritasi m nya trismus
Drooling odinofagi susah menelan air liur nya sendiri air liur ke;uar sendiri
Bau mulut glandula weber ( gl. Salivary minor ) penghasil saliva kalo ada infeksi
akan tersumbat glandula weber nya produksi air liur menurun mulut kering
halitosis factor predisposisi invasi bakteri
T0: tonsil terletak pada fossa tonsila, tdk ada pembeesaran atau post tonsilektomi
T1: batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai ¼ antara jarak pilar ante ke uvula
Atau tonsil masih di fossa tonsila
T2: batas media tonsil melewati sampai ¼ antara jarak pilar ante ke uvula - ½ uvula (sampai
garis paramedian)
T3: 3/4 dr garis median , mendekati uvula
T4: melewati garis median dan menyentuh uvula shg uvula terdorong ke kontral >3/4
Ada garis median dan garis paramedian
Kalau sudh sngt besar: akan medorong uvula ke kontralateral meng infx M. pterygoid
interna trismus, tdk ditnagani akan pecah sendiri aspirasi ke system pernafasan
NYERI MENELAN
Ada hubungan gak dgn faringitis? Kan juga nyeri menelan cari nyeri menelan krn faringitis
Latingitis suara serak
8. Bagaimana alur diagnosis dari scenario?
ANAMNESIS
- Mengeluh: nyeri tenggorokan, demam, nyeri menelan, hipersalivasi, suara berubah
seperti bergumam:HOT POTATO VOICE, bau mulut, trismus, nyeri telinga ipsilateral
PX
- Sulit krn trismus, jika dilakukan terdapat palatum mole bengkak dan menonjol ke arah
depan, diraba terdapat fluktuasi
- Tonsil terasa bengkak, hiperemis, terdapat dengan atau tanpa detritus, uvula terdorong
ke kontralateral, hiersalivasi
DIAGNOSIS
INDIKASI TONSILEKTOMI: hipertropi tonsil g sebabkan sesak nafas, disfagia, ggg tidur, ggg bicara,
abses petironsil, tonsillitis yg butuh biopsy untuk tentukan histo PA: tumor, tonsillitis kronik yg
berulang, kejang demam berulang yg diserti tonsillitis
Insisi dan tonsilektomi dehidrasi: beri cairan IV atau oral baru pake AB
11. Apa komplikasi dan edukasi dari scenario?
KOMPLIKASI:
abses pecah aspirasi ke paru: PYEMIA
Infx menyebar: parafaring, mediastinum, intracranial MENINGITIS dan ABSES OTAK
Ke GINJAL: GLOMERULONEFRITIS
EDUKASI:
kalo ada tonsilitis sembuhkan etiologi