Bab 1
Bab 1
Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Industri Consumer Goods di Indonesia
Pertumbuhan ekonomi mendorong peningkatan kesejahteraan
masyarakat kelas menengah yang berdampak pada meningkatnya
permintaan terhadap pendidikan, kesejahteraan, dan pembangunan.
Peningkatan permintaan bukan saja berimbas terhadap produk consumer
goods, tetapi juga berpotensi mendorong tumbuhnya produk
dengan positioning yang mengarah pada kesehatan. Hal lain yang terjadi
adalah adanya perubahan perilaku konsumen dan semakin terhubung secara
digital. Sejalan dengan kondisi tersebut, dapat dipastikan akan banyak
pemain baik yang sudah ada maupun baru masuk ke Indonesia, yang melihat
potensi besar untuk menumbuhkan bisnis di Indonesia.
Meskipun demikian, pasar industri consumer goods di Indonesia
kian tumbuh positif. “Dengan peningkatan sebesar 9,6% di tahun 2011 dari
tahun sebelumnya, nilai pasar industri ini telah mencapai Rp165,95 triliun.
Pada tahun 2010, nilai penjualan consumer goods naik 11% dibanding tahun
sebelumnya. Prediksi besaran penjualan pada tahun 2012 dan 2013,
diasumsikan paling sedikit akan mengalami pertumbuhan seperti tahun
sebelumnya. Pertumbuhan yang terus-menerus positif tentunya akan turut
menaikkan nilai investasi pada bidang ini nantinya”, kata Jeffrey Bahar,
Managing Director Southeast Asia Spire Research & Consulting.
Pertumbuhan pasar dalam industri ini sangat erat kaitannya dengan
peningkatan penjualan di beberapa perusahaan, baik itu perusahaan
multinasional maupun lokal. Tiap-tiap pemain dalam industri ini biasanya
memiliki spesifikasi produk khusus yang menjadi andalan mereka.
Setiap pemain di industri ini memiliki kategori produk yang
beragam dan pangsa pasar yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya
melibatkan banyak pemain yang mengakibatkan persaingan ketat untuk
pasar. Salah satunya, persaingan pasar yang sangat sengit terjadi pada pasar
1
produk shampo Tanah Air, yang didominasi oleh produk-produk Unilever
Indonesia dan P&G Indonesia sebesar 50% dan 40%.
Seiring berkembangnya pangsa pasar industri ini, tantangan serta
hambatan pun akan menanti para pemain yang berkecimpung di dalamnya.
Beberapa tindakan strategis dan efektif mau tak mau harus segera
dilaksanakan jika tak ingin kehilangan pasar yang selama ini sudah ada.
2
Begitu juga dengan peningkatan kemajuan teknologi, tentunya
memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan sebuah bisnis.
Dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, Unilever memiliki
peluang untuk berkomunikasi lebih mudah kepada konsumen. Dengan
begitu, produk Unilever akan selalu menjadi pilihan utama masyarakat
3
BAB II
Pembahasan
4
dari yang sebelumnya ke bisnis makanan, yang menunjukkan tren
perlambatan pertumbuhan.
5
bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan
menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November
2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham
dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut
Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT
Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8
Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham
minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari
Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku
pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan
dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004.
Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama
dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan
merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah
penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004
tertanggal 9 Juli 2004. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk.
(Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan
pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek
“Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan
Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
6
Unilever. Tbk adalah untuk menjadi pilihan pertama bagi konsumen,
pemasok, dan komunitas. Dan PT. Unilever. Tbk juga sangat
memperhatikan setiap kinerja karyawan dengan memberikan fasilitas-
fasilitas. Misalnya, setiap perusahaan memberikan layanan kesehatan
kepada karyawan untuk berobat kerumah sakit secara gratis (biaya
pengobatan ditanggung perusahaan). Perusahaan juga ingin
memaksimalkan laba jangka panjang dan memiliki produktivitas yang
efektif dan efisien.
Misi Kami
Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik
setiap hari.
Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik
bagi mereka dan orang lain.
7
Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil
setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan
perubahan besar bagi dunia.
Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi
dampak terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.
Visi dan misi Perseroan telah ditinjau secara berkala dan disetujui
oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
f. Struktur Organisasi
8
1. Diferensiasi Produk
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang
terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya.
Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak
lagi kemasannya.
2. Berfokus Pada Peluang Pasar
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang
beda dengan yang lain. Produk masuk kedalam pasar dengan cara
mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke
masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan
diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat
perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing
lainnya.
3. Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses
langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi dan bahkan
mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan
mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga
melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling
banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari
promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media
elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship,
mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.
Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika
promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik, maka PT. Unilever
Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di
Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam.
Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan
maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai
9
kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan
oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
10
menggunakan (more users), menggunakan lebih banyak lagi (more usage),
dan menawarkan nilai lebih dari produk yang kami jual (more benefit).
Bagi Unilever, health and well-being konsumen dan masyarakat pun
merupakan salah satu fokus utama perusahaan secara global. Bahkan,
health and well being merupakan salah satu elemen utama dalam strategi
“Unilever Sustainable Living Plan”, yakni strategi Unilever untuk
menumbuhkan bisnis sambil mengurangi dampak lingkungan dan
meningkatkan dampak sosial.
b. Visi
11
Gambar 1
Visi PT. Unilever Indonesia
Gambar 2
Visi Unilever Singapore
Visi utama Unilever adalah “To become the first choice of consumer,
costumer and community”
c. Orientasi
12
dinegara manapun tetap diawasi kualitas dan mutunya, tetap ada
standarisainya.
d. Strategi
e. Strategi Pemasaran
f. Fokus Lokasi
13
Disini Unilever dengan PT. Unilever Indonesia sangat terintergrasi,
terlihat bahwa penjaminan mutu dan pengawasan masih dilakukan oelh
Unilever pusat/Unilever NV
g. Msdm
h. Gaya Operasi
14
kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
i. Kebijakan Finansial
j. Kebijakan Investasi
Kebijakan investasi adalah dengan startegi subsisdi silang dan dapat
di transfer antar Negara untuk mendukung strategi global. Seperti
yang kita ketahui bahwa saham PT. Unilever Indonesia 85% dimiliki
15
oleh Unilever dan 15% nya dimilki oleh masyarakat umum. Dengan
melihat itu kita tahu bahwa aliran investasi dalam Unilever dalam
dilakuakn subsidi silang.
16
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa Unilever adalah
salah satu perusahaan Global yang disukses di dunia ini dengan segala persaingan
yang dapat dimenangkan oleh Unilever dan PT. Unilever Indonesia, Tbk. Sehingga
membuat Unilever bisa dikatakan sebagai raja Consumer goods di berbagai Negara,
termasuk Indonesia.
Dengan analisis mengenai elemen yang dimiliki perusahaan global, bisa kita
lihat bahwa semua elemen telah diterapkan oleh Unilever.
17