Pengertian Konflik
Pengertian Konflik
Pengertian konflik
Konflik berasal dari bahasa latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau membuatnya tidak berdaya. Menurut Berstein (1965), konflik merupakan suatu
pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi
yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia. Sedangkan
menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
Menurut Kurt lewin, terkadang individu menghadapi beberapa macam faktor-
faktor yang saling bertentangan dan tarik menarik. Individu berada dalam keadaan
konflik (pertentangan batin), yaitu suatu pertentangan batin, suatu kebimbangan, yang
bila tidak segera diselesaikan, mengakibatkan frustasi dan ketidak seimbangan
kejiwaan. Konflik dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
Pertama: Konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict) yaitu
kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif positif yang
sama kuat. Motif positif maksudnya adalah motif yang disenangi atau yang
diinginkan individu.
Kedua: Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict) yaitu kondisi
psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif negatif yang sama
kuat. Motif negatif itu adalah motif yang tidak disenangi individu.
Ketiga: Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict) yaitu
kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi satu situasi
mengandung motif positif dan negatif sama kuat.
Keempat: Konflik ganda (double approach-avoidance conflict), yaitu konflik
psikis yang dialami individu dalam menghadapi dua situasi atau lebih yang
masing-masing mengandung motif positif dan negatif sekaligus dan sama kuat.
1. Definisi Frustasi
Frustrasi berasal dari bahasa Latin frustratio, yaitu perasaan kecewa atau
jengkel akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Frustasi dapat diartikan juga sebagai
keadaan terhambat dalam mencapai suatu tujuan (Markam,2003). Frustasi merupakan
suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas
simpatetis yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.
Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal)
seseorang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan
diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang
menghalangi pencapaian tujuan. Konflik juga dapat menjadi sumber internal dari
frustrasi saat seseorang mempunyai beberapa tujuan yang saling berinterferensi satu
sama lain. Penyebab eksternal dari frustrasi mencakup kondisi-kondisi di luar diri
seperti jalan yang macet, tidak punya uang, atau tidak kunjung mendapatkan jodoh.
4. Cara Penanggulangan
a. Teknik IntervensI
i. Konsentrasi (Pemusatan perhatian), Cara ini pertama-tama menyingkirkan
aneka ragam pikiran yang mengganggu atlet dan hanya memusatkan seluruh
perhatian dan pikiran pada tugas yang sedang dihadapi. Memang ada atlet
yang mampu dengan cepat menghalau berbagai pikiran yang mengganggu
perhatian dan konsentrasinya pada pertandingan yang sedang dihadapinya,
namun tidak sedikit atlet yang begitu lama termakan oleh gangguan pikirannya
ii. Pengaturan pernapasan, Pada orang yang mengalami ketegangan atau
kecemasan serta respirasi akan meninggi. Keadaan seperti ini dapat diatasi
dengan pernapasan yang dalam dan pelan, sehingga irama pernapasan yang
semula cepat atau meninggi secara berangsur-angsur melambat atau menurun.
Mengatur pernapasan juga merupakan usaha penenangan diri
iii. Relaksasi otot secara progresif, Caranya adalah melakukan kontraksi otot
secara penuh kemudian dikendurkan. Latihan ini dilakukan secara berulang-
ulang selama kurang lebih 60 menit. Bila otot-otot telah mencapai keadaan
rileks yang sungguh-sungguh, maka keadaan ini akan mengurangi ketegangan
emosional juga menurunkan tekanan darah serta denyut nadi. Karenanya pada
saat-saat tengan, orang sedapat mungkin memusatkan perhatiannya pada
relaksasi otot dengan cara seperti diatas (S. horn;1986)
b. Mencari sumber stress, kecemasan dan prustasi itu sendiri.
Disini peran pelatih besar sekali. Hubungan hati-kehati antara atlet dan
pelatih akan memungkinkan pelatih mengorek apa yang sebenarnya sedang
dialami oleh atlet. Demikian atlet juga akan dengan terbuka menceritakan apa
yang sedang dialami.
Sumber:
Jones, Pip, dkk. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia 2016.
http://www.referensimakalah.com/2013/05/teori-konflik-dan-frustasi-dalam.html
http://miftachulhuda1.blogspot.co.id/2013/05/konflik-dan-frustasi.html