PEMBAHASAN
PENAMAAN
Perbedaan antara konsep dan penamaan adalah hal yang penting Konsep
adalah sebuah ide, sedangkan nama konsep adalah sebutan, atau sesuatu yang
bisa ditulis, yang berkaitan dengan ide tersebut. Hubungan ini terbentuk
setelah konsep terbentuk, atau selama proses konsep dibentuk. Dan kadang
-kadang kita tidak bisa membedakan antara nama dan konsep itu sendiri
karena kaitannya yang sangat erat.
Berhubungan dengan konsep, penggunaan nama dalam menghubungkan
suatu objek menolong kita untuk mengklasifikasi, yaitu untuk mengenali suatu
benda termasuk ke dalam kelas yang sudah ada. Penamaan dapat berperan
secara maksimal, kadang-kadang penting, dalam pembentukan konsep baru.
Jika nama yang sama muncul dari pengalaman-pengalaman yang berbeda,
akan mempengaruhi kita untuk mengelompokkan pengalaman itu ke dalam
satu pikiran kita dan kemudian mengabstraksi kesamaan instriksinya sehingga
membantu kita untuk dapat memisahkan kelompok mereka sendiri-sendiri.
KOMUNIKASI KONSEP
Bisa kita lihat bahwa bahasa dapat digunakan untuk mempercepat
pembentukan sebuah konsep. Namun dapatkah bahasa digunakan untuk
mempercepat mendefinisikan konsep yang sederhana secara verbal? pada
keadaan tertentu hal ini sering dicoba. Perhatikan contoh berikut, misalnya
kata “merah” dan bayangkan kita menanyakan arti kata ini pada orang yang
buta sejak lahir. Arti dari kata itu adalah konsep yang terkait dengan kata itu,
jadi tugas kita sekarang adalah bagaimana membuat orang tersebut mampu
membentuk konsep merah dan menghubungkannya dengan kata merah.
Ada dua cara yang mungkin dapat kita lakukan, yaitu memberikan suatu
definisi misalnya “merah adalah warna yang kita nyatakan sebagai panjang
gelombang cahaya pada daerah 0,6 mikro”. Dan memberikan contoh beberapa
objek yang berhubungan dengan kata merah misalnya, diary merah, dasi
merah, penjepit merah dan seterusnya. Dari dua cara tersebut pemberian
contoh merupakan cara yang lebih tepat pada kasus ini untuk dapat
menemukan konsep merah dan memperoleh pengalaman baru sehingga dapat
mengabstraksi sifat-sifat umum dari merah. Di sini penamaan tidak dipakai.
Jika ada pertanyaan “apa artinya warna?” maka dengan mudah kita menyebut
merah, biru, hijau, kuning, dan seterusnya yang disebut konsep. Penamaan
sekarang menjadi faktor penting dari proses pengabstraksian. Sekarang kita
perlu membedakan antara dua macam konsep, yaitu konsepkonsep primer,
yang berasal dari rangsangan misalnya merah, berat, panas, manis, dan lain
sebagainya, dan konsep-konsep sekunder yang berasal dari pengalaman yang
di abstraksikan dari konsep-konsep lain.
Bahwa tingkatan diantara konsep-konsep dan susunan konsep, membuat
kita mampu mengkomunikasikan sebuah konsep dengan definisi. konsep-
konsep seperti warna, cahaya, hanya dapat dibentuk jika konsep konsep
seperti merah, biru, hijau dan lain sebagainya telah terbentuk. Pada umumnya
konsep konsep dengan tingkat tinggi tidak dapat dikomunikasikan dengan
pendefinisian, tetapi hanya dengan menunjukkan contoh-contoh yang sesuai.
Sedangkan konsep-konsep yang tingkatannya di bawah, lebih mudah
mengkomunikasikannya dengan menggunakan definisi, misalnya terdapat
pertanyaan “apa itu magenta?” maka kita dapat mengatakan magenta adalah
warna antara merah dan biru, dengan biru lebih banyak daripada merah.
Dengan catatan konsep merah dan biru telah terbentuk. Konsep magenta dapat
terbentuk meskipun belum melihat warna yang sebenarnya.
Komunikasi konsep matematika lebih sulit, pada bagian penyampai dan
penerimanya. Kita dapat menguraikan beberapa karakteristik konsep,
mendiskusikan bagaimana fungsinya, dan membangun pemahaman secara
umum dari ide yang satu ke ide lain. bahwa matematika tidak dapat
didefinisikan secara tepat, namun bisa dengan pemberian contoh-contoh.
dan
seorang guru harus melihat jauh melebihi tugas yang sedang dikerjakan
murid, dan jika dimungkinkan, sampaikan ide-ide baru sehingga skema-
skema jangka panjang yang sesuai bisa dibentuk.
Meskipun memiliki kelemahan, skema diatas masih jauh lebih baik
dari aturanaturan tanpa alasan yang terkadang diajarkan karena masuk akal
dan oleh karena dianggap sebagai kegiatan yang berarti dalam matematika.
Terkadang kita juga sulit memilih antara skema jangka pendek yang
gampang dan skema jangka panjang tetapi susah. Keputusan ini tidak
sama dengan keputusan yang mungkin kita hadapi saat berbelanja, antara
barang yang murah tapi tidak bertahan lama dengan barang yang lebih
mahal tetapi bertahan lama, karena kita tidak bisa membuang begitu saja
skema awal kita. Kita harus merekonstruksi kembali, dan seperti yang
telah kita lihat, hal itu memberikan kesulitan bagi kita. Jadi pilihannya
tidak selalu gampang. Meski demikian, secara umum biasanya ide-ide
jangka panjang tidak sulit dipelajari, hanya saja mereka sulit ditemukan.
Hal ini memindahkan kesulitan dari murid ke guru.
Jika skema lama tidak sesuai dengan skema baru maka skema lama
tidak akan menyerap skema baru tersebut. Karena perkembangan
matematika sangat pesat, maka guru harus menyiapkan siswa agar dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan matematika tersebut. Dengan
demikian tugas guru antara lain: 1. Membangun pondasi yang kuat dan
terstruktur tentang ide-ide matematika dasar. 2. Membimbing siswa
menemukan ide-ide baru. 3. Mengajarkan siswa untuk selalu
menyesuaikan skema lama dengan skema baru.